"LONGUE BAR"
Jordan duduk dengan kepala menengadah ke atas.
"Tuan, aku akan menemanimu malam ini.." ucap salah seorang wanita penghibur di tempat tersebut, yang merupakan kegiatan biasa Jordan ketika datang."Pergilah! Aku sedang tidak berselera!" Jordan mengusir wanita yang datang padanya.
"Mengapa tuanku? Bukankah tuan membutuhkan..—"
"Jika kukatakan pergi! Maka pergilah, jalang menjijikan!" Melihat Jordan yang marah, wanita itu pun bergegas untuk pergi dari sana.
"Sial! Mengapa bayangan jalang kecil itu selalu menghantui pikiranku.." Jordan kehilangan fokus, tatkala bayang-bayang Belle terus menari indah di kepalanya.
Jordan meneguk segelas minuman beralkhohol tinggi, dan akhirnya tubuhnya pun ambruk.
... ....
Menjelang pagi, Jordan akhirnya terbangun kembali. Ia kini terbaring di atas kasur kamar vip Longue Bar tempatnya selama satu malam ini.
"What the hell!" Pekik Jordan sembari menjamah kepalanya yang terasa masih sedikit pusing.
"Sudah bangun tuanku?" Tanya seorang wanita yang tak menggunakan busana sehelaipun.
"Sudah jam berapa ini?" Tanya Jordan gelisah, karena ia harus bergegas pergi ke kantor.
"Ini sudah pukul.09:00 pagi..—"
"Wanita jalang sialan! Mengapa kau tidak membangunkanku?" Jordan mendorong wanita itu hingga terjatuh ke lantai.
Dengan cepat, Jordan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Meraih ponsel dan memerintahkan supir untuk mengantarkan pakaian lengkap.
***
"PERUSAHAAN TIGER GROUP"
Jordan melangkah keluar dari dalam mobil sport mewah miliknya, berjalan sembari merapikan dasi miliknya. Semua mata selalu tertuju pada ketampanan maupun keindahan dari seorang Jordan Heron, sang CEO tampan tajir melintir.
Keluarganya hampir menguasai dunia bisnis pertanahan, proferti, hoten dan masih banyak lagi. Jordan adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Saudara pertama dan keduanya adalah seorang pria tak kalah tampan dan juga berkuasa.
Heron bersaudara bak para pengeran yang hidup di angan-angan para manusia bumi lainnya. Tak pernah merasakan hidup berkekurangan, namun selalu berkelimpahan. Satu hal yang membuat mereka menjadi semakin istimewa ialah, tidak sekadar bersinar karena harta kekayaan keluarga, melainkan mereka adalah pria-pria cerdas dan juga ulet.
Namun, Jordan tidak hanya sebagai seorang CEO, ia juga seorang bos mafia di bidang barang seludupan. Tak ada yang berani menentangnya, bahkan keluarganya pun dapat membeli beberapa pulau, ketika harus berurusan dengan pemerintahan ketika sedang menjalankan bisnis mereka.
Ah, Jordan memang tiada tandingannya. Diusianya yang sudah menginjak kepala tiga, Jordan adalah pria termapan di usianya.
Belle hanya duduk dalam keheningan, ketika membaca semua latar belakang perusahaan Tiger Group dan juga kisah keluarga besar Heron.
"Apakah hidupku akan berakhir menjadi anjing penurutnya kali ini..." Belle terdiam kaku, tubuhnya seakan melemah ketika membayangkan Jordan yang akan selalu menindas dirinya.
"Nona Belle, ingin makan siang bersama?" ucap seorang pria yang merupakan anggota dari divisi lain.
"Ah, yah mari!" Belle pun berjalan beriringan dengan pria tersebut. Mereka berjalan menuju pantry untuk menyiapkan makan siang.
Karena perusahaan tersebut adalah perusahaan yang sangat besar, para karyawan tak perlu lagi cemas perihal biaya makan. Terlebih lagi, hanya orang-orang luar biasalah yang dapat bergabung di perusahaan tersebut.
Perusahaan Tiger Group adalah satu-satunya yang menghadirkan langsung sang CEO tampan, Jordan Heron. Sedangkan perusahaan milik Jordan yang lain, hanya akan mendapat beberapa kali kunjungan. Jenjang karir yang sangat menjanjikanpun sudah menanti mereka di depan sana.
***
"Sejak awal Nona Belle bekerja di tempat ini, semua mengakui bahwa nona adalah wanita karir yang luar biasa. Keluarga nona tentu bukan dari orang sembarangan, bukan?" ucap para pegawai lainnya.
Karena bagi kebanyakan orang, yang bekerja di perusahaan ini hanyalah orang-orang yang berstatus sosial tinggi.
"Tidak, keluargaku sangat sederhana. Aku tidak seperti kalian." Balas Belle merendah.
"Ah, kebanyakan orang cerdas selalu saja suka merendahkan diri, bukan?" timpal yang lainnya, mereka mengabaikan kejujuran dari Belle.
Belle pun tidak ingin memikirkannya, ia hanya peduli pada pekerjaannya sendiri.
Ting tong.. bel pengumuman mulai berkumandang di segala penjuru.
"Semua diharapkan untuk berkumpul di aula utama, CEO akan mengumumkan hal penting!"
Mendengar pengumuman itu, semua bergegas untuk membubarkan diri. Sementara itu Belle merasakan nyeri di area perutnya, dan harus segera pergi ke toilet. Hal ini akan membuatnya terlambat, namun apa boleh buat lagi.
~ ~ ~
"Aula utama Tiger Group"
Jordan sudah duduk di tengah-tengah ratusan pegawai inti perusahaan, dan ini masih diluar para buruh pabrik dan lainnya.
"Coba cek masing-masing angota divisi, apakah sudah lengkap semua?" Tanya Jordan. Semua sibuk memeriksa, dan didapati Belle masih belum kembali.
Jordan sudah mengetahuinya, karena ia hanya akan terfokus pada Belle seorang.
"Mengapa harus ada yang terlambat! Apakah kalian seekor keledai lamban?" Ucap Jordan dengan suara yang sangat lantang, dan cukup membuat para pegawai gemetar ketakutan.
Ckreak...
Bunyi gagang pintu dan juga bel automatis, Belle pun muncul dari balik pintu. Semua mata tertuju pada Belle. Belle pun sempat melihat Jordan yang sedang memarahi seluruh pegawai."Apakah dia sudah tidak ingin bekerja di sini lagi?"
"Sangat berani sekali?"
Bisik... bisik... yang sedang bergosip tentang Belle.
Jordan mulai mengumumkan hal-hal penting yang sudah menjadi rutinitas bulanan perusahaan. Belle pun masih berdiri di depan pintu utama, ia tidak diperkenankan untuk duduk bahkan bergerak.
Tiga puluh menitpun berlalu, dan Belle masih berdiri di sana. Jordan akhirnya menyelesaikan pengumuma yang diakhiri dengan tepuk tangan.
Jordan berjalan di tengah-tengah karpet merah, menuju pintu utama tempat Belle berada. Belle masih menatap lurus ke depan tanpa berkedip, ia juga tidak menunduk. Jika orang lain, maka tidak akan setegar Belle.
"Temui aku di ruanganku sekarang.." ucap Jordan saat melewati Belle.
Belle mengangguk dan memberi penghormatan.
"Belle! Mengapa kau terlambat!" Ucap seorang wanita yang merupakan rekan kerja Belle.
"Thabita, aku harus pergi ke toilet." Balas Belle.
"Untuk ke depannya, jangan seperti itu lagi. Semua orang bergosip tentangmu.." ucap Thabita. Belle hanya tersenyum, seolah ia sudah biasa akan hal itu.
"Thabita, aku harus bergegas menemui tuan CEO, bye!"
"Belle.." seorang pria bagian kepala divisi yang selama ini menyukai Belle pun turut perihatin.
***
"Selamat siang, tuan memanggilku?" ucap Belle dengan sedikit menundukan kepala.
"Selamat siang, tuan memanggilku?" ucap Belle dengan sedikit menundukan kepala
Tiba-tiba saja lampu ruangan mulai meremang dan menjadi mode kedap suara. Belle memandangi sekitarnya dengan waspada, dan..
Ahk! Pekik Belle, saat Jordan menarik dirinya menuju sebuah ruangan yang lain. Tepatnya sebuah kamar berukuran sedang, yang disediakan khusus bagi Jordan, ruangan istimewa miliknya.
"Sikapmu siang ini membangunkan singa lapar di dalam diriku.. kau sungguh jalang kecil yang pemberani.."
Ahk! Desah Belle, saat Jordan meremas bokong miliknya, dan tangan kanan Jordan sudah berada di balik rok span milik Belle.
Ahk! Desah Belle, saat Jordan meremas bokong miliknya, dan tangan kanan Jordan sudah berada di balik rok span milik Belle
"Jalang kecil yang tidak bisa diremehkan begitu saja.." cela Jordan. Belle hanya bisa menahan sensasi di dalam tubuhnya. Jordan menusukan jari tengah ke liang senggama milik Belle.
Hmm mmm... Belle berusaha keras untuk menahan suara desahannya.
Sial! Jordan makin menggila dengan tubuh Belle.
"Apakah hutang ayahku masih belum selesai?" ucap Belle ditengah suasana panas mereka. "Tentu saja, sekali berada didalam dekapanku, maka seterusnya akam selalu seperti ini.." ucap Jordan. Menjilati daun telinga Belle, lalu merebahkan tubuh Belle ke atas kasur. Membuka lebar paha Belle dan menjilati seluruh tubuh Belle, dari ujung kaki hingga ujung wajah. Ahkk hh hahhkkk desah panjang Belle, sungguh sesuatu yang tidak akan mampu untuk Belle tahan lagi. "Semakin pria ini menguasaiku, maka semakin ingin lebih aku disentuh olehnya.. apakah aku sudah gila.." Belle mulai mengutuki dirinya sendiri, yang mulai menikmati setiap sentuhan dari Jordan Jordan mengeluarkan kejantanan miliknya, dan mengarahkan ke mulut Belle. Belle awalnya menggeleng tidak ingin melakukan oral seks. Namun Jordan justru menyodorkannya secara paksa dan Belle terpaksa melakukan oral seks untuk pertama kalinya. Ahkk "Yes! Very good, little bitch!" Ucap Jordan yang sedang merasakan nikmatnya ketika mulut mungil Bel
"KEDIAMAN KELUARGA VEDROW" Belle bersama keluarga kecilnya duduk di ruang tamu dan sepertinya sang ayah sedang membahas sesuatu yang sangatlah penting. "Ayah dan ibu akan pindah ke liar negeri untuk add suatu pekerjaan." Ucap Mr. Ved. "Luar negeri? Lalu, bagaimana dengan diriku?" Belle sangat terkejut atas pernyataan dari ayahnya. "Kau bebas memilih pilihan hidupmu sendiri, ayah tidak akan mengekangmu lagi." Ucap Mr. Ved yang tak seperti biasanya. "Apa yang sebenarnya terjadi, Ibu Ayah?" "Belle, kami tahu kau memiliki mimpi yang sangat besar di jenjang karirmu. Maka, kejarlah karirmu." Timpal sang ibu. "Ibu, apakah ada hal yang kalian sedang sembunyikan dariku?" Ayah dan ibunya menggeleng, sebagai tanda tidak ada hal yang mereka sedang rahasiakan. "Sudah saatnya, ayah meninggalkan kehidupan yang suram ini. Ayah sudah banyak mengecewakanmu, maafkan ayah.." ucap Mr. Ved. "Belle, kau harus berjuang untuk kehidupanmu sendiri. Kau adalah anak satu-satunya di keluarga ini, jadilah
... ...Belle menjalani kehidupan barunya sebagai seorang guru les private bahasa asing. Ia memulai segalanya dari nol, dan meskipun penghasilan yang ia dapatkan tidaklah besar. Belle harus tetap maju dengan hal yang masih bisa ia lakukan.Kediaman baru keluarga Belle dijadikan sebagai tempat usaha les private sekaligus. Selain itu, Belle juga membuka jasa penerjemah bahasa secara lisan maupun tulisan. Perjuangan Belle tidaklah mudah, Belle harus melakukan promosi besar-besaran agar mendapatkan pelanggan yang lebih banyak lagi....Belle sedang mengerjakan terjemahan yang ia terima dari para pelanggan mahasiswa perkuliahan. Beruntung lokasi usaha yang ia miliki terletak tak juah dari area kampus dan juga sekolah. Sehinga pelanggannya lebih banyak anak-anak muda-mudi.Saat istirahat, Belle menonton televise dan melihat isi berita dari luar negeri sebagai penambah wawasan. Wanita cerdas seperti Belle memang tidak pernah puas untuk belajar, itulah kelebihan yang ia miliki.Dalam berita
... ...Andrew menggeleng tak percaya atas apa yang telah ayahnya katakan sore hari ini."Tidak mungkin.. bagaimana mungkin ayah begitu tega membunuh ayah dan ibu sahabat berhargaku!" Andrew menaikan nada bicaranya.Plak! Satu tamparan menghantam wajah tampannya."Hanya karena gadis miskin itu, kau berani membentak ayahmu sendiri! Kau memang sudah tertular sifat miskin dari keluarga mereka!""Keluarga miskin? Bukankah ayah yang menyebabkan kebangkrutan pada keluarga paman Vendroe..""Karena ayahnya hanya tahu berjudi dan menghabiskan uang. Rumah itu sudah menjadi gudang barang bisnis ayah. Kau jangan coba-coba ikut campur!" Peringat Mr. Carpio."Ayah... mengapa ayah begitu kejam... tidakkah cukup bagi ayah membuat kehidupan mereka sulit..""Apakah otakmu sudah bergeser, Andrew? Harus berapa kali ayah terangkan, jika Vedroe memiliki hutang yang sangat banyak!""Andrew, berhentilah membela sesuatu yang kau sendiri tidak tahu jelas!" Timpal Mrs. Carpio, ibu dari Andrew.Mrs. Caprio"Tapi
Dengan sikap dingin dari Belle, ternyata mampu membuat seorang Jordan merasa gelisah dan kian penasaran. Sikap Belle yang terlihat angkuh ketika berhadapan dengan Jordan, tak ada wanita yang berani seperti itu pada seorang Jordan Heron..."Mansion Kediaman Jordan Heron""Paman, apakah Jordan sudah bermain dengan wanita baru lagi? Sepertinya, Jordan sudah mulai sulit untuk kukendalikan." Ucap Ryona pada Mr. Jodhy, ayah dari Jordan."Bukankah kau sudah sekian lama berhubungan dengannya, bagaimana bisa kau tidak tahu semua sifat-sifatnya!""Yah paman. Tapi sikap Jordan sedikit aneh belakangan ini.." ucap Ryona gelisah.Ryona adalah tunangan dari Jordan. Mereka bahkan sudah berpacaran sekian lama, namun Jordan sebenarnya tidak benar-benar ingin menikahi Ryona."Siapa yang ingin kau kendalikan?" ucap Jordan yang turun dari anak-anak tangga."Jordan? Ah, aku hanya ingin tahu, mengapa kau bersikap aneh.." ucap Ryona yang masih terkejut dengan kehadiran Jordan."Tidak ada satupun yang dapat
..."Hei pria kecil, ini adalah wanitaku! Kuharap kau jangan muncul lagi dihadapanku!" Ketus Jordan.Andrew bangkit dari tempat ia terjatuh sembari menyentuh area wajah bekas pukulan dari Jordan. Andrew mulai menyadari bahwa Jordan ialah Jordan Heron, sang CEO tampan juga arrogant."Izabelle, kukira kau wanita yang paling jujur. Tapi ternyata hal sepenting ini kau bahkan sembunyikan dariku!" Ucap Andrew penuh kecewa lalu berbalik pergi."Ini hanya peringatan kecil bagimu. Jangan sampai aku melibatkan seluruh anggota keluargamu!" Ucap Jordan penuh dengan aura ancaman.Belle terdiam dan tidak mengatakan sepatah katapun.Jordan menarik tangan Belle menuju ke dalam mobil miliknya tanpa mengatakan apapun.***"Masih berani merayu pria lain di belakangku?" ucap Jordan, namun Belle hanya diam saja."Izabelle, aku salah telah meremehkan dirimu! Jangan pikir aku akan melepaskanku begitu saja.""Apa lagi yang kau inginkan, tuan Jordan? Bukankah diantara kita sudah berakhir? Mengapa kau masih me
"Mansion Kediaman Jordan Heron"Beberapa orang suruhan dari Jordan menghantarkan Belle hingga tiba di area loby utama mansion. Belle benar-benar terperangah dengan kekayaan Jordan, namun saat ini bukan waktunya untuk kagum pada kekayaan mansion. Belle harus segera menyelesaikan tujuannya."Selamat datang Nona, tuan muda sudah menunggu di taman belakang." Ucap salah seorang pelayan, lalu mengantar Belle menuju taman belakang dan juga terdapat sebuah kolam renang pribadi di sana....Para pelayan langsung meninggalkan Belle di sana, dan menutup kembali pintu demi pintu menuju taman maupun kolam renang pribadi milik Jordan.Jordan hanya mengenakan celana lapisan dalam, dan telanjang dada. Sembari meletakan batang rokok di tangannya, dan menyeringai ke arah Belle.Sembari meletakan batang rokok di tangannya, dan menyeringai ke arah BelleBelle mengepal kedua tangannya, lalu melangkah ke arah Jordan."Tuan Jordan.." Belle tidak ingin menatap ke arah Jordan, ia sangat membenci pria yang ada
Tanpa diduga-duga, CEO tersebut ialah putra dari Mr. Carpio, saudara kandung dari Andrew, sahabat baik Belle.Azkha Carpio, kakak lelaki pertama dari Andrew Carpio."Itu adalah foto keluargaku, dan ini adalah adikku satu-satunya. Kami sangat jarang bersama, dan aku pun baru saja kembali dari Korea untuk menyelesaikan pendidikan manajemen bisnisku."Mendengar hal itu, Belle melemas namun ia tidak boleh lemah. Karena pria yang terlihat baik ini juga terlibat dalam kasus pembunuhan ayahnya dan juga yang telah merampas hak ayahnya. Itulah yang ada di pikiran Belle saat ini."Nona Belle, kuharap kerjasama kita akan berjalan baik."***"Apartemen kediaman Jordan Heron"Jordan dengan sengaja menyediakan apartemen khusus untuk pertemuannya bersama Belle."Bukankah tuan bilang mereka yang merampas milik ayahku, mengapa tuan CEO Azkha terlihat tidak mengenaliku?""Tentu saja, karena yang terlibat ialah ayahnya. Namun, perlu kau ketahui, Azkha adalah anak kesayangan dari Mr. Carpio, kau bisa men