Share

Bab 10

last update Last Updated: 2025-08-16 15:05:55

Keesokan paginya, Sintia pun sudah dalam perjalanan menuju rumah Aryan. Sementara Aryan dan keluarga nya baru saja selesai sarapan, disana juga ada Miko yang ikut sarapan bersama mereka semua.

"Aryan, apa pacar kamu itu jadi datang kemari?" Tanya Pak Lukas.

"Iya Pah, dia sedang dalam perjalanan kemari." Sahut Aryan.

"Kamu belum mengatakan siapa nama pacar mu itu, beritahu kami sekarang."

"Namany Sintia mah, jika mama ingin bertanya banyak hal Mama bisa bertanya langsung pada nya."

Mendengar hal itu sontak saja membuat Miko terkejut.

"Miko, apa kamu kenal dekat dengan Sintia juga?" Tanya Bu Rianti.

"Miko juga mengenalnya mah, karena Sintia merupakan karyawan di kantor kita." Sahut Aryan menyela.

"Aku pikir kau akan meminta Aluna sebagai pacar pura-pura mu itu, tapi ternyata dugaan aku salah." Bisik Miko.

"Bagaimana lagi, aku tidak memiliki pilihan lain karena Aluna sudah memperkenalkan dirinya terlebih dulu sebagai pembantu di rumah ini. Aku bahkan tidak tahu jika merek
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 27

    Malam harinya, semua orang pun sudah berada di meja makan. Hanya Aryan yang tidak terlihat disana. "Aluna, tolong kamu panggilkan Aryan di kamar nya ya." Pinta Bu Rianti. "Baik Mah." Balas Gadis itu menurut lalu pergi. Dengan cepat Aluna pun berjalan menuju kamar Tuan nya itu. Tok tok tok.. "Mas Aryan." Panggil Aluna dengan lembut. Namun pria itu tidak merespon sama sekali. "Mas, semua orang sudah menunggu di meja makan. Aku di minta untuk memanggil Mas Aryan turun." Ujar Aluna sekali lagi. Namun tetap tidak ada jawaban dari dalam. "Kenapa Mas Aryan tidak menjawab sama sekali, apa jangan-jangan sudah terjadi sesuatu pada dia." Gumam Aluna dengan pikiran buruk nya. Aluna pun mencoba membuka pintu kamar itu yang kebetulan tidak di kunci nya, dia pun mencoba melangkahkan kaki nya masuk ke dalam dengan sedikit ragu. "Mas, kamu dimana? Mas Aryan." "Sepertinya Mas Aryan berada didalam kamar mandi, lebih baik aku tunggu di luar saja. Tidak enak jika aku menunggu di dala

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 26

    Setelah selesai pemotretan, Aluna dan semua orang pun berganti pakaian dengan pakaian biasa. Lalu mereka pun makan siang bersama. "Miko, Tante sangat berterimakasih sekali karena kamu sudah mau membantu kami." Ujar Bu Rianti. "Sama-sama Tante, Aryan itukan sahabatku tentu saja dengan senang hati aku membantu nya, ngomong-ngomong makanan nya sangat enak sekali." Sahut Pria itu. "Benarkah? Bude nya Aluna yang memasak semua makanan ini." "Wah pantas saja Aluna jago memasak ternyata memang di turunkan langsung dari bude nya." Mendengar hal itu, Bude Ratmi pun hanya tersenyum tersipu malu. "Oh iya Bude, selama di kampung kegiatan apa saja yang Bude lakukan disana?" Tanya Miko. "Sehari-hari Bude suka membuat kue untuk dijual, terkadang Bude juga berladang. Hanya itu saja kegiatan yang sering Bude lakukan, maklum saja Bude ini orang desa." Sahut wanita paruh baya itu. "Jika aku di beri kesempatan ingin sekali rasanya datang ke kampung halaman Bude, pasti suasana disana masih as

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 25

    Besok paginya, semua orang tampak sibuk mempersiapkan untuk pemotretan. Pagi sekali Miko juga sudah ada disana untuk mengatur segalanya. "Miko, bagaimana dengan persiapan nya?" tanya Bu Rianti. "Semua persiapan nya sudah selesai Tante, kita hanya tinggal melakukan pemotretan nya saja. Semua kamera juga sudah siap, jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi." sahut Miko. "Wah terimakasih banyak ya Miko, kamu memang paling bisa di andalkan." "Sama-sama Tante, kita tinggal menunggu Aryan dan yang lainnya turun." "Mah, apa semuanya sudah siap? dimana Aryan dan Aluna?" tanya Pak Lukas. "Sepertinya mereka masih bersiap-siap Pah, kemungkinan sebentar lagi juga mereka akan turun." sahut wanita paruh baya itu. Tak lama Aryan pun turun dan menghampiri mereka. "Aryan, kamu tampan sekali dengan pakaian ini." puji Bu Rianti. "Terimakasih Mah, jika semuanya sudah siap bisa kita mulai sekarang." sahut Aryan. "Tunggu sebentar lagi, Aluna sepertinya masih bersiap-siap."

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 24

    Berbeda dengan Aluna, terlihat Sintia yang menangis sambil berbicara dengan ibunya di telpon. "Sudah kamu tenang dulu Sintia, kamu jangan menangis seperti itu. Berhentilah menangis dan bicara dengan jelas pada ibu." Pinta Bu Ina. "Ibu, ternyata Aluna memang akan menikah, dan satu hal yang harus ibu tahu dia akan menikah dengan atasanku di kantor. Pria yang selama ini aku sukai ibu, aku tidak habis pikir kenapa Pak Aryan lebih memilih menikahi Aluna, padahal dia hanya Gadis Desa biasa dan bekerja sebagai seorang pembantu." "Sangat berbeda jauh dengan aku, aku benar-benar sakit hati dan hancur Bu. Aku harus bagaimana sekarang, kenapa Aluna selalu mendapatkan semuanya dengan mudah, kenapa dia selalu jauh lebih beruntung dari aku." Ungkap Sintia sambil menangis tersedu-sedu. "Apa ibu tidak salah dengar? Jadi benar kalau Aluna akan menikah dengan pria kota itu, jadi dia akan menikah dengan Bos kamu. Kenapa bisa begitu!" Gerutu Bu Ina. "Tentu saja bisa, ibu lihat saja sekarang buktin

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 23

    Terlihat Bu Rianti memanggil Aluna untuk menemui nya, disana juga sudah ada seorang tamu yang datang. "Apa Mama memanggil saya?" Tanya Aluna. "Iya Aluna, kemarilah nak." Sahut wanita paruh baya itu. "Kenalin ini Tante Ayu, beliau ini teman Mama sekaligus desainer terkenal. Mama sudah memesan gaun pengantin yang sangat bagus untuk kamu, Mama ingin kamu mencoba nya sekarang." Ujar Bu Andini. "Hallo Tante, salam kenal." Sapa Aluna dengan ramah. "Salam kenal Aluna, ternyata benar sekali yang di katakan oleh calon ibu mertua mu ini. Kamu terlihat sangat cantik sekali sayang, sepertinya Rianti memang tidak salah memilih istri untuk Aryan." Sahut wanita paruh baya itu yang tampak menyukai Aluna juga. "Terimakasih Tante." Balas Gadis itu tersipu malu. Bude Ratmi yang mendengar suara keramaian pun datang karena penasaran. "Bu Ratmi, ayo kemari bergabunglah bersama kami." Ajak Bu Rianti. Bude Ratmi pun menganggukkan kepala nya dan dengan cepat berjalan menghampiri mereka semua.

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 22

    "Aluna, lebih baik sekarang kamu ajak Bude kamu pergi ke kamar ya agar bisa beristirahat. Mbok Jum juga sudah merapihkan kamar tamu nya." ujar Bu Rianti. "Baik, Bu." "Ayo Bude, kita pergi ke kamar." ajak Aluna. "Saya permisi dulu ya Bu, Pak." ujar Bude Ratmi pada kedua orang tua Aryan. "Iya silahkan Bu Ratmi, selamat beristirahat." sahut Bu Rianti ramah. "Sebentar ya Pah, Mama akan menelpon Miko dulu." "untuk apa Mama menelpon Miko?" tanya Pak Lukas. "Mama mau meminta Miko untuk mengumumkan soal pernikahan Aryan dan Aluna, pernikahan mereka itukan sebentar lagi di gelar jadi harus dari sekarang kita menyebar undangan." "Ya baiklah terserah Mama saja, Papa ikut saja apa kata Mama." Dengan cepat wanita paruh baya itu pun segera menelpon Miko, untung saja Pemuda itu segera menjawab panggilan telpon dari Bu Rianti. "Hallo Miko, apa Tante mengganggu waktu kamu." "Tidak Tante, memang nya ada apa? apa Tante perlu bantuan dariku?" tanya Miko. "Begini Miko, T

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status