u.
"Apa?" ucap seorang wanita sambil menggertakkan giginya, dia terlihat begitu cantik dengan bibir yang sensual serta bulu mata yang lentik wanita tersebut memakai baju yang berwarna hitam dengan panjang selutut dengan dada yang terbuka, Wanita yang memiliki kulit putih dengan rambut yang panjang tersebut sangat terkejut dengan apa yang dilihat oleh matanya. Dia melihat kekasihnya yang tengah berduaan dengan wanita lain, dia melihat kekasihnya yang tengah bercumbu rayu di sebuah tempat bar. Lalu wanita tersebut yang bernama Lhea menggertakkan giginya kembali, dia sangat kesal melihat kekasihnya tersebut. Dia yang tengah berdiri sambil memegang sebuah gelas langsung mengeratkan gelas tersebut dengan hatinya yang saat ini berdegup dengan kencang bahkan dadanya naik turun tak karuan sehingga tarikan nafasnya keluar masuk secara kasar melalui hidungnya. Ada perasaan sakit hati yang tak bisa dijelaskan olehnya, lalu Lhea pun membuang pandangannya dan dia tersenyum sinis di bibirnya, "Kurang ajar sekali laki-laki itu." gumamnya dalam hati. Lalu Lhea kembali meremas gelas yang berada di tangan kanannya dan dia memutuskan untuk beranjak dari duduknya, dia melangkahkan kakinya untuk berjalan menghampiri sebuah meja yang bernomor 32, meja yang terdapat kekasihnya yang tengah duduk bersama wanita lain. Lalu Lhea berjalan melewati beberapa orang yang tengah berdiri sambil berjoget ria mengikuti alunan musik yang sangat keras masuk telinga dan wanita yang memiliki rambut panjang itu berdiri di depan meja tersebut dengan tatapan matanya yang tajam dengan hati yang begitu perih. Membuat kekasihnya yang tenga asik bercumbu rayu bersama wanita lain itu langsung menyadari keberadaan Lhea. "Haaa Lhea." ucapnya dan langsung mengakhiri cumbu rayunya bersama wanita yang tengah duduk bersamanya, laki-laki tersebut langsung menyikirkan wanita yang duduk di dekatnya supaya menjauh dari badannya. Lhea hanya diam saja menatap laki-laki yang telah menyakiti hatinya dengan perasaan marah laki-laki yang dia percaya selama ini, "Lhea kamu jangan salah paham, ini gak seperti apa yang kamu lihat." ucap laki-laki brengsek yang sudah bermain hati dengan seorang Lhea. Lhea yang berdiri dia tersenyum tipis sambil tangannya memperbaiki rambut panjangnya, lalu wanita itu membuang pandangannya dari laki-laki tersebut, membuat laki-laki brengsek itu langsung beranjak dari duduknya dan dia memohon untuk Lhea memaafkan dirinya. "Lhea ini gak seperti apa yang kamu lihat." ucapnya sekali lagi ke Lhea dan berusaha meyakinkan Lhea. Lhea langsung menepisnya tangan laki-laki yang memakai sebuah kaos berwarna hitam. "Lhea tolong dengarkan aku." ucapnya Laki-laki itu terus saja mendesak Lhea supaya memaafkan dirinya dan memaafkan semua kesalahannya yang membuat Lhea semakin meradang mendengar semua kata yang keluar dari mulut kekasihnya tersebut, Lhea sudah tak tahan lagi dia langsung melempar gelas yang berada di tangannya ke atas meja, sehingga gelas itu pecah dan serpihan kacanya sudah berhamburan tak tahu kemana. "Aahhhhhh." teriak wanita yang sedang duduk di meja nomor 32 yang tak lain adalah selingkuhan pacarnya yang sepertinya dia berteriak karena dia terkejut sekaligus takut jika pecahan gelas kaca itu mengenai kulitnya dan melukainya. Lhea yang melihat itu dia tersenyum sinis lalu pergi meninggalkan tempat itu, dia berjalan keluar dari tempat yang penuh gemerlap akan dunia. Dia keluar dari tempat tersebut dengan perasaannya yang begitu lega karena sudah membalas laki-laki yang sudah berkhianat kepada dirinya. "Emang kamu siapa? Jangan pernah meremehkan siapa aku, aku adalah wanita yang kuat akan ku hadapi apa saja yang berada di depanku." ucapnya sambil melangkahkan kakinya keluar dari tempat tersebut dan meninggalkan pacarnya yang sudah menjalin hubungan sekitar 2 tahun dengannya. Kekasih Lhea yang berkhianat itu langsung mengejar Lhea, namun sayangnya saat dia mengejar Lhea dia ditahan oleh petugas keamanan di tempat tersebut. Lhea pun keluar dari tempat itu dengan keadaan yang begitu kecewa dia berjalan menuju parkiran mobilnya yang berada di parkiran VVIP, parkiran yang memiliki harga berkali-kali lipat per jamnya di banding parkiran yang biasa. Dia masuk kedalam mobil dengan hati yang begitu panas, dia masuk ke dalam mobil miliknya yang berwarna merah, mobil keluaran terbaru yang dibelikan oleh keluarganya untuk mempermudahnya hidup di luar negeri. Wanita cantik itu akhirnya memutuskan untuk pulang ke apartemen miliknya yang jaraknya lumayan sedikit jauh. "hehhhh tak akan ku biarkan orang mencintai aku karena uangku, aku harus hati-hati." gumamnya dalam hati sambil matanya menatap keluar arah jendela melihat gedung yang menjulang tinggi yang begitu indah di malam hari, Lhea merasakan jika selama ini kekasihnya cinta kepada dirinya karena uangnya. ******* Di sisi lain saat ini seorang laki-laki yang memakai kemeja hitam berlengan panjang, dia singsingkan lengan tersebut sampai siku. Laki-laki tersebut bernama Andreas, seorang laki-laki yang memiliki kulit putih yang memiliki mata yang sedikit sipit dengan penglihatannya tajam, laki-laki itu tengah duduk di sebuah kursi yang terdapat sebuah meja yang terdapat banyak kartu di atasnya. Dia saat ini sedang bertaruh dengan seorang laki-laki tua yang tengah duduk di depannya. "Bagaimana aku akan memberimu sebuah kesempatan kembali." ucap Andreas sambil menatap orang yang berada di depannya. Laki-laki tua itu tersenyum. "Sudahlah kamu pasti kalah denganku, sekarang kamu menyerah saja, kamu akui saja semua kesalahanmu karena apa yang kamu lakukan itu sia-sia." jawabnya sambil melempar kartu yang berada di tangannya. Dan laki-laki tua itu tertawa dengan terbahak-bahak melihat kartu miliknya yang berada di depannya, dia saat ini tengah berada di posisi menang. "Ayolah anak muda, uang yang kamu ambil itu tak seberapa dari perusahaan yang kamu pimpin." lanjut laki-laki tua itu.Kevin langsung menelan ludahnya mendengar itu semuanya dia sudah tertampar keras dengan yang dikatakan oleh papanya Lhea, mengubur mimpinya mendekati Lhea.Lalu laki-laki tersebut, langsung memutuskan untuk segera pulang dari tempat itu, dia sudah tidak tahan dengan caci maki Robin.Kevin melihat wajah dari Robin yang sangat memerah seperti yang dia sedang menyimpan marahnya."Ya sudah kalau begitu saya mau pulang dulu, tolong pikirkan apa yang saya katakan ini juga demi Lhea." ujar Kevin.Robin yang tengah berdiri membelakangi Kevin dia pun langsung menyuruh Kevin segera pulang dengan melambaikan tangannya untuk segera keluar dari ruangan tersebut. "Sudah pergi sana, kamu gak perlu mengatakan itu demi Lhea, saya akan mengatasi masalah Lhea sendiri." jawabnya dengan ketus.Lalu Kevin keluar dari ruangan itu, dan Robin yang tengah berdiri dia tak berkutik sama sekali akan kepergian dari Kevin, laki-laki itu menarik nafasnya dalam dalam mengeluarkannya secara kasar, dia masih tak menya
"Sekarang kamu cari siapa orang yang mau mengunggah video tersebut." ucap Andreas kepada Hans.Dan Hans menganggukan kepalanya. "oke aku akan mencarinya secepatnya." jawabnya.Lalu Hans pun keluar dari ruangan tersebut, dan Andreas yang berada di dalam ruangan dia juga tidak bisa menahan emosinya lagi dia merasa sangat sakit hati melihat wanita yang dicintainya tengah dipermalukan seperti itu."Lihat saja jika sampai tahu siapa orangnya aku akan membuatnya menderita." ujar lirih pada dirinya sendiri.Di ruangan yang luas itu hanya ada sebuah keheningan yang berada di dalamnya, Andreas sudah tidak bisa mentolerasi ini semua.Lalu dia, meraih ponselnya kembali dan dia menghidupkan ponselnya tersebut yang saat ini kacanya tengah retak.Lalu dia melakukan panggilan telepon terhadap Lhea, namun dia lupa jika saat ini jika dirinya di tengah diblokir. "Hehhhh kurang ajar." ucapnya yang kesal.Andreas menduga saat ini pasti Lhea sedang mengalami kesulitan dan dia perlu bantuan dari dirinya,
Lalu Lhea beranjak dari duduknya dan tengah berdiri dia harus berusaha untuk bisa menopang badannya sendiri, dia berdiri dengan badan yang geloyoran.Andreas pun Ikut berdiri, dia langsung memegangi tubuh Lhea namun Lhea berusaha mengalihkan tangan Andreas lalu menepisnya.Dia pun langsung berjalan pergi meninggalkan andreas.Andreas yang tengah berdiri dia pun melihat kepergian dari Lhea, dia menelan pil pahit kenyataannya apa yang dikatakan oleh Lhea sehungga dia tak bisa berkata-kata lagi.Lhea langsung menuju parkiran tempat mobilnya berada dia langsung masuk ke dalam mobil, saat di dalam mobil dia langsung memegang kepalanya, dia terdiam.Dia tak menyangka jika dirinya harus seperti ini, yang mana sekarang dia harus berusaha keras sendiri padahal dulu dia adalah seorang anak wanita yang begitu dimanja oleh keluarganya, dan sekarang berbanding terbalik."Mama maafin aku." ujarnya lirih sambil menitihkan air matanya.*******Dan keesokan harinya, Lhea yang berada di kamarnya dia
Lhea sudah tidak peduli lagi dengan apa yang dikatakan oleh Andreas, wanita tersebut bertekad jika dirinyalah yang bisa membantu mengatasi ini semua dia tidak butuh orang lain, saat ini dia hanya bergantung dengan dirinya sendiri*****Keesokan harinya Lhea yang sudah berada di kantor dia mendapatkan sebuah pesan dari Leo.[Lhea Aku ingin bertemu denganmu] Tulis pesan Leo.Lhea yang tengah bekerja dia menghentikan pekerjaannya dan dia membalas pesan tersebut.[Oke kita ketemu di kafe yang, nanti aku kirimkan lokasinya sama kamu.] jawab Tulis pesan Lhea.Dan Lhea langsung beranjak dari duduknya dia langsung pergi meninggalkan kantor tersebut, dan pada saat itu juga Hans melihat.Dia langsung mengikuti langkah kaki Lhea.Hans membuntuti Lhea kemana dia pergi, karena dia melihat ada sebuah kejanggalan pada Lhea yang keluar dari kantor dengan terburu-buru.Hans pun mengikuti kemana mobil Lhea pergi.Dan Hans langsung masuk ke dalam mobilnya untuk mengikuti laju mobil Lhea, saat dia menge
GnSepertinya Rose gak tinggal diam dia ingin Lhea hancur kehidupannya, dan sebentar lagi dia akan menikmati kehancuran Lhea di matanya.Lalu Rose tersenyum di sudut bibirnya dia berdoa di hatinya jika Leo bisa secepatnya bertemu dengan Lhea.Hari ini Lhea seperti biasa masuk ke kantor dia tengah marah kembali ke Andreas karena Andreas tak mau membantu dirinya padahal proyek yang dia pegang itu sebagai penentu nasibnya ke depan.Lalu Lhea yang tengah baru saja sampai dia di hampiri oleh Andreas, Andreas tengah berdiri di depan meja kerja Lhea."Lhea tolong kamu dengarkan aku, aku ingin menjelaskan kenapa aku gak bisa menurunkan dana itu." ucap Andreas yang membuka obrolan.Lhea yang tengah duduk dia menatap Andreas, "lebih baik kamu gak usah bicara percuma, kamu hanya menjelaskan kenapa kamu gak bisa menurunkan dana itu, padahal yang aku butuhkan hanya dana itu bagaimana caranya turun." jawabnya.Lalu Lhea beranjak dari duduknya sambil membawa proposal yang tergeletak di atas meja.Di
Dia teringat jika papanya Robin nerayu dirinya untuk membuang boneka miliknya itu supaya Andreas memiliki kamar sendiri, dan mau tak mau saat itu Lhea harus merelakan bonekanya di buang namun dia terlihat marah dan benci kepada Andreas gara-gara hal itu.Dan pada saat umur mereka masih sekitar 7 tahun itu, Lhea sudah memiliki watak yang sangat tidak senang kepada Andreas sehingga saat itu Lhea melihat Andreas dia langsung mendorong tubuh Andreas sehingga tubuh Andreas terjatuh dan menimpa sebuah meja kaca yang membuat meja kaca itu pecah berkeping-keping."Andreas kenapa kamu memecah meja kaca itu?" tanya Robin kepada Andreas kecil.Andreas merasa takut dia pun terdiam."Aku yang memecahkannya." sahut Lhea saat itu.Mereka berdua yang tengah duduk bersama itu mengenang masa kecil mereka."Sifat kamu dari kecil tak berubah, dari dulu kamu memiliki sifat dua muka." ujar Andreas.Lhea yang tengah duduk dia tersenyum. "Aku dari dulu tahu mana yang benar dan mana yang salah." jawabnya. L