Share

3

last update Last Updated: 2024-02-07 17:26:12

"Perusahaan Tiger Group"

Sedang sibuk mengerjakan laporan bulanan miliknya, satu pesan nampak jelas di layar ponsel milik Belle.

"Belle, sore ini aku akan menjemputmu sepulang bekerja. Ada sesuatu yang ingin kutunjukkan." Andrew.

"Baik boss, siap laksanakan!" Balas Belle.

Karena janjinya bersama Andrew, Belle harus segera menyelesaikan pekerjaannya. Akhirnya Belle pun menyelesaikan semua pekerjaan saat menjelang sore hari.

~ ~ ~

Dari balik pantauan cctv, Jordan fokus pada pergerakan Belle.

"Mengapa little bitch bergegas pulang.." gumam Jordan, ia terlihat penasaran dan memerintahkan seseorang untuk mencari tahu kemana tujuan Belle sore hari ini.

Kring... panggilan telepon di meja kerja Jordan.

"Tuan, Nona Belle sedang pergi bersama seorang pria, aku sudah mengirimkan gambar mereka di pesan."

"Siapa pria itu?" gumam Jordan yang terlihat tidak senang. Karena sumber kesenangannya adalah mengusik Belle dan dengan sengaja memberikan pekerjaan berat pada Belle.

Ketika membuka isi pesan gambar tersebut, dahi Jordan saling bertaut tanda ia makin tak senang.

"Putra pewaris Caprio.. rupanya, tittle bitch memang tidak dapat diragukan lagi.." Jordan menyeringai dalam ketidaksenangannya.

Menekan tombol nomor telepon, "perintahkan Nona Izabelle untuk menghadap padaku sekarang juga."

Usai memberikan perintah, Jordan pun menunggu dengan tenang hati.

Namun, sudah hampir satu jam berlalu, Belle tak kunjung tiba. Jordan pun kian tak tenang, dan merasa Belle sudah berani padanya.

Sementara yang terjadi sebenarnya...

***

"Wow! Amazing!"

"Hebat bukan? Aku sudah menyelesaikan misi kita dengan sangat baik." Ucap Andrew, mereka sedang berada di area taman yang tak jauh dari kampus terdahulu.

Andrew menunjukkan sebuah ukiran berbentuk kucing, dan itu adalah pekerjaanya bersama Belle ketika sedang bosan belajar di perpustakaan kampus.

"Andrew, jika dipikir lagi.. kita terlalu sibuk dengan buku-buku yang menggunung!" Ucap Belle girang. Saat ini pengisi daya ponsel milik Belle sudah kehabisan daya. Belle pun tidak mempedulikannya.

"Belle, apa kau pernah memikirkan tentang kehidupan pernikahan?" Tanya Andrew secara tiba-tiba.

"Pernikahan..." Belle pun terdiam, ia kembali teringat apa yang telah ia lakukan dimasa lalu bersama Jordan. Baying-bayang itu tidak dapat ia tepis begitu saja.

"Aku selalu memikirkan kehidupan pernikahan yang harmonis, sama seperti kehidupan ayah dan juga ibuku." Ucap Andrew.

"Yah, kau pasti menemukan wanita yang dapat memberikanmu kebahagiaan kelak, aku yakin itu." Ucap Belle dengan wajah tersenyum.

"Bagaimana denganmu, Belle?"

"Aku.. ah, itu masih sangat kelabu bagiku."

"Mengapa? Kau cantik, cerdas dan juga baik pada siapapun tanpa memandang siapa saja?"

"Karena aku ingin fokus pada karirku dan juga membangun kembali kehidupan keluargaku."

Andrew meraih tangan Belle dan meletakan di dadanya.

"Andrew, apa yang kau lakukan? Kau sangat payah!"Belle justru tertawa saat Andrew melakukan hal itu padanya.

"Kuharap wanita yang menjadi ibu dari anak-anakku adalah wanita baik sepertimu." Ucap Andrew yakin.

Seketika itu Belle terdiam, "aku bahkan hanya wanita kotor, dan tidak pantas mendapat sebutan wanita baik lagi.."

"Just kidding! Kuharap, wanita itu tidak gila belajar sepertimu, sehingga memiliki waktu untukku!" Ucap Andrew lalu tertawa. Belle tersenyum sendu, bahkan untuk memikirkan pernikahan saja ia merasa tidak pantas.

"Wanita kotor sepertiku, bagaimana bisa mendapatkan pria yang baik.."

Belle masih menyalahkan dirinya sendiri, namun juga tidak mungkin dapat mengubah keadaan menjadi seperti dulu lagi.

***

Belle kembali pulang ke kediaman keluarganya, namun ayah dan ibunya sedang tidak di rumah. Dikarenakan mereka sedang menginap di tempat usaha, yang baru saja mereka rintis bersama.

Setelah hampir sampai ditangga terakhir,

"Setelah puas bermain dengan pria denga alasan menebus hutang ayahnya. Kini, mencoba untuk mendekati pria pewaris satu-satunya di keluarga Caprio. Sungguh wanitaa jalang yang luas biasa." Ucap seorang pria, yang tentu saja itu adalah Jordan.

"Setiap bertemu denga pria ini, aku selalu sial!"

"Waktu tuan sangat banyak, sehingga meluangkan waktu untuk datang ke kediaman kumuh kami. Dengan maksud, hanya untuk menghantarkan sebuah kalimat hinaan?" ucap Belle lalu melangkah mendekati Jordan.

Belle melewati Jordan begitu saja, dan membuka pintu kediaman keluarganya.

Tiba-tiba saja Jordan meraih kedua tangannya, dan menutup kembali pintu.

"Tuan Jordan, lepaskan aku!" Pekik Belle.

Jordan menyeringai, "bukankah semua sudah pernah kujamah sebelumnya? Lalu, apa lagi yang kau cemaskan.." ucap Jordan dengan tatapaj merendahkan Belle.

"Bukankah tuan tidak akan menyantap sisa sampah makanan yang sudah dibuang? Jika tuan berlaku seperti ini, sama saja mencemarkan diri tuan sendiri, bukan?" ketus Belle.

Mendengar ucapan dari Belle, sungguh sangat membakar Jordan untuk bertindak lebih lagi.

Ahk! Belle memekik saat Jordan meremas bokong miliknya, dan juga meremas buah dada miliknya.

"Lepaskan aku!"

"Mengapa? Bukankah, kau juga menyukainya? Ataukah, kau sudah mulai merindukan saat-saat aku menjamah tubuhmu?"

"Kau sangat memalukan, tuan Jordan Heron!" Pekik Belle kesal.

Namun Jordan tidak bergeming, Jordan bahkan membelai, meremas area paha Belle dan membuat tubuh Belle terlentang di lantai.

"Aku akan berteriak, jika tuan masih..—"

Ahkk! Belle mendesah nyaring, saat jemari milik Jordan mulai menjamahnya.

"Sial! Sungguh sial! Mengapa aku terperangkap di dalam cengkeraman pria bajingan ini!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Perjanjian Ranjang sang Mafia Penguasa   60. cinta yang utuh

    Semua pekerja di kediamannya pun lari berhamburan ke arah ruang tamu. Bersamaan dengan itu, para bodyguard Belle pun mulai menodongkan pistol ke arah Joans. Begitu pula dengan bodyguard dari Joans.”Hentikan!” Bentak Joans pada bodyguardnya.”Pergi kalian dari sini! Pergi!” Bentak Belle, lalu jatuh tersungkur di lantai.Dev dengan sigap meraih tubuh lemah Belle, dan membawa Belle kembali ke dalam ruangan keluarga.”Nyonya, tuan Jordan sudah di pindahkan ke rumah sakit pusat kota hari ini.” Ucap Dev, sembari menenangkan Belle.***Joans melangkah dengan langkah yang tak tentu arah. Joans seakan patah arah, atas apa yang telah ia perbuat. Bukan kemenangan yang ia dapatkan, melainkan rasa bersalah, karena telah mencoba untuk memisahkan keluarga yang utuh Jordan Belle.”Hentikan semua serangan, dan tinggalkan semuanya.” Ucap Joane melalui panggilan telepon.Setelah itu, Joans pun benar-benar pergi jauh ke luar negeri untuk melanjutkan hidupnya. Sedangkan semua aset keluarga Heron ia serah

  • Perjanjian Ranjang sang Mafia Penguasa   59. Kemana dirimu?

    ”Kediaman Jordan Heron & Izabelle”Ughh... Huhhgg...Belle terus mengerang kesakitan, tatkala Belle mulai merasakan kontraksi pada perut buncitnya. Kehamilan yang sudah saatnya untuk menjalani persalinan. Akan tetapi, saat seperti ini, Jordan justru tidak berada di sisinya. Jordan masih sibuk dengan pekerjaannya di luar negeri.”Nyonya, kita harus segera ke rumah sakit, sekarang!” Ucap salah seorang asisten rumah, dengan penuh kecemasan.”Aku ingin menunggu suamiku kembali, dia sudah berjanji untuk segera datang..” Ucap Belle lirih, dan masih berharap Jordan akan segera datang.Namun, para pekerjanya tidak bisa membiarkan Belle terus berada di dalam rasa sakit terus menerus.Akhirnya, mereka membawa Belle dengan cara sedikit memaksa. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.*** ***•Rumah Sakit Pusat Kota Prancis•”Mengapa bisa seperti ini, terlambat sedikit saja nyawa ibu dan bayi akan berada di dalam bahaya!” Tegas salah seorang dokter spesialis kandungan pada salah seoran

  • Perjanjian Ranjang sang Mafia Penguasa   58. Sulit

    ”Kediaman Keluarga Jordan Heron & Izabelle”Jordan terlihat sedang cukup sibuk mempersiapkan pakaian yang ia masukan satu per satu ke dalam sebuah koper sedang. ”Sayang, mengapa tidak memberitahukanku, jika kau ingim berkemas?” Tanya Belle, lalu mulai membantu Jordan membereskan pakaian miliknya.”Kau harus lebih banyak beristirahat, sayang. Pekerjaan ini tidak menyita waktuku, oke.” Balas Jordan, yang terlihat begitu mencemaskan kondisi Belle, istri tercintanya.”Aku tahu sayang, tapi jika hanya berbaring dan duduk saja akan sangat membosankan bagiku.” Ucap Belle, lalu memeluk Jordan mesra.Jordan menyentuh kedua tangan mungil Belle dengan hati yang pilu, mengingat permasalahan yang kini sedang ia hadapi. Jordan tidak sanggup untuk berbicara jujur pada Belle, atas segala permasalahan yang sedang dihadapinya.”Aku akan pergi selama beberapa hari ke depan, pengawal akan kuperintahakan tinggal di sini.” Ucap Jordan, yang tidak bisa membiarkan Belle hanya tinggal bersama para asisten ru

  • Perjanjian Ranjang sang Mafia Penguasa   57. Rasa itu

    Setelah mengetahui mengenai kehamilan Belle, sungguh Jordan sangat bahagia akan hal itu. Namun, tak jarang Jordan kerap kali menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang telah terjadi pada Belle. Mengingat semua penderitaan Belle yang diakibatkan oleh Jordan di masa lalu. Hal itu, membuat Jordan semakin mencintai Belle dan seakam terlalu takut jika suatu saat Belle dan dirinya tidak selalu bersama.Entah mengapa, pikiran Jordan begitu kelut dan gelisah tatkala memikirkan hal tersebut.***Pemakaman Pusat N-YJordan datang seorang diri ke tempat pemakaman mendiang saudara pertamanya, dan di sana Jordan mencurahkan segala isi hatinya.”Saudara bodoh, mana janjimu padaku dulu? Kau bilang, kau ingin melihat anak-anakku yang sangat lucu. Tapi sekarang, kau justru pergi selamanya dari sisi kami... Kau benar-benar pembohong besar...” Ucap Jordan dengan penuh lirih hati.Mencengkeram area dadanya, dan memejamkan kedua matanya sejenak.”Kau selalu hadir di dalam hatiku, dan hati ini akan selamany

  • Perjanjian Ranjang sang Mafia Penguasa   56. Percaya padamu

    Pasca kejadian naas yang menimpa Jordan da Belle. Akhirnnya, keadilan pun datang pada mereka, Azkha beserta atek-ateknya diringkus dan akan mendapat ganjaran hukuman atas perbuatan mereka. Sementara itu, Thabita harus kehilangan separuh hidupnya, dan kini hanya dapat berbaring di atas ranjang pasien dengan dipenuhi peralatan medis di sekujur tubuhnya.Tak hanya itu, tubuh Belle dan Jordan juga harus mendapatkan perawatan secara intensif. Dikarenakan luka dalam yang disebabkan oleh Azkha juga Thabita. Hal yang sangat luar biasa ialah, Jackson masih memiliki rasa belas kasihan yang sangat tinggi pada kehidupan Jordan yang telah menyebabkan kematian ayah dan ibunya.Sesuatu rahasia besar yang selama ini terus Jackson tutupi ialah, bahwa Jordan hanyalah anak angkat di keluarga Heron. Namun, Jackson tak pernah menggunakan rahasia untuk menyerang dan bahkan mengambil keuntungan. Ketulusan hati dan keikhlasan Jackson sungguh membuatnya menjadi pria yang lebih bijaksana.Selama beberapa bulan

  • Perjanjian Ranjang sang Mafia Penguasa   55. Tak bisa memilikimu

    Tanpa berlama-lama, Thabita pun datang ke mansion keluarga Heron, yang kini dihuni oleh Jackson seorang sebagai putra tertua.“Mansion Kediaman Heron family”Dengan tergesa-gesa, Thabita langsung menemui Jackson, dengan sikap yang sangat tidak sabaran.“Tuan Jackson! Apakah kau begitu bodoh, dengan membiarkan wanitamu bersama pria lain? Bahkan pria itu ialah saudara laki-lakimu sendiri!” Teriak Thabita.“Bukankah, hatimulah yang sedang gundah? Mengapa harus melempar sesuatu ke orang lain?” balas Jackson dengan sikap dinginnya.Hmm.. “Apa kau yakin, akan tetap diam, bahkan jika seseorang yang sangat kau cintai telah berkhianat bahkan menjadi penyebab kematian paman dan bibi Heron?” ucapan Thabita pun berhasil membuat emosi Jackson kembali memuncak.“Jangan pernah sangkut pautkkan masalah lain dengan kematian ayah dan ibuku! Ingat, kau hanyalah orang asing!” Tegas Jackson yang terlihat sangat marah.Thabita seketika tertawa, terbawah-bahak. “Kau tahu, pada saat hari pernikahan Jordan be

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status