Share

Acara

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2024-12-10 12:39:05

“Moreau, cepatlah! Juan sudah menunggu-mu di depan.”

Suara teriakan ibunya menggelegar sampai ke dalam kamar. Moreau segera menoleh ke arah pintu sebentar. Yakin Barbara ada di lantai dasar dan berusaha tetap mendesaknya supaya lebih cepat. Ya, paling tidak, dia berdandan sendiri untuk datang ke acara pernikahan Froy. Tidak berlebihan, hanya sedikit menebalkan make-up dari biasanya. Lagi pula, sudah akan selesai. Sekadar perlu menambahan lipstik sebagai bagian akhir dan Moreau sedang hati – hati melakukannya.

Dia menatap cermin sambil merapikan sentuhan di bibir menggunakan ujung jari. Lip liner yang menyatu dengan warna nude memberi kesan lebih tebal dan Moreau sedikit menyukainya. Dia tersenyum tipis. Sengaja mengambil langkah mundur untuk memastikan kembali seluruh penampilan yang memantul sempurna di sana.

Slip dress mode spegetti dari kain satin ringan dengan sentuhan sutra menyatu sempurna di tubuhnya setelah disesuaikan oleh tali – tali yang mengikat di belakan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Perjanjian Terlarang   Pengadilan

    Tidak pernah ada saat – saat di mana dia akan membayangkan bertemu pria itu di sini; di gedung pengadilan ketika semua harus segera diselesaikan. Moreau menelan ludah kasar persis menengadah menatap wajah yang menunduk lamat ke arahnya.Mata kelabu itu menyiratkan banyak hal; seperti tertimbun segerombol rasa sakit, tetapi tidak diungkapkan secara gamblang. Dia tahu. Abihirt harus menanggung segala sesuatu—cenderung tidak adil. Begitu juga dirinya. Ini semacam permainan takdir dan anak – anak menjadi korban terhadap krisis keegoisan. Moreau bisa menebak bahwa Abihirt masih cukup kecil untuk menerima kenyataan bahwa Barbara telah merenggut kebahagiaan, yang seharusnya pria itu rasakan. Ironi. Ini bukan lagi tentang masa lalu. Mereka di sini. Menghadapi situasi baik dan buruk secara bersamaan.“Bagaimana kabarmu?”Suara serak dan dalam Abihirt memulai pertama kali. Moreau tak bisa menyangkal bahwa dia sangat merindukan pria ini; begitu dekat di hadapannya, tetapi juga

  • Perjanjian Terlarang   Rasa Ingin Tahu

    “Kau dan ayahmu sangat membantuku. Aku sangat berterima kasih kepada kalian,” ucap Moreau setelah mereka mengatur sabuk pengaman di tubuh masing – masing. Robby hanya tersenyum. Prospek yang tidak dimungkiri memberi banyak pengaruh di benaknya. “Apa aku boleh bertanya?”Itu yang Moreau katakan; dia tak akan bisa menahan diri lebih lama. Terus menimbun rasa ingin tahunya justru akan menciptakan racun untuk menyebar ke rongga dada. Pada akhirnya, akan ada saat di mana dia mulai merasa sangat sesak sekadar menghirup udara segar.“Selama menurut-mu aku bisa menjawabnya, tanyakan saja apa yang kau mau.”Robby menyalakan mesin mobil. Demikian pria itu tidak lupa memberi lampu hijau kepadanya. Walau Moreau harus meyakinkan diri atas situasi yang mereka hadapi—mungkin memang tidak apa – apa membicarakan seseorang yang lain di sini. “Bagaimana kau bisa mengenal Abi?” Dia segera menahan napas setelah mengajukan satu pertanyaan tersebut. Tidak ada yang salah, tetapi

  • Perjanjian Terlarang   Penawar Racun

    Moreau sengaja mengambil jeda sesaat, ingin lebih puas menyaksikan kekhawatiran di wajah Barbara. Dia benar – benar ingin tertawa. Hanya memutuskan segera menahan diri, kemudian meneruskan, “Pembuluh darahmu akan pecah, kecuali kau menerima penawar racun ini.” Moreau langsung merenggut botol kecil itu, sebelum Barbara dapat melakukannya. Wanita itu tampak putus asa setelah kegagalan melakukan tindakan demikian. “Apa maumu sebenarnya?” Dengan nada bicara nyaris tercekat, Barbara mengajukan pertanyaan secara langsung. Sederhana. Moreau hanya ingin keadilan terhadap kehancuran keluarganya. “Katakan semua kejahatan-mu sekarang juga. Katakan bagaimana kau membunuh ibu dan saudara kembarku. Selesaikan juga cerita-mu hari itu, bagaimana kau membuat kematian ayahku seperti sebuah insiden kecelakaan.” Dia segera mengeluarkan ponsel. Ingin memastikan apa pun yang terungkap dari mulut Barbara terekam secara penuh. Ini akan menjadi bukti untuk menjebloskan wa

  • Perjanjian Terlarang   Racun

    “Kau sudah berani menampakkan batang hidung-mu di sini?" Betapa suara Barbara begitu sinis setelah apa yang dia hadapi beberapa waktu terakhir. Ini merupakan hari ulang tahunnya, tetapi semua peristiwa yang terjadi memberi kejutan tidak diinginkan. Lama tidak melakukan kontak apa pun, dan tadi ... satu jam lalu, Abihirt datang hanya untuk memastikan dia menerima hadiah paling menyedihkan. Pria itu benar – benar membuatnya memborong kebodohan, karena pernah percaya begitu saja bahwa akan hadiah terbaik dari Dubai. Sial. Dipaksa menandatangani surat cerai. Barbara mendengkus. Mereka akan segera bercerai. Ya, itu masalah pertama. Sementara prospek terburuk muncul saat mata birunya harus menyaksikan bagaimana langkah Moreau terlalu berani menyingkirkan sisa jarak di antara mereka. Moreau seolah tahu kapan dan di mana dia seharusnya berada, kemudian duduk cukup dekat di hadapannya. “Kau membesarkanku selama ini, mengapa aku harus tidak berani? Lagi pula, i

  • Perjanjian Terlarang   Akhiri Semua di Sini

    “Pergilah. Kau tidak disambut di sini. Juan hanya keluar berbelanja sebentar. Sebelum dia kembali, kau sebaiknya tinggalkan tempat ini,” ucap Moreau sinis. Dia menyingkirkan sentuhan tangan Abihirt dengan kasar. Seandainya, cukup tega mendorong pria itu tanpa memikirkan kemungkinan yang lain. Mungkin dia sudah melakukannya dari awal. “Tidak. Kau harus mendengar penjelasanku,” Abihirt menyangkal. Itu membuat Moreau harus menarik napas dan mengembuskan dengan putus asa. Hanya membiarkan waktu berjalan beberapa saat, kemudian dia meneruskan, “Tidak ada yang perlu kudengar. Semua sudah cukup. Tidakkah kau mengerti jika kita memang tidak ditakdirkan bersama?” “Aku turut berduka cita atas kepergiaan ibumu. Sekali lagi, apa pun yang terjadi dengan masa lalu-mu, itu sama sekali bukan urusanku. Sekarang pergilah. Aku tidak pernah ingin melihat wajahmu lagi. Pastikan kau tidak pernah kembali atau berusaha membujukku untuk sesuatu yang—“ “Tidak, Moreau.” Kata – kata d

  • Perjanjian Terlarang   Selanjutnya

    “Kau bisa menghubungiku jika ibumu kembali ingin melakukan sesuatu yang buruk.”Suara serak dan dalam Abihirt perlahan merambat ke permukaan setelah hening cukup panjang. Moreau diam beberapa saat, memikirkan pernyataan pria itu barusan, tetapi segera melanjutkan kebutuhan tertunda. Hanya perlu mengikat kain perban, maka kegiatan mengobati luka di tangan ayah sambungnya—paling tidak untuk saat ini—segera selesai.Ya, benar. Sekarang telah selesai. Moreau menghela napas kasar sembari menyusun kembali beberapa perangkat ke dalam kotak P3K. Dia masih menyimpan ungkapkan pria itu dan merasa sangat perlu memberi tanggapan sinis. “Jangan menyebutnya seperti itu. Dia bukan ibuku.”“Apa maksudmu?”Wajah Moreau segera terangkat sekadar melakukan kontak mata dengan iris kelabu di sana. Tatapan bingung Abihirt menyiratkan banyak hal; antara sedang mempertimbangkan sesuatu. Namun, juga ada desakan yang ingin pria itu mengerti. “Kau tidak tahu? Apa jika aku memberi tahu

  • Perjanjian Terlarang   Berdarah-darah

    “Setelah mencoba untuk membunuhku. Kau pikir apa yang bisa dibicarakan lagi?” Desis suara Barbara menuntut banyak hal. Menunjukkan kemungkinan terburuk. Moreau meringis ketika wanita itu melakukan pergerakan dan jelas memberi beberapa dampak mengerikan. Ujung pisau yang tajam sudah menyentuh—sedikit menekan hingga dia harus menelan ludah kasar. Barbara sungguh akan berada di luar batas. Demikian yang Moreau sadari bahwa Abihirt juga memikirkan hal serupa. Pria itu terus menunjukkan gestur supaya Barbara tidak lepas kendali. Jarak tersisa di antara mereka nyaris bisa terbaca untuk situasi lebih memungkinkan, meski kemudian suara serak dan dalam Abihirt terdengar. “Kau tidak ingin bercerai, bukan begitu?” “Lalu apa? Seseorang yang datang di hidupku dengan tujuan membalaskan dendam. Kau pikir apa yang bisa kuharapkan jika ingin pernikahan ini terus berlangsung? Hidup di neraka menghadapi sikapmu yang selalu dingin? Pantas saja. Sekarang aku sudah mengerti mengapa kau terlihat cen

  • Perjanjian Terlarang   Ancaman Berbahaya

    “Sepertinya kau benar. Sudah seharusnya kau sangat menyesal membesarkanku selama ini, karena aku mungkin akan mengatakan betapa hebatnya Abi di ranjang. Dia memberiku pengalaman yang sepertinya tidak kau dapatkan darinya.” “Kau menyebut sebuah tempat penuh dengan mainan seks. Ya, kau benar. Aku memang sering berada di sana. Kami melakukan banyak adegan seks dan itu menyenangkan bagiku. Kau tahu ... dia bilang dia sangat mencintaiku. Setelah menceraikanmu, kami mungkin akan menikah. Sekarang aku tidak keberatan lagi harus menerima statusnya sebagai mantan ayah sambungku. Kau dan aku sendiri tidak pernah memiliki hubungan darah. Kurasa itu bukan masalah besar.” Moreau tersenyum lebar, walau di dalam hatinya begitu banyak rasa sakit tidak terungkapkan. Dia hanya ingin membalas setiap kata – kata menyedihkan Barbara supaya itu menjadi harga lebih pantas, dan menyembunyikan semua yang saat ini masih tersisa adalah jalan pintas terbaik. Barbara mulai terpancing. Baguslah

  • Perjanjian Terlarang   Lagi ....

    “Kau bisa lanjutkan apa yang ingin kau katakan, Mom,” ucap Moreau setelah tubuh Juan hilang dari pandangan. Dalam sekejap Barbara berdecih sinis, kemudian wanita itu berkata, “Aku takut kau tidak bersedia memanggilku dengan sebutan ‘mom’ lagi setelah mengetahui kebenaran ini.” “Kebenaran apa?” Moreau penasaran. Ironinya, kepuasan di mata Barbara meninggalkan rasa sakit yang dia tidak mengerti bagaimana itu terjadi. “Kau bukan putri kandungku. Aku tidak pernah mau mengandung dan juga tidak bisa mengandung. Abi mungkin sudah bicara denganmu kalau aku tidak hamil anaknya, bukan? Ya, itu benar. Pekerjaanku dulu mengharuskanku melakukan beberapa prosedur dan akibatnya ... menyebabkan masalah serius pada rahimku.” “Pekerjaan apa?” tanya Moreau tak percaya. Hampir tidak bisa memilah satu per satu informasi. Rasanya seperti duduk di kursi terapis. Cukup syok mengetahui kebenaran yang Barbara sembunyikan selama ini. “Sekarang aku yakin kau sudah mengerti. Menja

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status