Share

Bab 47: Hati Hanum

Buru-buru Lintang mengusir citra Evan dari rongga kepala. Semua sudah terjadi dan ia telah menerima Satya sebagai suami. Tidak pantas baginya memikirkan laki-laki lain selain suaminya.

“Jangankan kamu yang bicara, anaknya sendiri tidak pernah didengar Bunda.” Hanum tersenyum miris.

“Apakah setelah semua yang terjadi, kita masih perlu mengenang semua kepahitan itu?” Lintang menatap paras secantik dewi-dewi Yunani milik Hanum yang terlihat muram.

“Maksudmu?” Hanum mengalihkan pandangan pada Lintang. Kedua alisnya bertaut.

“Semua sudah terjadi dan itu diluar kuasa kita. Saya juga belum pernah tahu Mas Satya sebelumnya. Saya baru ketemu saat lamaran. Berandai-andai kembali ke masa lalu dan menolak perjodohan itu jelas sia-sia, tidak akan mengubah keadaan kita saat ini,” ujar Lintang panjang lebar. Ia lelah berada di tengah kecamuk perasaan Satya dan Hanum.

“Kamu tidak akan berkata seperti itu kalau berada di posisiku.” Hanum meraih gelas dan meneguk jus jeruk cepat-cepat seolah a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status