Share

43. Latihan Pertama.

"Tidak, aku tidak mau!" ucap Tianlan sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Dia membuang muka ke arah lain, memasang gestur menolak.

Yang benar saja, dia tidak mau repot-repot melakukan misi tidak penting ini.

Sebuah pembuluh darah terbentuk di pelipis Ruang Ning, "Kau harus menerima ini apa pun yang terjadi! Tidak bisa membantah!"

"Lalu bagaimana caranya agar aku bisa membatalkannya?"

"Tidak bisa dibatalkan, Itu sebabnya terima saja dengan tangan terbuka," jawab Ruan Ning final, "Tidak ada bantahan lagi, pergi temui anak itu, sepertinya dia sudah mulai siuman."

Setelah mendengar ucapan Ruan Ning, Tianlan segera berbalik dan pergi ke pondok kecil itu lagi.

Dia memasuki pondok dan melihat Zhaoyang yang kini telah membuka kedua matanya.

Anak itu tidak berbicara, tetapi ketika dia melihat Tianlan, barulah bibir itu bersuara.

"Di- mana aku?"

Tianlan terdiam.

Dia terkejut. Tentu saja dia terkejut, pasalnya secar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status