Share

Gara-Gara Panci

Pikiranku melayang entah ke mana. Padahal aku sedang menggoreng ikan sekarang. Teror dari orang itu membuat pikiranku seketika buntu.

Setelah insiden itu, Mas Wira hanya menenangkanku saja. Meski aku berharap ada suatu tindakan yang dilakukannya untukku. Entahlah, aku sendiri pun enggan memaksanya. Kelelahan yang menggelayut di wajahnya membuatku cukup merasa segan untuk mengganggunya.

"Non, jangan ngelamun, nanti ikannya gosong," bisik Bi Inah yang membuatku spontan terkejut.

"Oh ... iya, Bik."

Tanganku dengan lincah membalik ikan di penggorengan.

"Daging prestonya kayaknya sebentar lagi mateng tuh, Non." Bibi mengingatkan sambil menunjuk tungku sebelah yang di gunakan untuk memasak rawon menggunakan panci presto.

Aku pun mengangguk.

Bik Inah lantas beranjak dari sisiku. Seperti tak sadar, aku pun kembali dalam lamunanku. Tak berapa lama, aku dibuat terkejut dengan bunyi nyaring dari panci presto.

Buru-buru kukecilkan api kompor. Setelah agak lama dan kupastikan rawonku telah mat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Meyke Sartika
Ayo Yessa, datangin mertua adikmu & buat dia spt hal yg di lakukannya kpd adikmu. Klo gak, lapor polisi saja, nyebelin mertua psycho
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status