Share

6. Kedatangan kakek Thomas

Pagi itu tiba-tiba Kakek Thomas atau masih pemilik sah Dari P.M Smith datang ke kantor , entah apa tujuannya. Pasalnya selama setahun belakangan ini kantor sudah berpindah pemimpin meski belum sepenuhnya menjadi pemilik pemimpin sekarang .

Tujuan kakek Thomas saat ini hanya untuk bertemu dengan cucunya karena ingin membicarakan sesuatu . Semalam asisten Evander yaitu Benjamin tiba-tiba melapor padanya

Tentang insiden dan kedatangan Florence ke kantor Evander mungkin tidak secara rinci tapi Sepertinya dia tahu tujuan Florence ke kantor suaminya untuk pertama kali.

Mungkin kakek Thomas terlalu berharap pada cucunya itu. Kedatangan Florens padanya dan menolongnya waktu itu membuatnya berfikir wanita itu akan cocok bersama cucunya dengan begitu sifat cucunya mungkin akan bisa dikendalikan oleh seseorang yang memiliki sifat baik dan suka menolong itu.

Meski belum mengenal terlalu lama Florence, tapi Kakak Thomas tahu Florence bukanlah wanita sembarangan seperti wanita panggilan panggilan Evander yang lainnya yang menginginkan harta dan kekuasaan.

Tetapi kenyataan menamparnya Evander tidak menganggap Florence sebagaimana Istri sebenarnya , mungkin tidak menyakitinya secara fisik tetapi secara batin kakek Thomas tahu apa yang ada dalam diri Florence tetap saja tersakiti akan skandal-skandal yabg di buat Evander.

Mungkin dia salah memberikan kesempatan kepada cucunya itu dan akhirnya malah mengorbankan seseorang seperti Florence .

Dan dari Benjamin dia tahu bahwa florens sudah bergerak mungkin sudah tidak tahan dengan semua hal itu. Maka dari itu Kakek  Thomas tidak akan menghalanginya . Cucunya itu memang sudah kelewatan .

                                         ***

Kakek Thomas berjalan dengan langkah tegas dengan pengawalnya Aron yang dari belakang. Aaron merupakan ayah dari Benjamin yang saat ini menjadi sopir dan pengawal pribadi Evander.

Berjalan melewati beberapa pegawai yang memberi hormat kepadanya bahkan ada para senior-senior yang tak akan sungkan menyapa Kakek Thomas yang merupakan pendahulu dari perusahaan ini sebelum digantikan oleh cucunya Evander.

Jika ada yang bertanya mengapa ayah Evander tidak ada hubungannya dengan perusahaan ini, itu memang benar adanya. Karena sedari awal ayah Evander memang tidak tertarik dengan dunia bisnis. 

Dia lebih ingin menjadi pekerja lepas. Fotografer adalah  kegemarannya. Kakek Thomas yang merupakan ayah dari dari ibu Evander tidak dapat menentang itu, selagi menantunya bahagia maka dia akan mendukungnya. Lagipula tubuhnya masih bugar untuk memimpin beberapa tahun ke depan agar bisa membekali cucunya perusahaan yang dirintisnya sedari dulu.

Sesampainya di depan ruangan Evander. Kakek Thomas menghentikan langkahnya terdiam menghadap kearah meja sekretaris dan tidak ada penghuninya. 

Ini masih jam kerja seharusnya sekretaris Evan masih ada tempatnya, mencurigakan kakek Thomas membuka pintu spontan tanpa basa-basi dan yang dilihat oleh matanya pertama kali dua sosok yang saling berpagutan. Cucunya ternyata sedang melakukan hal yang diluar dugaan bersama sekretarisnya.

"Ehm."  Berdehem untuk menyadarkan kedua orang itu akan kedatangannya dan pemandangan di depannya sungguh merusak mata. Apakah ini biasa terjadi? Mungkinkah Florence sempat melihat kelakuan Evander saat ini waktu pertama kali ke kantor Evander ?

Sekretaris Evander dari yang menyadari pertama kali langsung berdiri spontan dan langsung tertunduk malu. Sementara Evander bercak kesal siapa lagi kali ini mengganggunya. Berbalik dan ingin memaki orang yang sembarangan masuk ke ruangannya .

"Beran- " mulutnya spontan terkatup tidak jadi mengeluarkan suara ketika melihat orang yang membuka pintu ruangannya dan merusak kegiatannya.

Berdehem, sambil merapikan jas nya berusaha membuat suasana tidak tegang. Ini pertama kalinya kakeknya memergokinya sedang berbuat hal yang di benci kakeknya itu "Grandpa ? Ada hal apa sampai ke perusahaan. " Bertanya santai seolah tidak terjadi apa-apa.

Kakek Thomas tidak menjawab pertanyaan cucunya , malah menatap tajam seseorang wanita yang ada di samping Evander yang tak lain sekretarisnya . 

Melangkah masuk dengan tegas ," Kau!" Menunjuk sekretaris itu ," Dipecat! Bereskan barang-barangmu dan angkat kaki dari perusahaan ini " Perintah Kakek Thomas yang di balas tatapan tak percaya Sekretaris itu . Mengapa dia dipecat ? Dia masih menginginkan pekerjaan ini . Astaga . 

Lagipula dia sebenarnya tidak menginginkan ini , Dia sudah memikirkan matang-matang tentang pernyataan Nyonya Smith waktu itu , hanya saja Bosnya Evander memaksanya bahkan mengancamnya akan memecatnya jika tidak menuruti perkataannya .

"Grandp-"

"Diam lah Evander " Menunjuk Evander dengan tajam dan memberi perintah Aron melalui pandangan mata untuk menyeret sekretaris itu keluar . Dia harus mengatasi cucunya dahulu .

Sementara  pengawalnya Aron menyeret sekretaris itu keluar. Kakek Thomas segera menutup pintu dengan tombol otomatis yang ada di meja. Memerintahkan Evander untuk duduk melalui tatapan mata yang tegas itu.

" Mengapa grandpa memecat sekretarisku? Aku masih membutuhkannya .

"Membutuhkan untuk menuntaskan nafsu bejatmu begitu?" jawab Kakek Thomas dengan mata berkilat tajam menaham geram.

"Aku mengajarimu untuk menjadi laki-laki bermatabat Evander, Kenapa kelakuanmu seperti laki-laki yang kurang belaian saja? " Menatap Evander dengan tajam , tak habis pikir dengan cucunya itu . "Kau seorang pebisnis Evander, tidur kesana kemari dengan wanita berbeda dan menunjukan kelemahanmu pada dunia , Kau ingin dipandang hina ,Hah ?

Menunduk dengan rahang yang mengeras ingin mengatakan sesuatu tetapi terhenti akan ucapan kakeknya .

"Kau sudah beristri Evander , jika tidak mencintainya seharusnya kau menghargainya!" ujar kakek Thomas 

Menyadari apa tujuan kakeknya kesini ."Ck , jadi Grandpa kesini hanya karena aduan wanita itu. Sudah kuduga wanita itu punya maksud tertentu."

"Kau mencurigai Florence punya maksud tertentu ? Apa yang ada difikiranmu Evander ? Florence itu wanita baik dia bahkan menolong kakek sewaktu kakek serangan jantung ringan,"

"Itu hanya alibi Grandpa , apa Grandpa tidak menyadarinya ? Semua wanita seperti itu." Pandangan Evander terhadap wanita memang hanya sebatas itu. Mereka pebisnis besar yang selalu menjadi incaran wanita-wanita haus kekayaan dan kemewahan .

"Apa pikiranmu sudah penuh dengan pikiran negatif Evander ? Tidak semuanya wanita seperti itu, Berpikirlah luas Evander! Kau berpikir begitu karena fikiranmu hanya terpaku pada wanita liar yang sering kau pakai."

"Kurasa wanita itu sudah mencuci pikiran Grandpa, Sudahlah, Sebaiknya Kakek pergi dan beristrihatlah "

Mendapat penghusiran halus dari cucunya membuatnya berpikir Evander sepertinya tidak ingin membahas lebih jauh lagi , tetapi dia sepertinya harus menegaskan tujuan kedatangannya kesini .

Berdiri merapikan jas dan berjalan ke luar , tetapi baru beberapa langkah , Kakek Thomas berbalik dan berbicara yang membuatnya merasakan hal yang susah dia jelaskan .

"Tujuan kakek kesini hanya ingin mengatakan sesuatu Evander ... Jika Istrimu Florence pada akhirnya ingin berpisah denganmu , Kakek akan mendukung penuh keputusannya itu, Kakek akan melindunginya jika kau macam-macam padanya.

"Dan untuk sekretarismu , biar kakek yang akan mencari penggantinya." ujar kakek Thomas

Kemudian berbalik lagi dan melangkah dengan Aura pemimpin yang kuat. Keluar dari ruangan Evander yang masih terpaku akan kata-kata kakeknya.

Cih , takkan kubiar kan wanita itu bisa lepas dengan mudah. Dia mulai menunjukan hak sebagai bagian dari keluarga Smith dengan melapor pada Kakeknya . Maka dia takkan mudah keluar dengan permainan yang sudah kuciptakan. Batin Evander menyeringai .

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status