Beranda / Romansa / Perjanjian Terlarang / Tak Berusaha Memahaminya

Share

Tak Berusaha Memahaminya

Penulis: Susi_miu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-21 12:35:01

Barbara mengerjap beberapa kali, berjuang keras supaya dia tidak dengan mudah terbujuk. Masih ada keinginan bahwa namanya harus tertera di sana, di atas dokumen kepemilikan. Dia tak mempercayai Moreau dan tak akan pernah membiarkan gadis itu mewarisi perusahaan yang ditinggal Jeremias Riveri.

Moreau sudah pantas menjadi atlit figure skatting. Tidak ingin yang lain. Tak ingin putrinya terlibat dalam bentuk apa pun. Barbara tak ingin mengambil risiko terhadap sikap Moreau yang cenderung membantah hingga yang benar – benar sulit diatur. Dia menghela napas kasar, kemudian menggeleng samar.

Sepertinya ada sedikit penyesalan menolak ajakan Samuel untuk berlibur beberapa hari di pulau. Bagaimanapun Abihirt telah membuat perasaannya sekadar butuh bahan pelampiasan, tetapi dia tak ingin marah begitu saja. Ntahlah, barangkali takut mengingat suaminya tipikal pria yang akan selalu serius, tidak peduli apakah mereka sedang berkonfrontasi atau tidak.

Barbara tak ingin terl
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Perjanjian Terlarang   Danau

    “Sudah, Juan. Berhenti mengejarku!” Satu kesalahan Moreau adalah memoles lelehan es krim miliknya di ujung hidung seseorang yang mengejar di belakang, sekarang dia mati – matian harus menghindari apa pun dan mungkin akan Juan lakukan. Pria itu sungguh tidak akan berhenti sampai benar – benar mendapatkan tubuhnya. Sial, betapa jarak mereka nyaris terlalu dekat, hingga hampir tidak ada hal yang dapat Moreau lakukan supaya mencegah Juan—sedikit saja meraih pelbagai prospek bagus di antara mereka. Pria itu bisa menjambak rambutnya yang bertebangan, tetapi tidak. Juan tidak akan pernah sekasar itu, memilih untuk lebih sabar, seperti saat Moreau menoleh ke belakang tetapi diliputi langkah lurus ke depan dan tiba – tiba ... dia tanpa sengaja menubruk tubuh seseorang lainnya. Semua seakan berhenti dalam sekejap. Moreau sangat terkejut mendapati Lewi hampir jatuh. Namun, naluri Froy yang cekatan sedikit, setidaknya tidak akan membawa mereka untuk menyelam di tengah m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Perjanjian Terlarang   Membela

    “Sikap yang saat ini kutunjukkan adalah sesuatu yang wajar. Setidaknya aku tidak sok dewasa sepertimu. Lagi pula, kami sedang menikmati waktu bersenang – senang berdua. Tidak ada hubungannya denganmu. Sudah aku bilang kalau aku tidak sengaja. Lewi, kau baik – baik saja?” Lebih adil jika Moreau bicara langsung kepada Lewi. Persetan jika Froy tetap tidak setuju ketika dia mengulurkan tangan untuk menyentuh bahu Lewi. Wanita hamil itu sendiri tidak menunjukkan sikap keberatan. Froy berlebihan! “Tidak usah sok baik!” Dan begitulah akhirnya pria itu kembali membentak. Menggenggam erat bahu Moreau untuk disingkirkan. “Kau jangan kurang ajar, Sialan!” Sekarang Moreau dapat merasakan bagaimana Juan menarik lengannya supaya dia beranjak satu langkah mundur ke belakang. Mengambil tindakan secara naluriah untuk berada paling depan setelah apa yang telah Froy lakukan. Sedikit pula dengan satu dorongan sekadar membuat bajingan tidak tahu malu itu menyingkir. B

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Perjanjian Terlarang   Tidak Akan

    “Juan, sebaiknya kita pulang,” ucap Moreau, sangat – sangat tak ingin menatap wajah Froy yang menjengkelkan. Dia menarik ujung kain di tubuh Juan. Pria itu dengan mudah memahami. Mereka seharusnya berjalan, ke arah mana saja, untuk secepatnya meninggalkan tempat ini. Namun, hanya satu langkah tercipta—berikutnya satu sentuhan di tangan Moreau sungguh terasa mengetat erat. “Aku belum selesai.” Pria itu mendesis nyaris begitu dekat. Betapa kurang ajar, seolah Froy memang sengaja meninggalkan rasa sakit hingga Moreau meringis samar. “Tidak ada yang perlu kubicarakan denganmu. Lepas!” Sedikit pemberontakan dari Moreau. Berjuang keras menepis perilaku Froy yang menyedihkan, tetapi percuma. Bahkan tindakan andil Lewi dan Juan juga tidak meninggalkan prospek bagus. Froy akan benar – benar kalap, jika terus dibiarkan seperti ini. “Aku tidak tahu apa yang coba kau bicarakan, tapi kalung ini diberikan kepadaku atas keinginan pamanmu dan juga dengan persetujuan i

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Perjanjian Terlarang   Froy Bajingan

    Secara teknikal kalung itu adalah miliknya. Namun, betapa pun suara Moreau sudah begitu sinis, Froy tetap tidak menunjukkan itikad baik sekadar memperbaiki tindakan yang keliru. Malah berdecih, seakan – akan tidak perlu adanya perilaku perbaikan atas kesalahan disengaja. “Kau pikir kau siapa menyuruhku?” Sekarang satu pertanyaan nyaris membuat Moreau menipiskan bibir samar. Dia hanya menahan diri, kemudian memastikan ujung kuku tangannya menancap dalam di permukaan lengan Froy seperti yang sering kali dilakukan kepada Abihirt, meski ini jelas sebuah konsep berbeda; bukan desakan murni; dia ingin Froy segera setuju atau setidaknya sampai pria itu melompat ke dalam air. “Tidak peduli siapa aku. Pastikan kau kembalikan kalung itu ke tanganku. Aku juga tidak peduli dengan cara apa kau akan melakukannya, tapi yang jelas ... aku tidak segan – segan memberi tahu Abi semua yang sudah kau perbuat.” Itu bukan hanya sekadar ancaman. Froy seharusnya mengerti. Celakahlah,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Perjanjian Terlarang   Usaha Memberitahunya

    “Kenapa kau tidak ikut denganku saja, Juan? Aku takut masuk sendirian.” Semua seharusnya bersifat baik – baik saja—tidak; sebenarnya—sedikit baik – baik saja, sampai pengakuan Juan yang mengejutkan hampir membuat seluruh kestabilan di benak Moreau dan bagaimana dia mati – matian memperjuangkan, sekarang mendadak hancur berantakan. Keputusan Juan sepertinya sudah begitu mutlak, meski Moreau masih berharap pria itu akan tiba – tiba berubah pikiran dan maka mereka dapat menyelesaikan semua masalah ini dengan cepat. Sayangnya, respons menggeleng samar adalah sesuatu yang begitu nyata. Memberi dampak tertentu hingga Moreau nyaris lupa cara bernapas dengan baik. Dia memalingkan wajah ke luar jendela, mengedarkan pandangan di sekeliling tempat. Belum siap turun. Hampir setidaknya putus asa memikirkan jika jarak bersama Abihirt sudah begitu dekat. Apa yang saat ini sedang pria itu lakukan di dalam sana? Sibuk dengan urusan penting-kah? “Temani aku sebentar saja.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Perjanjian Terlarang   Perhatian

    Hanya perlu satu langkah tersisa, maka seharusnya Moreau dapat menyelesaikan ini lebih cepat. Dia menelan ludah kasar. Sesaat menatap gagang pintu dengan ketakutan besar sebelum akhirnya diliputi tindakan penuh tekad untuk menekan dan mendorong ke dalam. Mungkin dia melakukan hal tersebut begitu terburu, sehingga suara yang mencuak ke permukaan segera memancing seseorang di sana. Siapa yang akan mengira jika ternyata Abihirt sedang menjulang tinggi di depan kaca tembus pandang, sementara mata kelabu pria itu diserbu oleh pemandangan dari luar. Ada sesuatu yang tidak dapat Moreau jabarkan. Dia merasa—tadi—Abihirt sedang melamun, karena bagaimanapun ... mendeteksi respons pria itu; sedikit bisa diungkapkan dengan ganjil bahwa Abihirt bersikap ganjil saat menyadari keberadaannya. Tidak ada kata – kata. Tidak ada kalimat nyaris terucap. Hening. Namun, pada saat – saat hampir berdekatan, Moreau merasakan betapa jantungnya bergemuruh keras. Seperti tidak ingin berhenti. Masi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Perjanjian Terlarang   Harus

    Moreau menggeleng beberapa saat. Pada akhirnya memutuskan untuk mengangkat wajah. Dia hampir terkejut—tentu, karena bukan ini yang ingin ditemukan; hal kecil dari bentuk kekecewaan di wajah tampan ayah sambungnya, meski betapa pun Abihirt berusaha tidak mengungkapkan dengan ringkas setiap detil reaksi di antara mereka. Kalung yang dititipkan kepadanya sungguh merupakan kenangan terakhir dan Moreau yakin itu sangat – sangat berharga. “Aku minta maaf.” Dia tetap tak bisa menerima begitu saja, jika Abihirt tidak ingin mengadili apa pun saat ini. Ada dampak di mana jantungnya seperti diremuk redam. Menatap pria itu membuat mata pedih dan memanas. Terhadap waktu yang terus merangkak ke depan ... akan segera disertai rembesan air dan Moreau tidak akan bisa menahan diri. Mungkin Abihirt memahami bagaimana kekhawatiran mengendalikan ketakutan di benaknya, sehingga pria itu malah memeluk alih – alih berkata marah. Memeluk setelah membiarkan dia bergetar seolah ini ad

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Perjanjian Terlarang   Kembali Ke Danau

    Moreau mengira bahwa keterlibatan Gabriel di perjalanan menuju Taman Nasional Sierre De Guadarrama adalah sesuatu yang menjadikan itu sebagai prospek tidak adil. Namun, ternyata dia salah mencantumkan gagasan demikian, karena keinginan Abihirt lebih sungkar dimengerti ketika memintanya pindah ke mobil Gabriel, sementara pria itu berjalan masuk ke gedung—cukup mentereng di sana. Moreau pernah mendatangi tempat ini; saat di mana Froy menikah dan dia akhirnya meminta izin pulang lebih awal. Sedikit ganjil membayangkan jika Abihirt ternyata mendatangi keponakan pria itu untuk suatu pertanggung jawaban. Sekarang dia mendapati ayah sambungnya sedang memaksa Froy berjalan. Meski terlihat terpaksa, sepertinya Froy tidak akan memiliki pilihan. Tubuh pria itu telah hilang di dalam mobil. Hanya sisa bayangan yang begitu sulur, kemudian dia juga harus menyaksikan tubuh Abihirt beranjak masuk ke kursi kemudi. Mesin mobil menyala dan saat itulah Gabriel mengerti untuk membawa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24

Bab terbaru

  • Perjanjian Terlarang   Mereka Berdua

    Tersisa mereka berdua. Moreau menelan ludah kasar menyadari bagaimana Abihirt seperti memperhatikan wajahnya begitu lamat. Tidak ada peringatan, pria itu segera melangkahkan kaki menuju kamar, bahkan menjatuhkan tubuh Moreau sangat hati – hati untuk duduk di pinggir ranjang. Sekarang, Abihirt bersimpuh diliputi kebutuhan menerawang ke penjuru kamar. Moreau mengernyit. Sedikit heran menyadari ayah sambungnya seperti mendapat sesuatu, kemudian pria itu berjalan ke arah nakas—mengambil sebuah benda asing; bukan kepunyaan Moreau, apalagi Juan. “Kamera kecil.” Suara serak dan dalam Abihirt seperti bergumam. Itu jelas membuat Moreau berpikir lamat. Samuel mendesak supaya dia menuntun pria tersebut menuju kamar. Apakah mungkin? “Kurasa, dia ingin mengirimkan bukti rekaman kepada ibumu.” Sepertinya, metode analisis Abihirt bekerja lebih cepat. Moreau mengakui itu terdengar masuk akal. Hanya merasa tak yakin mengapa ibunya melakukan hal demikian. “Boneka

  • Perjanjian Terlarang   Hajaran Keras

    “Kau sangat suka saat Abi menyentuhmu. Mengapa di sini kau malah menolakku, Pelacur Kecil?” Ambisi di balik suara Samuel tak bohong. Moreau bisa mendeteksi bagaimana pria itu seperti memiliki rencana lain ketika gagal melakukan apa pun, mengingat dia masih sangat melakukan penyangkalan penuh. Sorot mata di sana seakan sedang mencari situasi terbaik. Napas menggebu – gebu dan dorongan tak terduga merupakan bagian perhatian Moreau yang tak bisa dia lepaskan terhadap pria itu. Samuel mulai terlihat kalap usai satu tendangan kasar darinya membuat pria tersebut mundur beberapa langkah. “Pelacur kecil sialan!” Tidak ada petunjuk ketika akhirnya Samuel mengambil tindakan untuk meletakkan cengekraman di batang leher Moreau. Pria itu benar – benar melakukan suatu prospek mencekik yang luar biasa mencecoki jalan napas di rongga dada. Moreau berusaha memukuli lengan pria itu. Dia mulai tersedak. Mungkin akan segera kehilangan kesadaran jika Samuel masih dengan k

  • Perjanjian Terlarang   Ulah Samuel

    Barbara tidak bisa terus – terusan berada di sini. Bagaimanapun, dia harus bisa mencari cara melarikan diri. Ada keuntungan memberi tahu Samuel untuk melakukan apa pun yang pria itu mau kepada Moreau. Sekarang, Abihirt mungkin tidak akan memiliki waktu lebih banyak; tidak akan sampai di sana tepat sebelum Samuel menjalankan aksi kejam. Suaminya akan menyaksikan sendiri bagaimana pelacur kecil pria itu tidak selamat. Lihat saja .... *** “Lepaskan tanganmu. Aku tidak mengizinkanmu berbuat hal buruk di sini!” ucap Moreau memberontak hebat. Nyaris tidak memikirkan keberadaan pisau dapur, yang dia tahu bisa menjadi bahaya mengancam. Samuel bisa saja mengambil keputusan lebih menyakitkan ketika keinginan pria itu tidak tercapai. Samuel melakukan seks lebih sering bersama Barbara. Apakah pria itu tidak puas? Moreau mungkin tidak begitu tahu tentang hubungan keduanya. Dia hanya .... Menyadari keberadaan Samuel jelas bukan kebetulan semata. Apakah Barbara dalan

  • Perjanjian Terlarang   Hampir Balas Dendam

    Mendadak, sisa napas di kerongkongan Barbara menyempit. Dia meringis kesakitan, sementara urat – urat tangan Abihirt mencuak sangat mengerikan, seolah pria itu sudah tidak peduli apa pun, selain kebutuhan mencekiknya dengan kuat. “Kau bisa katakan semua yang kau inginkan di neraka.” Tiba – tiba segerombolan udara menyergap nyaris menyerbuk rongga dada Barbara. Dia terbatuk keras, tetapi belum sepenuhnya memahami situasi di sekitar ... tangan kasar Abihirt, yang menjambak di rambutnya segera mengambil andil. Abihirt seperti memiliki rencana lain; tidak peduli bagaimana pria itu menyeret langkah mereka ke ruang lainnya, sementara Barbara harus menahan rasa sakit dan mati – matian menyeimbangkan porsi perjalanan menuju tempat—mungkin lebih mengerikan. Suara Barbara menyerupai cicit ketika dia diseret jatuh terjerembab, hingga berhenti persis di depan dinding dengan sebuah figura besar sedang tergantung di sana. Pelbagai pemikiran di benak Barbara menyiratkan ba

  • Perjanjian Terlarang   Mengejutkan

    Barbara tidak bisa terus – terusan berada di sini. Bagaimanapun, dia harus bisa mencari cara melarikan diri. Ada keuntungan memberi tahu Samuel untuk melakukan apa pun yang pria itu mau kepada Moreau. Sekarang, Abihirt mungkin tidak akan memiliki waktu lebih banyak; tidak akan sampai di sana tepat sebelum Samuel menjalankan aksi kejam. Suaminya akan menyaksikan sendiri bagaimana pelacur kecil pria itu tidak selamat. Lihat saja .... *** “Lepaskan tanganmu. Aku tidak mengizinkanmu berbuat hal buruk di sini!” ucap Moreau memberontak hebat. Nyaris tidak memikirkan keberadaan pisau dapur, yang dia tahu bisa menjadi bahaya mengancam. Samuel bisa saja mengambil keputusan lebih menyakitkan ketika keinginan pria itu tidak tercapai. Samuel melakukan seks lebih sering bersama Barbara. Apakah pria itu tidak puas? Moreau mungkin tidak begitu tahu tentang hubungan keduanya. Dia hanya .... Menyadari keberadaan Samuel jelas bukan kebetulan semata. Apakah Barbara dalan

  • Perjanjian Terlarang   Nyaris Balas Dendam

    Mendadak, sisa napas di kerongkongan Barbara menyempit. Dia meringis kesakitan, sementara urat – urat tangan Abihirt mencuak sangat mengerikan, seolah pria itu sudah tidak peduli apa pun, selain kebutuhan mencekiknya dengan kuat. “Kau bisa katakan semua yang kau inginkan di neraka.” Tiba – tiba segerombolan udara menyergap nyaris menyerbuk rongga dada Barbara. Dia terbatuk keras, tetapi belum sepenuhnya memahami situasi di sekitar ... tangan kasar Abihirt, yang menjambak di rambutnya segera mengambil andil. Abihirt seperti memiliki rencana lain; tidak peduli bagaimana pria itu menyeret langkah mereka ke ruang lainnya, sementara Barbara harus menahan rasa sakit dan mati – matian menyeimbangkan porsi perjalanan menuju tempat—mungkin lebih mengerikan. Suara Barbara menyerupai cicit ketika dia diseret jatuh terjerembab, hingga berhenti persis di depan dinding dengan sebuah figura besar sedang tergantung di sana. Pelbagai pemikiran di benak Barbara menyiratkan ba

  • Perjanjian Terlarang   Ulah Samuel

    “Aku akan masuk. Kau janji tidak akan lama?” tanya Moreau. Terlalu lama berdiam diri di dalam mobil bukan prospek bagus. Mereka memang tiba sesaat setelah Juan mengajukan pertanyaan. “Aku janji tidak akan lama. Hanya mengambil beberapa pakaian dan keperluanku saja.” Benar. Moreau meminta Juan untuk menginap lagi. Menemaninya sampai merasa lebih baik dan bisa melakukan segala aktifitas sendiri. Mobil yang Barbara katakan sudah siap dari proses perbaikan ... memang sudah di kirim ke rumah ini. Hanya saja, dia sudah terbiasa bersama Juan yang selalu menyetir. “Kalau begitu hati – hati di jalan. Jangan ngebut, kau mengerti?” “Ya, Amiga. Tidak perlu khawatir.” Moreau tersenyum tipis, kemudian memutuskan untuk membuka sabuk pengaman. Dia melambaikan tangan setelah menginjakkan kaki di halaman depan rumah. Menunggu sampai mobil Juan hilang dari tikungan, baru melanjutkan langkah membuka pintu yang tampak sedikit ... aneh. Kening Moreau mengernyit, mengin

  • Perjanjian Terlarang   Partner Baru

    “Jadi kau sudah tahu?” Suara serak dan dalam Abihirt persis begitu dekat. Lagi – lagi Barbara menelan ludah kasar, bahkan segera tersentak saat ruang untuk beranjak mundur telah habis dibatasi dinding kamar. Napas Barbara segera tercekat diliputi tangan kasar Abihirt yang mencekiknya dengan hebat. Pria itu kalap. Hampir tidak pernah ada tindakan mengerikan seperti ini, dan Barbara tidak bisa melakukan apa pun ... selain berharap Abihirt akan segera sadar. “Aku yakin kau juga sudah tahu kalau keputusan untuk menikahimu hanyalah ajang pembalasan dendam. Sekarang kau akan merasakan semua akibat dari perbuatanmu di masa lalu.” Di mata kelabu itu, sungguh tidak ada ampun. Barbara bisa melihat dengan sangat jelas bahwa Abihirt luar biasa membencinya. Ternyata begitu banyak topeng penyelematan, meski saat ini ... semua akan diselesaikan hingga tuntas. Barbara memejam sebentar. Cengkeraman Abihirt masih cukup memberinya kesempatan bicara. Dia mati – matian men

  • Perjanjian Terlarang   Kebenaran Tertunda

    Ujung tenggorokan Barbara seakan tercekat membayangkan pernikahan ini adalah ajang balas dendam. Dia tidak sedang mengenakan kostum penyesalan. Apa yang terjadi 20 tahun lalu adalah murni atas ketertarikan seseorang terhadap seseorang lainnya. Dia memang ... tahu bahwa Soares Villur Alcaraz telah memiliki istri. Begitu pula dengan mendiang suaminya, Jeremias Riveri. Namun, kematian Vanesia adalah gambaran tidak terpikirkan. Dia merasa .... ketika Soares akan memilihnya, itu merupakan bentuk keajaiban yang pantas. Mereka sempat merencanakan pernikahan setelah kematian Vanesia, sebelum akhirnya dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Rasa bosan ... hal tersebut dapat dipahami. Lagi pula, bersama Soares, Barbara sudah mendapat apa yang dia inginkan. Kemudian, dia mulai mengejar Jeremias. Semua terjadi seperti itu. Abihirt .... Barbara tidak bisa diam begitu saja. Perhatiannya mengedar ke pelbagai arah. Dia sebaiknya menggeledah supaya menemukan petunju

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status