Share

BAB 23

Vatra membuka pintu mobil dan dengan gayanya yang tengil, ia mempersilahkan Silia turun.

Gadis itu hanya bisa tertawa mendesis.

“Jadi kamu sama suami kamu tinggal di sini?” Vatra melayangkan pandangannya ke sekeliling.

“Iya.” Sahut Silia pendek.

“Berani juga kamu,” puji Vatra. “Kalau aku tinggal di sini, mungkin nggak berani ke kamar kecil kalau malam.” Lanjutnya setengah bercanda.

Silia tertawa. “Makasih ya, udah mau nganterin aku. Mau masuk dulu?”

“Emang boleh?” Vatra terlihat senang.

Silia mengangguk sambil tersenyum.

“Suami kamu nggak marah, kalau ada laki-laki yang datang ke sini waktu dia nggak ada?”

Tangan Silia sempat berhenti memutar kunci rumah saat Vatra bertanya lagi.

“Nggak bakal marah dia. Karena kita nggak ngapa-ngapain.” Ujar Silia datar.

Bukankah benar? Tak mungkin Roby akan marah, mengingat mereka bukanlah suami istri sungguhan. Hanya dua orang yang terjebak dalam sebuah pernikahan berbayar.

***

Silia memeluk lututnya karena ketakutan. Sudah hampir jam s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status