Pernikahan Dadakan dengan CEO Tampan

Pernikahan Dadakan dengan CEO Tampan

By:  nanananomj  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
49Chapters
766views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kanara dijodohkan dengan lelaki bernama Arayi Atmaja tepat setelah ia baru saja putus dari pacarnya. Pertemuan pertama mereka sudah berhasil membuat Kanara terpikat dengan ketampanan Arayi. Ia tak menolak perjodohan itu dan memilih untuk menikah. Awalnya kehidupan rumah tangga mereka berjalan lancar, sampai kemudian seseorang dari masa lalu Arayi kembali untuk mengusik rumah tangga mereka. Lantas, bagaimana cara Kanara untuk tetap mempertahankan pernikahan mereka?

View More
Pernikahan Dadakan dengan CEO Tampan Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
49 Chapters
Prolog
Byurr"KURANG AJAR! BERANI-BERANINYA LO SELINGKUH DEPAN MATA GUE!"Seruan dari seorang perempuan berumur dua puluh tiga tahun berhasil membuat para pengunjung cafe menoleh. "Ra, ini gak seperti apa yang kamu lihat!" ujar lelaki yang wajahnya baru saja diguyur jus jeruk."Gak seperti apa yang gue lihat gimana sih, Anj*ng! Lo ciuman depan mata gue, bego!" ujar Kanara marah. Cewek itu menampol pipi cowok yang merupakan pacarnya tersebut. Matanya berkilat-kilat penuh amarah karena merasa tak terima telah dihianati."K-kita cuma temenan kok," ucap sang selingkuhan dengan terbata.Kanara yang mendengar itu semakin marah dibuatnya. Ia mengalihkan perhatian pada cewek yang baru saja dicium oleh pacarnya tersebut. "TEMENAN TAPI CIUMAN? BEGO YA LO?! GUE AJA GAK PERNAH DICIUM SAMA DIA, T*I!" serangnya meledak-ledak."GUE GAK MAU TAHU! KITA PUTUS MULAI SEKARANG! AWAS AJA KALAU LO BERANI MUNCUL DEPAN GUE SETELAH INI! GUE HAJAR LO!" Kanara hendak melayangkan bogem pada wajah sang mantan pacar jika
Read more
Bagian 1
"Mama bercanda ya? Aku gak mau ah dijodoh-jodohin begitu," protes Kanara. Sesaat setelah ia menerima telepon dari sang ibu yang mengatakan akan menjodohkannya, Kanara langsung pergi menemui ibunya untuk meminta penjelasan.Lina yang sedang sibuk memilih dress untuk acara makan nanti malam tersenyum. "Serius, Kana. Mama mana pernah bercanda coba? Ini buktinya Mama lagi milih dress yang cocok buat dipakai nanti malam."Kanara menjerit frustasi, ia mengacak-acak rambutnya kasar sembari berjongkok. "Tapi ini terlalu tiba-tiba, Ma. Bahkan Kana aja baru putus hari ini lho, masa udah main jodoh-jodohin aja? Lagian Kana juga gak mau ah, Kana masih terlalu muda untuk nikah, Kana masih mau ngejar karir dulu. Gak mau pokoknya gak mau!"Lina menghela napasnya. Ia menjeda kegiatannya yang sibuk memilah-milah baju, lalu menarik tangan Kanara untuk bangkit dari posisi berjongkoknya. "Dengerin Mama dulu deh. Sebenarnya ini tuh gak tiba-tiba banget lho, Mama sama Papa memang udah berencana jodohin kam
Read more
Bagian 2
Kanara sukses terperangah saat pertama kali melihat pria yang akan dijodohkan dengannya. Ia mengerjap pelan, berusaha menyadarkan dirinya akan keterpanaan yang tiada ujungnya.Kanara mendekatkan kepalanya pada Lina. "Mama gak bercanda kan jodohin aku sama dia?" tanya Kanara berbisik.Lina menoleh dengan kerut pelan, "Bercanda gimana? Ini calonnya udah ada di depan kamu lho, Kanara.""Ini terlalu ganteng, Ma. Kanara kayanya gak sanggup," ucap Kanara lebay.Lina mendengkus pelan, berusaha mati-matian menahan tawa agar tak menimbulkan tatapan dari yang lain. "Dibilang juga apa, kamu sih protes terus. Dijamin ini lebih segala-galanya daripada si Randi itu."Kanara menghembuskan napasnya. Ia menjauhkan badannya dari sang ibu, lalu tersenyum manis pada pria berumur tiga puluh tahun yang duduk di depannya.Arayi balas tersenyum. Ia sempat mengangguk sebelum fokus pada apa yang diucapkan sang ayah."Jadi bagaimana, Kanara? Suka tidak dengan anak saya?" tanya Arman yang merupakan ayah dari Ara
Read more
Bagian 3
Seperti permintaan Kanara kemarin, hari ini ia dan Arayi benar-benar melakukan kencan di bioskop setelah keduanya pulang kerja. Film yang mereka tonton tentunya genre kesukaan Kanara yang tak lain dan tak bukan adalah romance comedy.Keduanya keluar dari bioskop setelah film yang mereka tonton selesai. Tampak ekspresi ceria Kanara yang berbanding terbalik dengan wajah lesu Arayi."Gimana, Mas? Bagus gak filmnya?" tanya Kanara semangat.Arayi menganggukkan kepalanya, "Bagus," jawabnya seadanya.Rupanya jawaban yang diberikan Arayi tak mampu membuat Kanara percaya begitu saja sehingga ia kembali brtanya dengan nada ragu, "Masa sih? Kok Mas Arayi keliatan lesu gitu? Film yang aku rekomendadikan gak sesuai ya sama ekspektasi Mas Arayi?"Arayi menghela napasnya, ia memberikan senyum pada Kanara, "Bagus kok, cuma mungkin saya masih belum terbiasa sama genre itu."Kanara mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti mendengar itu. "Tuhkan, apa aku bilang, genre kita itu beda banget. Kalau kaya gin
Read more
Bagian 4
"Gue dijodohin, kemungkinan bakal nikah dalam waktu dua sampai tiga bulan ke depan," ucap Kanara.Perempuan di depannya melotot kaget, ia berusaha meneguk airnya di mulutnya dengan susah payah. Merasa tak percaya dengan apa yang diucapkan oleh sahabatnya. "Jangan bohong lo! Masa tiba-tiba banget sih?"Kanara menghela napasnya, "Gue gak bohong. Semuanya memang tiba-tiba, bahkan gue sama dia baru kenal semingguan ini.""Dan lo mau aja?! Lo baru putus dari Randi lho, apa gak trauma buat menjalin hubungan sama orang baru? Apalagi ini pernikahan, bayangin lo harus hidup sama dia seumur hidup, Ra! Bayangin!" seru Alea kesal."Gue tau," jawab Kanara seadanya.Alea makin tak habis pikir dibuatnya, ia memukul meja pelan, bermaksud menyadarkan Kanara tentang pilihannya. "Lo serius nerima perjodohan itu? Sama orang asing, Ra, bayangin lo nikah sama orang asing!""Dia bukan orang asing lagi di mata gue, Al. Namanya Mas Arayi, dia baik, ganteng, perhatian, dan gue rasa gue udah mulai naksir sama
Read more
Bagian 5
"Kok gak ada foto Andriana lagi di sini? Lo pindahin apa gimana?" tanya Araya. Hari ini lelaki itu memang sedang berkunjung ke rumah kembarannya untuk sekedar memberitahukan pesan ayahnya pada Arayi.Arayi yang baru saja keluar dari kamar mandi menoleh, ia menghela napasnya pelan. "Dibuang sama Mama," jawabnya lesu.Araya mengangkat sebelah alisnya, "Mama ke sini kemarin?"Sang kembaran mengangguk. "Bersihin kamar gue, katanya kamar gue kotor banget."Terdengar kekehan dari mulut Araya, ia menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa yang ada di kamar Arayi. "Mama tuh lagi sarkas, dia tau anak pertamanya belum move on sama masa lalu, makanya sengaja buang foto kalian biar lo gak terus-terusan ingat sama dia.""Tapi itu foto terakhir gue sama Andriana.""Ya terus kenapa? Lo mau terus-terusan gagal move on sama orang yang udah ninggalin lo itu? Sadar aja sih, lo ditinggalin sama dia. Ah, lebih tepatnya, lo dicampakkan," ujar Araya. Ada nada geram kala ia mengucapkan itu, teringat kembali a
Read more
Bagian 6
Setelah saling mengenal dalam kurun waktu yang lumayan singkat, Arayi dan Kanara akhirnya menikah. Akad nikah sudah diselenggarakan, begitupun dengan resepsi yang mengundang banyak kenalan baik dari pihak orang tua Arayi maupun orang tua Kanara.Kini, Kanara tengah beristirahat sambil menghapus make up di wajahnya dengan dibantu oleh MUA. Badannya terasa pegal karena seharian harus menghabiskan waktu untuk menghadapi para tamu yang kelewat banyak itu."Gue gak nyangka lo sekarang udah jadi bini orang, Ra!" Ucapan Alea berhasil membuat Kanara terkekeh geli, ia memandang sang sahabat dari cermin dengan senyum simpul."Gue juga gak nyangka kali," balas Kanara."Yah, jadi gak bisa sering-sering ngajak main lagi dong gue?" Alea berucap sembari memasang raut sedih. Mengingat temannya selama ini hanyalah Kanara."Makanya nikah juga dong, biar punya temen hidup, biar nanti kita bisa double date juga." "Gue masih lama kali, masih dua tiga ini, masih mau nikmatin hidup. Lagian apaan banget lo,
Read more
Bagian 7
"Mas?" Panggilan Kanara yang baru saja terbangun dari tidurnya setelah pergelutan panas mereka berhasil membuat Arayi menoleh. Lelaki itu menatap Kanara yang berada di pelukannya. Keduanya masih berada di balik selimut dengan badan yang tak memakai sehelai kain apapun."Ya?" respon Arayi dengan suara serak khas bangun tidurnya. Jam telah menunjukkan pukul 5 subuh ketika keduanya bangun.Kanara tampak berdehem sesaat sebelum mengatakan, "Aku .... suka yang kemarin."Arayi mengerutkan keningnya dengan senyum samar yang menghiasi wajah tampannya. "Walaupun kamu nangis-nangis sampe minta berhenti?" Kanara mendengkus kasar, ia menutup wajahnya yang memerah akibat malu. "Jangan dibahas yang itu .... intinya setelah itu aku suka," ujarnya.Arayi tersenyum, ia semakin mengeratkan pelukannya pada sang istri. Tangannya mengusap punggung polos Kanara, lalu memberikan kecupan pada pucuk kepala sang wanita. "Mau lagi?"Kanara kontan memukul lengan atas Arayi pelan, "Mas! Jangan terlalu terang-ter
Read more
Bagian 8
"Pagi Mas Arayiiiii," sapa Kanara dengan mata berbinar. Ia menyengir pada Arayi yang membuat suaminya kontan terkekeh geli.Sebuah cubitan mendarat di pipi mulus Kanara, "Pagi juga Kanara cantik."Senyum Kanara semakin mengembang. Ia membalik telur ceplok yang ia buat, lalu mengangkatnya setelah matang.Sementara Arayi duduk di meja makan seraya menikmati teh yang dibuat oleh asisten rumah tangga mereka.Kanara meletakkan piring berisi toast dengan telur ceplok serta alpukat ke depan Arayi. "Ini sarapannya ya, Mas.""Kamu seharusnya gak perlu repot-repot begini, biar Bi Ani yang ngurus urusan rumah," kata Arayi.Kanara duduk di depan Arayi, "Terus aku ngapain dong kalau Bi Ani yang ngurus?" tanya Kanara balik."Rebahan, mungkin?" balas Arayi yang kontan mengundang tawa dari Kanara."Rebahan kadang juga bikin capek lho, Mas. Aku gak mau badanku jompo di usia yang masih muda gara-gara jarang gerak," ujar Kanara.
Read more
Bagian 9
"Siapa sih Jessica itu? Gue sih gak masalah ya kalau dia biasa aja sama gue. Tapi, Al, masalahnya tuh dia natap gue kaya seakan menilai gitu. Kaya lo ngerti gak sih? Dia mungkin ngerasa gue gak cocok kali ya sama Mas Arayi?" gerutu Kanina sembari memeriksa pesan yang masuk melalui emailnya."Pernah pacaran kali sama Mas Arayi. Siapa tahu dia belom move on, makanya natap lo kaya gak suka gitu," balas Alea di seberang sana. Perempuan itu tengah berada di kubikelnya sembari mengerjakan kerjaan kantor.Kanara menghela napasnya, merasa tak sepemikiran dengan Alea. "Masa sih? Kok gue ragu ya?""Ragu kenapa? Menurut gue sih begitu, kan Mas Arayi juga bilang kalau mereka temen kuliah kan? Itu artinya mereka udah kenal lama," ujar Alea."Ya iya sih." Kanara menggigiti jari-jari tangannya seraya berpikir. "Gue ngerasanya dia tuh cuma gak suka karna gue gak sesuai ekspektasi dia? Tatapan dia ke Mas Arayi juga bukan yang tatapan cinta gitu. Mungkin
Read more
DMCA.com Protection Status