Home / Romansa / Perginya istri Rahasia Ceo / Bab 3 . Memutuskan Pergi diam - diam.

Share

Bab 3 . Memutuskan Pergi diam - diam.

Author: V3yach
last update Last Updated: 2025-09-04 14:28:51

Kayla berdiri di depan lemari pakaian, menatap deretan gaun sederhana miliknya,semua itu tampak seperti kenangan masa lalu yang kini tak lagi berarti,tangannya sedikit bergetar saat melipat pakaian dan memasukkannya satu per satu ke dalam koper,dia menarik napas dalam-dalam, lalu duduk di tepi ranjang. Matanya terpaku pada ponsel yang tergeletak di meja kecil tidak ada pesan masuk, tidak ada panggilan ,Arvino belum memberi kabar sejak pagi,tentu saja pria itu terlalu sibuk dengan segala urusan pertunangannya dengan Cassandra.

Perlahan dia menatap bayangannya di cermin Wajah yang dulunya bersinar kini tampak lesu. Bibirnya pucat, mata berkantung, tetapi ada sesuatu yang baru sorot matanya kini tak lagi rapuh,Hari ini Kayla akan pergi bukan sebagai pelarian, tetapi sebagai langkah penyelamatan.

Di lantai 21 gedung Mahendra Corp, Arvino duduk di ruang rapat, dikelilingi oleh para direktur dan manajer proyek,presentasi mengenai kerja sama dengan perusahaan keluarga Andjani sedang berlangsung, namun pikirannya melayang dia tidak sepenuhnya mendengarkan.

“Pak Arvino,” seru Restu sang Asisten sekali lagi,memecah lamunannya. “Tadi Bapak bilang ingin memverifikasi daftar undangan gala pertunangan,ini daftarnya.”

Arvino mengangguk dan mengambil dokumen tersebut, berpura-pura membacanya, meskipun pikirannya tak bisa lepas dari sosok perempuan yang sudah dua hari tak banyak bicara,Kayla bahkan tidak terlihat saat ia meninggalkan rumah pagi tadi,apakah ia sudah melukai hatinya terlalu dalam?

“Pak, apakah semuanya baik-baik saja?” tanya Restu dengan hati-hati, seraya memperhatikan sikap atasannya.

“Ya, lanjutkan saja presentasinya,” jawab Arvino datar, menutup foldernya.

Sore harinya, Arvino kembali duduk di ruang rapat bersama tim event organizer,berkas-berkas pertunangan berserakan di atas meja, Cassandra duduk di sampingnya, asyik mempertimbangkan antara tema garden party atau ballroom klasik.

“Vin, bagaimana menurutmu? Garden party atau ballroom klasik?” tanya Cassandra sambil menunjukkan katalog.

Arvino mengusap pelipisnya, berusaha terlihat peduli. “Pilih saja yang kamu suka. Aku percaya pada seleramu.”

Cassandra tersenyum manis. “Kamu terlihat capek akhir-akhir ini, terlalu banyak pikiran?”

“Hanya beberapa urusan yang harus diselesaikan,” jawab Arvino singkat.

“Hm ...” Cassandra menatapnya. “Ini soal bisnis? Atau soal perempuan yang kamu simpan di penthouse itu?”

Mata Arvino membelalak. “Apa maksudmu?”

“Aku tidak bodoh, Vin, Aku tahu kamu telah menikah meskipun tidak pernah diumumkan,aku cukup peka aku tidak sedang menuduh, hanya ingin tahu ... apakah dia masih ada di sana?” 

Arvino terdiam, Ia tidak membantah, tetapi juga tidak langsung menjawab.

“Dia tidak akan datang ke pertunangan kita, kan?” tanya Cassandra setengah bergurau, setengah serius.

"Tidak," jawab Arvino dengan cepat,kata-kata itu keluar tanpa ragu, namun meninggalkan luka mendalam di hatinya.

Yang tidak disadari Arvino adalah, Kayla sudah pergi sepenuhnya, bukan hanya dari penthouse, tetapi juga dari kehidupannya.

***

Sementara itu di penthouse,Kayla berdiri di depan koper yang sudah siap, hanya satu koper kecil dan satu tas jinjing, semua barang lainnya ia tinggalkan,semua luka dan kenangan,dia tinggalkan bersama tempat ini.Dia menatap cincin pernikahannya,Jari-jarinya perlahan melepas cincin itu dan meletakkannya di atas meja rias, di sampingnya ada sepucuk surat yang telah ia tulis malam sebelumnya.

Sebelum pergi, Kayla melirik ke seluruh ruangan ,Setiap sudut penthouse menyimpan cerita - cerita tentang harapan-harapan kecil yang tidak pernah terwujud, tentang senyuman palsu, dan malam-malam panjang yang hanya diisi dengan keheningan.Tangan Kayla menyentuh gagang pintu, namun langkahnya terhenti dia mendengar suara langkah kaki di lorong, jantungnya berdebar cepat. Arvino kah itu?

Tapi ternyata bukan, itu hanya satpam yang mengantarkan air mineral ke dapur,ternyata pria itu belum pulang.

Kayla menghela napas lega, sekaligus merasa sesak,dia segera menuju lift pribadi, menekan tombol ‘Lobi’ dengan mantap sambil menunggu, ia melihat sekali lagi ke dalam rumah ini, yang bukan lagi rumahnya.

“Selamat tinggal, Arvino,” bisiknya. “Aku pernah berharap kamu melihatku, tapi ternyata aku terlalu pandai menyembunyikan rasa sakitku.”

Begitu pintu lift tertutup, dunianya yang lama ikut tertutup bersamanya.

Setibanya di lobi, satpam menyapanya seperti biasa. “Sore, Bu Kayla, mau ke mana sore-sore begini?”

“Saya ... hanya ingin pergi sejenak,” jawabnya lembut.

“Perlu bantuan untuk membawa barang?” tanya satpam.

“Tidak, terima kasih,” jawabnya sambil tersenyum kecil,lalu ia melangkah keluar tanpa menoleh ke belakang.

Malam pun tiba, Arvino baru tiba di penthouse,wajahnya terlihat lelah, dasi sudah dilonggarkan, dan jasnya tergantung di pundak,Arvino membuka pintu dan memanggil.

“Kayla?”

Tak ada jawaban , kemudian dia berjalan ke dapur, tetapi tidak ada aroma teh hangat, tidak ada sosok yang menyambutnya dengan senyuman tenang.Arvino segera menuju kamar, pintu terbuka, tetapi kamar itu terlalu rapi, lemari setengah kosong, beberapa pakaian hilang,di atas meja rias, sebuah surat tergeletak bersama cincin pernikahan,tangannya pun bergetar saat mengambilnya.

"Vin, jika kau membaca ini, berarti aku sudah pergi,bukan karena aku ingin menyerah, tetapi karena aku tidak ingin terus-menerus mengemis peran dalam hidupmu,selama ini aku diam,aku patuh,aku berusaha menjadi istri yang kamu harapkan,namun, nyatanya kamu tidak pernah berharap apa-apa dariku,aku hanya bayangan yang sengaja kamu sembunyikan agar tidak mengganggu rencana hidupmu. Aku lelah Vin,aku tidak membencimu, tapi aku harus menyelamatkan diriku sendiri, dan itu berarti aku harus pergi dari hidupmu,kau tidak perlu mencariku lagi,aku hanya berharap, suatu hari, kamu benar-benar mengerti arti kehilangan.

–Kayla

Arvino terduduk di tepi ranjang, surat itu tergenggam erat di tangannya,dia menutup matanya sejenak, merasakan seolah-olah kehilangan bagian dari dirinya sendiri.

“Kenapa kamu melakukan ini, Kayla?” bisiknya. “Kenapa kamu tidak pernah mengungkapkan apa pun sebelumnya?”

Namun, jauh di dalam hatinya, ia menyadari bahwa Kayla sudah lama berbicara melalui keheningannya, dan ia terlalu sibuk untuk mendengarnya.

Arvino mencoba menelepon, tetapi nomor Kayla tidak aktif,lalu dia membuka sistem pelacak keamanan penthouse dan melihat bahwa Kayla keluar pukul empat sore dan belum kembali sejak saat itu.diapun melempar ponselnya ke sofa, Nafasnya terengah-engah untuk pertama kalinya, ia benar-benar merasa panik, kosong, dan hampa,beberapa saat kemudian,ia menatap surat itu lagi.

“Aku tidak membencimu ... tapi aku harus menyelamatkan diriku sendiri.”dadanya terasa semakin sesak.

“Kenapa aku merasa seperti orang paling bodoh di dunia ini?” bisiknya pelan menyesal pun sudah terlambat.

Arvino menutup wajahnya dengan kedua tangan, terbenam dalam keheningan yang ia ciptakan sendiri.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
~•°Putri Nurril°•~
si Cassandra bangga banget yaa jadi pelak0r. ingat sand, kamu gak akan bahagia di atas penderitanya istri sah
goodnovel comment avatar
~•°Putri Nurril°•~
akhirnya kamu Sadar juga vin, dan selamat atas keb0dohan kamu, kau membuang baru berlian dengan batu berlapis tembaga.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Perginya istri Rahasia Ceo    Bab 57. Hari yang Bahagia.

    Dari kejauhan, gaun putih Kayla terlihat sempurna membentuk siluet tubuhnya. Rambutnya disanggul dengan anggun, dihiasi dengan mutiara halus. Ketika Kayla menatap Arvino, seolah dunia pria itu berhenti berputar. Tanpa menunggu, Arvino segera melangkah cepat, hampir berlari, menuju Kayla. “Vin …” ucap Kayla tertegun. Belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya, tubuhnya sudah ditarik ke dalam pelukan hangat Arvino. Dan sebelum Kayla bisa bernapas, bibir Arvino sudah mendarat dengan kuat di bibirnya. Ciuman itu penuh rindu, penuh hasrat, dan penuh perasaan yang selama ini terpendam. Kayla terkejut dan memukul dada Arvino pelan. “Ar ... Arvino, lepas! Malu dilihat banyak orang!” Reyhan yang berdiri tidak jauh langsung memukul punggung Arvino. “WOY! Ini masih di depan umum! Kamu mau bikin resepsi ini jadi rating 18+?!” Semua tamu pun tertawa, sementara wajah Kayla benar-benar memerah. Akhirnya, Arvino melepaskan ciuman itu, tersenyum canggung tetapi masih memeluk pinggang Kayla era

  • Perginya istri Rahasia Ceo    Bab 56. Hati yang berdebar.

    Sebelumnya,Mobil mewah berwarna hitam mengkilap berhenti di depan salon. Cahaya lampunya memantul di kaca, membuatnya terlihat seperti kendaraan para selebritas atau tamu kerajaan.Kayla yang baru keluar dari salon langsung tertegun di tempat, gaun putih elegannya melambai lembut tertiup angin.Seorang sopir pria berpakaian jas hitam yang rapi turun dari kursi depan. Ia membungkuk sopan, lalu membuka pintu belakang dengan hormat.“Selamat malam, Nyonya Kayla. Silakan masuk.”Kayla terkejut dan mundur setengah langkah. “Ma-maaf? Mobil ini ... untuk saya?”“Iya, Kay. Ayo, masuk saja.” Rani muncul di belakangnya dengan senyum penuh misteri.“Ran, jangan bercanda. Ini mobil siapa? Kita mau ke mana? Aku tidak mau ikut yang aneh-aneh. Kita harus ...”“Astaga Kayla ... kalau saya mau mencelakai kamu, dari tadi sudah saya lakukan, lho.” Rani menggulung matanya.“Rani!”Rani mendorong lembut bahu Kayla. “Percaya sama aku, Kay. Sumpah ... ini semua aman. Dan ini sangat penting.”Kayla menatap m

  • Perginya istri Rahasia Ceo    Bab 55. Detik detik menegangkan.

    Kayla menatap Rani dari kepala hingga kaki. “Ran, kamu yakin tidak ada yang kamu sembunyikan?”**Rani tersenyum canggung. “Enggak ada, Kay! Sumpah! Ini cuma ... perawatan biasa.”Staf salon mengantar Kayla ke kursi khusus yang dihiasi bunga putih dan lampu lembut. Kayla semakin bingung.“Kenapa tempatnya mirip kursi pengantin?”Rani hampir tersedak air liurnya. “Iya ya … haha mungkin ini dekorasi musim ini.”Beberapa jam berlalu. Kayla didandani dengan sangat teliti. Rambutnya ditata seperti ratu, makeup-nya sempurna, dan gaunnya disesuaikan agar pas di tubuhnya.Kayla melihat pantulan dirinya di cermin dengan tidak percaya.“Ran … ini … apakah ini tidak terlalu mewah untuk perawatan biasa?” tanya Kayla heran.“Kay, jujur ya … malam ini Kamu akan menjadi wanita tercantik di seluruh Jakarta,” jawab Rani bangga.Kayla menyipitkan matanya. “Kenapa kamu bicara dengan dramatis? Kamu yakin tidak ada yang aneh?”Rani menggenggam tangan Kayla perlahan. “Tidak ada … tapi berhak terlihat sepert

  • Perginya istri Rahasia Ceo    Bab 54. Sebuah kejutan.

    Arvino berdiri dan berjalan menuju jendela besar sambil memandang pemandangan kota. “Selama ini Kayla terlalu banyak menanggung rasa sakit karena aku, keluargaku, dan keadaan. Pernikahan kami sebelumnya … bahkan bukan pernikahan yang bisa disebut bahagia. Tersembunyi, penuh tekanan, dan berakhir dengan luka.” Suaranya berubah menjadi lebih lembut. Reyhan terdiam, hanya mengamati perubahan ekspresi di wajah sahabatnya. Arvino melanjutkan, “Aku ingin memperbaikinya, Rey. Aku ingin memberikan Kayla apa yang dulu tidak pernah bisa kuberikan—momen yang layak, di mana dia bisa berdiri sebagai istriku, tanpa rasa takut, tanpa sembunyi-sembunyi.” “Jadi maksudmu … kamu akan menikah lagi?” tanya Reyhan dengan mata sedikit melebar. “Bukan menikah lagi, tapi menegaskan kembali janji itu. Pernikahan yang sebenarnya di hadapan semua orang, dengan restu penuh keluarga, tanpa rahasia, tanpa rasa malu.” Arvino menatap Reyhan sambil tersenyum tipis. Reyhan mengangguk pelan, wajahnya mulai menunjuk

  • Perginya istri Rahasia Ceo    Bab 53. Rencana Kejutan.

    Sejenak Arvino terdiam, lalu menatap Tuan Surya tanpa ragu. “Tidak, Tuan. Saya tidak akan dan tidak pernah berpikir untuk membalas dendam. Saya hanya ingin hidup tenang bersama istri saya, itu saja.” “Dan jika suatu hari mereka mencoba lagi?” tanya Tuan Surya sekali lagi untuk memastikan. “Saya akan tetap mengikuti jalur hukum, bukan balas dendam,” kata Arvino dengan yakin. Hening. Suasana ruangan terasa sangat tegang. Tuan Surya akhirnya menarik kursi dan duduk perlahan, wajahnya kini tidak lagi sekeras sebelumnya. “Bagus, itu memang jawaban yang saya harapkan darimu, Vin,” ucap Tuan Surya dengan nada rendah. “Apa maksud Anda, Tuan …?” tanya Kayla terkejut. “Saya tidak datang untuk menyalahkan kalian, justru saya datang hanya untuk memastikan bahwa kalian tidak akan terjerumus ke dalam kebencian yang sama seperti istri dan anak saya.” Suara lembut namun penuh kepedihan keluar dari bibir lelaki tua itu. Pandangan matanya tampak lelah. “Saya gagal sebagai suami, dan juga gagal

  • Perginya istri Rahasia Ceo    Bab 52. Kedatangan yang Tak Terduga

    Keesokan harinya suasana di gedung Mahendra Group berlangsung normal hingga pintu kaca utama terbuka dengan suara Pagi itu Tiga orang berpakaian hitam masuk dengan langkah mantap, diikuti oleh sosok berwibawa mengenakan jas abu-abu dan tatapan dingin, Tuan Surya Andjani.Seketika, suasana kantor menjadi tegang. Para karyawan saling memandang, beberapa di antaranya berhenti bekerja, dan suara bisik-bisik mulai terdengar."Itu kan Tuan Surya Andjani ...""Iya, benar, itu Ayahnya Cassandra ...""Kenapa dia datang ke sini?"Sedangkan Di lantai atas, tepatnya di ruang kerja Arvino, Kayla dan Reyhan baru saja menyelesaikan pembahasan dokumen mengenai proyek sosial pasca skandal. Arvino duduk di kursinya, membuka map, hingga seorang sekretarisnya, Lina, mengetuk pintu dengan wajah pucat."Pa - pak Arvino,kata Petugas resepsionis Di lobi ada Tuan Surya Andjani datang ke sini. Sekarang sedang dalam perjalanan ke ruangan Bapak," ucap Lina terbata-bata."Apa?" seru Arvino spontan berdiri, dan K

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status