Share

5.Perawan

Matahari di ufuk timur kini menampakan diri , disaat semua orang berbondong-bondong mulai aktivitas paginya,

Wanita yang bernama lengkap Florence Atasya Smith saat itu , bahkan baru memulai membuka  matanya yang terasa berat . Menggeliatkan badan ketika merasa ada beban di beberapa bagian tubuhnya . Tenang beberapa saat sebelum menyadari apa yang terjadi semalam.

Dia tersadar kalau saat ini dia berada dalam pelukan lelaki brengsek yang masih berstatus suami nya sampai saat ini. Melepas kasar tangan yang membelit pinggangnya itu dan pergi begitu saja ke kamar mandi dengan langkah tertatih . Badannya terasa remuk seperti di timpal batu ber ton-ton, Sial . Dia tak ingin berlama-lama melihat wajah bajingan ini.

Merenungkan banyak hal apa yang terjadi semalaman hingga dia bisa berakhir diranjang dengan pria itu . Bukan mencela keharusan yang harus di lakukan suami istri , hanya jika saja lelaki itu bisa pengertian sedikit mungkin dia bisa mentorelil hal yang terjadi semalam .

"Akh , Apa yang sudah kamu lakukan Florence." Berdiri di atas shower yang membasahi rambut sampai ke ujung kakinya. Sekejab membawanya ke kedamaian ,namun langsung segera buyar.

Tangannya bahkan menguyek-nguyek rambutnya sampai tidak berbentuk. "Bodoh! " Bahkan sempat memukul kepalanya sekali.

"Apa yang sebenarnya  laki-laki itu inginkan dariku, apa dia ingin menjebaku?  apa maunya sih . Dia tidak ingin memiliki ikatan dengan seseorang dan aku akan mengabulkan itu , tapi kenapa dia malah mengajukan kesepakatan seperti ini " Ah otaknya serasa kacau memikirkan banyak hal pikiran negatif berlalu-lalang . Lelaki itu jelas-jelas mempermainkannya .

Evander jelas saja bisa  bermain dengan para jalangnya tanpa perlu mengajukan kesepakatan yang membuatnya jadi tidur bersama dan melepas keperawanannya.

 

T-tapi tadi malam sepertinya dia menikmatinya Ah tidak-tidak . Batinnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya kuat .

Dengan pikiran berat dia menyelesaikan ritual mandinya dan dengan langkah segan tertatih -tatih tanpa menimbulkan suara,membuka pintu kamar mandi dan melihat ke arah tempat tidur yang ternyata sudah kosong, ya berarti laki-laki itu sudah pergi "Baguslah dia sudah pergi."

Melangkah santai berjalan kearah walk-in closet untuk mengganti pakaiannya, membuka bathrobe dengan perlahan tanpa menyadari ada seseorang yang memperhatikan dia terus menerus di dalam ruangan walk-in closet tersebut .

                                            *****

Di suasana lain Evander memulai bangun paginya dengan tersenyum miring, menjadi orang yang cinta kebebasan membuatnya tidak asing dengan nafsu duniawi. Jalang sudah jadi cicipannya tiap kali dia menginginkannya.

Jelas tidak akan ada yang berani menghalanginya , kecuali teguran sekilas kakeknya yang di tanggapinya masa bodoh . Ini hidupnya dan dunianya . Dia yang mengendalikannya meski dia sudah beristri sekalipun .

Dan bukannya tidak ingin menyentuh istrinya , hanya saja dia tidak ingin kedepannya akan menimbulkan masalah . Entah itu mereka jatuh cinta atau memiliki anak kelak . Apalagi mereka bak bagai orang asing yang terpisah dari planet lain , tidak saling menjenguk ataupun berurusan satu sama lain.

Tidak ingin memiliki ikatan membuatnya tidak pernah bersentuhan lebih  dengan istrinya kecuali dengan jalang-jalangnya dan kali ini dia mengajukan hal yang menarik ,yaitu kesepakatan  yang tak biasa membuatnya tersenyum senang karena hal menarik dan istrinya.

Istrinya masih perawan dan itu merupakan kebanggaan dirinya. Sebenarnya itu hal mutlak yang bisa dia dapatkan ketika berstatus suami atas istrinya itu . Meskipun tidak suka berhubungan dengan namanya perawan , tapi kali ini mungkin bisa di bolehkan, karena kali ini yang berhubungan dengannya istrinya . Catat ISTRINYA ! 

Hah entah kenapa dia sangat bangga dengan itu. Selama ini dia hanya berpikir bahwa wanita hanya wanita Jalang yang ingin merauk kekayaannya dengan mencari jalan melalui kakeknya tapi kali ini perkiraannya salah .

Apa perkiraanku selama ini salah? Ah tidak-tidak . Didunia ini takkan ada orang yang tidak ingin mencari keuntungan untuk dirinya sendiri,  Batin Evander .

Bangun menyambar celana dan bergerak ke walk-in closet yang terhubung dengan tempat penyimpanan anggur setelah mendengar suara percikkan air yang memberitahukan istrinya sedang mandi . 

Hari ini dia ingin menyenangkan lehernya , sudah lama dia tidak mencicipi Wine dan kali ini dia ingin memanjakannya sekaligus perayaan karena berhasil memulai permainan ini .

Menggoyangkan gelas sambil melihat wanita yang masuk ke walk-in closet dan bahkan tidak menyadarinya sama sekali , "Aku harus segera pergi kantor "

"Aaa...."  Teriak Florence sebelum bathrobenya jatuh sepenuhnya. Matanya hampir mau keluar. Dia baru saja akan bertelanjang di hadapan seseorang Eh suaminya.

"Kenapa k-kau masih disini? "

Mengangkat alis sebelah "Kenapa kau kaget Florence , tempat tinggal istriku tempatku juga , walk-in closetmu , walkin closetku juga " Jawab Evander dengan segelas wine di tangannya .

"T-tapi .. Kupikir kau sudah pergi " Mencerna situasinya dan mencoba mengerti .

"Kau ingin aku pergi? Oh Ayolah semalam hari bersejarahmu, Bahkan kau tidak berhenti mendesah dibaw-"

"STOP, " Memberhentikan kalimat evander secara spontan , dia malu dan kenapa pria dihadapannya ini terlalu terang-terangan mengatakan sesuatu .

Ehm Berdehem

"Kuharap kau tidak melanggar janjimu Evander , Aku melakukan kesepakatan yang kau minta dan kau harus menepati janjimu"

Evander tersenyum bodoh " Janji apa yang kau maksud Flo ? " Tanyanya berpura-pura bodoh .

"Surai cerai Evander,Kuharap kau tidak ingkar " Jawab Florence dengan nada tegas .

"Apa aku berjanji? Kurasa kau salah dengar. Aku hanya mengatakan kesepakatan dan tidak pernah mengucapkan janji "

Muka florence memerah bercampur geram serasa di permainkan oleh evander .

Tertawa geli "Baiklah,Tidak perlu marah sayang . Aku jadi ingin mengulang kegiatan kita semalam. Mukamu saat ini persis seperti tadi malam "

Florence jengah dengan laki-laki ini kenapa terlalu bertele-tele .

"Tapi Florence kenyataan kita memang tidak melakukan perjanjian , dan kesepakatan tadi malam kuakui itu mauku dan kau sendiri yang bodoh menangkap pembicaraan "Jawab Evander enteng sambil menggidikan bahu santai .

"Kenapa kau mempersulit semua ini evander , kita sudah melakukan kesepakatan seperti maumu , tapi kenapa kau suka malah mempermainkanku hah ? " Tanya florence dengan nada kefrustasian. "Kau menyesal heh karena itu menahanku dengan permainanmu ini ?

"Ck jangan terlalu percaya diri florence, Perlu ku ingatkan kau masih berstatus istr-" Lagi dan lagi laki-laki itu mengingatkannya bahwa dia seorang istri . Dia tahu tapi keadaan mereka tidak mencerminkan suami istri sama sekali .

"Soon to be ex-wife "

"Oh ok " Terkekeh geli , istrinya seperti maruk sekali dengan kata cerai.

"Oh ya aku lupa memberitahu kesepakatan kita, aku tidak menentukan waktunya itu artinya aku masih bebas melakukan kesepakatan itu kapan saja dan dimana saja "

"A-ap-"

"Kau mendengar Flo . Turuti saja permintaaku , dan mungkin aku akan menyetujuinya "

"Sudahlah , aku harus ke kantor . Banyak pekerjaan , Kupinjam kamar mandimu " Berjalan santai dengan tubuh telanjang meski memakai celana bahan kantornya, meninggalkan Florence terdiam dengan wajah syok dengan permainan menakjubkan yang Evander ciptakan .

Tbc....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status