Home / Romansa / Perjanjian Terlarang / Sebaiknya Seperti itu

Share

Sebaiknya Seperti itu

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2024-10-11 12:43:24

Ketertarikan di benak Barbara terungkap makin jelas saat sebelah alis wanita itu terangkat tinggi. Moreau mengerti betapa dia telah menyiarkan berita yang mengejutkan. Ibunya tidak akan pernah mengira, dan mungkin semacam sebuah tamparan hingga mengajukan rasa ingin tahu yang besar diikuti kemampuan bersuara lambat.

“Apa maksudmu?”

Moreau tidak pernah menyimpan maksud lain. Itu hanya separuh kebenaran. Dia tidak akan mengatakan yang tersisa, meski harus melanjutkan sebagian—dan terngambang di udara.

“Abi yang mengembalikan boneka panda ini kepadaku.”

Perhatian Moreau lurus – lurus menyusuri pelbagai perubahan wajah ibunya. Dari ledakan penasaran, lalu berakhir sebagai sebuah tuntutan besar.

“Kenapa dia harus melakukannya?”

Itu langsung dipertanyakan secara serius, tetapi Moreau juga tidak mengajukan sebuah lelucon konyol. Dia ingin ibunya segera menyadari dan berhenti mengambil alih sesuatu yang bukan milik wanita tersebut.

“Karena Abi tah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Violetta
aku masih mikir si penyihir bukan emak Moreau... dia pasti punya tujuan jadi emak buat Moreau, harta bapaknya mungkin hmmm
goodnovel comment avatar
Anugrah
mungkinkah Barbara bukan ibu kandung Morea?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjanjian Terlarang   Pertemuan Lain ....

    Pria itu luar biasa berada di tengah ledakan antusias untuk merayu-nya. Sesekali Moreau akan menepis apa pun yang coba Juan sajikan begitu dekat. Pria itu tidak kehabisan akal meski pergulangan terasa percuma. Moreau selalu berhasil melarikan diri dari suatu tindakan memaksa—bukan semacam pelarian nyata; hanya terkadang memberi Juan cubitan ringan supaya pria itu diam, kemudian kembali duduk bersandar di kursi restoran. Moreau bahkan tidak ingat kapan reaksi murni Juan telah membawa pria itu menjulang di hadapannya. “Cobalah sedikit. Aku tahu kau tidak akan tahan.” Lagi. Moreau menipiskan bibir, hampir tanpa sadar tidak dapat menahan diri. Rasanya dia ingin mencubit kulit tangan Juan lagi, sekuat mungkin, agar pria itu berhenti, membebaskannya dari tuntutan tidak menyenangkan. “Tidak, Juan! Aku sudah berulang kali bilang kepadamu ... aku sedang diet. Jangan coba – coba menggodaku.” Keinginan untuk menjaga porsi makan dipengaruhi oleh pern

    Last Updated : 2024-10-12
  • Perjanjian Terlarang   Yang Tak Diinginkan

    Tetapi ini tidak akan mengejutkan. Froy punya kebiasaan mendatangi restoran yang sama. Moreau hanya tak sanggup meraih kapan terakhir mereka sempat berkencan di tempat serupa, di sini, lalu bagaimana pria itu berujung memutuskan hubungan yang dia pikir akan bertahan sampai beberapa waktu. Ternyata tidak. “Aku harap Tuhan tidak memberiku petunjuk untuk mendatangi tempat ini, tapi aku malah duduk bersamamu di sini. Bersikaplah seolah kau tidak melihat apa pun, Juan!” Suara Moreau nyaris seperti berbisik. Dia mengerti Froy sedang mencari meja tersisa setelah tidak melakukan reservasi lebih dulu, meski datang bersama wanita hamil. Moreau juga tidak akan terkejut. Itu sering kali dia alami. Biasanya mereka akan menemukan meja di pojokan. Dia sangat mendambakan Froy mendapat tempat yang dibayangkan, lebih bagus lagi ... andai pria tak melihatnya. “Apa itu Moreau?” Tiba – tiba suara Lewi di kejauhan menambahkan aliran listrik

    Last Updated : 2024-10-12
  • Perjanjian Terlarang   Daddy

    “Kau masih punya perasaan kepadanya atau bagaimana?” Pertanyaan Juan tidak terdengar seperti benang simpatisan selang perjalanan mereka di ruang terbuka. Moreau merasa lega bahwa dia tidak harus berurusan lagi dengan apa pun. Sudah cukup satu hari yang panjang. Hal mengenai Froy sudah tidak relavan terhadap hidupnya. Dia tidak ingin terus dibayangi masa lalu, hubungan, dan segala sesuatu yang telah selesai. Juan tak semestinya menanyakan sesuatu, ntah pria itu masih diliputi rasa penasaran atau apakah Moreau masih menyimpan segenap perasaan gersang. Tidak. Dia tidak akan pernah mengakuinya. Tidak setelah Froy mengambil peran besar. Pria itu telah bermain api di belakang. Andai, Moreau tak terjerembab ke dalam kebutuhan untuk meluapkan segala bentuk perasaan di hari itu. Dia mungkin tidak akan pernah berurusan langsung bersama Abihirt. Tidak akan tidur bersama pria tersebut satu malam sebelum pernikahan ibunya. Moreau menipiskan bibir membayangkan sebagian prospek

    Last Updated : 2024-10-12
  • Perjanjian Terlarang   Geraman

    “Baiklah, Daddy.” Moreau tidak keberatan jika dia harus menciptakan insiatif mengenai situasi yang sedang dihadapi. Mendapati mata kelabu itu menatap tajam ke arahnya memang bukan harapan khusus. Semua terjadi secara murni dan karena dia tahu penyebab utama, sengaja memilih diam hingga Abihirt mengajukan satu pertanyaan usang. “Siapa yang memintamu memakai panggilan seperti itu?” “Aku sendiri. Tapi itu juga seperti apa yang kau tulis di ponselku. Supaya aku terus mengingatmu sebagai ayah sambungku. Maka tidak apa – apa memanggilmu daddy. Bukan begitu, Daddy?” Risiko terasa begitu dekat di bagian akhir. Moreau tahu ini tidak bagus. Hanya saja, dia masih tertarik menyerahkan rayuan. Abihirt terlalu sanksi untuk menerima sesuatu yang tidak termasuk ke dalam daftar rencana pria itu. Barangkali mendapat pelajaran baru atau mungkin terkejut menghadapi keberanian Moreau yang padahal hampir seperti biasanya. “Kau sudah setuju akan membawaku bertemu Pipao, Daddy

    Last Updated : 2024-10-13
  • Perjanjian Terlarang   Panda

    Sekelebat pertanyaan bersarang di benak Moreau selama melewati pelbagai protokol kesehatan. Segala hal diberikan langsung oleh Abihirt. Pria itu bahkan menyemprotkan disinfektan nyaris di seluruh tubuh mereka, memastikan agar dia setuju untuk mengenakan pakaian pelindung yang lengkap. Ada masker dan sarung tangan ... saat ini sedang difokuskan membalut di telapak tangan Moreau, yang akhirnya bersih, meski dia tak akan bisa menahan diri lebih lama lagi. “Kenapa aku harus memakai semua ini?” tanyanya lambat. Abihirt hampir selesai, kemudian melirik dengan singkat. “Kau ingin bertemu panda, ini yang harus kau selesaikan.” Moreau sudah mengira pria itu tidak akan mengatakan apa pun. Sekarang dia sedikit mengerti tentang proses keamanan. Tidak terlalu dalam. Masih tersisa beberapa hal untuk ditanyakan. “Kenapa?” Bagi Moreau, ini semacam aturan ketat. Dia tidak terbiasa berada di situasi seperti ini. Apa lagi ... ada sebuah krisis di mana benaknya sedikit t

    Last Updated : 2024-10-13
  • Perjanjian Terlarang   Kulkas

    Moreau ragu, tetapi dia tetap mengulurkan tangan mengusap bulu yang tersaring oleh lapisan sarung lateks. “Aku lihat Chicao masih di rumah. Caroline kadang – kadang bersamanya. Mengapa tidak kau bawa kemari? Bukankah itu sama seperti memberi Pipao teman?” Lagi. Selalu dia yang memulai pembicaraan. Moreau menatap Abihirt serius, berharap ini terakhir kali pria itu mendiaminya. Tetapi ya, sebuah penantian tidak sia – sia ketika dia mendapat pertanyaan sarat nada menuduh. “Kau ingin aku mengambil risiko ganti rugi jika terjadi sesuatu kepada Pipao?” “Yang penting tidak ada urusannya denganku.” Moreau mengedikkan bahu, seakan ini bagian terpenting untuk dikuasai. Mata kelabu Abihirt yang menatap penuh kewaspadaan meningkatkan sensasi mendarah daging. Moreau ingin pria itu segera memalingkan pandangan, sedikit tak menyangka jika akan ada penambahan dari suara serak dan dalam ayah sambungnya. “Kau datang kemari untuk mengunjungi Pipao atau hanya bertanya sepanjang waktu?” “Aku

    Last Updated : 2024-10-13
  • Perjanjian Terlarang   Keinginan Juan

    “Ibumu beruntung sekali. Sudah mendapatkan berondong, kaya pula. Aku yakin Mr. Lincoln menghabiskan nominal fantastis untuk membayar biaya sewa panda. Menurutmu, kira – kira apakah dia akan keberatan jika aku ingin berkunjung?” Rayuan Juan terdengar tidak masuk akal ketika pria tahu itu jawaban seperti apa yang akan mereka dapatkan. Moreau sendiri hampir mendekati pengecualian. Dia tidak ingin menghadapi sikap ayah sambungnya yang sanksi, andai mencoba menuruti keinginan Juan. Tidak ada hak istimewa dan Moreau juga tak berniat membawa hubungan pernikahan Barbara sebagai harga jual. Itu tak akan mempan atau dia akan mendapat perkara baru saat berharap menyelesaikannya dengan harapan. “Panda milik Abi tidak dipelihara di rumah ibuku, Juan. Kau tahu itu, dan kalaupun di sana, aku yakin kau juga akan keberatan bertemu ibuku. Benar, kan?” tanya Moreau sambil sesekali menatap ekspresi masam Juan. Mereka melewati lorong studio Mrs. Smift setelah pelbagai proses penguk

    Last Updated : 2024-10-14
  • Perjanjian Terlarang   Tegang

    “Mengapa Abi tidak ingin meminjamkan uangnya kepadamu?” Sejumlah uang telah diambil tunai dan pria itu bertanya sambil menghitung beberapa lembar yang digolongkan ke nominal sekian. Barbara melipat tangan di depan dada sambil mengamati setiap tindakan Samuel di hadapannya. Dia berdecak sambil mempertimbangkan jawaban, dan memang ada pengakuan serius yang tak dapat disembunyikan. “Abi punya pengeluaran besar per tahun, itu membuatnya lebih hati – hati saat mengambil tindakan. Dia cukup realistis untuk mengetahui bahwa pijaman nanti tidak akan dibayar dalam waktu dekat. Aku tentunya tidak bisa menghindari keputusan yang Abi ambil. Dia tahu aku akan marah, tapi dia tidak peduli. Sebagai ganti, uang itu digunakan untuk membungkamku.” Setidaknya, itulah yang Barbara pikirkan belakangan. Dia mengerti bahwa suaminya memiliki nilai subtansial, tidak bisa diganggu gugat. Metode perundingan apa pun tidak akan sanggup membujuk segala jenis pemahaman yang pria itu putuskan. Ti

    Last Updated : 2024-10-14

Latest chapter

  • Perjanjian Terlarang   Mengejutkan

    Barbara tidak bisa terus – terusan berada di sini. Bagaimanapun, dia harus bisa mencari cara melarikan diri. Ada keuntungan memberi tahu Samuel untuk melakukan apa pun yang pria itu mau kepada Moreau. Sekarang, Abihirt mungkin tidak akan memiliki waktu lebih banyak; tidak akan sampai di sana tepat sebelum Samuel menjalankan aksi kejam. Suaminya akan menyaksikan sendiri bagaimana pelacur kecil pria itu tidak selamat. Lihat saja .... *** “Lepaskan tanganmu. Aku tidak mengizinkanmu berbuat hal buruk di sini!” ucap Moreau memberontak hebat. Nyaris tidak memikirkan keberadaan pisau dapur, yang dia tahu bisa menjadi bahaya mengancam. Samuel bisa saja mengambil keputusan lebih menyakitkan ketika keinginan pria itu tidak tercapai. Samuel melakukan seks lebih sering bersama Barbara. Apakah pria itu tidak puas? Moreau mungkin tidak begitu tahu tentang hubungan keduanya. Dia hanya .... Menyadari keberadaan Samuel jelas bukan kebetulan semata. Apakah Barbara dalan

  • Perjanjian Terlarang   Nyaris Balas Dendam

    Mendadak, sisa napas di kerongkongan Barbara menyempit. Dia meringis kesakitan, sementara urat – urat tangan Abihirt mencuak sangat mengerikan, seolah pria itu sudah tidak peduli apa pun, selain kebutuhan mencekiknya dengan kuat. “Kau bisa katakan semua yang kau inginkan di neraka.” Tiba – tiba segerombolan udara menyergap nyaris menyerbuk rongga dada Barbara. Dia terbatuk keras, tetapi belum sepenuhnya memahami situasi di sekitar ... tangan kasar Abihirt, yang menjambak di rambutnya segera mengambil andil. Abihirt seperti memiliki rencana lain; tidak peduli bagaimana pria itu menyeret langkah mereka ke ruang lainnya, sementara Barbara harus menahan rasa sakit dan mati – matian menyeimbangkan porsi perjalanan menuju tempat—mungkin lebih mengerikan. Suara Barbara menyerupai cicit ketika dia diseret jatuh terjerembab, hingga berhenti persis di depan dinding dengan sebuah figura besar sedang tergantung di sana. Pelbagai pemikiran di benak Barbara menyiratkan ba

  • Perjanjian Terlarang   Ulah Samuel

    “Aku akan masuk. Kau janji tidak akan lama?” tanya Moreau. Terlalu lama berdiam diri di dalam mobil bukan prospek bagus. Mereka memang tiba sesaat setelah Juan mengajukan pertanyaan. “Aku janji tidak akan lama. Hanya mengambil beberapa pakaian dan keperluanku saja.” Benar. Moreau meminta Juan untuk menginap lagi. Menemaninya sampai merasa lebih baik dan bisa melakukan segala aktifitas sendiri. Mobil yang Barbara katakan sudah siap dari proses perbaikan ... memang sudah di kirim ke rumah ini. Hanya saja, dia sudah terbiasa bersama Juan yang selalu menyetir. “Kalau begitu hati – hati di jalan. Jangan ngebut, kau mengerti?” “Ya, Amiga. Tidak perlu khawatir.” Moreau tersenyum tipis, kemudian memutuskan untuk membuka sabuk pengaman. Dia melambaikan tangan setelah menginjakkan kaki di halaman depan rumah. Menunggu sampai mobil Juan hilang dari tikungan, baru melanjutkan langkah membuka pintu yang tampak sedikit ... aneh. Kening Moreau mengernyit, mengin

  • Perjanjian Terlarang   Partner Baru

    “Jadi kau sudah tahu?” Suara serak dan dalam Abihirt persis begitu dekat. Lagi – lagi Barbara menelan ludah kasar, bahkan segera tersentak saat ruang untuk beranjak mundur telah habis dibatasi dinding kamar. Napas Barbara segera tercekat diliputi tangan kasar Abihirt yang mencekiknya dengan hebat. Pria itu kalap. Hampir tidak pernah ada tindakan mengerikan seperti ini, dan Barbara tidak bisa melakukan apa pun ... selain berharap Abihirt akan segera sadar. “Aku yakin kau juga sudah tahu kalau keputusan untuk menikahimu hanyalah ajang pembalasan dendam. Sekarang kau akan merasakan semua akibat dari perbuatanmu di masa lalu.” Di mata kelabu itu, sungguh tidak ada ampun. Barbara bisa melihat dengan sangat jelas bahwa Abihirt luar biasa membencinya. Ternyata begitu banyak topeng penyelematan, meski saat ini ... semua akan diselesaikan hingga tuntas. Barbara memejam sebentar. Cengkeraman Abihirt masih cukup memberinya kesempatan bicara. Dia mati – matian men

  • Perjanjian Terlarang   Kebenaran Tertunda

    Ujung tenggorokan Barbara seakan tercekat membayangkan pernikahan ini adalah ajang balas dendam. Dia tidak sedang mengenakan kostum penyesalan. Apa yang terjadi 20 tahun lalu adalah murni atas ketertarikan seseorang terhadap seseorang lainnya. Dia memang ... tahu bahwa Soares Villur Alcaraz telah memiliki istri. Begitu pula dengan mendiang suaminya, Jeremias Riveri. Namun, kematian Vanesia adalah gambaran tidak terpikirkan. Dia merasa .... ketika Soares akan memilihnya, itu merupakan bentuk keajaiban yang pantas. Mereka sempat merencanakan pernikahan setelah kematian Vanesia, sebelum akhirnya dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Rasa bosan ... hal tersebut dapat dipahami. Lagi pula, bersama Soares, Barbara sudah mendapat apa yang dia inginkan. Kemudian, dia mulai mengejar Jeremias. Semua terjadi seperti itu. Abihirt .... Barbara tidak bisa diam begitu saja. Perhatiannya mengedar ke pelbagai arah. Dia sebaiknya menggeledah supaya menemukan petunju

  • Perjanjian Terlarang   Setengah Kebenaran

    “Nyonya, Tuan sedang tidak di rumah. Dan atas perintah spesifik dari beliau, Anda tidak diizinkan menginjakkan kaki di tempat ini.” Barbara segera menoleh saat Emma mulai bicara. Ada ketakutan di balik suara wanita paruh baya itu. Sesuatu jelas telah dipahami bahwa dia akan melakukan hal di luar kendali. “Siapa kau melarangku?” tanya Barbara sembari menatap wanita di hadapannya penuh penghinaan besar. “Saya hanya menjalankan tugas, Nyonya.” Emma segera menunduk. Betapa Barbara muak menghadapi saat – saat seperti ini. Dia sedang ingin melampiaskan banyak hal. Barangkali bukan gagasan buruk jika melakukan satu hal memuaskan di sini. Dengan sudut bibir berkedut sinis, Barbara kemudian berkata, “Tugasmu hanya membersihkan apa pun yang terlihat kotor. Oh—atau kau merasa sudah melakukan pekerjaan-mu, maka kau bisa menggoyang kaki dengan tenang? Mari kutunjukkan kepadamu apa yang perlu kau lakukan. Sekarang, ambil kunci gudang!” Pernyataan Barbara diakh

  • Perjanjian Terlarang   Surat Perceraian

    Terbangun dengan kondisi sekujur tubuh mengalami pemberatan murni, membuat Barbara meringis setiap kali dia berusaha melakukan gerakan lain; kelopak matanya mengerjap, sedikit diliputi usaha mengingat kali terakhir hal yang dihadapi, tetapi kemudian menyadari bahwa dia tidak berada di mana pun di kediaman Abihirt. Siapa yang membawanya pulang? Benak Barbara bertanya – tanya tak mengerti. Jelas waktu telah berlalu jauh dan dia banyak melewatkan kesempatan untuk memperbaiki hubungan mereka. Tidak apa – apa jika Abihirt ingin melampiaskan segala bentuk kemarahan kepadanya, asal pria itu tidak mengajukan satu hal yang benar – benar tidak Barbara inginkan. Napasnya memburu berat hanya dengan memikirkan hal tersebut. Jari – jari yang terasa gemetar berusaha menyisir helai rambut—terurai berserak di sekitar wajah. Berharap dia bisa segera bersiap. Sial. Sesuatu menghentikan Barbara ketika sorot matanya membidik satu titik di atas nakas. Semacam sebuah berkas yang

  • Perjanjian Terlarang   Merah Membakar

    Sekarang ... ntah cambukan kali ke berapa. Barbara tidak bisa menghitung. Semua bentuk pemikiran di benaknya hancur berantakan. Krisis ketidakpercayaan terhadap sikap Abihirt sungguh memberi pengaruh besar. Dia merasa benar – benar telah memborong kebodohan, hingga yang tersisa adalah hasrat supaya tidak terjebak pada kondisi seperti ini. “Sakit, Abi,” Barbara mengeluh sarat nada begitu getir. Sebatas harapan agar Abihirt bersedia memberi ampun. Jika pria itu berpikir ini merupakan hukuman setimpal, hal tersebut sama sekali bukan keadilan. Dia berharap Moreau yang ada di sini. Menggantikan posisinya. Namun, apakah hal tersebut terdengar masuk akal? Abihirt terlihat mabuk kepayang kepada gadis itu. Dia tidak yakin. Barangkali telah melewatkan banyak hal. Bertanya – tanya ... mungkinkah? “Daripada menyiksaku di sini, mengapa kau tidak seret saja Moreau dan biarkan dia merasakan yang sama seperti yang kualami hari ini?” Tidak ingin diliputi pelbagai hal menggan

  • Perjanjian Terlarang   Ruang Merah II

    “Kau yakin ini akan berjalan baik – baik saja?” Masih sedikit usaha untuk meyakinkan diri. Barbara akhirnya hanya menghela napas ketika Abihirt mengangguk samar. Pria itu tidak akan mengatakan lebih banyak. Semua pilihan ada di tangannya; apakah dia masih ingin melakukan seks atau membiarkan hubungan mereka kembali regang. “Baiklah.” Barbara memutuskan untuk membuka blazer yang dia kenakan. Satu persatu pakaian telah dilucuti. Bukan masalah besar bertelanjang penuh di hadapan suaminya. Dia kemudian memberi Abihirt tatapan penuh bertanya. Menunggu apa yang akan pria itu lakukan. Tidak ada kata terucap. Sebaliknya, Abihirt merenggut dasi yang mengikat kerah kemeja pria itu. Langkah lebar suaminya tidak pernah luput dari perhatian Barbara. Dia menelan ludah kasar persis ketika Abihirt sudah menjulang tinggi di belakang. Semua menjadi gelap kali pertama Abihirt merekatkan bagian dasi untuk menutup di matanya. “Haruskah dengan pandangan tertutup, Ab

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status