Share

Merelakan Kesucian

Penulis: Afi Qinai
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-24 21:31:59

“Aku memang terlihat tampak lebih menarik saat mengenakan gaun ini. Semua lekuk tubuhku terlihat begitu menggoda bahkan saat kupandangi sendiri. bertahun-tahun lamanya aku menjaga kesucian tubuh ini. namun, beberapa saat nanti, aku akan menyerahkan dan merelakannya hanya untuk uang. Tapi semuanya aku lakukan hanya untuk nenek!”

Yasmin terus-menerus memandangi dirinya di depan ceriman saat gaun indah selembut sutra sudah membalut tubuhnya. Rambutnya berwarna kecoklatan tergerai dengan indah dengan riasan wajah sederhana tapi terlihat begitu menawan. Itulah kelebihan yang dimiliki oleh Yasmin yang membuat siapapun yang melihatnya sudah pasti tergoda.

Tik! Tok! Tik! Tok!                                      

Jam diniding terus berjalan. Kini Yasmin tengah menunggu kedatangan seseorang dengan hati dan perasaan yang sedikit cemas sembari memegang liontin pemberian mendiang orang tuanya.

“Aku akan menunggu satu jam lagi. Saat itu juga aku merelakan kesucianku ini,” sambung Yasmin terus menanti kehadiran Brian untuk perjanjiannya.

Malam semakin larut dan waktunya pun tiba. Sosok laki-laki masuk begitu saja ke kamar Yasmin tanpa permisi atau bahkan mengetuk pintunya terlebih dahulu. Dia berdiri tepat di ambang pintu masuk melihat Yasmin tertegun dengan memakai gaun tidur yang sangat indah berwarna putih menyelimuti tubuh Yasmin yang tak kalah indah.

Plak! Plak! Plak!

Glegk!

“Apa yang harus aku perbuat? Apa yang harus pertama aku lakukan? Aku benar-benar tidak tahu harus melakukan apa terlebih dahulu,” gumam Yasmin di dalam hati terlihat cukup gugup ketika Brian mulai berjalan perlahan mendekati dirinya.

“Bagaimana mana bisa kau terlihat lebih cantik dari penampilan aslimu, hem?” ujar Brian memulai menggoda Yasmin dengan senyumnya yang seringai.

Bugh!

Tubuh Yasmin kemudian tertahan pada tembok kamar. Tidak ada jalan lagi untuk dirinya mengelak dari tubuh kekar laki-laki dihadapannya. Sementara Brian masih meneruskan langkahnya tidak peduli tubuh mereka saling berhimpitan.  

“Ehhmm, Astaga! Laki-laki ini selain tampan aromanya tubuhnya sangat harum. Pantas saja banyak perempuan-perempuan di luar sana berebut hanya ingin tidur bersama dengannya,” gumam Yasmin di dalam hati.

“Kenapa kau menundukkan wajahmu, hem! Aku ingin melihat wajah nafsumu lebih dekat!” tandas Brian membuat kedua mata Yasmin terbelalak.

Gleg!

“Kenapa dia mengatakan kalimat itu begitu saja tepat dihadapanku? Apakah wajahku sudah sangat memerah berada di dekatnya? Bahkan aku sendiri tidak bisa mengontrol detak jantungku!”

Tubuh mereka semakin berhimpitan. Sehingga kedua wajah mereka semakin dekat berjarak. Bahkan Yasmin bisa merasakan hembusan nafas dari Brian saat wajahnya perlahan terangkat oleh jari telunjuknya dengan perlahan.

Cup!

Kecupan pertama mendarat begitu saja pada bibir lembut Yasmin tanpa aba-abanya. Namun, Brian tidak begitu memperdulikan ekspresi wajahnya. Dia hanya berusaha agar Yasmin bisa perlahan menikmati sentuhan bibir lembutnya sembari melakukan balasan sesuai yang diinginkannya.

“Ohh Astaga! Kini bibirku sudah tidak perawan lagi! Lalu aku harus bagaimana? Aku benar-benar tidak tahu caranya. Ini adalah pertama bagiku,” gumam Yasmin dalam hati masih dengan kedua mata terbuka.

“Ehhmm!”

Nampaknya Yasmin mulai kehabisan udara karena Brian begitu lahap tanpa memberikan jeda sedikitpun untuk menjelajahi bibir indahnya.

“Kenapa? Kau terlalu tegang dan tidak pandai mengikuti iramaku!” protes Brink arena kenikmatannya tersenggal.

“M-maafkan saya, tuan! Ini baru pertama untuk saya. S-saya tidak terbiasa melakukannya,” jawab Yasmin dengan jujur.

Brian sedikit memalingkan wajahnya dan merasa cukup kesal.

“Dengar! Kau datang kepadaku dengan meminta uang sebanyak itu! kita sudah melakukan perjanjian dan kau mengingkarinya?”

Yasmin menundukkan kepalanya lemah. Namun, ketika ciuman mereka terhenti begitu saja karena ulah Yasmin justru dia ingin merasakannnya kembali. Bibir Brian cukup manis dan lembut. Hanya saja Yasmin tidak bisa membalasnya.

“Huufft! Dengar, Honey! Jangan tegang! Cukup pejamkan kedua matamu dan nikmati setiap sentuhanku. Maka, kau akan menikmatinya dan akan mulai terbawa iramaku!” ujar Brian untuk kedua kalinya mendekatkan wajahnya pada gadis cantik dihadapannya. Nampaknya dia masih sangat penasaran dengan perempuan panggilannya mala mini. Dia tidak menyerah begitu saja untuk bisa menaklukkan Yasmin.

Sementara Yasmin pun seperti tidak berdaya. Dia terdiam ketika bibir lembut Brian kembali menyentuh miliknya. Bahkan perlahan dia mulai mengikuti perkataannya. Dia menutup kedua matanya dan mencoba menikmati setiap sentuhan lembutnya.

Dengan sangat lembut Brian mulai melepas sehelai kain yang menyelimuti tubuh indah Yasmin. Sementara Yasmin tidak lagi menyadarinya. Dia hanya bisa merasakan kenikmatan dari setiap sentuhan lembut yang dilakukan oleh Brian.

Bugh!

Tubuh indah Yasmin kini mulai terhempas di atas kasur besar berukuran king size. Yasmin memilih untuk memejamkan kedua matanya erat saat Brian mulai melucuti satu persatu pakaiannya. Jauh di dalam hatinya tidak menginginkan mala mini terjadi. Namun, tidak ada pilihan lain untuk menyelamatkan neneknya.

Gleg!

“Jantungku semakin berdetak! Aku bahkan tidak bisa melakukan apapun sekarang ini! mungkin juga peluh keringatku mulai keluar,” gumam Yasmin di dalam hati. Dia mulai merasakan sekujur tubuhnya hangat dengan sentuhan lembut Brian. Bahkan suhu AC di dalam ruangan kini tidak lagi berpengaruh padanya.

“Jangan tahan suaramu! Lepaskan saja! Dan kau boleh hanya memanggil namaku saja tanpa tuan di saat bercinta seperti ini,” bisik Brian membuat Yasmin hampir saja lepas kontrol.

“Tidak, Yasmin! Tahan! Jangan keluarkan suaramu! Karena itu akan membuat suasana semakin gila!”

Beberapa jam berlalu dengan semua kendali Brian. Dia pun merebahkan tubuhnya tepat di samping kiri Yasmin dan langsung terlelap dalam tidur. Tentu saja masih dalam keadaan telanjang.

Tatapan Yasmin begitu dalam melihat laki-laki yang saat ini tertidur tepat di sampingnya. Dia bahkan tidak menyangka jika yang pertama kali merampas kesuciannya adalah serang CEO muda tampan dan kaya raya.

“Dia memang sangat tampan. Tapi kenapa dia mempunyai hobi yang cukup menyeramkan seperti ini. Entah berapa perempuan yang sudah ia kencani seperti malam ini. Huufft! Sepening itu kah menjadi orang kaya yang mempunyai banyak perusahaan sehingga kegilaan ini selalu ia lakukan?” tanya Yasmin di dalam hati kepada dirinya sendiri sembari memandang wajah Brian dengan lekat.

Srek!

Pluk!

“Jangan pergi, sayang! Tinggallah disini untuk lebih lama lagi! sepertinya aku akan kembali membutuhkanmu, honey! Aku benar-benar senang dan nyaman berada di sampingmu,” gumam Brian dengan suara parau tapi terdengar cukup jelas di telinga Yasmin.

Sementara kedua mata Yasmin langsung terbelalak saat tangan Brian kembali merengkuh pinggangnya setelah mengigau yang juga cukup membuat dirinya terkejut. Dan kini tubuh mereka kembali saling berdekatan tanpa satupun sekat yang menghalangi.

“Ehhmm! Oh astaga, kenapa berat sekali! Bagaimana bisa tertidur dalam keadaan seperti ini? Ayolah! Kita sudah melewatinya dan sebentar lagi aku pun akan terbebas dari semua ini. Jadi tolong jangan lakukan ini lagi!” keluh Yasmin di dalam hati sembari berusaha menyingkirkan tangan dan menjauhkan tubuh Brian dari pelukannya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Kontrak Berakhir

    “Hah! Astaga! Sudah siang dan apa ini?”Yasmin yang terbangun dan melihat dirinya masih dalam keadaan telanjang dan tengah berada di pelukan Brian langsung beranjak dan bergegas untuk bangun dari tempat tidurnya. Dia melihat dirinya lekat di hadapan cermin sembari terlihat menyesali perbuatannya. Seharusnya dia langsung ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya malam itu juga.“Astaga, Yasmin! Kenapa sampai satu malam penuh? Seharusnya aku sudah langsung beranjak dari tempat tidur malam itu dan sesegara mungkin untuk mengenakan pakainku! Bagaimana mungkin aku masih membiarkannya sampai pagi begini! Untung saja aku terbangun lebih dulu dari tuan Brian,” sambung Yasmin sibuk menceramahi dirinya sendiri.Tok! Tok!“Cepatlah di dalam kamar mandi! Aku juga ingin ke kamar mandi untuk membersihkan badanku!”Deg!Yasmin langsung tersentak ketika mendengar suara dari luar pintu kamar mandi setelah beberapa detik dirinya masuk.“Tuan Brian? Sudah bangun? Tapi kenapa secepat itu? Bukankah saat a

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-24
  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

    [“Yasmin. Kau dimana? Bibi sedang bersama dengan nenekmu. Kami menemukan nenekmu tergeletak di halaman rumah. Dan kami sudah berada di rumah sakit untuk penanganan nenekmu!”]Deg!Yasmin yang baru saja menyalakan ponselnya, langsung terbelalak mendengar sebuah kabar tentang neneknya. 20 tahun Yasmin hanya tinggal seorang diri bersama dengan sang nenek. Sejak kedua orang tuanya meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Tidak seorang pun dari sanak saudara yang suka rela menampung gadis cantik bernama Yasmin Charlotte setelah berhasil merampas semua harta kekayaan milik ayahnya.“Yasmin! Temenin gue makan sambil hangout, dong! Gue bete, nih! Moody banget! Nanti gue anterin lo langsung ke tempat kerja lo, deh!”“Duh, sorry! Gue tidak bisa, Tan! Next time, ya! Gue harus cepat-cepat ke rumah sakit! Nenek gue terjatuh dan tidak sadarkan diri. Sekarang dia dirawat disana!” ujar Yasmin dengan sangt panik menolak tawaran sahabatnya. Dia pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan berlari

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-24
  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Meminta Bantuan Laki-Laki Asing

    Tiinnn!Brak!Bugh!“Arrgghhh!” pekik Yasmin saat tubuhnya sudah terhempas di pinggir jalan.Hari semakin gelap dan Yasmin terus berfikir agar bisa mendapatkan uang yang sudah dijanjikan oleh pamannya. Sebab itulah dia tidak cukup fokus dengan keadaan sekitar.Plak!Plak!Plak!Yasmin yang masih merintih tengah kesakitan perlahan mendongakkan kepalanya saat mendengar langkah kaki yang mendekat kearahnya. Dia melihat kearah Yassmin yang tengah merintih kesakitan akibat mobil yang ia kendarai telah sedikit menyentuhnya.“Apa semuanya baik-baik saja? Jika semuanya baik-baik saja segeralah bangun dan menyingkirlah! Karena mobil tuanku terhenti karena kau masih tersungkur disini!”Kedua mata Yasmin terbelalak mendengar ucapan dari salah seorang yang datang kepada dirinya. Bukannya permintaan maaf yang ia dapatkan. Namun, justru meminta untuk segera berdiri dan bangun seperti tidak terjadi apa-apa.Yasmin pun berusaha untuk bangun tanpa bantuan laki-laki yang mendatanginya. Dia segera mema

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-24
  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Kontrak Dimulai!

    Juan menyodorkan kertas kosong untuk kemudian bisa diisi oleh Yassmin apa sasja yang harus dipenuhi dengan tuannya. Peluh keringat Yasmin bahkan bercucuran saat dia mulai menulisnya.“I-ini kontrak perjanjiannya!”“Kau bisa menandatanganinya disini!”“T-tapi, bisakah aku meminta gaji dimuka sebesar 1,5 milyar itu?” ujar Yassmin sambil menggigit jari mengatakan keinginannya dihadapan Juan.“Seperti yang sudah dikatakan oleh tuan Brian tadi. apapun yang kau minta dank au tuliskan di dalam kontrak akan dipenuhi.”Yasmin berusaha mengusir rasa takutnya. Karena memang ini untuk kali pertama dia bekerja untuk melayani seorang CEO muda kaya raya. Walaupun CEO itu sangat tampan dan mustahil jika seorang perempuan bisa menolaknya. Tapi tetap saja ada perasaan takut karena untuk pertama kalinya. “Baiklah, nona! Semua persyaratanmu sudah disetuji oleh tuan Brian. Kau bisa bersiap untuk segera ikut dengan kami.”Deg!Sementara itu, Juan memberikan perintah kepada supir yang sudah mengantarkan Ya

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-24

Bab terbaru

  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Kontrak Berakhir

    “Hah! Astaga! Sudah siang dan apa ini?”Yasmin yang terbangun dan melihat dirinya masih dalam keadaan telanjang dan tengah berada di pelukan Brian langsung beranjak dan bergegas untuk bangun dari tempat tidurnya. Dia melihat dirinya lekat di hadapan cermin sembari terlihat menyesali perbuatannya. Seharusnya dia langsung ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya malam itu juga.“Astaga, Yasmin! Kenapa sampai satu malam penuh? Seharusnya aku sudah langsung beranjak dari tempat tidur malam itu dan sesegara mungkin untuk mengenakan pakainku! Bagaimana mungkin aku masih membiarkannya sampai pagi begini! Untung saja aku terbangun lebih dulu dari tuan Brian,” sambung Yasmin sibuk menceramahi dirinya sendiri.Tok! Tok!“Cepatlah di dalam kamar mandi! Aku juga ingin ke kamar mandi untuk membersihkan badanku!”Deg!Yasmin langsung tersentak ketika mendengar suara dari luar pintu kamar mandi setelah beberapa detik dirinya masuk.“Tuan Brian? Sudah bangun? Tapi kenapa secepat itu? Bukankah saat a

  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Merelakan Kesucian

    “Aku memang terlihat tampak lebih menarik saat mengenakan gaun ini. Semua lekuk tubuhku terlihat begitu menggoda bahkan saat kupandangi sendiri. bertahun-tahun lamanya aku menjaga kesucian tubuh ini. namun, beberapa saat nanti, aku akan menyerahkan dan merelakannya hanya untuk uang. Tapi semuanya aku lakukan hanya untuk nenek!”Yasmin terus-menerus memandangi dirinya di depan ceriman saat gaun indah selembut sutra sudah membalut tubuhnya. Rambutnya berwarna kecoklatan tergerai dengan indah dengan riasan wajah sederhana tapi terlihat begitu menawan. Itulah kelebihan yang dimiliki oleh Yasmin yang membuat siapapun yang melihatnya sudah pasti tergoda.Tik! Tok! Tik! Tok! Jam diniding terus berjalan. Kini Yasmin tengah menunggu kedatangan seseorang dengan hati dan perasaan yang sedikit cemas sembari memegang liontin pemberian mendiang orang tuanya.“Aku akan menunggu satu jam lagi. Saat itu juga aku merelakan kesucianku ini,” sambung Yasmin terus mena

  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Kontrak Dimulai!

    Juan menyodorkan kertas kosong untuk kemudian bisa diisi oleh Yassmin apa sasja yang harus dipenuhi dengan tuannya. Peluh keringat Yasmin bahkan bercucuran saat dia mulai menulisnya.“I-ini kontrak perjanjiannya!”“Kau bisa menandatanganinya disini!”“T-tapi, bisakah aku meminta gaji dimuka sebesar 1,5 milyar itu?” ujar Yassmin sambil menggigit jari mengatakan keinginannya dihadapan Juan.“Seperti yang sudah dikatakan oleh tuan Brian tadi. apapun yang kau minta dank au tuliskan di dalam kontrak akan dipenuhi.”Yasmin berusaha mengusir rasa takutnya. Karena memang ini untuk kali pertama dia bekerja untuk melayani seorang CEO muda kaya raya. Walaupun CEO itu sangat tampan dan mustahil jika seorang perempuan bisa menolaknya. Tapi tetap saja ada perasaan takut karena untuk pertama kalinya. “Baiklah, nona! Semua persyaratanmu sudah disetuji oleh tuan Brian. Kau bisa bersiap untuk segera ikut dengan kami.”Deg!Sementara itu, Juan memberikan perintah kepada supir yang sudah mengantarkan Ya

  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Meminta Bantuan Laki-Laki Asing

    Tiinnn!Brak!Bugh!“Arrgghhh!” pekik Yasmin saat tubuhnya sudah terhempas di pinggir jalan.Hari semakin gelap dan Yasmin terus berfikir agar bisa mendapatkan uang yang sudah dijanjikan oleh pamannya. Sebab itulah dia tidak cukup fokus dengan keadaan sekitar.Plak!Plak!Plak!Yasmin yang masih merintih tengah kesakitan perlahan mendongakkan kepalanya saat mendengar langkah kaki yang mendekat kearahnya. Dia melihat kearah Yassmin yang tengah merintih kesakitan akibat mobil yang ia kendarai telah sedikit menyentuhnya.“Apa semuanya baik-baik saja? Jika semuanya baik-baik saja segeralah bangun dan menyingkirlah! Karena mobil tuanku terhenti karena kau masih tersungkur disini!”Kedua mata Yasmin terbelalak mendengar ucapan dari salah seorang yang datang kepada dirinya. Bukannya permintaan maaf yang ia dapatkan. Namun, justru meminta untuk segera berdiri dan bangun seperti tidak terjadi apa-apa.Yasmin pun berusaha untuk bangun tanpa bantuan laki-laki yang mendatanginya. Dia segera mema

  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

    [“Yasmin. Kau dimana? Bibi sedang bersama dengan nenekmu. Kami menemukan nenekmu tergeletak di halaman rumah. Dan kami sudah berada di rumah sakit untuk penanganan nenekmu!”]Deg!Yasmin yang baru saja menyalakan ponselnya, langsung terbelalak mendengar sebuah kabar tentang neneknya. 20 tahun Yasmin hanya tinggal seorang diri bersama dengan sang nenek. Sejak kedua orang tuanya meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Tidak seorang pun dari sanak saudara yang suka rela menampung gadis cantik bernama Yasmin Charlotte setelah berhasil merampas semua harta kekayaan milik ayahnya.“Yasmin! Temenin gue makan sambil hangout, dong! Gue bete, nih! Moody banget! Nanti gue anterin lo langsung ke tempat kerja lo, deh!”“Duh, sorry! Gue tidak bisa, Tan! Next time, ya! Gue harus cepat-cepat ke rumah sakit! Nenek gue terjatuh dan tidak sadarkan diri. Sekarang dia dirawat disana!” ujar Yasmin dengan sangt panik menolak tawaran sahabatnya. Dia pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan berlari

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status