Home / Fantasi / Perfect Game / Chapter 3: Dasar

Share

Chapter 3: Dasar

Author: -iena
last update Last Updated: 2021-09-08 12:59:06

   “Sebentar, jangan dibalik halamannya. Mau gua baca soalnya” Ternyata pria yang menahan muka buku itu ingin membaca halaman yang iena baca

   “Oh iya, kenalin gua Lan. Salah satu dari 7 elemental legendaris, pengguna pernafasan air. Di dunia perfect Game ini, ada 7 pernafasan elemental. Salah satunya adalah pernafasan air. Oh iya, kalo boleh gua minjem buku ini sebentar. Lu bisa cari buku lain” iena lalu pergi dan menyerahkan buku yang dibacanya tadi. Iena kembali ke lemari buku dan mencari buku yang lain. Dan lagi, dia menemukan buku yang bagus dengan tajuk 'Hal Hal Dasar' iena menganbil buku itu dan kembali duduk. Dia memilih duduk di samping Lan yang duduk di tempatnya tadi. Iena membuka bab yang berjudul kecepatan

   “Hmm, emang apa yang aneh dengan kecepatan? Kecepatan terbagi menjadi 2 jenis, yang pertama adalah kecepatan yaitu laju konstan sebuah objek yang berbanding lurus dengan waktu. Dan yang kedua adalah percepatan, adalah pertumbuhan laju sebuah kecepatan  yang dihitung berdasarkan kecepatan konstan awal hingga kecepatan akhir. Lalu penerapan kecepatan dibagi menjadi beberapa jenis. Yang Speed React, adalah kecepatan tubuh kita saat tubuh kita menghindari sesuatu. Speed attack adalah kecepatan serangan yang kita buat. Biasanya, speed react berbanding lurus dengan speed attack ketika sedang bertarung. Ohhh, jadi kalo A punya speed attack dan si B menghindari serangan A, berarti si A punya speed attack dan si B punya speed react nya

   Yang ketiga adalah speed travel. Adalah kecepatan seseorang terhadap jarak yang ditempuh. Biasa speed travel ini kurang efektif pada pertandingan karena speed travel untuk bepergian. Dan kecepatan terbagi menjadi 2 tipe. Yaitu kecepatan suara dan kecepatan cahaya. Kecepatan suara atau biasa kita kenal dengan sebutan Mach dan kecepatan cahaya yang kita sebut dengan Candella. 1 kecepatan suara setara dengan 1 Mach

1 Mach = 1110 km/Jam atau yang dibulatkan dengan 1000km/jam

Lalu 1 kecepatan cahaya = 1 C(Candella)

1c = 874030 M atau dibulatkan menjadi 900000 Mach

Humm, ribet juga ya belajar kecepatan ini. Sekarang ganti, mau baca class ahh. Class adalah pembagian kategori untuk gaya bertarung player. Perfect game memiliki 4 class. Yaitu Martial art, magus, Saber, dan...”

  

   “Alter ego. Itu lah kita” suara itu datang lagi dan menghentikan bacaan iena.

   “Yaa, jika kamu baca lebih lanjut. Martial art adalah pertarungan hand combat dimana kebanyakan pertarungan hand combat menunjukkan seni dalam jarak dekat. Lalu untuk magus, adalah mereka mereka petarung jarak jauh yang menggunakan teknik magic dan sihir untuk melukai. Yang ketiga adalah saber, yang berarti berpedang.  Kalau di Perfect game ini, bukan hanya pedang. Melainkan mereka yang menggunakan senjata tangan, seperti Toya, double sword, kunai dll. Dan terakhir adalah alter ego. Alter ego secara harfiah memiliki arti dua kepribadian, terbagi dari seorang host dan ego nya. Kalau dalam kasus kita, ego nya saya, Xiena dan host nya kamu iena. Banyak tipe dari alter ego. Mulai dari ego nya yang bisa mewujudkan dirinya dan tampil secara langsung di sisi tubuh milik host atau pun siluman yang bersemayam di dalam tubuh host. Spesial dari alter ego ini adalah dia bisa mempelajari 3 class lainnya. Pasalnya selain kamu bisa mengendalikan ego mu sendiri, kamu juga bisa berlatih tarung dengan tangan mu sendiri tanpa bantuan ego mu” jelas Xiena yang berada di dalam hati si Iena yang ternyata Xiena adalah ego dari Iena sendiri.

   “Ohh jadi itu alter ego” jawab iena

   “Yaa, jadi jangan sungkan-sungkan dengan ku. Sebenernya aku adalah kau, tapi versi dunia ini atau versi yang mengenal dunia ini. Kita sama, Cuma dipisahkan dengan sistem”jelas Xiena lagi

    “Humm paham paham” iena mengangguk sembari membuka halaman berikutnya

   “Konsep Power... Judulnya cukup menarik. Konsep power adalah sistem yang bekerja pada suatu pengendalian tubuh yang akan membuat suatu kekuatan yang disebut power. Oke kita skip disini.... Disini juga. Oke disini menarik

  Konsep power perfect Game adalah stamina. Stamina dimiliki setiap orang, dan memang cukup remeh terlihat. Setiap skill membutuhkan stamina sebagai bayarannya. Beberapa skill dibayar dengan 5% sampai 10% dari total stamina. Pemakaian banyak stamina meningkatkan kinerja skill yang dimiliki player. Namun berbeda untuk Ledakan Imajinasi, skill Ledakan Imajinasi hanya membutuhkan 0,1% stamina untuk melakukan nya

Humm, cukup simpel tapi rumit dan merepotkan. Normalnya, dalam sebuah pertarungan mengeluarkan skill adalah hal yang wajar, karena bayarannya adalah chakra atau Ki. Spam skill juga hal yang biasa aja untuk game genre mmorpg, tapi kalo bayarannya stamina. Cuma bisa 10 sampe 20 skill doang yang bisa digunakan sampai player kehabisan stamina untuk berdiri. Berarti dalam pertarungan, adalah cara untuk menghemat stamina dan terampil menggunakan skill. Ehh tapi bentar

Apa itu Ledakan Imajinasi?”

   “Ledakan imajinasi adalah sebuah skill spesial yang digunakan untuk mengurung dan mendapat buff untuk diri sendiri” jawab Lan dari samping yang sedang membaca

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Perfect Game   Chapter 20: Great Chaos

    Tapi sayang sekali, 7 Ksatria itu tidak melihat pasukan Kerajaan karena Lan mengaktifkan skill Camouflage nya lagi. “Tenang lah. Kita semua tidak akan terlihat olehnya, bahkan kita tidak bisa dilacak olehnya” jelas Lan kepada semuanya. Tapi, semua berjalan di luar rencana. Alter Ego dari iena keluar dan mengambil setengah tubuh iena dan menggerakkan tubuh iena. Iena berjalan ke arah Lancelot “Biar gua yang pegang pedang AKA ini” sambil merebut paksa dari tangan Lancelot. Dan yap, pasukan Kerajaan terlihat jelas oleh 7 Ksatria itu. Pun the Red juga melihat pedangnya. Tapi, dia terlihat kesal karena iena ternyata menyerap kemampuan pedang itu. Iena menggunakan passive absorp nya untuk mengambil kekuatan AKA sword itu. “Hey.... Apa yang kau lakukan” tanya iena pada Alter Ego nya. “Tenang saja. Kau tidak ingin jadi yang terlemah kan?”

  • Perfect Game   Chapter 19: Taisetsu Namono

    <Ultimate Skill 1: Room> Yogiri memaksa arus waktu yang berjalan untuk berhenti sementara waktu, tidak peduli siapapun dia, jika dia menyentuh room ini. Maka waktu yang berjalan baginya harus berhenti secara paksa. Dengan skala yang cukup luas, yaitu mencakup bumi ini. Maka yogiri masih sempat untuk menyelamatkan orang orang yang bersama juga warga sipil. Yogiri melihat ke belakang, melihat ke tangan The Indigo yang siap menghancurkan kepalanya. Dia pun pergi kearah iena dan menggendongnya. Dia pun tak melepaskan roomnya, dan pergi mencari Ishtar juga Lan. Dia pergi kearah ujung Barrier dan benar saja. Dia melihat Ishtar yang sedang menyentuh Barrier juga Lan yang menjaganya. Lantas yogiri langsyng menghampri istrinya itu. “Hei… Heiii” Yogiri menggoyangkan pundak istrinya itu. Namun tidak ada respon dari istrinya. Dia teringat bahwa dia masih menggunakan roomnya, karena itu lah dia tidak bisa berkomunikasi dengan istrinya. Lan

  • Perfect Game   Chapter 18: Medan Perang

    “Yang….. yang benar saja….” Suara pelan Yogiri tampak seperti putus asa karena istri nya masih lemah untuk bejalan juga anaknya yang masih sangat belia umtuk bergerak terlalu lama. “heyy, tenang lah. Masih ada lkita berdua yang mampu menolong. Hey kalian yang di luar. Menjauh lah dari sini dan pergi lah ke kerajaan, katakan ada 1 orang wanita dan 1 bayi yang perlu di invasi. Dan tolong, katakan pada mereka. Datang lah ke sini dalam jangka waktu 12 jam dari sekarang. PERGILAH!!!!!!” Iena menyuruh semua orang yang ada di luar kurungan. Mereka pun langsung pergi dari kurungan. Begitu juga yang di dalam. Mereka langsung pergi ke rumah sakit tadi yang jaraknya hanya 5 meter jauhnya, karena bagi mereka bersembunyi adalah pilihan yang terbaik dalam 12 jam kedepan. “Ku pikir, untuk sementara kita disini dulu. Juga untuk menginvasi warga sipil lainnya. Cukup

  • Perfect Game   Chapter 17: Invasi

    Pertiwi masuk ke dalam ledakan imajinasi milik Violetta [Eden Garden], sebuah Ledakan Imajinasi yang memaksa player yang telah masuk perangkap memisahkan jiwa dan tubuhnya. Player yang masuk ke dalam perangkap akan melihat sebuah taman yang sangat indah, terang dan bercahaya. Tapi sebenarnya itu hanya penglihatannya saja, pada aslinya tubuhnya akan diam seperti batu dan kaku. Pandangan seperti itu hanya bisa diliat oleh jiwa, oleh karena itu ledakan imajinasi ini menyerang jiwa secara langsung. Violetta masuk ke dalam Ledakan Imajinasi miliknya, dia berjalan mencari pertiwi sama seperti yang terjadi dalam Kejadian 3: 5. Violetta bersiap menghancurkan jiwa nya dengan jurusnya. Dia berjalan mejuju tengah taman sesuai dengan yang sering di lakukan. Namun, dia hanya lihat pohon apel saja. Tidak ada jiwa Pertiwi disitu. Dan tak lama terdengar suara “Aku ini sudah mati tahu”Violetta yang sedang berada di Ledakan Imajin

  • Perfect Game   Chapter 16: Ren

    *1 Hari sebelumnya “Hebat sekali kamu menghancurkan meteor yang ku buat dalam sekejap...” lalu Ksatria berpedang kuning itu memotong kalimat Kaiden dan berkata “ berisik sekali kamu. [EsPer Mode on! <First: Golden Barrier>] hahaha. Terkurung lah kalian selamanya di dalam Barrier ku” Ksatria Kuning itu membuat sebauh penghalang yang tadinya sekecil bola kaki, menjadi besar dengan The Yellow sebagai pusatnya. Penghalang yang memiliki luas jari jari 30 meter itu berisi Pasukan dari clan Weather dan 7 Ksatria Pelangi. Cukup sulit untuk menembusnya karena “Jangan bodoh kau. Jika kau berpikir akan bisa keluar dari sini, itu adalah hal yang mustahil. Golden Barrier ini menyerap semua AP player yang ada di dalam nya untuk menjadi patokan kuat nya yang Golden Barrier ini. Yahh, ku harap kau bukan orang lemah agar bisa menghibur kami bertujuh” je

  • Perfect Game   Chapter 15 Kebangkitan

    Violetta yang duduk itu pun perlahan berdiri dengan tangan nya yang masih menahan tinju Pertiwi. Seketika, akar keluar dari bawah tanah, menjulur dan menggulung di badan Pertiwi. Tak lama, akar itu mengikat seluruh badan Pertiwi. “Sial” cakap Pertiwi dalam hati. Belum sampai disitu, Violetta menusukkan ujung akarnya ke dada Pertiwi, dan memutarkan Pertiwi dengan Violetta sebagai pusatnya bak gasing yang sedang berputar. Pertiwi pun berusaha untuk keluar dari lilitan akar itu dan mengubah tubuhnya menjadi sekecil semut tapi yang terjadi adalah Pertiwi menghilang dari pandangan Violetta. Tapi, akar yang dibuat Violetta di dada Pertiwi itu juga ikut mengecil, tidak lepas dari tubuhnya. Pertiwi salah jika dia menganggap kalau mengecilkan tubuhnya akan melepaskan dia dari ikatan. Sontak, Violetta menapakkan tangan nya ke tanah lalu memunculkan ratusan pohon kaktus yang mengelilingi mereka berdua di lapangan “Ci

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status