Share

Cukup Violin!

Dokter keluar dari dalam, di ikuti oleh suster yang mendorong brankar Kenra.

Kenzi dan Ralin langsung menyambut berdiri. Terlihat Kenra memejamkan matanya, Ralin langsung mengikuti dengan menyentuh tangan mungil itu.

"Apa pasien sering seperti ini?" Dokter bertanya, kini Kenra sudah berada di ruangan khusus.

"Iya, Dok. Bila dia cemas akan demam tinggi, tetapi saya selalu menyediakan obat di rumah," jawab Ralin.

"Begini, sebenarnya ada yang ingin saya sampaikan pada Tuan dan Nyonya terkait kondisi pasien. Saya ingin melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Saya harap Tuan dan Nyonya mengijinkan!" tutur dokter. Dia mencurigai ada penyakit Kenra yang mungkin bawaan dari lahir.

Pikiran Ralin langsung melayang entah kemana, apa putrinya punya penyakit lain?

"Lakukan yang terbaik, Dok," kata Kenzi memberi keputusan.

"Baiklah, besok akan kami lakukan pemeriksaan lanjutan, untuk sementara, pasien harus di rawat di sini."

Kenzi mengangguk. Dokter dan suster pun keluar dari ruangan.

Ralin langsung t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status