Share

2. Melangkah Maju

Author: Choisef
last update Last Updated: 2024-09-25 11:42:34

Anzelion melihat ketiga anaknya berkeliaran di rumah sakit karena nenek mereka -Dirly tidak ingin meninggalkan Xyora kecuali di malam hari. Mereka akan tidur di hotel dekat rumah sakit ketika malam dan memaksa masuk di pagi hari, ingin terus berada di sebelah Xyora. Begitulah katanya.

Ayah mana yang hatinya tidak tercabik ketika melihat perubahan yang banyak terjadi pada anaknya. Anzelion sedang melihat hal tersebut. Skiones yang keceriaannya berkurang dan selalu memaksakan senyuman ketika berada di dekatnya, seperti memberikan dorongan untuk terus kuat dan tabah. Terlalu menyakitkan untuknya. Semestinya ia yang menguatkan anaknya kan?

Berbeda dengan Fiento, anak itu tidak bicara sama sekali jika menurutnya tidak terlalu penting. Memang dia pendiam, tapi sekarang bertambah parah. Fiento juga menghabiskan banyak waktu untuk berada di sebelah Xyora. Memandanginya dan mengamati alat yang terpasang pada tubuh Xyora beserta bunyinya. Fiento seperti sudah menghafal iramanya, tiap kali ada perubahan sedikit saja, ia memencet bel yang membuat perawat berkali-kali datang.

Sementara Aeliora bingung dengan apa yang terjadi. Mungkin juga dia mengerti makanya tidak rewel sama sekali. Aeliora sering bersama dengan Skiones yang terkadang keluar hanya untuk menyeka air matanya yang tanpa izin keluar dan menetes, ataupun Anzelion yang butuh menghirup udara segar setiap beberapa jam sekali.

Seluruh keluarga merasa tidak baik-baik saja. Kehidupan seakan berhenti untuk mereka. Setiap waktu makan, hanya dentingan suara sendok dan piring yang menghiasi. Skiones yang cerewet itu sudah menghilang, semoga hanya sementara.

Anzelion tengah menggendong Aeliora yang menanyakan ini-itu, ia lelah meladeninya. Namun kalau bukan dia, siapa yang akan melakukannya?

Anzelion sangat sibuk dengan isi pikirannya yang berbelit satu dengan yang lain, mencari jalan keluar dari semuanya. Tapi tidak ada. Baginya semua jawaban hanyalah sesingkat Xyora yang bangun dari tidur cantiknya. Tapi kapan?

Anzelion bisa melihat Elle mendatanginya, melangkah ke arahnya yang menandakan dia bukan ingin menjenguk Xyora, melainkan untuk bertemu dengannya. "Aku harus bicara denganmu." ujarnya. Anzelion mengikuti Elle yang berjalan ke arah luar. "Kenapa?" tanya Anzelion.

"Kasus sangat menumpuk, Anz. Datanglah ke kantor," pinta Elle. "Aku tau kamu sudah izin dari Pak Luxius, tapi kasusnya betulan banyak. Kami membutuhkanmu." Elle mencoba membujuk Anzelion untuk datang ke kantor. Kasus sangat menumpuk. Mereka membutuhkan orang yang sangat berbakat seperti Anzelion.

"Anz?" panggil Elle, butuh jawaban. Anzelion sedang kesal berpikir mengapa ia harus datang? apakah ia tidak boleh berduka saat ini?

"Aku tidak akan memaksamu. Datanglah kalau kamu mau." Elle sudah pasrah. Ia memang ragu kalau Anzelion akan memperlakukannya dengan baik ketika kondisinya seperti sekarang. Saat emosinya tidak stabil. Walau begitu ia tau Anzelion pasti akan datang. Entah hari ini, besok, atau lusa.

Elle meninggalkan Anzelion dengan lamunannya. Ia harus pergi ke tempat lain untuk memeriksa banyak hal. Anzelion berdecak kesal. Ia seharusnya masih punya waktu tiga hari lagi untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya memulihkan diri. Dia harus mempersingkat waktu untuk menerima kenyataan pahit bahwa ketika berangkat kerja, ia tidak akan diantarkan pergi oleh Xyora.

*****

Hari ini Anzelion memutuskan untuk berangkat ke kantor. Walaupun rasanya sangat berat meninggalkan Xyora, tapi Anzelion harus melangkah maju.

Semua orang yang ada di gedung organisasi sibuk. Mereka memegang tugas yang berbeda. Antrian panjang juga terlihat pada portal ruang dengan wajah yang kusut. Sepertinya mereka tidak mendapatkan waktu istirahat, Elle tidak berbohong bahwa mereka memang butuh bantuan. Anzelion masuk ke ruangan Luxius untuk setor muka, sekaligus meledeknya yang telah memberinya libur tapi ternyata harus masuk juga.

"Kamu ingin mengambil kasus?" todong Luxius dengan pertanyaan menjebak. Jika Anzelion bilang iya, berarti dia akan langsung diberikan kasus untuk dipecahkan seorang diri. Anggota timnya pasti sudah pergi menjalankan kasus. Anzelion yang salah datang jam dua belas siang.

"Sudahlah ambil tugas yang ini saja," Luxius menunjuk salah satu kasus yang tertera di layarnya. Ia menyarankan kasus pemungutan pajak ilegal. Kasus ini terus saja membuat ulah dan banyak terjadi di pinggiran kota.

"Baiklah," Anzelion setuju. Ia membaca segelintir keterangan di kasus tersebut. Kasus tingkat menengah yang cukup simpel. Ia hanya perlu menangkap sekelompok pelaku. Anzelion melangkah menjauh. Ia mengambil alat yang harus dibawa ketika menangani kasus. Kemudian pergi dengan melakukan teleportasi.

Di tempat yang masih ricuh dengan kejadian yang berlangsung, Anzelion mengamati keadaan sebelum melawan. Ia dapat melihat salah satunya menodongkan senjata tajam pada penduduk sekitar yang bersimpuh ketakutan, memohon pengampunan.

"Berikan kami uang ataupun emas! setelahnya kami akan pergi," katanya dengan membentak. Tangannya meletakkan pisau di leher salah satu pemuda yang ada di sana.

"Jangan ada yang dengan beraninya melawan kalau tidak mau ada pertumpahan darah di sini." lanjutnya mengancam. Dari mimik wajahnya, ia terlihat tidak main-main.

Anzelion tidak dapat menghentikan dirinya ketika melihat pisau bertambah dekat pada leher si pemuda yang terus dia perhatikan. Ia menggunakan telekinesis -sihir untuk memindahkan benda sesuai kemauan, yaitu pisau dari tangan bandit itu, lalu keluar dari persembunyiannya.

Ia langsung menggunakan sihir angin -sihir elementalis yang ia kuasai untuk memadatkan partikel oksigen yang berada disekeliling sekelompok pemungut pajak ilegal yang ada di sana. Anzelion membuat struktur partikel oksigen yang berikatan tidak teratur seperti benda berwujud gas lainnya, menjadi ikatan yang teratur sehingga mereka tidak bisa bernapas. Ketika tubuh mereka membiru kekurangan oksigen, barulah ia menghilangkan sihirnya. Ia tidak boleh sampai membunuh pelaku.

-Sihir elementalis adalah sihir paling umum yang dimiliki oleh manusia. Sihir yang terdiri dari sihir air, api, udara, dan tanah sebagai pokok utamanya. Sihir elementalis cabang secara keseluruhan bersumber dari pengembangan keempat pokok kekuatan elementalis tersebut.

Belum sempat Anzelion mendekat ke arah para penjahat itu untuk menangkapnya, mereka menghilang dengan kabut asap hitam tebal yang menutupi mereka. Seluruhnya menghilang bagaikan di telan bumi. Sepertinya mereka telah berteleportasi.

Ada satu hal yang Anzelion harus selidiki. Ia baru sadar di detik terakhir ketika melihat mereka. Mata mereka penuh dengan kekosongan. Anzelion menduga kalau mereka sedang berada di bawah mantra sihir pengendali. Semoga saja ia salah lihat.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pergerakan Penyihir Hitam   16. Umpan Hidup

    "Aku punya usulan bagus," kata Meimi, ketika ketiganya sudah berada di dalam ruangan. Meimi menggunakan sihirnya untuk membuat ruangan menjadi kedap suara. Tidak ingin siapapun orang yang berada di luar mendengar usulannya sekarang, belum waktunya mereka tau. "Bagaimana kalau kita jadikan Anzelion pancingan penyihir hitam?" paparnya dengan menaikkan sebelah alis."Omonganmu tidak masuk akal!" tolak Elle tanpa pikir panjang, menatap tajam ke Meimi yang baru duduk."Semua kejadian terjadi di sekeliling Anzelion. Kita akan memanfaatkannya." papar Meimi enteng. "Kita tidak bisa mengorbankan Anzelion untuk hal beresiko sebesar itu!" sanggah Elle tidak mau terima opini Meimi. "Jangan lupakan kejadian tadi siang, dia sudah pernah membunuh. Penyihir hitam adalah ancaman yang nyata!" Elle mencoba untuk membuka pikiran Meimi. Kenzo yang berada diantara dua wanita itu hanya diam. Mereka berdua berdebat panjang menenai iya atau tidaknya menjadikan Anzelion umpan. Meimi terus memaksakan pendapat

  • Pergerakan Penyihir Hitam   15. Bergerak

    Suasana seisi organisasi menjadi tegang. Mereka berusaha untuk melupakan perbuatan penyihir itu. Tapi rasanya ketidak amanan mengintai di setiap sudut. Darah yang ada di sana telah dibersihkan dan kepala orang yang diketahui menculik Erden dipulangkan pada orang pemerintahan dengan hormat. Mereka menyimpulkan kalau orang pemerintah dijadikan kambing hitam oleh si penyihir hitam untuk membuat Organisasi Pas Compris lengah.Anzelion lelah. Ia diserbu oleh pertanyaan yang ia sendiri tidak tau jawabannya. Anzelion ingin cepat-cepat mencari Xyora, walau ia sendiri tidak tau harus mulai dari mana. Jejak yang ditinggalkan mereka sangat bersih dan tanpa celah, sudah diatur sedemikian rupa agar tidak mudah diselidiki.Setelah mengintrogasi Anzelion, -Kenzo, Meimi, dan Elle melakukan diskusi panjang di ruangan. Mereka saling bertukar pikiran mengenai apa yang harus dilakukan kedepannya. Meimi yang berada di luar ruang lingkup organisasi diberikan sinyal dan langsung kembali. Tidak lupa ia melap

  • Pergerakan Penyihir Hitam   14. Informasi Maut

    Tiap ruangan yang kira-kira terdapat Luxius di dalamnya Anzelion datangi dengan tergesa. Ia berjalan cepat, berharap segera menemukan Luxius. Anzelion cukup heran mengapa keadaan sangat sepi, tapi ia langsung tepis pikiran buruk yang meuncul di kepalanya. Sangking niatnya, Anzelion bahkan sampai mendatangi ruangan Elle yang berada di lantai atas. Siapa tau Luxius berada di sana. Bukannya menemukan Luxius, Anzelion malah melihat Elle yang sedang berduaan dengan Mario, pacarnya. Mereka duduk bersebelahan saling menyuapi. Sadar akan kehadiran Anzelion, Elle langsung berdiri, mendekati Anzelion yang baru datang. "Anzelion? tumben kamu ke sini," ujar Elle. Tangannya merapihkan baju agar mengalihkan salah tingkahnya setelah ketahuan sedang berduaan Mario. "Ada perlu apa??" "Apa kamu melihat Pak Luxius?" tanya Anzelion. Seisi organisasi sudah mengetahui bahwa Elle memiliki hubungan yang belum diresmikan dengan Mario, jadi Anzelion tidak heran jika mereka berduaan. Masalahnya adalah ini m

  • Pergerakan Penyihir Hitam   13. Konflik Internal

    Anzelion melangkah cepat, meninggalkan Meimi yang kebingungan akan perubahan drastis dari sikap Anzelion. Pria itu sedang marah padanya, ia tau. Namun tidak untuk alasannya."Anzelion! berhenti!" Meimi menggunakan sihirnya untuk mengikat Anzelion. Pria berambut hitam itu tidak bisa bergerak menjauh. "Kamu kenapa?" tanyanya tidak mengerti."Kamu tidak bilang akan menyerang mereka!" Anzelion merasakan konflik batin yang kuat. Apa yang Meimi lakukan bertentangan dengan prinsipnya. Telebih Meimi melakukan hal itu dengan membabi buta. "Bukannya kamu pasti sudah menduga saat aku bilang ingin menyerang?" kata Meimi sambil tersenyum penuh arti. Dari awal alibi mencari Erden dibuat hanya untuk menuangkan hasrat bertarungnya.Anzelion baru sadar, betapa naifnya dia. Seharusnya ia menurut pada Luxius dan Kenzo yang melarang serangan ini. Anzelion terlalu termakan dengan ajakan Meimi untuk kepentingannya sendiri. "Janjimu ku tagih nanti."*****Anzelion pergi merenung sebentar di ruangannya. Ia

  • Pergerakan Penyihir Hitam   12. Penyerangan

    Anzelion dan Meimi dikepung oleh segenap anggota kepolisian negri yang tugasnya menjaga pemerintahan. Mereka telah bersiap untuk menggunakan sihir untuk menghalau serangan dari segerombolan polisi yang memakai seragam lengkap dengan alat sihir yang dibawa. Meski jumlah mereka lebih dari lima belas orang, Anzelion dan Meimi tidak takut sedikitpun."Serang mereka!" kata komandannya. Mereka mengangkat senjata menggunakan formasi yang telah disiapkan.Gedung besar yang berada di tengah halaman dengan hamparan bunga di sekelilingnya membuat Meimi dengan bebasnya melancarkan sihir api kesukaannya yang meledak-ledak, tempat itu sangat cocok untuk dijadikan tempat pertempuran. Sudah lama ia tidak dapat bertarung sebebas sekarang karena urusan organisasi yang mengikatnya. Meimi sangat menikmati kebebasan ini. Adrenalin dalam dirinya melonjak naik.Sementara itu, Anzelion menghalau tiap serangan dengan sihir anginnya. Di sini tugasnya hanya mendukung dan membantu Meimi untuk menang lalu mendap

  • Pergerakan Penyihir Hitam   11. Penyelidikan Lanjutan

    Eron bersama Anzelion dan timnya melanjutkan pencarian mengenai penyihir hitam di perpustakaan. Tidak adanya informasi lebih lanjut membuat Eron dan Anzelion curiga kalau semua yang menyangkut penyihir hitam sengaja dihilangkan agar tidak terkuak apapun mengenai mereka. Raut wajah dari tiap anggota tim menggambarkan suasana hati mereka yang sudah bosan dan lelah membaca sederetan huruf. Mereka ingin cepat pulang dan beristirahat, alasannya yaitu mereka tau kalau besok pasti mereka harus melanjutkan penyelidikan yang lainnya. Noa menghela napas panjang. Sejak pagi hingga cahaya matahari meredup pekerjaannya hanya membaca-membaca-dan membaca. Tidak ada yang lain. Ia lebih menyukai menangani kasus di lapangan daripada hal ini. Matanya pegal dan badannya terasa kaku. Semua merasakan hal yang sama, namun tidak ada yang berani mengeluh. Menyaksikan Noa, Ether, dan lainnya yang sudah suntuk membuat Anzelion terdorong untuk membubarkan mereka. "Pulang, isi energi kalian untuk besok." ucapny

  • Pergerakan Penyihir Hitam   10. Penyelidikan

    Anzelion mencari Eron yang tengah bersiap untuk berangkat menyelidiki dokumen mengenai pemilik mata merah terang yang dipercaya sebagai penculik Xyora di pusat kependudukan, menggantikan Erden yang tidak tuntas melakukan pencarian data. Mereka membawa tiga belas orang yang diantaranya sepuluh dari gabungan tim Erden dan Anzelion, serta tiga orang dari Badan Operasi Khusus, anak buah Eron yang sangat berkompeten.Mereka semua berangkat menggunakan portal ruang dan berpindah langsung ke depan gedung yang mereka tuju. Anzelion diam saja menyusun apa yang ingin ia lakukan dalam kepalanya. Sementara Eron berbincang untuk menunjukkan perintah mengenai apa yang harus dilakukan ketiga orangnya nanti untuk efisiensi waktu. Lirikan dari tim yang dibawahi Anzelion sangat ketara. Mereka iri sekaligus bingung apa yang harus dilakukan karena ketuanya diam saja, tidak memberi komando.Anzelion merupakan pria dingin, semua orang tau itu. Sifat dasar Anzelion memang seperti itu tapi ia semakin individu

  • Pergerakan Penyihir Hitam   9. Kejadian Serupa

    Erden mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Beberapa alat penyokong kehidupannya terpasang di tubuh. Ruangannya kini telah sunyi, operasinya berjalan dengan baik. Tinggal memantaunya sebentar lagi kemudian ia akan dipindahkan ke ruangan rawat inap dan dirawat beberapa hari sampai kondisinya stabil. Di luar, Luxius tidak bisa menyembunyikan rasa frustasinya. Ia mondar-mandir hanyut dalam kegelisahan, rasanya ia ingin meninju sesuatu tapi ia sadar kalau berada di rumah sakit. Mengapa harus dalam jangka waktu yang sedekat ini orangnya terlibat dalam hal berisiko? dan mengapa ia tidak bisa melindungi mereka? "Ini bahaya Anzelion, Xyora belum ditemukan dan sekarang Erden... kita tidak dapat kehilangan lebih banyak orang." kata Luxius sambil memijit dahinya yang sakit. "Segera perketat penjagaan di sini." titah Luxius yang belum ingin beranjak. Anzelion melangkah menjauh. Ia diselimuti rasa tidak enak sekaligus kesal pada Erden yang mengaku sebagai orang yang mendatangi penjara pagi

  • Pergerakan Penyihir Hitam   8. Erden yang Malang

    Erden membuka matanya. Cahaya sayup masuk ke mata perlahan, menampakkan ruangan introgasi yang berbentuk kotak minim cahaya. Tubuhnya didudukkan pada suatu bangku. Erden dapat melihat pria berkulit sawo matang yang dari gesturnya menunggu Erden untuk bangun. "Apa tujuanmu menemui penyihir itu!" todongnya, Erden langsung tau kalau itulah alasannya dibawa. Mereka ingin menggali informasi entah untuk apa. Berulang kali ia dipaksa membuka mulut, tapi ia tetap bungkam. Erden sangat setia pada organisasi. Setaunya kasus ini belum diizinkan tersebar luas dan ia tidak ingin menjadi orang yang menyebarkannya.Tanpa aba-aba Erden mendapat pukulan tepat di perut, ia bahkan tidak punya waktu untuk melawan maupun menghindar. Rasa sakitnya menjalar ke seluruh tubuh. Sihir Erden menurut dirinya sendiri cukup lemah jika dibandingkan dengan anggota organisasi. Oleh karena itu ia menutupinya dengan cara lain. Ia berusaha menjaga hubungan baik dengan siapapun di organisasi. Sihir yang lemah dengan anti

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status