Share

Chapter 9

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2025-05-09 10:21:30

“Apa yang sebenarnya kau masukkan di minuman itu?” Yerin mendongak. Nafasnya memburu—yang pasti tubuhnya terasa panas. Ia tidak tahu—tapi seperti gejala obat perangsang yang pernah ia baca di novel dewasa.

“Aku menginginkanmu Yerin. Aku tidak pernah melupakanmu dan kenangan kita. Memang aku akui aku sempat berselingkuh dengan Shania. Namun percayalah jika aku hanya mencintaimu dari dulu. Ini adalah satu-satunya cara supaya aku mendapatkanmu lagi.” Tama menarik pinggang Yerin.

PLAK

“BRENGSEK!” teriak Yerin.

Meskipun ia bisa berteriak dengan lantang, tidak dengan tubuhnya. Tubuhnya sangat menggila—hanya dengan bergesekan sesama kulit saja jantungnya terasa berdetak tidak karuan.

“Aku akan menjadikanmu milikku malam ini.” Tama ingin mencium bibir Yerin yang merekah merah namu Yerin segera melengos. Hingga pria itu hanya bisa mencium pipi Yerin.

Tama mencengkram dagu Yerin.

DUGH

Yerin menendang Tama. Saat ia berlari—sialnya ia justru terjatuh. Hingga membuat Tama menarik kakinya. Menyeretnya tanpa perasaan.

“Lepaskan aku.”

Tama berhenti. Ia berjongkok—kemudian tangannya dengan lancang menarik tali dress Yerin hingga sobek. “Jangan jual mahal!”

PLAK

Tamparan itu melayang di pipi Yerin. Ia tidak bisa mengontrol tubuhnya lagi. Sangat panas—seperti perempuan murahan. Tapi saat ini yang ia butuhnya hanyalah sentuhan hangat.

“Bilang padaku kau ingin dipuaskan.” Jemari Tama menyentuh kaki jenjang Yerin.

Yerin meraih apapun di sampingnya. Ia mengambil tasnya dan dilemparnya ke arah Tama.

“Kau benar-benar mencari masalah denganku.” Tangan pria itu terangkat.

Yerin memejamkan mata. Ia bersiap akan menerima konsekuensinya. Namun ia tidak menerima apapun. Justru saat matanya terbuka—ia mendapati Tama yang sudah tersungkur di lantai.

“Pergi,” ucap dingin seorang pria yang berdiri menjulang di hadapan Yerin.

“Kau siapa?” tantang Tama. Ia hendak meninju pria itu—namun kakinya lebih dulu ditendang. Alhasil ia berakhir kesakitan dan berlari kabur.

“Pulang.” Pria itu menatap sinis Yerin. Kemudian berjalan—melewati Yerin yang masih duduk di lantai.

“Tolong aku.” Yerin memejamkan mata.

Pria itu berhenti. Kemudian membalikkan badan. “Apa aku harus menerima permintaan tolong dari wanita yang pernah menendangku?” tanya Arsen pada Yerin. kejadian di mana Yerin menendangnya sampai terjatuh masih terekam jelas di kepalanya.

“Tolong aku,” lirih Yerin.

Arsen menatap Yerin dengan tatapan tajamnya. Ia mengulurkan tangannya agar Yerin bisa berdiri. Namun yang dilakukan Yerin adalah memeluk kakinya.

“Tolong aku,” lirih perempuan itu sekali lagi.

Bagaimanapun Arsen adalah pria normal. Lirihan Yerin lebih seperti desahan wanita butuh belaian. Tubuhnya menegang. Ia jarang sekali langsung tergoda hanya dengan suara seperti ini. Arsen menggeram pelan, ada apa dengan dirinya.

“Lepaskan aku.” Arsen mendorong Yerin menjauh darinya. Hal tersebut membuat Yerin terjatuh memeluk lantai.

“Bangun.” Arsen masih menatap Yerin yang masih telungkup di lantai.

“Panas,” ucap Yerin sangat pelan.

Arsen akhirnya berjongkok. Mengamati wanita yang mengenakan dress berwarna hitam itu dengan seksama. Melihat tidak ada tanda-tanda Yerin akan bangun—membuatnya sedikit kawatir. Tidak lucu jika wanita itu mati. Bisa-bisa dirinya disalahkan.

“Bangun.” Arsen mengangkat tubuh Yerin akan berdiri. “Kau harus pulang.”

Yerin mendongak. Dengan mata sayunya ia menatap wajah tampan Arsen. Dari cahaya lampu tidak seberapa ini, ia bisa dengan jelas menatap ketampanan seorang Tuan Arsen.

Jujur saja dengan posisi seperti ini, Arsen menahan dirinya. Apalagi ia sempat merasakan bibir merekah berwarna pink milik Yerin. Namun ia cukup sadar tidak mungkin melakukannya lagi.

“Bantu aku.” Yerin memeluk leher Arsen. Deru nafasnya mengenai leher Arsen. “Panas.”

“Apa yang bisa aku bantu?” tanya Arsen dengan senyum miring.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 165

    Yerin dan Arsen berjalan di tepi sungai. Sungai yang terkenal indah dan dikunjungi banyak orang ketika sore sampai malam hari. Tangan mereka saling bergandengan tangan. Yerin menghela nafas dalam. Dulu ia sering bersama adiknya berlari di sini. Yerin meremas pelan tangannya—bukan tangannya. secara tidak sadar ia meremas tangan Arsen juga. “Kenapa? Kamu tidak nyaman di sini?” tanya Arsen. Yerin menggeleng. “Tidak….” “Jujur saja..” Arsen meraih tangan Yerin satunya lagi. “Tanganmu berkeringat. “Tidak nyaman ya di sini?” “Aku hanya…” Yerin memejamkan mata sebentar. “mengingat adikku…” Bukannya marah Arsen terlihat khawatir. Lagipula untuk apa marah? Mereka ke sini untuk menyembuhkan luka Yerin. “Kita pergi saja ya?” “Aku juga ingin di sini.” Yerin menatap sekelilingnya. “Bagaimana kalau kita makan di minimarket itu?” Menunjuk sebuah minimarket yang tidak jauh dari sungai. Di sana ada mesin pemasak mie otomatis. Yerin mengajak Arsen ke sana. Seingatnya dulu

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 164

    Di sebuah restoran. Yerin bersama Arsen menemui orang tuanya. Canggung. Meja yang berisi 4 orang itu tidak ada yang bersuara. Yerin menatap tangan ibunya yang terluka. Pasti banyak bekerja… Yerin menatap ayahnya—keadaan mereka sama. Katanya mereka saling mencintai. Tapi mereka saling menyakiti saat Yeonwoo pergi. Akhirnya memilih untuk berpisah. Arsen merasa tatapan ayah Yerin sedikit membuat bulu kuduknya merinding. Arsen berdehem sebentar. “Perkenalkan saya Arsen.” Yerin menjelaskan apa yang dikatakan Arsen pada ayahnya. Ayahnya hanya mengangguk saja. “Bagaimana keadaan kalian?” tanya Yerin. “Mama baik-baik saja.” ibu Yerin menjawab. Sejak pindah ke Indonesia, bahkan untuk sekedar panggilan saja Yerin mengubahnya. “Appa baik-baik saja?” tanya Yerin pada ayahnya. Saat berkomunikasi dengan ayahnya, Yerin menggunakan bahasa Korea. *Appa=ayah “Appa sehat.” Tersenyum meski sedikit canggung. matanya tidak terlepas dari Arsen. Pertama kalinya bisa melihat

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 163

    Di sebuah pemakaman yang asri. Sebuah nisan yang bertuliskan nama Choi Yeonwoo. Yerin meletakkan bunga di atas makam adiknya. Air matanya tidak bisa dibendung lagi. “Mian…” lirihnya. “Nuna baru ke sini setelah bertahun-tahun…” Yerin mengusap air matanya. Arsen yang berada di sampingnya mengusap punggungnya pelan. Yerin mengajak Arsen untuk duduk di rumput langsung. “Gimana kabar kamu?” tanya Yerin menatap batu nisan adiknya. “Nuna pergi dan menjalani hidup baru. Nuna jadi Guru BK. Nuna juga sudah menikah. ada banyak hal yang sudah terjadi. Tapi Nuna tidak bisa memberitahu kamu secara langsung….” Yerin mengambil tangan Arsen. “Ini suami, Nuna.” “Annyeonghaseyo..” Arsen menunduk sebentar. Yerin tersenyum pelan. “Dari mana belajarnya?” “Melihat di internet sebentar. apa benar?” tanya Arsen. Yerin mengangguk. “Benar.” “Aku suami kakak kamu.” Arsen berkata dengan canggung. Arsen mengambil sapu tangannya. Di usapkannya di pipi Yerin yang basah. Istrinya itu tidak

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 162

    21++ Lantai yang dingin. Tidak menjadi halangan. Malah menjadi suatu hal yang menantang bagi mereka. Yerin terlentang di atas lantai kamar hotel mereka. Arsen berada di bawahnya. Kepala pria itu berada di antara selangkangannya. Tubuhnya menggigil tapi juga panas. Menggigil karena lantai yang dingin, tapi juga panas karena sapuan lihda dari suaminya di bawah sana. Yerin bergerak dengan gelisah. “Ahh hmmmph!” Arsen menyesap milik Yerin di bawah sana. menjulurkan lidahnya samapi ke dalam milik Yerin. “Sayang… enak sekali ahh,” desahan Yerin. Arsen mencecap habis cairan yang berada di dalam milik istrinya. Membersihkannya meski nanti ia juga akan mengisinya lagi dengan cairan kental miliknya. “Sayang..” Yerin meremas dadanya sendiri. “Sepertinya aku…” Arsen meremas puncak dada istrinya itu lebih keras dan liar. Mencubitnya dan memelintirnya sesekali. Sedangkan mulutnya di bawah sana tidak berhenti menyesap dan melumat milik istrinya. “Ahh hmmph aku tidak

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 161

    21++ Di dalam ruangan yang seharusnya dingin. Tapi bagi mereka berdua malah terasa sangat panas dipenuhi oleh gairah. Cinta yang membara menghantarkan hasrat yang tinggi. Yerin berpegang pada tembok di saat Arsen kembali menghujam miliknya dari belakang. Satu tangannya dibawa ke belakang. Pinggangnya di cengkram oleh jemari Arsenn. “Ahh! Hmpph!” Yerin mendongak. milik Arsen memenuhi miliknya keluar dan masuk. “Kamu nikmat sayang ohh!” Arsen meraih buah dada Yerin yang bergerak. Meremasnya kuat dan memelintirnya. “Ahh! Jangan akh ahh!” Yerin menggeleng. “Nikmat babe…” Arsen mengecup punggung Yerin. Hotel mahal ini… Pasti kedap suara. Tapi Yerin sebenarnya takut kalau suaranya bisa didengar. Tapi mengingat betapa mahalnya hotel ini, pasti ada privasi yang dijaga untuk pelanggan. Tidak peduli lagi meski suara desahannya terdengar keras. Yerin terserentak pelan saat tubuhnya ditarik. Jatuh ke atas pangkuan suaminya dengan milik mereka yang masih menyatu.

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 160

    21++ Pakaian yang mereka gunakan mulai berjatuhan ke bawah. Satu persatu kain yang membalut tubuh mereka hilang. Berganti dengan tubuh mereka yang sama sekali tidak menggunakan apapun. Kulit mereka saling bersentuhan. Menghantarkan gairah manis namun juga liar. Arsen mendorong tubuh Yerin di tembok. Menyatukan kedua tangan istrinya itu ke atas. lalu, miliknya yang berada di bawah mulai melesak masuk. Masuk ke dalam milik istrinya. “Ahh!” Yerin memejamkan mata. Benda keras itu masuk ke dalam miliknya dan memenuhi miliknya. Arsen menunduk—mencium bibir Yerin dengan rakus. Perlahan mulai bergerak. “Babe…” racau Arsen. Rasanya masih sama ketika mereka pertama kali melakukannya. Candu… Tidak ada yang namanya bosan. Bahkan Arsen sama sekali tidak bisa memikirkan apapun saat percintaan hebat mereka sedang berlangsung. Seakan otaknya berhenti untuk bekerja. Arsen menekan miliknya maju dan mundur. Memasukkannya sampai ke dinding terdalam mili

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status