Rumah Gema
"Pagi mi" kata Gema menyapa mami reta.
"Pagi, Gem" kata mami Reta, yang keheranan melihat anaknya begitu ceria pagi ini, walaupun biasanya Gema tetap ceria. Tapi hari ini keceriaan Gema agak berbeda.
"Gem, mami boleh tanya sesuatu nggak ke kamu?" kata mami Reta sambil duduk di sebelah Gema.
"Boleh mi, sejak kapan mami mau bertanya sama Gema pakai minta izin dulu" kata Gema sambil mengambil roti bakar favoritnya.
"Kamu kok kelihatannya hari ini begitu ceria Gem?" kata mami Reta.
"Nggak ah mi, biasa aja. Oh ya mi. Papi mana?" kata Gema berusaha mengalihkan pembicaraan mami.
"Ooo papi subuh tadi ada perjalanan bisnis ke luar kota. Makanya tidak ikut sarapan dengan kita". kata mami Reta sambil menyuap sarapan paginya.
Tak lama kemudian Gema pamit kepada maminya untuk berangkat ke kampus. Hari ini Gema membawa salah satu mobil sport kesayangannya. Gema berencana mau membawa Bree ke suatu tempat yang sangat spesial.
****************
Rumah Bree
Bree yang tertidur sambil memegang ponselnya masih terlihat sangat mengantuk. Bree memiliki niat untuk tidak ke kampus hari ini. Baru Bree akan kembali tidur, tiba-tiba pengingat ponselnya berbunyi, manandakan bahwasanya hari ini adalah hari terakhir mengumpulkan tugas kuliahnya. Dengan perasaan terpaksa Bree melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Bree membasuh mukanya sampe tiga kali. Bree berharap kantuknya akan segera hilang. Setalah selesai bersip-siap, Bree melangkahkan kakinya yang berat itu ke meja sarapan.
"Bree, kok kelihatannya kamu masih mengantuk? kamu tidur jam berapa semalam Bree?" kata mommy sambil.geleng-geleng kepala melihat tingkah anak gadisnya itu.
"Nggak ada mom. Bree semalam nggak bisa tidur. Banyak nyamuk mom." kata Bree memberikan alasannya.
Poppy yang mendengar perkataan Bree di kamarnya banyak nyamuk langsung berteriak memanggil salah seorang art nya.
"Mang ujang ke sini!" kata poppy sambil melihat tajam ke Mang Ujang.
Mang Ujang yang ketakutan mendengar suara poppy langsung lari ke ruang makan. Menemui poppy yang kelihatan sedang marah itu.
"Iya Tuan Besar. Ada yang bisa saya bantu?" kata Mang Ujang sambil menunduk melihat mar-mar yang mengkilat itu.
"Gini Mang, nanti siang tolong semprot kamar Bree pakai semprot nyamuk." kata poppy memberi perintah kepada Mang Ujang.
Mang Ujang yang mendengar di kamar Bree banyak nyamuk langsung terheran-heran. "Nyamuk tuan besar? apa tidak salah" Mang Ujang reflek bertanya kepada Poppy.
"Iya Mang Ujang. Nyamuk, tolong ya Mang Ujang jangan sampe lupa nyemprot kamar Bree" Kata Poppy sambil melirik dengan senyum jailnya kepada mommy.
Bree yang sadar sesang dikerjai poppy akhirnya melahap dengan sangat cepat sarapannya. Bree sudah tidak nyaman dengan tatapan poppy nya.
"Poppy, mi. Bree berangkat ke kampus dulu ya" kata Bree sambil mencium kedua tangan orang tuanya.
****************
KampusGema yang sampai di kampus, melihat ke arah mobil Vira yang kebetulan parkir di sebelah mobil Gema. Vira yang terkejut karena melihat Gema berusaha menenangkan hatinya.
"Vir, biasanya Bree parkir di sebelah mana ya" kata Gema pura-pura tidak tahu. Padahal Gema tau bahwasanya Bree tidak pernah membawa kendaraan pribadinya ke kampus. Bree selalu memakai taksi online ke kampus.
"Alah Kak Gem, nggak usah pura-pura deh kak. Kakak kan sudah tau bahwasanya Bree nggak pernah pakai kendaraan pribadinya.
Gema sontak malu dengan apa yang dikatakan oleh Vira tadi. Kemudian Gema yang takut semakin di Bully oleh Vira langsung saja berjalan ke arah kampusnya. Tapi sungguh sayang, Gema pergi ke ruang kuliahnya, Bree turun dari taksi online nya.
Bree yang melihat Vira sedang berada di dekat mobilnya langsung memanggil Vira. "Vira"
" Hay Bree. Kelihatannya hari lu kurang dimulai dengan yang indah-indah ya Bree" kata Vira sambil memerhatikan mata panda Bree.
"Udah deh Vir. Gue semalam nggak bisa tidur" kata Bree sambil menggamit tangan Vira menuju ruang kelasnya.
"Oh ya Bree hampir aja lupa. Kamu tadi ditungguan kak Gema di parkiran Bree." kata Vira sambil tersenyum misterius.
"Seriusan loe Vir. Kak Gema menunggu gua di parkiran.
"Untuk ape gue harus boong. Nggak ada gunanya ke gue pun" kata Vira.
Bree dan Vira melangkahkan kakinya ke ruangan kelas. Karena jam pagi mereka dengan dosen yang terkenal dengan jargon, satu langkah di belakang saya maka silahkan anda duduk di depan pintu.
****************
Gema yang selesai jam perkuliahannya langsung berjalan ke Gedung H. Gema yang sudah hafal dengan jam perkuliahan Bree sampai harus rela menyesuaikan jam perkuliahannya dengan jam perkuliahan Bree. Sahabat-sahabatnya yang menyaksikan kelakuan Gema hanya bisa tersenyum dan berdoa di dalam hati, semoga saja Gema bisa meluluhkan hati Bree dan Gema kembali seperti dahulu."Kemana Gem." kata Biru memanggil Gema yang terlihat sudah beranjak dari kursinya.
"Biasa pergi ke gedung H, mau kemana lagi yak Gem" kata Galang menjawab pertanyaan Biru.
Gema berjalan ke arah ketiga sahabatnya itu. Sambil memasukkan tangan ke saku celana jins nya.
"Loe bertiga kalau memang sahabat gue, loe doakan gue berhasil aja. Jangan malah pengen ngebully gue" kata Gema dengan sorot mata yang tajam.
"Coll baby. Kami bertiga sebagai sahabat loe, selalu mendukung loe. Oke." kata Galang sambil menepuk pundak Gema.
"Jadi semangat Gem. Kalau perlu bantuan jangan sungkan-sungkan." kata Biru.
Kemudian Gema berjalan ke Gedung H. Dimana Bree dan Vira baru selesai mengikuti mata kuliah terakhir mereka. Bree yang tidak ada rencana mau kemana-mana dengan Vira hendak pulang ke rumah nya. Pengen melanjutkan tidurnya yang tertunda. Tanpa Bree dan Vira sadari, Gema sudah berada di belakang mereka.
"Bree, apa kamu ada kegiatan setelah kuliah mu berakhir" kata Gema.
Bree dan Vira yang terkejut sontak langsung memutar balik badannya. Tanpa disengaja karena mereka mutar balik tidak.memberi tahukan ke Gema, Bree menabrak dada bidang Gema yang membuat Gema tersenyum bahagia, sedangkan Bree mukanya sudah semerah tomat masak.
"Aduh Kak Gema. Kenapa mengagetkan kami berdua" kata Vira
"Maaf kak. Aku siap kuliah rencana mau langsung pulang kak. Karena mengantuk. Semalam kelamaan melihat ponsel kak" kata Bree sambilberusaha menetralkan debaran jantungnya. Waduah jantungku. Bisa-bisa aku mati muda gara-gara detak jantungku yang serasa lari marathon ini.
"Bree, bagaimana kalau kamu saya antar pulang. Kamu kan tidak bawa kendaraan" kata Gema.
"Maaf kak aku pulang diantar Vira" kata Bree sambil melihat ke arah Vira meminta pertolongan.
Vira yang paham akan usaha Gema langsung menjawab "Maaf Bree, kayaknya loe harus deh menerima ajakan kak Gema. Gue mendadak harus ke rumah nenek. Loe taukan rumah nenek gue sangat jauh" kata Vira dengan nada yang lemes.
" Ya udah loe silahkan pergi ke rumah nenek loe, gue bisa naik taksi online" kata Bree, sambil mau memesan taksi onlie dari ponselnya.
Gema reflek mengambil ponsel Bree sebelum Bree sempat memesan taksi onlinenya
"Sama gue aja Bree. Gue bawa mobil bukan motor. Karena gue tau loe takut naik motor." kata Gema sambil memegang tangan Bree.
Akhirnya dengan berat hari Bree menerima ajakan Gema untuk diantar pulang oleh Gema. Sekarang Bree berdoa di dalam hatinya semoga mommy tidak ada di rumah. Karena Bree yakin, kalau mommy tau Bree diantar laki-laki maka mommy pasti akan kepo tingkat dewa.
Bree masuk ke dalam mobil mewah Gema. Setelah Bree masuk ke dalam mobil Gema langsung melajukan mobilnya membelah jalanan ibu kota yang akan macet. Karena semua aktifitas diluar masyarakat kota akan segera berakhir dan mereka beranjak menuju kediaman masing-masing.
Dalam perjalanan kedua insan yang diam-diam sudah saling menyukai ini (tetapi masih gengsi untuk menyatakan) hanya diam saja, yang terdengar hanyalah musik mobil saja. Perjalanan selama satu jam itu akhirnya usai sudah. Saatnya Bree turun dari mobil Gema.
"Kak Gema terimakasih ya, sudah repot mengantarkan aku pulang" kata Bree sambil tersenyum ramah kepada Gema.
"Tidak apa-apa Bree. Selamat malam Bree" kata Gema.
"Kak Gema nggak singgah dulu" kata Bree berbasa basi.
"Nggak usah Bree. Kapan-kapan saja. Saat hubungan kita sudah jelas" kata Gema sambil tersenyum.
Bree kemudian turun dari mobil Gema. Setelah Bree turun Gema melajukan mobilnya pulang ke rumahnya. Dimana jarak rumah mereka sebenarnya sangat dekat. Hanya beda perumahan saja. Bree kemudian langsung masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamarnya untuk bersih bersih. Setelah bersih-bersih badan, Bree kemudian tidur-tiduran di kasur menunggu jadwal makan malam datang.
Begitu juga Gema. Saat sudah sampai di rumah, tidak terlihat maminya. Gema kemudian langsung menuju kamarnya untuk bersih-bersih dan mengistirahatkan badannya sebentar sebelum jadwal makan malam datang
" Sayang apa yang mau kamu katakan tadi sayang saat kamu ngomong nanti saja sayang saat kita sudah berdua saja, kamu takut nanti di bully oleh Biru dan Vira. Ada cerita apa sayang?" kata Gema saat mereka sudah berdua saja di dalam ruangan Bree."Tapi kamu janji tidak akan marahkan sayang, aku takut nanti saar kamu sudah mendengar ceritanya kamu akan marah" kata Bree sambil mengenggam tangan Gema yang berada di atas mejanya."Tenang saja sayang, aku nggak akan marah, selagi itu tidak mengganggu kamu, atau mengusik kehidupan aku dan keluargaku." kata Gema"Jadi gini sayang, saat kamu berada di luar negeri, aku masih berpenampilan seperti ini, tiba tiba suatu hari ada seorang dokter mulai mengganggu aku, dia mengatakan bahwasanya kamu bukan laki-laki yang tepat untuk diriku. Aku langsung marah marah sama dia. Aku mengatakan emang siapa menurut loe yang terbaik untuk gue." kata Bree sambil melihat ke mata Gema. Mata yang didalamnya sudah menahan kemaran yang siap me
Gema mandi terlebih dahulu sebelum dia beristirahat. Gema sangat lelah karena sudah jauh berjalan dari gerbang rumah menuju rumah utama. Gema baru sekali ini mencoba berjalan yang sejauh itu. "Gila capek juga gue jalan. Apalagi para maid ya yang melakukan perjalanan tiap hari. Belum lagi bekerja. Mereka memang strong" kata Gema. Setelah membersihkan badannya. Gema kemudian naik ke kasur untuk mengistirahatkan badannya terlebih dahulu. Gema benar benar letih setelah melakukan perjalanan jauh. Ditambah lagi dengan berjalan kaki sejauh tujuh ratus meter. Biru juga sama, dia juga membersihkan diri sebelum beristirahat. Dia juga sangat letih setelah melakukan perjalanan jauh dan berjalan kaki. Gema dan Biru yang benar benar letih tidak mendengar ketukan pintu dari maid yang meminta mereka untuk makan malam. Tepat pukul sepuluh malam Gema baru bangun dari tidurnya. Dia langsung turun ke dapur melihat makanan, ternyata di sana sudah ada Biru yang sedang mema
Gema dan Biru yang tertidur di karpet ruangan Vira sampai tidak sadar kalau Bree dan Vira telah selesai melakukan operasi mereka untuk hari ini. Gema dan Biru tertidur dengan begitu lelapnya. Bree dan Vira yang melihat hanya bisa menggeleng gelengkan kepala mereka tanda tidak percaya. Seorang CEO dan Asisten yang terkenal di dunia bisnis karena kejelian mereka melihat peluang dan keuntungan, bisa tertidur nyenyak hanya beralaskan karpet dan berbantalkan boneka."Bree, mereka berdua bener pengusaha yang ditakutkan di dunia bisnis itu Bree?"" Gue juga ragu Vir."Kata Bree sambil melihat Gema dan Biru yang tertidur seperti mayat itu. Gema dan Biru sama sekali tidak ada melakukan pergerakan walau hanya sedikit." Vie gue keruangan bentar ya. Mau nyiapin semua barang barang gue." kata Bree sambil berlalu dari ruangan Vira.Vira yang ditinggal Bree untuk merapikan barangnya, juga langsung duduk di kursi kebesarannya. Vira juga merapikan semua barang barangny
Afdhal tiba tiba berhenti di salah satu toko bunga ternama di ibu kota negara I."Dhal kenapa berhenti?" kata Gema yang heran Afdhal main berhenti saja tanpa meminta persetujuan Gema."Tuan, walaupun saya jomblo akut, tapi saya adalah tipe pria romantis tuan.""Jadi, apa masudnya kamu main berhenti di depan toko bunga? Kamu mau membeli bunga untuk siapa?" tanya Gema"Tuan tuan, yang mau membeli bukan saya Tuan. Tapi tuan berdua. Emang tuan tidak pernah nonton drama Korea?" tanya Afdhal dengan menatap tajam Gema dan Biru.Gema dan Biru kemudian menggeleng. Pekerjaan mereka sangat banyak menyita waktu. Alasan paling penting adalah mereka laki laki untuk apa nonton drama korea."Tuan sekali sekali nonton drama Korea itu bagus, untuk mencomot contoh contoh perlakuan romantis kepada pasangan" kata Afdhal yang sangat senang dapat membully Gema dan Biru secara tak langsung."Tuan masih belum paham dengan maksud saya?" kata Afdhal.Gema kemudi
Gema bangun tepat pukul lima pagi waktu negara bagian A. Gema langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badannya. Gema berdiri di bawah shower, dia begitu menikmati air yang menerpa badannya yang atletis itu.Setelah selesai mandi, Gema kemudian menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim. Gema sholat dengan khusuk, setelah itu Gema berdoa meminta kepada Tuhan agar penerbangan mereka kembali ke negara I berjalan dengan lancar.Setelah selesai manjalankan kewajibannya.Gema merapikan penampilannya kembali. Hari ini Gema tidak memakai baju formal. Gema memakai baju kaus warna putih dan celana levis berwarna hitam. Gema terlihat sangat tampan, menambah ketampanannya Gema memakai sebuah topi warna putih untuk menghindari matahari.Setelah yakin dengan penampilannya, Gema menarik kopernya turun ke ruang makan. Di sana Gema sudah ditunggu oleh Biru. Biru juga memakai pakaian casual, bedanya Biru tidak pernah bisa lepas dari kemeja."Gimana dengan pe
Hari ini adalah hari yang kesepuluh Gema tidak berada di sisi Bree. Gema sudah mulai terbiasa tanpa kehadiran Bree. Begitu juga dengan Bree yang sudah terbiasa tanpa Gema. Mereka berdua sama sama sibuk menenggelamkan diri kedalam kubangan pekerjaan. Mereka sama sama tidak ingin pekerjaan mereka terganggu karena rasa rindu yang sudah tidak terbendung lagi. Semua pekerjaan diambil oleh mereka berdua. Apalagi Bree dia sama sekali tidak pernah mengosongkan jadwal prakteknya. Bree takut kalau dia ngambil jadwal kosong dia akan selalu mengganggu Gema lewat pesan ataupun video call.Bree hari ini ada operasi yang cukup padat merayap, begitu juga dengan Gema yang jadwal meetingnya yang sangat banyak. Gema sengaja memadatkan semua kegiatannya agar dia bisa cepat menyelesaikan semua urusannya di luar negeri. Dia ingin cepat pulang ke negaranya. Dia sudah sangat rindu dengan Bree. Dia sangat ingin berjumpa dengan kekasih hatinya, yang selalu hadir setiap hari di dalam mimpi mimpinya.