Share

BAB 24

“Aku telfon Mama ya, biar ke sini buat nemenin kamu. Atau kamu mau kuantar ke sana aja? Nanti kalau pulang kerja aku jemput.”

Roby terlihat bimbang melihat keadaan Silia yang semakin hari semakin melemah. Gadis itu kini bahkan nyaris Cuma bisa berbaring sambil memegang kantong plastik.

Selain muntah-muntah, kini Silia juga suka mengeluarkan air liur tanpa disadari. Mungkin karena bawaan mual berlebih, ia jadi sering meludah dan tak bisa menghentikan air liurnya yang terus keluar.

“Apa boleh, Roby?” Terlihat binar di mata Silia.

“Kenapa nggak boleh? Kalau kamu mau menginap selama beberapa hari di sana juga nggak apa-apa. Nanti kalau udah merasa agak baikan, kamu boleh telfon aku, biar kujemput.”

“Iya, aku ingin menginap aja di sana selama beberapa hari ke depan. Makasih ya Roby.”

Roby mengangguk. “Mau kubantu mengemasi pakaian untuk nginap di sana?” tanyanya kemudian.

“Nggak usah. Pakaianku masih banyak di rumah Mama.”

“Ya udah, kalau gitu aku antar dulu kau ke rumah Mama, baru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status