Beranda / Romansa / Perjanjian Terlarang / Tidak Pernah Tenang

Share

Tidak Pernah Tenang

Penulis: Susi_miu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-31 12:59:46

"Kita sudah membuat jadwal untuk berada di sini selama seminggu, Darling. Tidak bisa diubah begitu saja.”

Sampai di kamar, Barbara segera menutup pintu menghadapi perasaan di mana dia tidak bersedia meninggalkan pedesaan lebih awal. Menunggu sekian hari terakhir untuk berada di sini sebagai kejutan. Ada hal yang telah direncanakan dan tak ingin menggagalkannya hanya karena kekacauan; tentang krisis kepercayaan Froy, maupun beberapa hal baru yang mengejutkan. Ya, setidaknya sedikit kesal karena Moreau berani membantah sesuatu yang telah menjadi keputusan usang.

“Darling, aku bicara kepadamu.”

Barbara menarik napas kasar selama menyaksikan bahu Abihirt tenggelam di balik pintu kamar mandi. Peringatan darurat di puncak kepalanya sedang menyala – nyala. Dia tak akan bisa menahan diri untuk tidak menyusul, meski sedikit tertahan ketika mendengar suara air keran menyerbu deras.

Abihirt jelas sedang menyingkirkan bekas darah mengering di punggung tangannya. Mata Ba
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Perjanjian Terlarang   Berdebat Lagi

    Keinginan bernegosiasi tampaknya akan berakhir panjang. Tenggorokan Barbara terasa hampa. Dia mengerjap beberapa kali sampai puncak kepalanya akhirnya menemukan ujung penggambaran absurd. Mungkin Abihirt masih terbawa situasi, saat pria itu marah semua menjadi tidak jelas. Atau, sebentuk perasaan lain—menyergap berusaha memberitahukan sesuatu. Ada benarnya untuk mempertimbangkan kembali sikap aneh Froy, yang tidak akan bersikuku andai, memang tidak menghirup aroma ganjil dan bertebaran hanya di beberapa tempat. “Kau tahu, Abi. Sikapmu yang sepert ini membuatku memikirkan lagi sesuatu yang coba kulupakan. Kau tidak pernah akan membicarakan hal – hal tadi. Tapi barusan, semuanya terlihat sangat jelas.” Iris mata Barbara menatap suaminya serius. Dia mengerti Abihirt mendengarkan dengan sangat baik, sehingga pria itu menunggu ujung tenggorokan yang bergerak menyelesaikan sisa – sisa tertunda—barangkali sengaja membiarkan hening beberapa saat, baru kemudian bicara. “Apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Perjanjian Terlarang   Pernyataan

    Seketika udara terasa dingin, mencekik, selagi Barbara menunggu Abihirt menambahkan jawaban signifikan. Iris kelabu itu tak terbaca, meskipun gerakan bibir suaminya perlahan menegaskan sesuatu. “Bukan kebiasaanku menilai seseorang cantik atau tidak. Kau salah jika berpikir aku seperti itu.” Ungkapan Abihirt tidak singkat, tetapi terlalu riskan jika Barbara tidak benar – benar memasukkannya ke dalam daftar serius. Dia bahkan hanya bisa diam membeku ketika pria itu berjalan pergi. Begitu saja. Menegaskan perdebatan mereka cukup sampai di sini—tak ingin mendengar sisanya. “Abi.” Tidak. Barbara tidak akan membiarkan semua menjadi suatugambaran mengancam pada hubungan mereka. Dia segera menyusul. Sesaat terpaku ... menyaksikan suaminya membawa bantal dan tampak ingin meninggalkan kamar. “Kau mau ke mana, Abi? Aku belum selesai!” “Tidur di sofa ruang tamu." “Kau sebegitu marahnya, ya, sampai ingin tidur di ruang tamu?” Barbara sedikit

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Perjanjian Terlarang   Mimpi Buruk

    “No.” “No.” “Hentikan.” “Jangan lakukan ini.” Rasanya Moreau baru tertidur untuk waktu yang singkat, tetapi suara sayup – sayup di luar terdengar begitu jelas di keheningan malam. Seperti berusaha mengambil seluruh kendalinya, kemudian dia tersentak dengan tidak mengerti menatap ke sekitar ruang kamar nan gelap. Terlalu ganjil membayangkan seseorang masih meninggalkan suatu kesan saat seharusnya ... sudah tidak ada lagi yang tersisa. Sudah tidak ada apa pun di luaran sana. Suara serak dan dalam yang familiar. Moreau mengerti siapa pelaku terduga bersarang di puncak kepalanya. Berjuang keras untuk tidak meyakini bahwa Abihirt bersuara getir dan nyaris menyerupai lirih. “No ....” Lagi. Tenggorokan Moreau bergerak kasar membayangkan dia berada dalam pilihan rumit. Keluar atau tidak, itu sama seperti membiarkan beberapa parasit menggerogoti tubuhnya. Membutuhkan masa – masa sulit menghadapi hal yang coba memakannya hingga habis; setidaknya bersikap t

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Perjanjian Terlarang   Terbangun

    “Abi.” Walau tidak tahu apakah ini dapat berdampak bagus, tetapi Moreau ingin pria itu ditarik pada kesadaran utuh. Sedikit berniat membangunkan ibunya, sekalipun hal tersebut tidak dilakukan. Hanya kebutuhan menyentuh lengan Abihirt dan dia masih mendapati pria itu bergerak gelisah. “Abi.” Sekali lagi. Moreau mengetatkan sentuhan di lengan atas ayah sambungnya. Agak menekan ujung jemari, memberi rasa sakit, supaya pria itu bangun dan sadar. Namun, butuh beberapa detil usaha untuk menyeret Abihirt keluar dari mimpi buruk yang menjerat. Dia menipiskan bibir. Sedikit sulit memastikan lebih dekat saat sandaran sofa membatasi sisa ruang antara mereka. Harus dengan menyingkir. Itu yang Moreau lakukan ketika akhirnya dia setengah membungkuk dan membekap bibir Abihirt di sana. Tidak ingin ayah sambungnya menimbulkan suara lebih signifikan, kemudian membangunkan semua orang. Mungkin dia merasa salah telah melakukan hal tersebut. Tidak ada pilihan. Iris biru terangnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Perjanjian Terlarang   Mengobati

    “Kau pasti memukul Froy terlalu keras,” ucap Moreau nyaris menyerupai sebuah bisikan. Masih sangat hati – hati, setidaknya, walau yang dia temukan adalah sesuatu dari Abihirt bahkan nyaris tidak memberi reaksi, seolah apa pun yang telah pria itu lakukan tidak memiliki dampak penting untuk dikhawatirkan. “Sedikit kelepasan.” Hanya itu. Moreau cukup tidak setuju mengenai pernyataan Abihirt barusan. Mata kelabu ayah sambungnya mungkin sedang serius menatap setiap kali kain perban melilitt perlahan di sana, tetapi dia diam – diam berusaha mencari tahu bagian yang jauh lebih kompleks dari ekspresi datar—nyaris tak terbaca. “Kau benar – benar kelepasan.” Sambil menambahkan, Moreau akhirnya memastikan ujung kain perban diikat menjadi simpul yang pas. Sekarang, dia akan kembali ke kamar. “Froy pantas mendapatkan itu.” Moreau mengakui bahwa pernyataan Abihirt benar. Froy memang pantas menuai kontroversi dari tindakan kasar. Tetapi mereka juga harus menyadari j

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Perjanjian Terlarang   Menguping

    “Kau tidak seharusnya berbuat ulah di hadapan paman-mu. Jangan lupa kalau kita sangat membutuhkannya. Mau kau memberi makan apa calon istrimu nanti, jika sampai Abi tidak mau lagi peduli terhadap apa pun yang kau lakukan?” Masih cukup pagi, tetapi Moreau yakin sedang tak salah mengenali suara seseorang yang nyaris menyerupai peringatan; bisikan; dan hal – hal relevan. Dia hanya berniat pergi ke dapur, sempat menemukan ayah sambungnya masih tidur di ruang tamu, tetapi berpikir bahwa Barbara akan segera keluar kamar. Seharusnya memang tidak memiliki urusan apa pun bersama pria itu untuk saat ini. Bahkan pembicaraan sepasang ibu dan anak di dapur, yang melibatkan Abihirt juga tak ingin ditambahkan ke dalam daftar kepentingan. Hanya saja ada sebuah anggapan tentang mendengar suatu berita secara utuh. Percakapan Gloriya dan Froy tentu akan tetap dilanjutkan, dan di sinilah Moreau memilih diam, mengobservasi apa yang mungkin bisa dia terima dengan baik. “Percuma saj

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Perjanjian Terlarang   Mengagumi

    “Jika Abi tidak pernah melewatkan kesempatan untuk menawarkan bantuan. Bukankah itu bagus? Artinya dia peduli kepada mereka.” Pernyataan ini mungkin sedikit sumbang terhadap apa yang Moreau pikirkan. Sering terlibat bersama Abihirt barangkali membuatnya belajar cara menjadi kontradiktif. Sedikit mengagumkan bahwa secara perlahan dia tahu bagaimana untuk menyembunyikan perasaan yang sebenarnya. Biarkan Roger melanjutkan hal—tergambang di antara mereka, supaya dapat dipelajari lebih lengkap. “Aku rasa kau seharusnya sudah tahu kalau Abi dan Gloriya tidak satu ibu. Mereka bahkan tidak seharusnya akrab dan tidak bersama sedari kecil. Hanya kebetulan Abi menjadi pengusaha sukses dan wanita itu mulai terus mendekatinya.” Dia tahu tentang hal itu: baru tahu. Namun, sikap Gloriya tidak terlihat seperti demikian, pada awalnya. Moreau mungkin tidak akan percaya apa yang baru saja dikatakan Roger, andai dia tak mendengar sendiri bagaimana wanita itu terus membujuk Froy untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Perjanjian Terlarang   Menunggu

    Moreau mengerjap, sesaat mengedarkan pandangan dengan gelisah, lalu kembali melakukan kontak mata bersama Barbara. “Aku—tidak. Aku mencarimu. Kupikir tadi kau bersama Abi, tapi tidak ada. Aku juga tidak berani mendatanginya.” Dia bicara setengah gugup, sedikit tersenyum, berharap Barbara tidak akan memikirkan sesuatu lebih jauh saat perhatian wanita itu kembali beralih pada satu titik di sana. “Sudah ada aku di depanmu, apa yang mau kau katakan?” Ntah harus diliputi perasaan lega atau tidak, tetapi Moreau menelan ludah kasar memikirkan sesuatu secara tiba – tiba. Apa yang bisa dia katakan bahwa sebenarnya dia tak mencari siapa pun, tak ingin mengatakan apa pun. Semua telanjur. Barbara sedang menunggu sembari sesekali menata ikatan rambut dengan hati – hati. Wanita tersebut baru saja mandi, itulah mengapa tidak terlihat pada awalnya. “Tidak jadi, Mom. Tadi sempat ingin meminta bantuanmu, tapi aku bisa menyelesaikannya sendiri.” Bibir Moreau menipis gugup

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03

Bab terbaru

  • Perjanjian Terlarang   Balasan

    “Kau lagi!”Suara Juan menggantung di ujung tenggorokan. Pria itu dalam sekejap tersulut amarah. Semua tampak begitu jelas ketika Juan melebarkan langkah ke arah Abihirt diliputi gestur ingin melayangkan pukulan mentah.Bugh!Sebaliknya pria itu mendapat hujaman luar biasa keras dari kepalan tangan Abihirt. Sial. Juan berdarah dalam sekejap.“Astaga, Abi! Apa yang kau lakukan?”Moreau segera bersimpuh. Ingin melihat langsung bagaimana kondisi Juan setelah pria itu terjerembab jatuh ke atas lantai. Dia meringis ketika Juan mengaduh kesakitan. Makhluk yang malang. Moreau menipiskan bibir, merasakan sangat ingin melimpahkan semua kesalahan kepada Abihirt. Dia mendelik pria itu tajam, lalu berkata, “Kau tidak seharusnya memukul Juan sampai seperti ini, Abi!”“Aku tidak bermaksud. Hanya kelepasan.”Abihirt seperti memutar kembali kalimat yang dia katakan mengenai situasi Juan kemarin. Persetan dengan pria itu. Moreau tidak mengatakan apa pun lagi, selain

  • Perjanjian Terlarang   Mengingatkan

    “Di sini sudah tidak aman, Moreau. Kau bisa tinggal di kediamanku selama yang kau mau.” Suara serak dan dalam pria itu terdengar persis setelah melewati ambang pintu kamar mandi. Sebelah alis Moreau terangkat tinggi sebagai respons pertama, kemudian bertanya, “Tinggal di kediamanmu? Bagaimana dengan ibuku?” “Aku menceraikannya.” “Menceraikannya? Bukankah kalian sepakat menghancurkan karier-ku?” “Aku tidak tahu kalau dia akan menyebarkan bukti perselingkuhan yang diambil dari kamarmu. Tapi satu hal harus kau tahu. Program itu khusus kubuat untuk mendiang ibuku. Aku bahkan belum tiba di sana sekadar mengetahui apakah acara yang kubuat berjalan dengan baik atau tidak. Ibumu melakukan sabotase, supaya aku tidak hadir tepat waktu dan dia bisa menyebarkan kebohongan. Kau tak seharusnya percaya apa yang dikatakan ibumu. Wanita licik itu berusaha merusak hubungan kita.” Hubungan kita .... Moreau menggarisbawahi pernyataan terakhir ayah sambungnya. Tidak a

  • Perjanjian Terlarang   Mereka Berdua

    Tersisa mereka berdua. Moreau menelan ludah kasar menyadari bagaimana Abihirt seperti memperhatikan wajahnya begitu lamat. Tidak ada peringatan, pria itu segera melangkahkan kaki menuju kamar, bahkan menjatuhkan tubuh Moreau sangat hati – hati untuk duduk di pinggir ranjang. Sekarang, Abihirt bersimpuh diliputi kebutuhan menerawang ke penjuru kamar. Moreau mengernyit. Sedikit heran menyadari ayah sambungnya seperti mendapat sesuatu, kemudian pria itu berjalan ke arah nakas—mengambil sebuah benda asing; bukan kepunyaan Moreau, apalagi Juan. “Kamera kecil.” Suara serak dan dalam Abihirt seperti bergumam. Itu jelas membuat Moreau berpikir lamat. Samuel mendesak supaya dia menuntun pria tersebut menuju kamar. Apakah mungkin? “Kurasa, dia ingin mengirimkan bukti rekaman kepada ibumu.” Sepertinya, metode analisis Abihirt bekerja lebih cepat. Moreau mengakui itu terdengar masuk akal. Hanya merasa tak yakin mengapa ibunya melakukan hal demikian. “Boneka

  • Perjanjian Terlarang   Hajaran Keras

    “Kau sangat suka saat Abi menyentuhmu. Mengapa di sini kau malah menolakku, Pelacur Kecil?” Ambisi di balik suara Samuel tak bohong. Moreau bisa mendeteksi bagaimana pria itu seperti memiliki rencana lain ketika gagal melakukan apa pun, mengingat dia masih sangat melakukan penyangkalan penuh. Sorot mata di sana seakan sedang mencari situasi terbaik. Napas menggebu – gebu dan dorongan tak terduga merupakan bagian perhatian Moreau yang tak bisa dia lepaskan terhadap pria itu. Samuel mulai terlihat kalap usai satu tendangan kasar darinya membuat pria tersebut mundur beberapa langkah. “Pelacur kecil sialan!” Tidak ada petunjuk ketika akhirnya Samuel mengambil tindakan untuk meletakkan cengekraman di batang leher Moreau. Pria itu benar – benar melakukan suatu prospek mencekik yang luar biasa mencecoki jalan napas di rongga dada. Moreau berusaha memukuli lengan pria itu. Dia mulai tersedak. Mungkin akan segera kehilangan kesadaran jika Samuel masih dengan k

  • Perjanjian Terlarang   Ulah Samuel

    Barbara tidak bisa terus – terusan berada di sini. Bagaimanapun, dia harus bisa mencari cara melarikan diri. Ada keuntungan memberi tahu Samuel untuk melakukan apa pun yang pria itu mau kepada Moreau. Sekarang, Abihirt mungkin tidak akan memiliki waktu lebih banyak; tidak akan sampai di sana tepat sebelum Samuel menjalankan aksi kejam. Suaminya akan menyaksikan sendiri bagaimana pelacur kecil pria itu tidak selamat. Lihat saja .... *** “Lepaskan tanganmu. Aku tidak mengizinkanmu berbuat hal buruk di sini!” ucap Moreau memberontak hebat. Nyaris tidak memikirkan keberadaan pisau dapur, yang dia tahu bisa menjadi bahaya mengancam. Samuel bisa saja mengambil keputusan lebih menyakitkan ketika keinginan pria itu tidak tercapai. Samuel melakukan seks lebih sering bersama Barbara. Apakah pria itu tidak puas? Moreau mungkin tidak begitu tahu tentang hubungan keduanya. Dia hanya .... Menyadari keberadaan Samuel jelas bukan kebetulan semata. Apakah Barbara dalan

  • Perjanjian Terlarang   Hampir Balas Dendam

    Mendadak, sisa napas di kerongkongan Barbara menyempit. Dia meringis kesakitan, sementara urat – urat tangan Abihirt mencuak sangat mengerikan, seolah pria itu sudah tidak peduli apa pun, selain kebutuhan mencekiknya dengan kuat. “Kau bisa katakan semua yang kau inginkan di neraka.” Tiba – tiba segerombolan udara menyergap nyaris menyerbuk rongga dada Barbara. Dia terbatuk keras, tetapi belum sepenuhnya memahami situasi di sekitar ... tangan kasar Abihirt, yang menjambak di rambutnya segera mengambil andil. Abihirt seperti memiliki rencana lain; tidak peduli bagaimana pria itu menyeret langkah mereka ke ruang lainnya, sementara Barbara harus menahan rasa sakit dan mati – matian menyeimbangkan porsi perjalanan menuju tempat—mungkin lebih mengerikan. Suara Barbara menyerupai cicit ketika dia diseret jatuh terjerembab, hingga berhenti persis di depan dinding dengan sebuah figura besar sedang tergantung di sana. Pelbagai pemikiran di benak Barbara menyiratkan ba

  • Perjanjian Terlarang   Ulah Samuel

    “Aku akan masuk. Kau janji tidak akan lama?” tanya Moreau. Terlalu lama berdiam diri di dalam mobil bukan prospek bagus. Mereka memang tiba sesaat setelah Juan mengajukan pertanyaan. “Aku janji tidak akan lama. Hanya mengambil beberapa pakaian dan keperluanku saja.” Benar. Moreau meminta Juan untuk menginap lagi. Menemaninya sampai merasa lebih baik dan bisa melakukan segala aktifitas sendiri. Mobil yang Barbara katakan sudah siap dari proses perbaikan ... memang sudah di kirim ke rumah ini. Hanya saja, dia sudah terbiasa bersama Juan yang selalu menyetir. “Kalau begitu hati – hati di jalan. Jangan ngebut, kau mengerti?” “Ya, Amiga. Tidak perlu khawatir.” Moreau tersenyum tipis, kemudian memutuskan untuk membuka sabuk pengaman. Dia melambaikan tangan setelah menginjakkan kaki di halaman depan rumah. Menunggu sampai mobil Juan hilang dari tikungan, baru melanjutkan langkah membuka pintu yang tampak sedikit ... aneh. Kening Moreau mengernyit, mengingat betul bahwa pintu rumah

  • Perjanjian Terlarang   Risiko

    “Jadi kau sudah tahu?” Suara serak dan dalam Abihirt persis begitu dekat. Lagi – lagi Barbara menelan ludah kasar, bahkan segera tersentak saat ruang untuk beranjak mundur telah habis dibatasi dinding kamar. Napas Barbara segera tercekat diliputi tangan kasar Abihirt yang mencekiknya dengan hebat. Pria itu kalap. Hampir tidak pernah ada tindakan mengerikan seperti ini, dan Barbara tidak bisa melakukan apa pun ... selain berharap Abihirt akan segera sadar. “Aku yakin kau juga sudah tahu kalau keputusan untuk menikahimu hanyalah ajang pembalasan dendam. Sekarang kau akan merasakan semua akibat dari perbuatanmu di masa lalu.” Di mata kelabu itu, sungguh tidak ada ampun. Barbara bisa melihat dengan sangat jelas bahwa Abihirt luar biasa membencinya. Ternyata begitu banyak topeng penyelematan, meski saat ini ... semua akan diselesaikan hingga tuntas. Barbara memejam sebentar. Cengkeraman Abihirt masih cukup memberinya kesempatan bicara. Dia mati – matian mengumpulkan hasrat untuk

  • Perjanjian Terlarang   Kebenaran Utuh

    Ujung tenggorokan Barbara seakan tercekat membayangkan pernikahan ini adalah ajang balas dendam. Dia tidak sedang mengenakan kostum penyesalan. Apa yang terjadi 20 tahun lalu adalah murni atas ketertarikan seseorang terhadap seseorang lainnya. Dia memang ... tahu bahwa Soares Villur Alcaraz telah memiliki istri. Begitu pula dengan mendiang suaminya, Jeremias Riveri. Namun, kematian Vanesia adalah gambaran tidak terpikirkan. Dia merasa .... ketika Soares akan memilihnya, itu merupakan bentuk keajaiban yang pantas. Mereka sempat merencanakan pernikahan setelah kematian Vanesia, sebelum akhirnya dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Rasa bosan ... hal tersebut dapat dipahami. Lagi pula, bersama Soares, Barbara sudah mendapat apa yang dia inginkan. Kemudian, dia mulai mengejar Jeremias. Semua terjadi seperti itu. Abihirt .... Barbara tidak bisa diam begitu saja. Perhatiannya mengedar ke pelbagai arah. Dia sebaiknya menggeledah supaya menemukan petunjuk lebih banyak.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status