Share

Bagian 42

"Untuk apa lagi kamu menemui aku gini, Na?" tanya Arayi begitu ia duduk di depan Andriana.

Andriana menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "Harapan aku satu-satunya cuma kamu, Ar. Tolongin aku, aku gak bisa terus-terusan terjebak sama Aryan. Dia mukul aku lagi tadi, dia gak mau memutuskan hubungan kami."

Arayi mengusap wajahnya. Kemarahan Kanara sudah cukup membuatnya frustasi, ia tidak ingin Andriana semakin menambahinya.

"Kamu bisa minta tolong Jessica, Liam, atau Kevin. Kenapa harus aku?" tanya Arayi.

"Karna aku pengennya sama kamu!" ucap Andriana dengan tangis yang telah menghiasi pipinya.

Arayi mengacak rambutnya. Tangannya terkepal kencang, napasnya memberat karena rasa kesal yang mendominasi.

"Bukannya aku udah bilang kalau aku gak bisa? Jangan nyari penyakit, Na, cukup sampai sini kamu memohon sama aku seperti ini."

Andriana menggelengkan kepalanya. Keinginannya masih tetap sama, ia tak akan menyerah selagi Arayi masi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status