Share

Kebahagiaan

Aku dan Meisa masuk ke dalam. Kami sudah tidak sabar untuk kembali melihat kondisi Pak Hasan. Aku melihat Umi tengah berdiri di samping Pak Hasan, sedang Pria itu sudah duduk bersandar ranjang.

“Rei.” Pak Hasan memanggilku. Aku merasa lega, bisa melihatnya tersenyum kembali.

Umi memandang ke arah kami. Dia menganggukkan kepala, memberiku isyarat agar mendekat. Umi lantas berjalan meninggalkan Pak Hasan. Saat kami berpapasan, dia tersenyum seraya berkata, “Terima kasih.” Wanita itu pun duduk di sofa. Aku dan Meisa menghampiri Pak Hasan.

“Iya, aku ada di sini.” Aku berdiri di sampingnya.

“Tetaplah di sampingku, Rei,” pintanya.

Aku memandang Umi, untuk meminta persetujuan darinya. Aku takut Umi tidak mengizinkan untuk tetap bersama Pak Hasan. Ternyata, Umi membalas dengan menganggukkan kepala. Seketika hatiku rasanya lega.

Aku pun menganggukkan kepala dengan air mata terurai. “Iya ... a-aku akan selalu ada di sampingmu dan tidak akan pernah meninggalka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status