Arvino duduk di ruang kerjanya, matanya merah karena kurang tidur. Rapat dengan dewan direksi sudah selesai, tetapi pikirannya masih tertuju pada Kayla. Sejak kepergian istrinya, segalanya menjadi kacau. Ketika pintu diketuk, Reyhan masuk dengan jas formal, membawa berkas laporan. "Vin, kita perlu membahas perkembangan saham di proyek resort itu," ujar Reyhan dengan tenang, meskipun di dalam dadanya ada kegelisahan. Arvino mengangguk lemah. "Iya, duduklah, aku sudah menyiapkan datanya." Namun, alih-alih membahas angka, strategi, dan target investor, Arvino terus gelisah. Dia berdiri dan berjalan mondar-mandir di ruang kerjanya,jas yang sebelumnya rapi kini terbuka, dasinya longgar, dan wajahnya terlihat kusut. "Vin, mari kita mulai membahas proyek ini," kata Reyhan datar. Arvino tidak langsung menoleh, hanya menatap kosong ke luar jendela gedung tinggi. "Taruh saja di meja." Reyhan menghela napas dan berdiri, memperhatikan sahabatnya yang biasanya tenang dan penuh kendali
最終更新日 : 2025-09-23 続きを読む