Share

Menyelinap

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2024-12-06 12:45:35

Sudah terlalu larut untuk memahami situasi di sekitar ruangan, tetapi reaksi murni yang Moreau tunjukkan hampir hanya berupa respons terkejut, kemudian tetap diam saat suara pintu menutup dan derap langkah seseorang terdengar sayup – sayup mengintai di seluruh kamarnya.

Tidak tahu apa yang harus benar – benar dilakukan. Ada pelbagai banyak gambaran ganjil tak terungkap dan tidak seharusnya bermunculan sebagai sesuatu yang mengintai. Moreau tak ingin bersikap percaya diri mengatakan Abihirt; dengan ntah tujuan seperti apa tiba – tiba datang mencarinya.

Urusan mereka; tentang kebutuhan pria itu mengundang federasi figure skating sekadar melakukan kesepakatan kontrak sudah cukup jelas. Dia dan Juan akan tetap tampil. Anitta telah mempersiapkan segala hal yang akan disebut latihan rutin. Atau barangkali ada satu bagian tertinggal, sehingga ayah sambungnya membutuhkan percakapan lebih serius.

Derak ranjang hampir terdengar cukup lantang di udara. Moreau segera menahan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjanjian Terlarang   Pernyataan Menyakitkan

    “Tidakkah kau sadar sudah mengganggu tidurku, Abi?” Tidak ada pilihan. Moreau sudah berjuang keras supaya dia tetap mengatakan sesuatu dengan tenang. Sedikit berhasil ... mungkin. Berharap selalu seperti itu dengan prospek yang berakhir lebih baik. Abihirt perlu mengatakan beberapa hal, tidak apa – apa jika ingin terlalu singkat. Setidaknya pria itu dapat menyerahkan petunjuk. Celakalah. Alih – alih bicara, pria itu justru menggerakkan wajah—mencari letak posisi lebih nyaman, dan mengingatkan Moreau betapa mereka pernah menghadapi saat – saat seperti ini. Saat di mana Abihirt mendapati Samuel ada di kantor ibunya. Pria itu marah, cemburu, lalu mencari bahan pelampiasan. Bagaimanapun, dia selalu menjadi jalan pintas. “Abi ....” Moreau bergumam nyaris menyerupai lirih. Sambil menatap lurus langit – langit kamar, berusaha menahan sesuatu yang mendadak cukup menyakitkan. Tidak tahu .... Mungkin perasaannya yang tidak tepat. “Menyingkirlah sedikit, Abi.”

    Last Updated : 2024-12-07
  • Perjanjian Terlarang   Usai

    Perbedaan kentara antara kedatangan ibunya—ketika Gloriya menjenguk dan seseorang dengan motivasi tak terbaca cukup memberi Froy ketegangan yang pekat, sehingga dia mengambil tindakan paling ragu sekadar duduk berhadapan—hampir menunduk saat mata kelabu itu menatap terlalu tajam ke arahnya. “Kenapa menjenguk-ku, Paman?” Akhirnya, Froy tak akan bisa menahan diri lebih lama. Kali pertama Abihirt menginjakkan kaki di tempat ini rasanya hampir seperti sesuatu yang mustahil. Dia masih menunggu jawaban singkat, mengerti bahwa paman-nya punya sedikit kebiasaan tidak mengatakan apa – apa; cenderung mengobservasi situasi di sekitar sebelum memulai; lalu akan mendominasi keadaan. Sudah terlalu lama, mendesak ketegangan di bahu Froy menjadi sesuatu yang bertingkat – tingkat. Kedua kakinya telah bergetar di bawah meja dan seluruh tangan dingin menjelma seperti sebuah lapisan es membekukan. Dia mengerjap berulang kali sekadar menetralisir reaksi seperti ini. Mungkin bersikap menje

    Last Updated : 2024-12-07
  • Perjanjian Terlarang   Berita Ketenangan

    “Jadi Abi sudah mencabut laporannya dan sekarang Froy sudah dibebaskan?” Moreau mengangkat sebelah alis tinggi secara alamiah saat mendengar percakapan ibunya bersama seseorang di balik telepon. Sudah dapat dipastikan Gloriya adalah pelaku utama, yang menjabarkan bagaimana perasaan lega mengambil peran di antara mereka. Sedikit mengejutkan, tetapi lebih adil tidak berusaha mempermasalahkannya terlalu panjang. Mungkin ada sesuatu yang memberi Abihirt dampak dan Moreau masih menyakini segala sesuatu—mereka lewati semalam, merupakan salah satu alasan. Seseorang mengaku butuh ketenangan, demikianlah yang ayah sambungnya lakukan. Pantas dia tidak menemukan pria itu di mana pun ketika terbangun tadi pagi, meski sempat berpikir bahwa hal tersebut merupakan kebutuhan rutin—selalu terbayar oleh pola serupa, sehingga tak membutuhkan gambaran rinci untuk dijelaskan. “Aku rasa Abi langsung ke kantornya setelah menemui Froy. Dia tidak mengatakan apa pun kepadaku. Tidak ada yang ta

    Last Updated : 2024-12-08
  • Perjanjian Terlarang   Acara

    “Moreau, cepatlah! Juan sudah menunggu-mu di depan.” Suara teriakan ibunya menggelegar sampai ke dalam kamar. Moreau segera menoleh ke arah pintu sebentar. Yakin Barbara ada di lantai dasar dan berusaha tetap mendesaknya supaya lebih cepat. Ya, paling tidak, dia berdandan sendiri untuk datang ke acara pernikahan Froy. Tidak berlebihan, hanya sedikit menebalkan make-up dari biasanya. Lagi pula, sudah akan selesai. Sekadar perlu menambahan lipstik sebagai bagian akhir dan Moreau sedang hati – hati melakukannya. Dia menatap cermin sambil merapikan sentuhan di bibir menggunakan ujung jari. Lip liner yang menyatu dengan warna nude memberi kesan lebih tebal dan Moreau sedikit menyukainya. Dia tersenyum tipis. Sengaja mengambil langkah mundur untuk memastikan kembali seluruh penampilan yang memantul sempurna di sana. Slip dress mode spegetti dari kain satin ringan dengan sentuhan sutra menyatu sempurna di tubuhnya setelah disesuaikan oleh tali – tali yang mengikat di belakan

    Last Updated : 2024-12-10
  • Perjanjian Terlarang   Gangguan

    [Rasanya aku ingin membawamu ke ruang merah saat ini juga.] Hanya sebuah notifikasi ponsel dan Moreau segera mendapati tatapan tajam ayah sambungnya di kejauhan. Sejak awal mereka memang berpencar. Dia memutuskan untuk tidak terlalu dekat setelah tiba di pesta pernikahan Froy dan Lewi. Bukan apa – apa. Setidaknya ingin sedikit kebebasan daripada terjebak di tengah pengawasan Barbara. Sialnya Moreau tidak pernah menduga justru Abihirt-lah, yang nyaris tidak melepaskan perhatian darinya ketika mendapat kesempatan. Seperti saat pria itu sedang berdiam diri sendiri di pojokan taman, sementara Barbara telah berada di antara perkumpulan kenalan baru, termasuk Gloriya di sana. Wanita tersebut terlihat antusias melakukan banyak percakapan dan hampir benar – benar melupakan keberadaan suami penyendirinya. [Sekarang ini, teman kencanku adalah Juan. Kau tidak akan pernah membawaku pergi ke mana pun selama aku masih bersama teman kencanku, apalagi di ruang merah. Tidak akan.]

    Last Updated : 2024-12-10
  • Perjanjian Terlarang   Masih Sama

    “Ada ibuku di sini, Juan. Jangan sampai kau memancingnya datang menghampirimu, lalu mengucapkan kata – kata ajaib yang tidak pernah kau inginkan seumur hidup. Dan jangan pernah bicarakan hubunganku dan Abi di tempat seperti ini.” Terlalu berbahaya. Juan harus mengerti. Mereka bisa membicarakan sesuatu yang lain. Mungkin sambil minum – minum. Ada pelbagai hidangan ringan dan seharusnya itu tidak dilewatkan. “Kalian sepertinya sangat menikmati momen berdua di sini.” Tiba – tiba suara Lewi muncul di antara mereka. Bukan waktu yang tepat. Moreau tak berharap akan ada perbincangan bersama wanita itu, sementara Froy seperti tidak pernah ingin lepas dari pasangan hidup yang telah resmi. Masalah utama—adalah pria tersebut menatap ganjil ke arahnya. Moreau tak cukup menyukai saat – saat di sini. Tidak nyaman atas sikap permusuhan Froy, ntah karena pria itu masih menyimpan segala bentuk tuduhan di puncak kepala atau peringatan dari Abihirt tentang kebebasannya merupak

    Last Updated : 2024-12-11
  • Perjanjian Terlarang   Kembalikan

    Gloriya tidak akan memiliki pilihan lebih banyak ketika wanita itu memulai rangkuman dengan mengajukan pertanyaan. “Apa yang terjadi di sini?” Yang secara ringkas menunjukkan suatu prospek signifikan. “Kau dapat dari mana kalung itu?” Alih – alih menjawab, suara serak dan dalam Abihirt tidak ragu berbalik mengajukan pertanyaan. Cukup dengan waktu singkat ... reaksi murni—nyaris menyerupai ketakutan menyergap di wajah Gloriya. Bibir wanita itu setengah terbuka, kemudian segera terkatup rapat sambil terlihat sedang memikirkan sesuatu; mungkin semacam alibi untuk digunakan sekadar menyanggah. Moreau hampir tak bisa membedakan keduanya saat harus terjebak dengan keadaan seperti ini. “Apa yang sebenarnya terjadi?” Tiba – tiba Barbara berbisik lambat dari jarak cukup dekat. Membuat Moreau menoleh ke wajah ibunya dengan singkat. “Aku tidak tahu," dia bicara begitu sayup menyadari bahwa Gloriya akan mengatakan sesuatu. “Ayah kita yang memberikannya.”

    Last Updated : 2024-12-11
  • Perjanjian Terlarang   Di Rumahnya

    “Terima kasih tumpanganmu, Juan. Yakin tidak mau ikut masuk? Tidak mau bertemu Pipao?” Moreau mengajukan tawaran sekali lagi, ketika dalam perjalanan pria itu secara berulang telah menolak ajakannya. Ini sudah disertai alasan. Dia tahu. Hanya sekadar menguji sejauh mana Juan akan memiliki pendirian. Sepertinya keputusan demikian tidak akan penah berubah. Baiklah, Moreau tidak akan mengatakan lebih banyak, segera membuka pintu mobil dan mengambil satu langkah keluar—menginjakkan kaki di halaman mansion Abihirt. “Akan kukirimkan foto – foto Pipao kepadamu nanti,” ucap Moreau sambil menatap ke dalam jendela, di mana Juan lantas berdecak; sedikit mendelik tajam ke arahnya. “Jangan terus menggodaku, Amiga. Aku juga mau berkencan. Bukan hanya kau saja. Sebaiknya kau cepat masuk atau akan segera ditikam oleh ayah sambungmu yang tampan itu tanpa ampun.” Tuduhan Juan benar – benar meresahkan. Moreau tidak memiliki niat apa pun lagi, selain memang berharap dia diberi k

    Last Updated : 2024-12-11

Latest chapter

  • Perjanjian Terlarang   Mereka Berdua

    Tersisa mereka berdua. Moreau menelan ludah kasar menyadari bagaimana Abihirt seperti memperhatikan wajahnya begitu lamat. Tidak ada peringatan, pria itu segera melangkahkan kaki menuju kamar, bahkan menjatuhkan tubuh Moreau sangat hati – hati untuk duduk di pinggir ranjang. Sekarang, Abihirt bersimpuh diliputi kebutuhan menerawang ke penjuru kamar. Moreau mengernyit. Sedikit heran menyadari ayah sambungnya seperti mendapat sesuatu, kemudian pria itu berjalan ke arah nakas—mengambil sebuah benda asing; bukan kepunyaan Moreau, apalagi Juan. “Kamera kecil.” Suara serak dan dalam Abihirt seperti bergumam. Itu jelas membuat Moreau berpikir lamat. Samuel mendesak supaya dia menuntun pria tersebut menuju kamar. Apakah mungkin? “Kurasa, dia ingin mengirimkan bukti rekaman kepada ibumu.” Sepertinya, metode analisis Abihirt bekerja lebih cepat. Moreau mengakui itu terdengar masuk akal. Hanya merasa tak yakin mengapa ibunya melakukan hal demikian. “Boneka

  • Perjanjian Terlarang   Hajaran Keras

    “Kau sangat suka saat Abi menyentuhmu. Mengapa di sini kau malah menolakku, Pelacur Kecil?” Ambisi di balik suara Samuel tak bohong. Moreau bisa mendeteksi bagaimana pria itu seperti memiliki rencana lain ketika gagal melakukan apa pun, mengingat dia masih sangat melakukan penyangkalan penuh. Sorot mata di sana seakan sedang mencari situasi terbaik. Napas menggebu – gebu dan dorongan tak terduga merupakan bagian perhatian Moreau yang tak bisa dia lepaskan terhadap pria itu. Samuel mulai terlihat kalap usai satu tendangan kasar darinya membuat pria tersebut mundur beberapa langkah. “Pelacur kecil sialan!” Tidak ada petunjuk ketika akhirnya Samuel mengambil tindakan untuk meletakkan cengekraman di batang leher Moreau. Pria itu benar – benar melakukan suatu prospek mencekik yang luar biasa mencecoki jalan napas di rongga dada. Moreau berusaha memukuli lengan pria itu. Dia mulai tersedak. Mungkin akan segera kehilangan kesadaran jika Samuel masih dengan k

  • Perjanjian Terlarang   Ulah Samuel

    Barbara tidak bisa terus – terusan berada di sini. Bagaimanapun, dia harus bisa mencari cara melarikan diri. Ada keuntungan memberi tahu Samuel untuk melakukan apa pun yang pria itu mau kepada Moreau. Sekarang, Abihirt mungkin tidak akan memiliki waktu lebih banyak; tidak akan sampai di sana tepat sebelum Samuel menjalankan aksi kejam. Suaminya akan menyaksikan sendiri bagaimana pelacur kecil pria itu tidak selamat. Lihat saja .... *** “Lepaskan tanganmu. Aku tidak mengizinkanmu berbuat hal buruk di sini!” ucap Moreau memberontak hebat. Nyaris tidak memikirkan keberadaan pisau dapur, yang dia tahu bisa menjadi bahaya mengancam. Samuel bisa saja mengambil keputusan lebih menyakitkan ketika keinginan pria itu tidak tercapai. Samuel melakukan seks lebih sering bersama Barbara. Apakah pria itu tidak puas? Moreau mungkin tidak begitu tahu tentang hubungan keduanya. Dia hanya .... Menyadari keberadaan Samuel jelas bukan kebetulan semata. Apakah Barbara dalan

  • Perjanjian Terlarang   Hampir Balas Dendam

    Mendadak, sisa napas di kerongkongan Barbara menyempit. Dia meringis kesakitan, sementara urat – urat tangan Abihirt mencuak sangat mengerikan, seolah pria itu sudah tidak peduli apa pun, selain kebutuhan mencekiknya dengan kuat. “Kau bisa katakan semua yang kau inginkan di neraka.” Tiba – tiba segerombolan udara menyergap nyaris menyerbuk rongga dada Barbara. Dia terbatuk keras, tetapi belum sepenuhnya memahami situasi di sekitar ... tangan kasar Abihirt, yang menjambak di rambutnya segera mengambil andil. Abihirt seperti memiliki rencana lain; tidak peduli bagaimana pria itu menyeret langkah mereka ke ruang lainnya, sementara Barbara harus menahan rasa sakit dan mati – matian menyeimbangkan porsi perjalanan menuju tempat—mungkin lebih mengerikan. Suara Barbara menyerupai cicit ketika dia diseret jatuh terjerembab, hingga berhenti persis di depan dinding dengan sebuah figura besar sedang tergantung di sana. Pelbagai pemikiran di benak Barbara menyiratkan ba

  • Perjanjian Terlarang   Mengejutkan

    Barbara tidak bisa terus – terusan berada di sini. Bagaimanapun, dia harus bisa mencari cara melarikan diri. Ada keuntungan memberi tahu Samuel untuk melakukan apa pun yang pria itu mau kepada Moreau. Sekarang, Abihirt mungkin tidak akan memiliki waktu lebih banyak; tidak akan sampai di sana tepat sebelum Samuel menjalankan aksi kejam. Suaminya akan menyaksikan sendiri bagaimana pelacur kecil pria itu tidak selamat. Lihat saja .... *** “Lepaskan tanganmu. Aku tidak mengizinkanmu berbuat hal buruk di sini!” ucap Moreau memberontak hebat. Nyaris tidak memikirkan keberadaan pisau dapur, yang dia tahu bisa menjadi bahaya mengancam. Samuel bisa saja mengambil keputusan lebih menyakitkan ketika keinginan pria itu tidak tercapai. Samuel melakukan seks lebih sering bersama Barbara. Apakah pria itu tidak puas? Moreau mungkin tidak begitu tahu tentang hubungan keduanya. Dia hanya .... Menyadari keberadaan Samuel jelas bukan kebetulan semata. Apakah Barbara dalan

  • Perjanjian Terlarang   Nyaris Balas Dendam

    Mendadak, sisa napas di kerongkongan Barbara menyempit. Dia meringis kesakitan, sementara urat – urat tangan Abihirt mencuak sangat mengerikan, seolah pria itu sudah tidak peduli apa pun, selain kebutuhan mencekiknya dengan kuat. “Kau bisa katakan semua yang kau inginkan di neraka.” Tiba – tiba segerombolan udara menyergap nyaris menyerbuk rongga dada Barbara. Dia terbatuk keras, tetapi belum sepenuhnya memahami situasi di sekitar ... tangan kasar Abihirt, yang menjambak di rambutnya segera mengambil andil. Abihirt seperti memiliki rencana lain; tidak peduli bagaimana pria itu menyeret langkah mereka ke ruang lainnya, sementara Barbara harus menahan rasa sakit dan mati – matian menyeimbangkan porsi perjalanan menuju tempat—mungkin lebih mengerikan. Suara Barbara menyerupai cicit ketika dia diseret jatuh terjerembab, hingga berhenti persis di depan dinding dengan sebuah figura besar sedang tergantung di sana. Pelbagai pemikiran di benak Barbara menyiratkan ba

  • Perjanjian Terlarang   Ulah Samuel

    “Aku akan masuk. Kau janji tidak akan lama?” tanya Moreau. Terlalu lama berdiam diri di dalam mobil bukan prospek bagus. Mereka memang tiba sesaat setelah Juan mengajukan pertanyaan. “Aku janji tidak akan lama. Hanya mengambil beberapa pakaian dan keperluanku saja.” Benar. Moreau meminta Juan untuk menginap lagi. Menemaninya sampai merasa lebih baik dan bisa melakukan segala aktifitas sendiri. Mobil yang Barbara katakan sudah siap dari proses perbaikan ... memang sudah di kirim ke rumah ini. Hanya saja, dia sudah terbiasa bersama Juan yang selalu menyetir. “Kalau begitu hati – hati di jalan. Jangan ngebut, kau mengerti?” “Ya, Amiga. Tidak perlu khawatir.” Moreau tersenyum tipis, kemudian memutuskan untuk membuka sabuk pengaman. Dia melambaikan tangan setelah menginjakkan kaki di halaman depan rumah. Menunggu sampai mobil Juan hilang dari tikungan, baru melanjutkan langkah membuka pintu yang tampak sedikit ... aneh. Kening Moreau mengernyit, mengin

  • Perjanjian Terlarang   Partner Baru

    “Jadi kau sudah tahu?” Suara serak dan dalam Abihirt persis begitu dekat. Lagi – lagi Barbara menelan ludah kasar, bahkan segera tersentak saat ruang untuk beranjak mundur telah habis dibatasi dinding kamar. Napas Barbara segera tercekat diliputi tangan kasar Abihirt yang mencekiknya dengan hebat. Pria itu kalap. Hampir tidak pernah ada tindakan mengerikan seperti ini, dan Barbara tidak bisa melakukan apa pun ... selain berharap Abihirt akan segera sadar. “Aku yakin kau juga sudah tahu kalau keputusan untuk menikahimu hanyalah ajang pembalasan dendam. Sekarang kau akan merasakan semua akibat dari perbuatanmu di masa lalu.” Di mata kelabu itu, sungguh tidak ada ampun. Barbara bisa melihat dengan sangat jelas bahwa Abihirt luar biasa membencinya. Ternyata begitu banyak topeng penyelematan, meski saat ini ... semua akan diselesaikan hingga tuntas. Barbara memejam sebentar. Cengkeraman Abihirt masih cukup memberinya kesempatan bicara. Dia mati – matian men

  • Perjanjian Terlarang   Kebenaran Tertunda

    Ujung tenggorokan Barbara seakan tercekat membayangkan pernikahan ini adalah ajang balas dendam. Dia tidak sedang mengenakan kostum penyesalan. Apa yang terjadi 20 tahun lalu adalah murni atas ketertarikan seseorang terhadap seseorang lainnya. Dia memang ... tahu bahwa Soares Villur Alcaraz telah memiliki istri. Begitu pula dengan mendiang suaminya, Jeremias Riveri. Namun, kematian Vanesia adalah gambaran tidak terpikirkan. Dia merasa .... ketika Soares akan memilihnya, itu merupakan bentuk keajaiban yang pantas. Mereka sempat merencanakan pernikahan setelah kematian Vanesia, sebelum akhirnya dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Rasa bosan ... hal tersebut dapat dipahami. Lagi pula, bersama Soares, Barbara sudah mendapat apa yang dia inginkan. Kemudian, dia mulai mengejar Jeremias. Semua terjadi seperti itu. Abihirt .... Barbara tidak bisa diam begitu saja. Perhatiannya mengedar ke pelbagai arah. Dia sebaiknya menggeledah supaya menemukan petunju

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status