Share

Nge-Date

Penulis: Afi Qinai
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-23 18:47:21

Hari minggu yang cukup berbeda dari biasanya bagi Yasmin. Pagi-pagi sekali dia harus berdandan rapi hanya untuk menemui pria yang sudah dijadwalkan oleh Martha untuk dirinya.

“Aiih! Cucu nenek cantik sekali. Semoga berhasil, ya! Ingat! Jalani dengan normal. Nenek tidak ingin jika kau tidak menaruh hormat dengannya. Semua adalah kolega nenek, dan nenek akan memantaunya,” ujar Martha saat Yasmin tiba di kamarnya sebelum pergi.

Yasmin membuang nafasnya berat.

“Baiklah, nek! Yasmin pergi dulu!”

“Semoga berhasil!”

Yasmin pergi dengan menggunakan taxi seperti biasanya saat sedang ke kampus. Martha menyiapkan pertemuan mereka pada sebuah restaurant yang cukup berkelas. Padahal, justru selama ini dia akan datang pada restaurant-restaurant tersebut untuk mencari pekerjaan paruh waktu. Namun, saat ini dia yang akan menjadi pengunjung di salah satu restaurant mewah itu.

“Permisi, mbak! Reservasi atas nama nyonya Martha?”

“Aah, ya! Dengan nona Yasmin?”

Yasmin menganggukkan kepalanya lemah sembari
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Rumah Duka

    “Saya sudah memeriksanya dan obat yang ada di dalamnya memang berbeda, non! Saya juga sudah mengkonfirmasi rumah sakit bahwa mereka sama sekali tidak pernah mengeluarkan obat tanpa adanya surat rekomendasi dari pihak yang terkait. Jadi ini di luar dari rumah sakit, non!”Deg!Yasmin langsung terdiam mendengar penjelasan dari dokter. Dia langsung pergi ke rumah sakit tanpa mengurus neneknya setelah mengetahui neneknya telah tiada. Dia ingin mengetahui penyebab kematian Martha yang serba mendadak dan kekhawatirannya selama ini pun terjadi.“Paman! Aku yakin semua ini karena ulah paman!” gerutu Yasmin dengan penuh rasa amarah di dalam hatinya.“Baiklah, dok! Untuk mengetahui semuanya dengan lebih jelas, aku ingin melakukan autopsy!” ujar Yasmin mengambil keputusan sepihak. Sementara setelah pengumuman kematian dari Martha, Hans langsung mengambil Martha dari rumah yassmin untuk mengadakan pelepasan terakhir di rumah megahnya dengan menghadirkan semua kolega-kolega bisnisnya. Tentu saja h

  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo    Kehilangan

    Bugh!Setelah tiba di rumah, Yasmin langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa ruang tamu. Dia membuang nafassnya dengan cukup berat setelah satu hari yang cukup melelahkan bagi tubuh dan juga pikirannya. Pertemuan yang kesekian kali denga Brian membuat Yasmin kembali memikirkannya.“Non, nenek memanggil anda!” ujar suster membangunkan lamunan Yasmin.“Huuft! iya, sus! Aku akan segera ke kamar nenek!”Yasmin kembali menarik nafasnya panjang sambil beranjak dari tempat duduknya. Dia berjalan dengan sisa tenaga menuju ke kamar Martha.Ceklek!Perlahan dia membuka pintu kamar neneknya dan masuk tanpa lebih dulu mengetuk pintu. Seperti biasa suasananya cukup hening. Hanya terdengar suara dari monitor yang terus terpasang pada pergelangan tangannya untuk terus memantau kondisi kesehatannya.“Nenek? Apakah kau memanggilku?” ujar Yasmin saat dirinya sudah berada tepat di samping neneknya yang tengah berbaring untuk beristirahat.Dengan sekuat tenaga Martha membuka kedua matanya dan memaksaka

  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Nge-Date

    Hari minggu yang cukup berbeda dari biasanya bagi Yasmin. Pagi-pagi sekali dia harus berdandan rapi hanya untuk menemui pria yang sudah dijadwalkan oleh Martha untuk dirinya.“Aiih! Cucu nenek cantik sekali. Semoga berhasil, ya! Ingat! Jalani dengan normal. Nenek tidak ingin jika kau tidak menaruh hormat dengannya. Semua adalah kolega nenek, dan nenek akan memantaunya,” ujar Martha saat Yasmin tiba di kamarnya sebelum pergi.Yasmin membuang nafasnya berat.“Baiklah, nek! Yasmin pergi dulu!”“Semoga berhasil!”Yasmin pergi dengan menggunakan taxi seperti biasanya saat sedang ke kampus. Martha menyiapkan pertemuan mereka pada sebuah restaurant yang cukup berkelas. Padahal, justru selama ini dia akan datang pada restaurant-restaurant tersebut untuk mencari pekerjaan paruh waktu. Namun, saat ini dia yang akan menjadi pengunjung di salah satu restaurant mewah itu.“Permisi, mbak! Reservasi atas nama nyonya Martha?”“Aah, ya! Dengan nona Yasmin?”Yasmin menganggukkan kepalanya lemah sembari

  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Kandidat Jodoh

    “Yasmin pulang!”Yasmin berteriak saat dirinya sampai di rumah tepat pukul 11 malam. Tempat yang pertama ia tuju adalah kamar Martha. Namun, ketika dia datang menemui neneknya di dalam kamar, hanya keheningan yang terasa.“Nenek! Yasmin pulang! Maaf hari ini Yasmin telat pulang dan tidak memberikan kabar kepada nenek. Ponsel Yasmin lowbet lupa untuk mengisi daya. Sementara Intan tadi lebih dulu mengajak Yasmin untuk pergi makan sebelum pulang, itulah sebabnya dia Yasmin pulang telat,” ujar Yasmin menjelaskan dengan suara pelan karena takut mengganggu istirahat sang nenek. Namun, Yasmin merasa cukup aneh dengan perempuan paruh baya yang tengah terlelap dihadapannya. biasanya Martha akan cepat merespon setiap kali mendengar suaranya. Tapi kali ini tidak. Dia masih dalam posisi yang sama terdiam tanpa bergerak sedikitpun.“Nenek? Kau sudah tertidur pulas, ya?” sambungnya.Martha masih terdiam tanpa berkutik sekalipun Yasmin mulai memegang tangannya dan sedikit menggoyang-goyangkan tubuhn

  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Galau

    “Ini gaji kamu hari ini, ya! Aku harap untuk besok kau bisa datang lebih awal lagi jika gajimu ingin bertambah!”Bugh!Yasmin merebahkan tubuhnya sejenak pada tempat duduk di ruang istirahat karyawan pada tempat kerjanya. Dia melihat kearah jarum jam yang sudah menunjukkan hampir tengah malam.“Huuft! Sampai kapan hidupku seperti ini! Kali ini benar-benar terasa sangat melelahkan!” keluh Yasmin sembari memejamkan kedua matanya untuk beberapa menit saja.[“Carilah jodoh secepatnya! Nenek rasa itu akan memudahkanmu untuk menyelesaikan semua yang ingin kau capai. Dia juga akan melindungimu dari pamanmu yang s erakah itu!”]Ucapan Martha kepada dirinya terus terputar di dalam pikiran. Yasmin benar-benar terdesak dengan permintaan sang nenek yang terus-menerus mendesak agar dirinya secepatnya bisa menemukan jodoh. Pasalnya dia sama sekali tidak mempunyai seorang pria untuk saat ini.Yasmin langsung membuka kedua matanya lebar sembari membuang nafasnya berat.“Hufftt! Bagaimana bisa orang s

  • Perempuan Panggilan Untuk Ceo   Datang Meminta Warisan

    Yasmin sangat bersyukur bisa kembali pulang bersama dengan neneknya. Dia terlihat mengurus Martha dengan sangat baik sebelum meninggalkan dirinya untuk kembali bekerja.“Sebentar lagi kamu ulang tahun, ya! Memasuki usia 25 tahun. Nenek pikir usia itu sudah matang untuk kamu menikah!”Yasmin langsung menghentikan aktifitasnya terkejut dengan kalimat yang kembali keuar dari ucapan sang nenek. Sudah dua kali dia berbicara tentang jodoh kepada dirinya. Padahal Yasmin pun tidak pernah memikirkan hal itu. Dia benar-benar terus fokus untuk tujuannya.Yasmin menarik nafasnya panjang dan membuangnya perlahan dan melangkahkan kakinya menghampiri sang nenek. Sementara Intan yang masih ada bersama dengan dirinya terus membantu Yasmin untuk membereskan beberaoa barang-barangnya yang baru saja ia bawa dari rumah sakit. Dia pun turut mendengarkan percakapan antara sahabat dengan neneknya.“Nenek! Ayolah! Kenapa nenek bersikeras menginginkan aku agar bisa cepat menikah? Yasmin masih harus menyelesaik

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status