Share

Dealova

“Baiklah, hari ini kita di rumah saja.” Pak Hasan duduk di teras.

Aku juga duduk menemaninya.

“Kamu kenapa diam saja?” tanya Pak Hasan memandangku.

Aku menggelengkan kepala. “Aku tidak apa-apa, hanya lelah saja.”

“Oh ... lelaki semalam, itu yang tempo dulu pernah ketemu dan beradu mulut denganku itu, ya? Siapa namanya?” Pak Hasan tampak berpikir.

Pak Hasan dan Pak Herman memang dulu sudah pernah bertemu.

“Dia Pak Herman, manajer kafe tempatku bekerja dulu,” jelasku.

“Oh, iya. Pria itu juga menaruh hati padamu, kan?” Pak Hasan memandangku.

“Entahlah.” Aku mengangkat kedua bahuku. “Aku tidak ingin membahas dia.”

“Ok, aku paham. Rencana lusa aku ingin memperkenalkanmu sebagai calon istriku pada Umi.”

Entah aku harus bahagia atau bersedih. Baru saja Humaira memintaku untuk meninggalkan Pak Hasan dan sekarang pria di hadapanku ini, ingin memperkenalkanku dengan Umi sebagai calon istrinya. Akan tetapi, dilihat kesungguhannya, tidak mungkin pria itu masih mencintai Humaira.

“K
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status