Share

47. Para Kecoa

Tongkat Bertuah, si Sanggul Miring, Setan Pajak, dan Sangkulara berdiri dengan pongahnya di depan rombongan kerajaan.

Prajurit pengawal segera turun dari kuda tunggangan membentuk formasi melindungi kereta. Beberapa prajurit berilmu tinggi siap siaga menunggu perintah untuk menghajar para pemberontak yang menghalangi jalan.

"Sungguh besar nyalimu membawa puteri kerajaan dengan pengawalan seadanya," kata Sangkulara memandang remeh Brajaseta. "Apakah kau merasa sudah demikian hebat sehingga kami tidak berani menghadangmu?"

"Kita sungguh beruntung," ujar Setan Pajak. "Puteri mahkota hanya dikawal oleh para kecoa, sungguh tangkapan besar bagi kita."

"Aku akan membawa Dewi Anjani ke pesanggrahanku," tukas Sangkulara. "Aku tidak tertarik dengan hadiah dari Tapak Mega."

"Jangan cari perkara kau, Sangkulara," sergah Tongkat Bertuah. "Kau akan diburu oleh Tapak Mega kemanapun bersembunyi."

"Aku rela mati demi bidadari itu. Aku ingin mempersuntingnya dan bulan madu di kerajaan Sihir. Negeri yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status