Share

BAB 26

Yesika dan Silia saling membuang pandangan ke arah yang berlawanan. Silia menghadap ke jendela kaca mobil di sampingnya, begitu pula dengan Yesika. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka.

“Tolong berhenti di sini Pak.” Silia tiba-tiba saja meminta Munawar untuk menepikan kendaraan.

“Kita belum sampai Sil, kok malah berhenti?” Yesika protes.

“Aku mau ngomong sesuatu sama kamu Yesi. Sebentar aja. Lagi pula kampus kita udah dekat. Dari sini aja udah keliatan kan?”

Silia membuka pintu mobil dan turun. Dengan sedikit ngedumel Yesika ikut keluar.

“Tunggu sebentar ya Pak. Nggak lama kok.” Silia tersenyum pada sopirnya.

“Iya Mbak Sil. Saya parkir dulu.” Sahut Munawar.

“Mau ngomong apa sih? Pake rahasia segala.” Sungut Yesika.

Silia tak menjawab. Dengan pandangan mendelik sebal, ia berbalik badan menuju sebuah warung es di depan mereka.

Yesika berdecak namun tetap mengikuti langkah Silia.

Setelah memesan minuman, Silia tampak mulai memasang wajah serius.

“Apa sih?!”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status