Share

Permainan Gila Kakak Angkatku
Permainan Gila Kakak Angkatku
Author: Dewi

Bab 1. Sialan

Author: Dewi
last update Last Updated: 2025-05-17 12:58:48

u.

"Apa?" ucap seorang wanita sambil menggertakkan giginya, dia terlihat begitu cantik dengan bibir yang sensual serta bulu mata yang lentik wanita tersebut memakai baju yang berwarna hitam dengan panjang selutut dengan dada yang terbuka,

Wanita yang memiliki kulit putih dengan rambut yang panjang tersebut sangat terkejut dengan apa yang dilihat oleh matanya.

Dia melihat kekasihnya yang tengah berduaan dengan wanita lain, dia melihat kekasihnya yang tengah bercumbu rayu di sebuah tempat bar.

Lalu wanita tersebut yang bernama  Lhea menggertakkan giginya kembali, dia sangat kesal melihat kekasihnya tersebut.

Dia yang tengah berdiri sambil memegang sebuah gelas langsung mengeratkan gelas tersebut  dengan hatinya yang saat ini berdegup dengan kencang bahkan dadanya naik turun tak karuan sehingga tarikan nafasnya keluar masuk secara kasar melalui hidungnya.

Ada perasaan sakit hati yang tak bisa dijelaskan olehnya, lalu Lhea pun membuang pandangannya dan dia tersenyum sinis di bibirnya, "Kurang ajar sekali laki-laki itu." gumamnya dalam hati.

Lalu Lhea kembali meremas gelas yang berada di tangan kanannya dan dia memutuskan untuk  beranjak dari duduknya, dia melangkahkan kakinya untuk berjalan menghampiri sebuah meja yang bernomor 32, meja yang terdapat kekasihnya yang tengah duduk bersama wanita lain.

Lalu Lhea berjalan melewati beberapa orang yang tengah berdiri sambil berjoget ria mengikuti alunan musik yang sangat keras masuk telinga dan wanita yang memiliki  rambut panjang itu berdiri di depan meja tersebut dengan tatapan matanya yang tajam dengan hati yang begitu perih.

Membuat kekasihnya yang tenga asik bercumbu rayu bersama wanita lain itu langsung menyadari keberadaan Lhea.

"Haaa Lhea." ucapnya dan langsung mengakhiri cumbu rayunya bersama wanita yang tengah duduk bersamanya, laki-laki tersebut langsung menyikirkan wanita yang duduk di dekatnya supaya menjauh dari badannya.

Lhea hanya diam saja menatap laki-laki yang telah menyakiti hatinya dengan perasaan marah laki-laki yang dia percaya selama ini,

"Lhea kamu jangan salah paham, ini gak seperti apa yang kamu lihat." ucap laki-laki brengsek yang sudah bermain hati dengan  seorang Lhea.

Lhea yang berdiri dia tersenyum tipis sambil tangannya memperbaiki rambut panjangnya, lalu wanita itu membuang pandangannya dari laki-laki tersebut, membuat laki-laki brengsek itu langsung beranjak dari duduknya dan dia memohon untuk Lhea memaafkan dirinya.

"Lhea ini gak seperti apa yang kamu lihat." ucapnya sekali lagi ke Lhea dan berusaha meyakinkan Lhea.

Lhea langsung menepisnya tangan laki-laki yang memakai sebuah kaos berwarna hitam. "Lhea tolong dengarkan aku." ucapnya

Laki-laki itu terus saja mendesak Lhea supaya memaafkan dirinya dan memaafkan semua kesalahannya  yang membuat Lhea semakin meradang mendengar semua kata yang keluar dari mulut kekasihnya tersebut, Lhea sudah tak tahan lagi dia langsung melempar gelas yang berada di tangannya ke atas meja, sehingga gelas itu pecah dan serpihan kacanya sudah  berhamburan tak tahu kemana.

"Aahhhhhh." teriak wanita yang sedang duduk di meja nomor 32 yang tak lain adalah selingkuhan pacarnya yang sepertinya dia berteriak karena dia terkejut sekaligus takut jika pecahan gelas kaca itu mengenai kulitnya dan melukainya.

Lhea yang melihat itu dia tersenyum sinis lalu pergi meninggalkan tempat itu, dia berjalan keluar dari tempat yang  penuh gemerlap akan dunia. Dia keluar dari tempat tersebut dengan perasaannya yang begitu lega karena sudah membalas laki-laki yang sudah berkhianat kepada dirinya.

"Emang kamu siapa? Jangan pernah meremehkan siapa aku, aku adalah wanita yang kuat akan ku hadapi apa saja yang berada di depanku." ucapnya sambil melangkahkan kakinya keluar dari tempat tersebut dan meninggalkan pacarnya yang sudah menjalin hubungan sekitar 2 tahun dengannya.

Kekasih Lhea yang berkhianat itu langsung mengejar Lhea, namun sayangnya saat dia mengejar Lhea dia ditahan oleh petugas keamanan di tempat tersebut.

Lhea pun keluar dari tempat itu dengan keadaan yang begitu kecewa dia berjalan menuju parkiran mobilnya yang berada di parkiran VVIP, parkiran yang memiliki harga berkali-kali lipat per jamnya di banding parkiran yang biasa.

Dia masuk kedalam mobil dengan hati yang begitu panas, dia masuk ke dalam mobil miliknya yang berwarna merah, mobil keluaran terbaru yang dibelikan oleh keluarganya untuk mempermudahnya hidup di luar negeri.

Wanita cantik itu akhirnya memutuskan untuk pulang ke apartemen miliknya yang jaraknya lumayan sedikit jauh. "hehhhh tak akan ku biarkan orang mencintai aku karena uangku, aku harus hati-hati." gumamnya dalam hati sambil matanya menatap keluar arah jendela melihat gedung yang menjulang tinggi yang begitu indah di malam hari, Lhea merasakan jika selama ini kekasihnya cinta kepada dirinya karena uangnya.

*******

Di sisi lain saat ini  seorang laki-laki yang memakai kemeja hitam berlengan panjang, dia singsingkan lengan tersebut sampai siku.

Laki-laki tersebut bernama Andreas, seorang laki-laki yang  memiliki kulit putih yang memiliki mata yang sedikit sipit dengan penglihatannya tajam, laki-laki itu tengah duduk di sebuah kursi yang terdapat sebuah meja yang terdapat banyak kartu di atasnya.

Dia saat ini sedang bertaruh dengan seorang laki-laki tua yang tengah duduk di depannya.

"Bagaimana aku akan memberimu sebuah kesempatan kembali." ucap Andreas sambil menatap orang yang berada di depannya.

Laki-laki tua itu tersenyum. "Sudahlah kamu pasti kalah denganku, sekarang kamu menyerah saja, kamu akui saja semua kesalahanmu karena apa yang kamu lakukan itu sia-sia." jawabnya sambil melempar kartu yang berada di tangannya.

Dan laki-laki tua itu tertawa dengan terbahak-bahak melihat kartu miliknya  yang berada di depannya, dia saat ini tengah berada di posisi menang. "Ayolah anak muda, uang yang kamu  ambil itu tak seberapa dari perusahaan yang kamu pimpin." lanjut laki-laki tua itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Permainan Gila Kakak Angkatku   Bab 11

    Robin saat ini tengah berada di apartemen dari Rose, dia tengah duduk melihat wajah Rose yang memerah.“Sakit tahu, lihat ini anakmu menggamparku dengan keras.” ucap Rose.Robin menyentuh pipi Rose.“Aduuuuh jangan di sentuh sakit tau.” sahut Rose.Robin menyentuh tangan Rose dan menggenggamnya, “aku sebagai orang tua Lhea aku meminta maaf atas nama anakku dengan sepenuh hati.” ujar Robin.Namun Rose malah mengalihkan wajahnya dia merasa tak sudi mendengar hal tersebut.“Tolong maafkan anakku ya.” lanjut Robin.“Gak semudah itu namanya sudah jelek sekarang gara-gara Lhea.” jawabnya.Robin memegang pundak Rose. “Sudah kamu jangan sedih aku mau mengajakmu berbelanja kamu mau gak?” tanya Robin yang merayu dengan sedikit menyogok Rose supaya mau memaafkan masalah ini.Rose tersenyum tipis, “tapi dengan seperti ini aku seperti mencintaimu karena harta, padahal aku mencintaimu apa ada nya.” jawab Rose.“Sudahlah aku tahu jika kamu itu sangat mencintai aku apa adanya sayang.” jawab Robin.

  • Permainan Gila Kakak Angkatku   Bab 10

    Lalu lhea duduk di sofa dan Andreas melangkahkan kakinya mendekati Lhea sambil membawa secangkir air hangat yang bercampur beberapa rempah yang dibuat dengan tangannya."Ini minum." ucap Andreas.Lhea meraih gelas tersebut dia meminum air hangat itu,Lalu Andreas melihat potongan video yang beredar di media sosial, lalu menunjukan potongan video itu ke Lhea, "apa ini ulahmu?" tanya Andreas."Iya emang kenapa?" tanya kembali LheaLalu matanya mengalihkan pandangannya menuju Andreas, dia menatap Andreas."Kenapa kamu tadi membela Rose?" tanya Lhea.Andreas tersenyum, "emang kenapa kamu cemburu?" tanya Andreas kembali.Lhea tersenyum kecut di sudut bibirnya, "kenapa aku harus cemburu, yang seharusnya cemburu itu anak dari pemilik Le corporation." jawab Lhea.Andreas menatap Lhea, "aku sudah memutuskan pertunangan dengannya sehari sebelum kamu ke luar negeri." jawab Andreas. Lhea terdiam mendengar hal itu lalu dia mengalihkan wajahnya dan dia beranjak dari duduknya, "ya sudah aku pulan

  • Permainan Gila Kakak Angkatku   Bab 9

    Mau gak mau Andreas harus mengurus kejadian tersebut dan kehilangan jejak Lhea.******Lhea yang masuk ke dalam hotel dia langsung masuk ke dalam lift dia naik ke lantai 14 dimana acara tersebut diselenggarakan.Dia naik di lift dengan memperbaiki rambutnya yang cantik penampilannya begitu sangat anggun dan mempesona pintu lift terbuka, dia langsung mencari ruang belakang acara tersebut,Lhea melihat seorang wanita yang telah sibuk mempersiapkan acara, "pasti itu adalah orang yang berkoordinasi dalam acara tersebut." gumamnya di dalam hati.Dan wanita tersebut mengalihkan pandangannya dia melihat banyak wanita yang tengah pedagang cantik dengan memakai sebuah baju menarik, "emmmm itu pasti modelnya." lanjutnya.Lhea tersenyum tipis di bibirnya, dia langsung melangkahkan kakinya menuju seorang wanita yang berpakaian kemeja berlengan panjang dengan."Hay aku teman dari Rose dia memintaku untuk bergabung dengan para model berjalan di catwalk." ucap Lhea yang berbohong supaya dirinya b

  • Permainan Gila Kakak Angkatku   Bab 8

    Andreas yang melihat kepergian asisten rumah tangganya dengan dokter keluar dan dia menarik nafasnya, dan dia melangkahkan kakinya duduk di tepi tempat tidur, laji-laki tersebut memandangi Lhea dengan dalam entah apa yang berada di dalam hatinya saat ini sehingga dia hanya bisa mengusap air matanya yang jatuh di pipi.Dan pada saat itu juga dia melihat tangan Lhea yang bergerak membuat Andreas terkejut, sesuai dengan apa yang di katakan oleh dokter.Lhea membuka matanya, dia melihat sekelilingnya."Kenapa aku ada disini?" tanya Lhea ke Andreas.Lalu Lhea menatap Andreas dengan dalam, "pergi kamu dari sini, kamu gak usah munafik kamu itu adalah orang yang bermuka dua." ucap Lhea.Lhea mengatakan hal itu dengan kesadaran yang penuh. Wanita tersebut meyakini dengan apa yang terjadi jika ini semua adalah sebuah permainan yang dilakukan oleh Andreas mengingat Andreas begitu sangat membencinya."Lhea dengarkan aku, dengarkan penjelasanku. Aku gak seperti apa yang kamu pikirkan." jawab Andre

  • Permainan Gila Kakak Angkatku   Bab 7

    Andreas kembali menancapkan gasnya ke tempat tersebut dimana tempat itu sangatlah jauh dari tempat dia berada, Andreas mengemudikan mobilnya melewati banyak pepohonan yang berada di samping kanan kiri jalan, pepohonan menghijau yang begitu asri memanjakan mata, namun sayang itu tak membuat Andreas merasa pikirannya tenang.Pikirannya begitu sangat runyam, dia merasa begitu sangat khawatir dengan keadaan Lhea saat ini."Lhea aku harap aku bisa menemukanmu secepatnya." ujarnya di dalam hati.Andras menempuh beberapa jam perjalanan dan dia sampai di sebuah jalan lalu dia turun dari mobil, dia memarkirkan mobilnya di sebuah tempat parkir yang begitu luas.Tak terasa hari sudah sore matahari sudah mulai berwarna kuning ke jinggaan dan mulai terbenam.Laki-laki tersebut berjalan menyusuri jalan dengan rambutnya tertiup angin yang lumayan kencang, saat ini dia berada di pantai."Lhea kamu di mana?" tanyanya pada dirinya sendiri sambil berjalan menyusuri masuk pantai, laki-laki tersebut me

  • Permainan Gila Kakak Angkatku   Bab 6

    Lhea dan mamanya yang bernama Lita itu masuk melangkahkan kakinya ke dalam rumah.Hari sudah malam, mereka berdua menghabiskan waktu bersama di dalam sebuah kamar yang kamar itu adalah kamar bu Lita.Lhea yang tengah duduk diatas tempat tidur melihat mamanya yang tengah duduk di depan sebuah cermin.Wanita yang sudah melahirkannya kini wajahnya tampak berkerut, namun kerutan itu tak mengurangi kecantikan dari mamanya tersebut.Wajahnya yang begitu sendu terlihat begitu lemah lembut jiwa keibuannya yang berada dalam diri ibu Lita sangat begitu terpancar, apalagi kesabarannya tidak bisa diragukan lagi oleh Lhea."Ma kenapa kenapa mama bisa menjadi seorang wanita yang setenang ini?" tanya Lhea.Bu Lita yang tengah duduk di depan cermin sambil menyisir rambutnya tersebut dia meletakkan sisir yang berada di tangannya lalu wanita tersebut menolehkan badannya menghadap ke Lhea.Wanita yang memiliki bibir tipis tersebut tersenyum kepada anaknya. "Sayang kita sebagai perempuan kita tidak boleh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status