Kanara dijodohkan dengan lelaki bernama Arayi Atmaja tepat setelah ia baru saja putus dari pacarnya. Pertemuan pertama mereka sudah berhasil membuat Kanara terpikat dengan ketampanan Arayi. Ia tak menolak perjodohan itu dan memilih untuk menikah. Awalnya kehidupan rumah tangga mereka berjalan lancar, sampai kemudian seseorang dari masa lalu Arayi kembali untuk mengusik rumah tangga mereka. Lantas, bagaimana cara Kanara untuk tetap mempertahankan pernikahan mereka?
Lihat lebih banyakByurr
"KURANG AJAR! BERANI-BERANINYA LO SELINGKUH DEPAN MATA GUE!"Seruan dari seorang perempuan berumur dua puluh tiga tahun berhasil membuat para pengunjung cafe menoleh."Ra, ini gak seperti apa yang kamu lihat!" ujar lelaki yang wajahnya baru saja diguyur jus jeruk."Gak seperti apa yang gue lihat gimana sih, Anj*ng! Lo ciuman depan mata gue, bego!" ujar Kanara marah. Cewek itu menampol pipi cowok yang merupakan pacarnya tersebut. Matanya berkilat-kilat penuh amarah karena merasa tak terima telah dihianati."K-kita cuma temenan kok," ucap sang selingkuhan dengan terbata.Kanara yang mendengar itu semakin marah dibuatnya. Ia mengalihkan perhatian pada cewek yang baru saja dicium oleh pacarnya tersebut. "TEMENAN TAPI CIUMAN? BEGO YA LO?! GUE AJA GAK PERNAH DICIUM SAMA DIA, T*I!" serangnya meledak-ledak."GUE GAK MAU TAHU! KITA PUTUS MULAI SEKARANG! AWAS AJA KALAU LO BERANI MUNCUL DEPAN GUE SETELAH INI! GUE HAJAR LO!" Kanara hendak melayangkan bogem pada wajah sang mantan pacar jika saja cowok itu tidak menahan tangannya."Ra, please aku minta maaf, aku gak bermaksud menghianati kamu. Aku gak mau kita putus," ucap Randi panik. Wajahnya yang lengket karena jus jeruk berhasil membuat Kanara mengerang jijik."Gak! Keputusan gue udah final! Kita putus, gue jijik kalau harus liat muka lo tiap hari. Gue baru sadar kalo lo tuh jelek banget, emang dulu tuh gue bodoh banget sampe mau-maunya sama orang kaya lo!" kata Kanara pedas.Cewek itu hendak berjalan pergi ketika Randi kembali menahan lengannya. Yang sesaat kemudian langsung ditepis Kanara dengan kasar. "Jangan pegang-pegang! Gue gak ikhlas dipegang-pegang sama lo!"Randi mendesah kecewa, ia menggeleng-gelengkan kepalanya. "Please, Ra, aku gak mau putus. Aku masih sayang sama kamu."Kanara mendengkus kasar. "Sayang-sayang pantat kucing! Bilang aja lo gak mau putus dari gue karna gak mau kehilangan ATM berjalan kan?! Cih! Lo pikir gue gak sadar kalau selama ini lo morotin gue?!""Bukan begitu, Ra—""Udah! Gue gak mau lagi denger penjelasan lo! Pokoknya kita putus!" seru Kanara penuh penekanan. Cewek itu kemudian berpindah pada selingkuhan sang pacar yang masih tertegun di tempatnya, "Dan lo! Cewek selingkuhan, hati-hati aja uang gaji lo bakal habis buat biayain nih cowok matre! Bye!"Kanara benar-benar pergi setelahnya. Ia keluar dari cafe itu dengan kaki yang dihentak-hentakan. Napasnya turun naik akibat emosi. Tangannya mengacak-acak rambutnya kasar saat mendapati telepon dari sang ibu."Apa, Ma? Kenapa nelpon? Kana lagi gak mau ngomong, lagi kesel gara-gara habis diselingkuhin!" ucap Kanara langsung begitu panggilan teleponnya dengan sang ibu terhubung."Oh ya? Randi itu selingkuhin kamu? Terus, kamu putusin gak?" tanya sang ibu dari balik telepon."Ya iyalah! Mana mau aku bertahan sama cowok matre plus tukang selingkuh kaya gitu!" balas Kanara bersungut-sungut.Terdengar tawa ibunya dari seberang sana. "Baguslah kalau begitu. Nanti malam jangan lupa datang ke restoran yang baru aja Mama kirim alamatnya ke kamu."Kanara mengernyit mendengar ucapan ibunya. "Ke restoran? Emang ada acara apa? Tumbenan banget."Kekehan ibunya terdengar. "Yah, acara makan kecil-kecilan lah. Sekalian buat bahas perjodohan kamu sama lelaki yang sudah Mama persiapkan."Kening Kanara semakin mengernyit mendengar penuturan sang ibu. "Ma? Yang jelas dong kalau ngomong, maksudnya gimana? Kana gak ngerti.""Gini lho, Kanara, intinya kamu bakal dijodohkan sama anak teman Mama. Dan kalian bakal menikah dalam waktu dekat.""HAH?!"•••ByurrArayi menceburkan badannya pada kolam renang. Lelaki itu muncul ke permukaan setelah menenggelamkan diri selama setengah menit.Tatapannya jatuh pada Kanara yang memakai cardigan berwarna biru seraya memeluk dirinya sendiri. Tampaknya perempuan itu sedang kedinginan."Gak mau ikut berenang juga?" Arayi sadar, pertanyaan itu hanya sebagai pemecah keheningan di antara mereka. Karena sudah dipastikan Kanara tidak akan mau ikut menceburkan badannya ke dalam kolam di malam hari.Kanara menggeleng, ia duduk di kursi santai sambil masih melirik Arayi yang berenang sangat cepat. Perempuan itu menggigil beberapa kali karna suhu yang kelewat dingin. Kebetulan, tadi baru saja hujan."Gak dingin kamu, Mas? Masa berenang pas lagi kaya gini, aku mending selimutan di kasur," ucap Kanara.Arayi kembali memunculkan kepalanya, "Dingin, tapi seru," jawabnya."Kamu emang sering berenang malam gini ya, Mas?" Kanara bertanya, ia berjala
Arayi melirik takjub berbagai macam makanan yang terhidang di meja makan. Ini masih pagi, namun Kanara sudah memasak banyak makanan yang membuat Arayi keheranan."Kamu ngapain masak makanan sebanyak ini?" tanya Arayi dengan alis berkerut. Ia memandang Kanara yang berdiri di depannya seraya memangku Mocca.Kanara mengendikkan bahunya, "Pengen aja, sih."Arayi semakin keheranan dibuatnya. Masalahnya, makanan yang dimasak Kanara bukan porsi yang sedikit, belum lagi tidak hanya ada satu jenis makanan di sini. Arayi bahkan sampai tak habis pikir, kenapa istrinya ini selalu memberikan kejutan-kejutan tak terduga?"Ini .... terlalu banyak, Kanara," ucap Arayi.Kanara mengangguk, membenarkan perkataan Arayi. Ia menggaruk kepalanya yang tak gatal seraya memandang Arayi dengan cengiran khas. "Bahan masakan udah pada mau layu, Mas. Jadi daripada dibuang, mending dibikin makanan aja. Sekalian aku belajar masak yang lain dan gak itu-itu aja."
Tatapan Kanara kini tertuju pada Arayi. Matanya menatap tajam sang suami selagi berujar, "Jelasin sekarang!"Arayi menganggukkan kepalanya, "Mau ku jelasin dari mana?""Dari awal, semuanya!" jawab Kanara.Arayi lagi-lagi mengangguk, "Oke.""Jadi .... aku menikah sama kamu memang karena putus dari Andriana. Kamu udah tahu kan sebelumnya bahwa Araya lah yang seharusnya menikah sama kamu, tapi karna Araya belum siap dan bertepatan aku yang baru putus, jadi aku yang mengajukan diri buat menggantikan Araya menikahi kamu," ucap Arayi memulai ceritanya.Baru awal, Kanara sudah memelotot tak terima, ia hendak melayangkan protes jika saja Arayi tak lebih dulu bersuara."Jangan protes dulu, oke? Aku jelasin semuanya." Arayi mengusap-usap punggung Kanara sembari lanjut menjelaskan. "Aku sama Andriana putus karena Andriana dijodohkan orang tuanya dengan Aryan. Andriana gak bisa menolak, jadi dia menerima perjodohan itu dan meninggalkan aku. Kebetulan hubungan kami waktu itu memang tidak direstui
"Emang lo tuh gobl*k banget masalah cewek, gak bisa mikir, otak lo ditaruh di mana sih? Di dengkul?!" serang Araya begitu kembarannya menyelesaikan ceritanya mengenai permasalahannya dengan Kanara.Arayi mengusap wajahnya putus asa, ia kelewat lelah dengan semuanya. Permasalahan Andriana dan Kanara belum juga kunjung surut, malah sekarang jadi semakin parah. Arayi tak bisa menyelesaikannya sendiri, itulah alasan kenapa ia sekarang berada di apartemen sang kembaran yang kebetulan baru saja pulang bekerja.Bayangkan saja, posisi Araya sekarang tengah kelelahan karena baru saja menangani banyak pasien seharian ini. Lelaki itu hanya ingin istirahat, namun kedatangan sang kakak kembaran justru membuatnya harus menunda istirahatnya."Terus gue harus gimana? Kanara marah banget sama gue," ucap Arayi frustasi, jas kerja masih melekat di badannya. Lelaki itu tak sempat untuk sekedar melepas jas kerjanya akibat terlalu kalut."Lo tuh!" Araya meremas rambutn
"Bahkan meski aku bilang aku akan memaafkan Mas Arayi pun, Mas tetap diam. Itu artinya benar ya, Mas? Apa yang dikatakan Andriana itu benar?"Kembali, setetes air mata keluar dari sudut matanya yang lain. Kanara berusaha menahan tangisnya dengan menutup mulutnya. Rasa sesak itu bertambah berkali-kali lipat sakitnya.Kanara menggelengkan kepalanya tak percaya, napasnya tercekat, ia hendak pergi dari ruang kerja Arayi tatkala suaminya itu berucap."Kanara .... Mas minta maaf.""Aku gak butuh permintaan maaf Mas Arayi! Aku butuh penjelasan dan Mas Arayi gak menjelaskan apapun!" seru Kanara tanpa berbalik menghadap Arayi."Aku gak nyangka bahwa Mas Arayi berani menikah di saat perasaan Mas Arayi masih untuk wanita lain! Aku gak nyangka kalau selama ini aku gak begitu berharga sampai dijadikan sebagai pelarian. Aku sakit hati banget, Mas, asal kamu tau aja."Kala itu Arayi tak bisa mengatakan apapun, bahkan sesederhana kalimat penenan
Kanara mendengkus kasar, ia menghempaskan tangan Arayi dengan ekspresi dingin. "Oke, tinggal lihat nanti Mas bisa buktiin ucapan Mas atau enggak." Arayi menghela napasnya. "Mas mencintai kamu Kanara," ucapnya tiba-tiba. Kanara berdecak kesal. Ia memandang sang suami dengan mata menyipit. "Setengah mencintai aku! Setengahnya lagi mungkin buat orang lain. Asal Mas Arayi tahu, aku gak bakal maafin Mas hanya dengan Mas Arayi bilang begitu!" Kanara benar-benar pergi setelahnya, meninggalkan Arayi yang frustasi di tempatnya. Membujuk Kanara ternyata lebih sulit dari apa yang ia kira. Kanara terlanjur marah besar padanya. Semoga setelah ini tak ada lagi masalah yang menghampirinya. ••• "Gue gak nyangka kalau hubungan Mas Arayi sama Andriana itu lebih dari sekedar mantan pacar," ucap Kanara pada Alea di seberang sana. Perempuan itu menempelkan telepin genggamnya pada telinga untuk mendengar balasan dari sang sahabat.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen