Juan menyodorkan kertas kosong untuk kemudian bisa diisi oleh Yassmin apa sasja yang harus dipenuhi dengan tuannya. Peluh keringat Yasmin bahkan bercucuran saat dia mulai menulisnya.
“I-ini kontrak perjanjiannya!”
“Kau bisa menandatanganinya disini!”
“T-tapi, bisakah aku meminta gaji dimuka sebesar 1,5 milyar itu?” ujar Yassmin sambil menggigit jari mengatakan keinginannya dihadapan Juan.
“Seperti yang sudah dikatakan oleh tuan Brian tadi. apapun yang kau minta dank au tuliskan di dalam kontrak akan dipenuhi.”
Yasmin berusaha mengusir rasa takutnya. Karena memang ini untuk kali pertama dia bekerja untuk melayani seorang CEO muda kaya raya. Walaupun CEO itu sangat tampan dan mustahil jika seorang perempuan bisa menolaknya. Tapi tetap saja ada perasaan takut karena untuk pertama kalinya.
“Baiklah, nona! Semua persyaratanmu sudah disetuji oleh tuan Brian. Kau bisa bersiap untuk segera ikut dengan kami.”
Deg!
Sementara itu, Juan memberikan perintah kepada supir yang sudah mengantarkan Yassmin sampai ke rumahnya untuk mengambilkan sebuah koper hitam dari dalam mobil. Dia menunjukkan sebuah cek dan menyerahkannya saat itu juga dihadapan Yasmin.
“Ini adalah cek dan sudah tertulis nominal yang sudah anda minta. Anda bisa mencairkannya kapanpun itu,” jelas Juan menyodorkan secarik kertas kecil dihadapan Yasmin.
“Oh astaga! Aku mendapatkan uangnya! Aku bisa menjemput dan membawa nenek kembali dengan uang ini,” gumam Yasmin benar-benar sangat gembira saat ia mendapatkan uang yang ia inginkan.
“Silahkan anda bersiap untuk pergi menemui tuan, Brian!”
“A-apakah itu dilakukan sekarang juga?”
“Tentu saja! Mungkin dalam beberapa jam kedepan tuan Brian sudah menyelesaikan pekerjaannya.”
Gleg!
Kesenangan Yasmin langsung sirna saat mendengar penjelasan dari Juan.
“B-baiklah! T-tunggu sebentar saja! Aku akan bersiap!” jawawb Yasmin dengan cukup terpaksa.
Setelah pengajuan kontrak dan persetujuan, akhirnya Yasmin pun mengikuti perintah yang sudah disampaikan Juan. Dia membawa beberapa keperluan untuknya kemudian meninggalkan rumah sepetak kecil untuk memulai pekerjaan barunya dalam tiga hari kedepan.
Beberapa menit perjalan tidak terlalu terasa bagi Yasmin karena kendaraan super mewah yang membawa dirinya. Kedua matanya langsung disuguhkan pada sebuah rumah bak istana yang memiliki pagar luar yang tinggi dan besar. Dia bahkan bisa membuka secara otomatis tanpa sentuhan orang sama sekali.
Gradak!
Gleg!
“Astaga! Ini rumah benar-benar bak istana. Halamannya benar-benar sangat luas. Bahkan lebih luas halaman rumah ini dibanding dengan kampusku. Perusahaan sebesar apa yang digarap oleh laki-laki ini. Aku yakin jika sahamnya cukup besar terdapat di berbagai macam perusahaan. Bahkan aku yakin dia juga masih memiliki perusahaan di luar negri,” gumam Yasmin. Bahkan Yasmin sendiri tidak berhenti melihat setiap sudut halaman rumah yang benar-benar terlihat sangat indah.
“Huufft! Aku jadi teringat masa kecilku! Aku juga pernah tinggal di tempat seluas dan semegah ini. Benar-benar sangat indah dan hangat karena di dalamnya ada papa, mama dan juga yang selalu menyayangi aku dan memanjakan aku.Tapi sekarang semua itu telah hilang sirna begitu saja!” sambungnya.
“Nona! Silahkan turun! Saya akan mengantar anda untuk masuk ke ruang kerja tuan Brian. Beliau sudah menunggu nona di dalam!” ujar Juan membangunkan lamunan Yasmin.
“B-baiklah!”
Langkah demi langkah dilalui oleh Yasmin. Saat pintu rumah utama terbuka, terbuka juga kedua mata Yasmin. Banyak sekali ornament American classic di setiap sudut rumah itu. Hal itu menjadikan rumah ini terlihat memang seperti istana.
“Aku bahkan seperti seorang putri di rumah ini. semua orang hormat dan tunduk kepadaku!” gerutu Yasmin di setiap langkah kakinya.
Tok! Tok!
“Masuklah!” perintah seseorang yang terdengar dari balik pintu ruangan yang cukup besar.
Ceklek!
“Silahkan masuk, nona!”
“Hah? Aku? Lalu apa yang akan aku lakukan? Apakah aku langsung bekerja begitu saja?” tanya Yasmin yang terlihat massih cukup bingung dengan tugasnya.
“Bisa jadi, nona!”
Gleg!
Perasaan yang cukup khawatir, tegang, dan gugup tengah menyelimuti Yasmin saat ini. Perlahan tapi pasti dia berjalan menuju ruangan yang berukuran dua kali lipat dengan rumah yang ia tempati. Langkahnya sangat pelan tapi cukup terdengar di telinga laki-laki asing bernama Brian.
“Dengar! Aku sudah membayarmu cukup mahal untuk semua kontrak yang kau ajukan! Jadi aku harap kau tidak akan pernah membantah perintahku dan mengecewankanku!” ujar Brian dengan nada sedikit mengancam.
Yasmin yang baru saja berdiri dengan sempurna cukup tegang saat kalimat yang tiba-tiba saja terlontar dari mulut Brian.
“B-baik, tuan!”
“Bagus! Kau akan tinggal disini selama 3 hari sesuai permintaanmu. Dan selama itu juga kau harus melayaniku dengan cukup baik! Pelayanku akan menjemputmu dan membawamu ke dalam kamar pribadimu. Untuk saat ini aku belum bisa menyentuhmu. Karena aku masih memiliki beberapa pekerjaan. Kau bisa gunakan waktu itu dengan beristirahat! Aku tidak ingin di saat aku membutuhkanmu, kau masih terlihat tidak cukup sehat seperti itu!”
Yasmin melihat perban yang masih membalut pada kaki kirinya. Memang masih terasa sedikit nyeri jika dipakai untuk berjalan. Namun, hal itu bisa diatasi oleh Yasmin.
“Apakah kau mengerti ucapanku?”
Yasmin tersentak dengan kalimat Brian yang tiba-tiba meninggi. Dia tahu jika perempuan yang ada dihadapannya terlihat tidak memperhatikan pembicaraannya.
“M-mengerti, tuan!” jawab Yasmin singkat.
“Bagus! Sekarang pergilah!”
Benar saja, ketika Yasmin baru keluar dari ruang kerja Brian. Dia sudah di sambut satu pelayan yang tengah menunduk hormat kepada dirinya.
“Mari, nona! Saya akan mengantarkan nona menuju kamar nona!” ucapnya dengan sangat sopan. Yasmin merasa kembali ke dalam dunia yang sudah ia tinggalkan beberapa puluh tahun yang lalu saat ini. dia tersenyum sedikit getir sembari menganggukkan kepalanya lemah.
“Ini kamar, nona!”
Yasmin tersentak saat dirinya baru saja tiba di dalam kamar yang super mewah, beberapa pelayan lain juga turut masuk dengan membawakan menu makan malam dan beberapa gaun tidur mewah.
“Setelah anda membersihkan badan anda dan mengenakan gaun tidur itu, anda bisa menikmati makan malam yang sudah kami siapkan, nona!” sambung pelayan yang sudah mengantarkan dirinya ke dalam kamar. Sementara Yasmin terlihat masih tertegun dengan semua yang ia lihat di depan matanya.
“Apakah anda memerlukan yang lainnya, nona?”
“K-kurasa, tiadk! Ini bahkan lebih dari cukup! Trimakasih!” jawab Yasmin dengan terperangah.
“Bak, nona! Kami akan meninggalkan anda. Anda bisa menggunakan telepon genggam itu dengan menekan nomor 6. Itu saluran khusus untuk saya jika anda memerlukan sesuatu!”
“Baiklah!”
Pelayan itupun pergi meninggalkan Yasmin seorang diri di dalam tempat tidur yang akan menjadi miliknya selama 3 hari.
Bugh!
Yasmin langsung merebahkan tubuh lelahnya pada kasur empuk berukuran king size yang amat sangat nyaman.
“Perempuan panggilan? Maafkan Yasmin, nek! Tapi 3 hari dan itu Yasmin lakukan agar bisa mendapatkan kembali nenek dari tangan paman!” ujar yassmin masih tidak menyangka jika dirinya akan menjadi perempuan panggilan CEO tampan nan kaya raya.
“Aku memang terlihat tampak lebih menarik saat mengenakan gaun ini. Semua lekuk tubuhku terlihat begitu menggoda bahkan saat kupandangi sendiri. bertahun-tahun lamanya aku menjaga kesucian tubuh ini. namun, beberapa saat nanti, aku akan menyerahkan dan merelakannya hanya untuk uang. Tapi semuanya aku lakukan hanya untuk nenek!”Yasmin terus-menerus memandangi dirinya di depan ceriman saat gaun indah selembut sutra sudah membalut tubuhnya. Rambutnya berwarna kecoklatan tergerai dengan indah dengan riasan wajah sederhana tapi terlihat begitu menawan. Itulah kelebihan yang dimiliki oleh Yasmin yang membuat siapapun yang melihatnya sudah pasti tergoda.Tik! Tok! Tik! Tok! Jam diniding terus berjalan. Kini Yasmin tengah menunggu kedatangan seseorang dengan hati dan perasaan yang sedikit cemas sembari memegang liontin pemberian mendiang orang tuanya.“Aku akan menunggu satu jam lagi. Saat itu juga aku merelakan kesucianku ini,” sambung Yasmin terus mena
“Hah! Astaga! Sudah siang dan apa ini?”Yasmin yang terbangun dan melihat dirinya masih dalam keadaan telanjang dan tengah berada di pelukan Brian langsung beranjak dan bergegas untuk bangun dari tempat tidurnya. Dia melihat dirinya lekat di hadapan cermin sembari terlihat menyesali perbuatannya. Seharusnya dia langsung ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya malam itu juga.“Astaga, Yasmin! Kenapa sampai satu malam penuh? Seharusnya aku sudah langsung beranjak dari tempat tidur malam itu dan sesegara mungkin untuk mengenakan pakainku! Bagaimana mungkin aku masih membiarkannya sampai pagi begini! Untung saja aku terbangun lebih dulu dari tuan Brian,” sambung Yasmin sibuk menceramahi dirinya sendiri.Tok! Tok!“Cepatlah di dalam kamar mandi! Aku juga ingin ke kamar mandi untuk membersihkan badanku!”Deg!Yasmin langsung tersentak ketika mendengar suara dari luar pintu kamar mandi setelah beberapa detik dirinya masuk.“Tuan Brian? Sudah bangun? Tapi kenapa secepat itu? Bukankah saat a
[“Yasmin. Kau dimana? Bibi sedang bersama dengan nenekmu. Kami menemukan nenekmu tergeletak di halaman rumah. Dan kami sudah berada di rumah sakit untuk penanganan nenekmu!”]Deg!Yasmin yang baru saja menyalakan ponselnya, langsung terbelalak mendengar sebuah kabar tentang neneknya. 20 tahun Yasmin hanya tinggal seorang diri bersama dengan sang nenek. Sejak kedua orang tuanya meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Tidak seorang pun dari sanak saudara yang suka rela menampung gadis cantik bernama Yasmin Charlotte setelah berhasil merampas semua harta kekayaan milik ayahnya.“Yasmin! Temenin gue makan sambil hangout, dong! Gue bete, nih! Moody banget! Nanti gue anterin lo langsung ke tempat kerja lo, deh!”“Duh, sorry! Gue tidak bisa, Tan! Next time, ya! Gue harus cepat-cepat ke rumah sakit! Nenek gue terjatuh dan tidak sadarkan diri. Sekarang dia dirawat disana!” ujar Yasmin dengan sangt panik menolak tawaran sahabatnya. Dia pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan berlari
Tiinnn!Brak!Bugh!“Arrgghhh!” pekik Yasmin saat tubuhnya sudah terhempas di pinggir jalan.Hari semakin gelap dan Yasmin terus berfikir agar bisa mendapatkan uang yang sudah dijanjikan oleh pamannya. Sebab itulah dia tidak cukup fokus dengan keadaan sekitar.Plak!Plak!Plak!Yasmin yang masih merintih tengah kesakitan perlahan mendongakkan kepalanya saat mendengar langkah kaki yang mendekat kearahnya. Dia melihat kearah Yassmin yang tengah merintih kesakitan akibat mobil yang ia kendarai telah sedikit menyentuhnya.“Apa semuanya baik-baik saja? Jika semuanya baik-baik saja segeralah bangun dan menyingkirlah! Karena mobil tuanku terhenti karena kau masih tersungkur disini!”Kedua mata Yasmin terbelalak mendengar ucapan dari salah seorang yang datang kepada dirinya. Bukannya permintaan maaf yang ia dapatkan. Namun, justru meminta untuk segera berdiri dan bangun seperti tidak terjadi apa-apa.Yasmin pun berusaha untuk bangun tanpa bantuan laki-laki yang mendatanginya. Dia segera mema
“Hah! Astaga! Sudah siang dan apa ini?”Yasmin yang terbangun dan melihat dirinya masih dalam keadaan telanjang dan tengah berada di pelukan Brian langsung beranjak dan bergegas untuk bangun dari tempat tidurnya. Dia melihat dirinya lekat di hadapan cermin sembari terlihat menyesali perbuatannya. Seharusnya dia langsung ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya malam itu juga.“Astaga, Yasmin! Kenapa sampai satu malam penuh? Seharusnya aku sudah langsung beranjak dari tempat tidur malam itu dan sesegara mungkin untuk mengenakan pakainku! Bagaimana mungkin aku masih membiarkannya sampai pagi begini! Untung saja aku terbangun lebih dulu dari tuan Brian,” sambung Yasmin sibuk menceramahi dirinya sendiri.Tok! Tok!“Cepatlah di dalam kamar mandi! Aku juga ingin ke kamar mandi untuk membersihkan badanku!”Deg!Yasmin langsung tersentak ketika mendengar suara dari luar pintu kamar mandi setelah beberapa detik dirinya masuk.“Tuan Brian? Sudah bangun? Tapi kenapa secepat itu? Bukankah saat a
“Aku memang terlihat tampak lebih menarik saat mengenakan gaun ini. Semua lekuk tubuhku terlihat begitu menggoda bahkan saat kupandangi sendiri. bertahun-tahun lamanya aku menjaga kesucian tubuh ini. namun, beberapa saat nanti, aku akan menyerahkan dan merelakannya hanya untuk uang. Tapi semuanya aku lakukan hanya untuk nenek!”Yasmin terus-menerus memandangi dirinya di depan ceriman saat gaun indah selembut sutra sudah membalut tubuhnya. Rambutnya berwarna kecoklatan tergerai dengan indah dengan riasan wajah sederhana tapi terlihat begitu menawan. Itulah kelebihan yang dimiliki oleh Yasmin yang membuat siapapun yang melihatnya sudah pasti tergoda.Tik! Tok! Tik! Tok! Jam diniding terus berjalan. Kini Yasmin tengah menunggu kedatangan seseorang dengan hati dan perasaan yang sedikit cemas sembari memegang liontin pemberian mendiang orang tuanya.“Aku akan menunggu satu jam lagi. Saat itu juga aku merelakan kesucianku ini,” sambung Yasmin terus mena
Juan menyodorkan kertas kosong untuk kemudian bisa diisi oleh Yassmin apa sasja yang harus dipenuhi dengan tuannya. Peluh keringat Yasmin bahkan bercucuran saat dia mulai menulisnya.“I-ini kontrak perjanjiannya!”“Kau bisa menandatanganinya disini!”“T-tapi, bisakah aku meminta gaji dimuka sebesar 1,5 milyar itu?” ujar Yassmin sambil menggigit jari mengatakan keinginannya dihadapan Juan.“Seperti yang sudah dikatakan oleh tuan Brian tadi. apapun yang kau minta dank au tuliskan di dalam kontrak akan dipenuhi.”Yasmin berusaha mengusir rasa takutnya. Karena memang ini untuk kali pertama dia bekerja untuk melayani seorang CEO muda kaya raya. Walaupun CEO itu sangat tampan dan mustahil jika seorang perempuan bisa menolaknya. Tapi tetap saja ada perasaan takut karena untuk pertama kalinya. “Baiklah, nona! Semua persyaratanmu sudah disetuji oleh tuan Brian. Kau bisa bersiap untuk segera ikut dengan kami.”Deg!Sementara itu, Juan memberikan perintah kepada supir yang sudah mengantarkan Ya
Tiinnn!Brak!Bugh!“Arrgghhh!” pekik Yasmin saat tubuhnya sudah terhempas di pinggir jalan.Hari semakin gelap dan Yasmin terus berfikir agar bisa mendapatkan uang yang sudah dijanjikan oleh pamannya. Sebab itulah dia tidak cukup fokus dengan keadaan sekitar.Plak!Plak!Plak!Yasmin yang masih merintih tengah kesakitan perlahan mendongakkan kepalanya saat mendengar langkah kaki yang mendekat kearahnya. Dia melihat kearah Yassmin yang tengah merintih kesakitan akibat mobil yang ia kendarai telah sedikit menyentuhnya.“Apa semuanya baik-baik saja? Jika semuanya baik-baik saja segeralah bangun dan menyingkirlah! Karena mobil tuanku terhenti karena kau masih tersungkur disini!”Kedua mata Yasmin terbelalak mendengar ucapan dari salah seorang yang datang kepada dirinya. Bukannya permintaan maaf yang ia dapatkan. Namun, justru meminta untuk segera berdiri dan bangun seperti tidak terjadi apa-apa.Yasmin pun berusaha untuk bangun tanpa bantuan laki-laki yang mendatanginya. Dia segera mema
[“Yasmin. Kau dimana? Bibi sedang bersama dengan nenekmu. Kami menemukan nenekmu tergeletak di halaman rumah. Dan kami sudah berada di rumah sakit untuk penanganan nenekmu!”]Deg!Yasmin yang baru saja menyalakan ponselnya, langsung terbelalak mendengar sebuah kabar tentang neneknya. 20 tahun Yasmin hanya tinggal seorang diri bersama dengan sang nenek. Sejak kedua orang tuanya meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Tidak seorang pun dari sanak saudara yang suka rela menampung gadis cantik bernama Yasmin Charlotte setelah berhasil merampas semua harta kekayaan milik ayahnya.“Yasmin! Temenin gue makan sambil hangout, dong! Gue bete, nih! Moody banget! Nanti gue anterin lo langsung ke tempat kerja lo, deh!”“Duh, sorry! Gue tidak bisa, Tan! Next time, ya! Gue harus cepat-cepat ke rumah sakit! Nenek gue terjatuh dan tidak sadarkan diri. Sekarang dia dirawat disana!” ujar Yasmin dengan sangt panik menolak tawaran sahabatnya. Dia pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan berlari