แชร์

Masih Memohon

ผู้เขียน: Susi_miu
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-06-02 15:02:26

“Dia tidak makan apa pun sejak tadi pagi, Moreau. Matahari juga begitu terik. Kau yakin akan terus membiarkannya seperti itu?”

Moreau tidak yakin, tetapi dia tidak bisa—secara tiba tiba, memberi Abihirt kesempatan untuk terlibat di hidupnya lagi. Pria itu sedang, terlihat gelisah dengan sesekali menyentuh kening, bahkan tampaknya Abihirt perlu menyeka butiran keringat.

Caroline benar. Matahari begitu terik. Kontras terhadap cuaca tadi malam. Ini mungkin bisa membuat kondisi Abihirt berakhir lebih buruk. Moreau tidak lupa bahwa suhu tubuh pria itu benar – benar di luar dugaan. Dia tanpa sadar mengepalkan jari – jari tangan dengan erat.

“Kau ingin aku apa, Caroline? Kita tidak mungkin membiarkannya masuk ke dalam. Dia sudah tahu Lore anakku. Jangan sampai mendapat informasi kalau aku memiliki anak kembar.”

Iris biru terang Moreau tidak sedikitpun teralihkan dari tubuh Abihirt di sana. Bagaimanapun, tubuh pria itu tidak lagi duduk dengan tegak. Abihirt mungkin
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Perjanjian Terlarang   Diam-Diam Melakukannya

    Satu pengakuan seperti suatu sambaran petir. Abihirt nyaris membeku, tetapi dia mengusahakan ketenangan sekadar menanggapi Lore; sadar jika mereka tidak memiliki waktu lebih banyak di sini. “Abangmu?” dia lagi – lagi bertanya. Ingin memastikan lebih serius. Merasa terlalu ganjil mendapati Moreau memiliki lebih dari satu anak saat lima tahun terasa seperti neraka mengerikan. Abihirt menempatkan perhatian terlalu serius saat Lore tampak akan segera bicara. “Ya, kami kembar.” Kembar .... Ada sesuatu seperti melubangi jantungnya mendengar hal tersebut. “Kembar?” Abihirt meneruskan hingga Lore mengangguk antusias. “Hu,um. Hanya beda lima menit. Aku juga seharusnya bisa mengatur kembaranku.” “Boleh aku bertemu dengan kembaran-mu?” Abihirt tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini. Sebentar saja, dia tidak akan melakukan sesuatu yang buruk. Namun, keraguan di mata Lore dan bagaimana gadis kecil itu selalu diliputi kebutuhan berpikir panja

  • Perjanjian Terlarang   Sedikit Kebocoran

    Kesempatan kedua .... Rasanya, dia terlalu beku untuk mencoba sesuatu yang dulu sering sekali menjadi kesalahan mereka. Lima tahun, rasanya itu tidak begitu cukup. Moreau mengerjap cepat. Berusaha melupakan hal – hal yang dapat memberi pengaruh buruk untuk pikirannya. Sudah adil seperti ini. Akan memberi Abihirt waktu sekadar beristirahat di sini. Caroline bisa mengurus sisanya, sementara dia harus segera bersiap pergi bekerja di klub. Moreau tak bisa membayangkan saat - saat yang dimanfaatkan ketika tidak bekerja kepada Robby akan berakhir seperti ini. Pria itu sudah cukup baik memberi libur dua hari mengingat kemarin merupakan jadwal Arias untuk melakukan tranfusi darah. Besok semua kegiatan akan berjalan seperti biasanya. Dia harap Abihirt bisa segera pergi setelah ini. Secara tentatif mulai memutuskan untuk meninggalkan pria itu di ruang tamu. *** Kelopak mata Abihirt mengerjap. Masih berusaha memahami situasi di sekitar dan bertanya – tanya m

  • Perjanjian Terlarang   Masih Memohon

    “Dia tidak makan apa pun sejak tadi pagi, Moreau. Matahari juga begitu terik. Kau yakin akan terus membiarkannya seperti itu?” Moreau tidak yakin, tetapi dia tidak bisa—secara tiba tiba, memberi Abihirt kesempatan untuk terlibat di hidupnya lagi. Pria itu sedang, terlihat gelisah dengan sesekali menyentuh kening, bahkan tampaknya Abihirt perlu menyeka butiran keringat. Caroline benar. Matahari begitu terik. Kontras terhadap cuaca tadi malam. Ini mungkin bisa membuat kondisi Abihirt berakhir lebih buruk. Moreau tidak lupa bahwa suhu tubuh pria itu benar – benar di luar dugaan. Dia tanpa sadar mengepalkan jari – jari tangan dengan erat. “Kau ingin aku apa, Caroline? Kita tidak mungkin membiarkannya masuk ke dalam. Dia sudah tahu Lore anakku. Jangan sampai mendapat informasi kalau aku memiliki anak kembar.” Iris biru terang Moreau tidak sedikitpun teralihkan dari tubuh Abihirt di sana. Bagaimanapun, tubuh pria itu tidak lagi duduk dengan tegak. Abihirt mungkin

  • Perjanjian Terlarang   Bohong

    Semua terungkap begitu mudah. Moreau menghela napas tanpa sadar. Rasanya, keputusan yang dia ambil berakhir percuma, meski ada begitu banyak keinginan untuk tidak mengatakan kebenaran. “Dia bukan anakmu dan tidak akan pernah menjadi anakmu. Kau harus pergi!” ucap Moreau diliputi pelbagai dorongan tak terduga. Dia ingin segera membawa Lore pergi. Meninggalkan Abihirt sendiri di sini. Persetan jika pria itu masih berusaha menunggu. Namun, genggaman tangan Abihirt yang mencegah tindakannya, segera menghentikan Moreau di tempat. Dia tersentak kaget merasakan bagaimana suhu tubuh pria itu begitu menyengat. “Aku tidak akan pergi sampai kau memaafkanku.” Suara serak dan dalam pria itu kembali mencuak ke permukaan. Abihirt nyaris menarik simpatisan dalam dirinya, tetapi hal tersebut segera berubah saat pernyataan mantan suami Barbara lagi – lagi meninggalkan sensasi yang tak pernah dia harapkan. "Aku mohon, beri aku kesempatan." Moreau mendesis, lalu men

  • Perjanjian Terlarang   Dia Putriku?

    Samar – samar … sesuatu yang menyentuh lembut di sekitar tulang rahang membuat kelopak mata Abihirt mengerjap. Butuh usaha keras sekadar merangkak ke permukaan. Semalam, dia sengaja membiarkan badai hujan menguyur tubuhnya hingga membasah lembab dan sekarang … mulai merasakan dampak fatal setelah ego melarang untuk melangkah pergi. Moreau jelas tidak akan berubah pikiran. Dia sudah coba mengerti jika akan dibutuhkan waktu lebih lama untuk menggangap kesalahan di masa lalu telah menemukan harga yang pantas. Secepatnya, Abihirt berharap. Secepatnya Moreau akan bersedia memberinya kesempatan sekadar menebus kesalahpahaman yang dia miliki—dulu sekali. Atau bahkan, berharap … saat ini, sentuhan – sentuhan tangan—masih merambat lembut di rahangnnya, adalah jari – jemari yang sering dia genggam sebelum lima tahun terasa seperti neraka. Tubuh Abihirt menegang ketika ternyata … dia menemukan seseorang yang berbeda. Senyum yang begitu mengagumkan di sana. Gadis keci

  • Perjanjian Terlarang   Biarkan Saja

    “Lepaskan aku.” Suara Moreau tegas mengingatkan. Sekuat tenaga mendorong tubuh Abihirt hingga dekapan pria itu terlepas. Langit malam terlihat berbeda. Gumpalan awan pekat dan sulur – sulur suara petir bergemuruh seakan mengingatkan bahwa sebentar lagi akan terjadi badai hujan. “Sebaiknya kau pergi sebelum basah di sini.” Hanya itu. Moreau segera mengambil tongkat baseball, lalu kembali ke dalam rumah. Dia tidak mengatakan apa – apa saat mendapati Caroline sedang menunggu di ruang tamu dengan tegang. Tidak tahu apa yang sedang wanita itu pikirkan. Moreau segera mengunci pintu, lalu melangkah lebih dekat. “Dia sudah pergi?” tanya wanita paruh baya itu dengan nada khawatir tersirat begitu kental. Sesuatu yang membuat Moreau tidak bisa menunggu lebih lama, selain menggeleng samar. Mungkin perlu menduga – duga bahwa di dalam diri Caroline … masih tersirat rasa peduli yang berusaha wanita itu sembunyikan. “Aku tidak tahu apakah Abi akan pergi atau tidak. Biarkan saja. Aku lelah m

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status