Share

Kamu Gila!

last update Last Updated: 2025-06-30 19:01:05

"Kurasa hal itu sangat wajar. Aku juga sering mengucapkan kalimat itu pada siapapun, bukan hanya pada Evano."

"Terserah!" Lagi-lagi Reiner tidak suka saat Jasmine bersikap tenang dan merasa tidak bersalah sama sekali. Dia sebagai suaminya, seharusnya Jasmine meminta maaf padanya.

Jasmine tak ingin berdebat panjang lebar di tempat umum seperti ini. Dia memutuskan berjalan mendahului Reiner yang masih bergeming di tempatnya berdiri.

"Mau ke mana kamu?!" seru Reiner lantas mengekori langkah kaki Jasmine di belakangnya.

Dari sini Reiner bisa melihat punggung Jasmine yang ramping. Entah hanya pikiran Reiner saja atau bukan, tapi tubuh Jasmine terlihat sedikit kurus saat ini.

"Ke manapun aku pergi, kurasa itu bukan urusanmu, Reiner"

"Tentu saja menjadi urusanku!" balas Reiner sengit. "Kamu istriku, Jasmine!"

"Kamu berkata seolah-olah sudah menjadi suami bagiku," gumam Jasmine lalu tersenyum kecut.

Saat Jasmine berjalan melewati lapan

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Icha Qazara Putri
Udah mulai mengklaim ya sekarang
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Rencana Honeymoon

    Jasmine terbangun pagi itu dalam posisi yang tidak pemah terbayangkan sebelumnya. Tetapi Jasmine pernah mengalami bangun tidur dalam posisi ini satu kali. Pelukan erat yang melingkupi tubuhnya membuat Jasmine sulit bergerakJasmine heran, memangnya apa yang dilakukan tubuhnya saat mereka berada di alam bawah sadar. Sampai-sampai mereka berakhir dalam posisi saling memeluk seperti ini."Reiner bangun, sudah pagi.”Terpaksa Jasmine membangunkan pria itu. Jika tidak, Jasmine akan sulit melepaskan diri dari Reiner. Pagi ini dia harus kembali bekerja di café."Reiner ...," ulang Jasmine saat pria itu tak kunjung bangun."Hmmm ...."Mendengar suara lembut seseorang yang memanggilnya, akhimya Reiner melepas kain penutup mata, kelopak matanya perlahan-lahan terbuka.Dia menyipitkan mata. Baru detik berikutnya Reiner terkejut ketika menyadari posisi mereka saat ini."Ada apa?" tanya Reiner basa-basi dengan suara berat dan s

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Memanfaatkan Kesempatan Sebaik Mungkin

    Reiner mengamati Jasmine lamat-lamat, tangannya kini teralih pada tengkuk perempuan itu dan memijat-mijatnya pelan. Entah kenapa, tetapi Reiner merasa sangat khawatir dan tidak suka melihat Jasmine tersiksa begini."Mau minum air hangat?" tawar Reiner. Dan Jasmine mengangguk."Tunggu sebentar. Aku ambil dulu."Reiner bergegas menuju dapur, dan tak lama kemudian dia kembali dengan segelas air hangat."Ini airnya, Jasmine. Minum dulu."Tangan Jasmine yang gemetar meraih gelas dari tangan Reiner, lantas meneguknya sampai habis setengahnya. Reiner mengambil kembali gelas tersebut dan meletakkannya di dekat wastafel."Terima kasih.” Jasmine merasa sedikit lega setelah minum. Dia juga merasa nyaman ketika Reiner kembali memijat tengkuknya."Kamu mau apa?" tanya Reiner begitu Jasmine tiba-tiba berdiri."Mau kembali ke kamar."Jasmine tak langsung keluar dari kamar mandi. Dia lebih dulu mencuci muka di wastafel.Sed

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Kondisi Jasmine

    Usai mendengar kalimat terakhir Jasmine, wajah Reiner tampak menegang "Apa maksudmu?" Suara Reiner mendadak berubah dingin."Apa ucapanku barusan kurang jelas? Kita ... bercerai saja," ujar Jasmine dengan pelan.Reiner menggeleng keras seakan-akan tidak terima dengan keputusan Jasmine. "Apa kamu gila, Jasmine? Kamu sedang mengandung anakku! Kamu mau membawa mereka pergi begitu saja setelah apa yang kamu lakukan padaku dan keluargaku?"Emosi Reiner mulai terpancing, berimbas pada napasnya yang mulai tersengal."Kamu jangan mengkhawatirkan mereka. Aku akan merawatnya sebaik mungkin sampai mereka lahir.”"Dan menyerahkannya padaku?" Reiner menatap Jasmine dengan tajam.Jasmine terdiam. Di satu sisi dia tidak mau berpisah dengan anak-anaknya. Tapi di sisi lain, komitmen Jasmine sejak awal adalah agar anak-anaknya ini memiliki seorang ayah. Namun Jasmine juga tidak bisa hidup lebih lama lagi dengan sikap Reiner yang seenaknya.Saat awal-awal pernikahan Jasmine pikir Reiner tidak akan bersi

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Kita Akhiri saja Semuanya

    “Datang ya, Kak. Aku khusus memisahkan tiket untuk kamu dan Kak Reiner," ucap Noah setelah menyerahkan dua tiket konser kelas VIP pada Jasmine.Jasmine menerimanya sambil tersenyum lebar. "Terima kasih ya, Noah, aku usahakan datang.""Kok kayak ragu gitu sih? Pokoknya harus ya. Ini konser besar pertamaku.” Jemari Noah mulai memetik gitarnya lagi. "Biasanya cuma konser kecil-kecilan doang."“Ck! Siapa bilang aku ragu? Sok tahu kamu." Jasmine terkekeh kecil "Aku pasti datang kok."Jasmine menyandarkan punggungnya di sandaran sofa, sembari menikmati permainan gitar Noah. Usia mereka cuma selisih satu tahun, yang membuat interaksi mereka pun jadi tidak canggung.Jujur, Jasmine ragu Reiner mau pergi bersamanya ke konser grup band-nya Noah. Dilihat dari karakter Reiner selama ini, pria itu sepertinya tidak suka dengan kebisingan dan keramaian."Aku sengaja kasih tiket itu ke kamu, kalau dikasih ke Kak Reiner nanti dia malah bawa

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Artinya Jasmine Setuju

    "Betul, Non Jasmine. Kalau begitu kami akan mengerjakannya sekarang.”Kening Jasmine masih mengkerut begitu dalam. Kenapa kebetulan sekali dengan Jasmine yang sedang mengurus taman? Pada saat bersamaan, ponsel Jasmine berdering pendek berkali-kali."Sebentar ya, Pak.” Jasmine bergegas mengambil ponselnya di atas meja.Reiner. Pria itu mengirim beberapa pesan sekaligus.["Jangan bekerja. Kamu istriku, Jasmine. Bukan tukang kebun!"]["Walau aku jauh tapi aku tahu aktivitasmu."]["Tetap diam di rumah dan serahkan tanaman itu pada Amin dan Lili Titik. Jangan dibantah!"]["Aku akan datang ke rumahmu saat ini juga kalau kamu tidak mendengar perintahku."]Jasmine mendecakkan lidahnya pelan sembari meletakkan ponselnya ke tempat semula. Matanya mengedar ke setiap penjuru ruangan. Memastikan apakah Reiner memasang kamera tersembunyi di rumahnya atau tidak.Kalau tidak, lalu dari mana Reiner tahu aktivitas Jasmine tadi

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Aku akan Pergi

    Saat Jasmine sedang sibuk dengan pikirannya sendiri, Reiner datang menghampirinya. Dia duduk di samping Jasmine sembari mengamati Jasmine dengan tatapan dalam.Sedangkan Jasmine yang menyadari kehadiran Reiner, merasa enggan untuk menoleh. Namun tiba-tiba Jasmine dikejutkan oleh jemari Reiner yang mendarat di pipinya dan mengelusnya."Maaf atas sikapku kemarin, Jasmine," ucap Reiner pelan. "Aku tahu, sikapku sangat kasar padamu. Tapi apa yang kukatakan kemarin memang benar.” Reiner menjeda kalimatnya."Aku marah karena aku tidak suka melihat kamu disentuh oleh pria lain."Jasmine tersenyum kecut kemudian menepis jemari Reiner dari pipinya "Pergilah. Tinggalkan aku sendiri di rumah ini."Reiner merasa sedikit lega saat akhirnya Jasmine tidak bungkam lagi. "Aku tidak akan pergi ke manapun. Jadi jangan pernah men

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status