Share

Permintaan Humaira

“Karena aku sudah menerima cinta Pak Hasan,” terangku.

Selain telah memilih Pak Hasan, aku juga tidak memiliki perasaan apa pun terhadap Pak Herman.

“Pria, tadi?” Mila memandangku tak percaya.

“Iya, Mil,” jawabku menganggukkan kepala.

Mila berhambur memelukku. “Selamat ya Rei, semoga kalian bahagia dan dapat selalu bersama selamanya, hingga maut memisahkan.”

Mila melepaskan pelukan, dia memandangku dengan mata yang berkaca-kaca, mungkin dia juga merasakan kebahagiaan yang sedang aku rasakan.

“Amin.” Aku menengadahkan kedua tangan.

Mila berjalan menghampiri anak-anak. “Ayo anak-anak kita mandi, dulu.” Mila menggandeng Nela dan Neli ke kamar mandi.

Merasa tidak enak, karena meninggalkan Pak Herman terlalu lama, aku keluar untuk menemui Pria itu. Namun, sebelum menemuinya, aku terlebih dahulu ke belakang untuk membuat secangkir kopi dan dua cangkir teh, tak lupa mengambilk camilan dari dalam kulkas.

***

“Silakan diminum, Pak.” Aku meletakan kopi dan camilan di hadapannya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status