Share

Bab 26.A

"Duh capeknya," lirih Feri sambil membaringkan tubuh di sofa putih tulang itu, satu Minggu yang lalu mereka baru membelinya.

Naura tersenyum hangat sambil memijat kening sang suami, pijatan itu membuat mata Feri terpejam merasakan kenikmatan yang istrinya ciptakan.

"Duh, Sayang, kamu cocok deh jadi tukang pijat," gumam Feri masih dengan mata terpejam.

"Selain jago masak istri Mas ini ternyata jago mijat sebentar lagi pasti jago goyang." Feri terkekeh.

Naura langsung sebel jika Feri ngomong menjurus hal ke sana, ia mengeraskan pijatannya dengan sengaja.

"Aw! Ga gitu juga kali, Yang." Refleks Feri terbangun dan menatap wajah istrinya sambil merenggut.

"Abisnya Mas ngomong mesum terus sih, bikin sebel!"

"Siapa juga yang ngomong mesum, maksud Mas itu goyang gergaji, goyang inul atau goyang itik. Kamu nih yang mesum." Telunjuk Feri menuju ke Naura tanda mengejek.

Mata Naura membeliak. "Tahu ah, aku mau beli kulkas beliin ya." Naura merengek manja.

"Siap, hari ini juga on the way, tapi kasi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status