Share

Bab 112

Author: Anggur
Olivia langsung menghentikan obrolan dan aktivitasnya dan langsung keluar dari meja kasir ketika melihat kakaknya datang membawa Russel. Junia sudah bergerak lebih cepat menggendong dan mencium Russel, membuatnya tertawa riang.

“Ada apa Kakak kemari?” tanya Olivia.

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh. Di jam seperti ini seharusnya Odelina sedang di rumah menyiapkan makan siang. Suaminya pasti akan mengeluh jika tidak ada makanan di meja ketika dia pulang kerja.

“Aku bosan di rumah, Russel juga rewel minta diajak kemari,” kata Odelna, lalu dia melepas kacamata hitamnya dan menyeka keringat, “Sudah bulan November masih panas begini.”

Musim gugur dan musim panas id Mambera memiliki suhu yang kurang lebih sama, bahkan musim dingin pun tidak terasa dingin. Udara di pagi dan malam hari cukup sejuk, tapi matahari berada di puncak tertinggi di siang hari, dan panasnya itu membuat sekujur tubuh berkeringat.

“Sudah jam segini, Kakak nggak masa?”

“Aku sudah ngasih makan Russel sebelum datang ke
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Devi Arie Sandi
bab nya pendek' bgt aiii... kek nya gak kuat dah klo kek gni gak bakal.selesai ini novel
goodnovel comment avatar
NiarRahma
knp babnya makin singkat/pendek
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 113

    “Aku kesal banget gara-gara patungan, jadi hadiah yang Olivia dan Stefan beliin waktu itu langsung aku bawa ke kamar.”Odelina duduk di kursi sementara Olivia masuk ke dapur dan mengeluarkan beberapa buah dari kulkas dan menyajikannya pada sang kakak setelah dicuci. Junia juga menyajikan segelas air hangat untuk Odelina.Odelina tidak takut aib rumah tangganya tersebar ke khalayak ramai. Tujuan dari kedatangannya hari ini adalah untuk mencurahkan isi hatinya kepada sang adik. Jika tidak mencari teman bicara untuk curhat, mungkin Odelina bisa depresi. Dia juga sudah kenal lama dengan Junia dan tahu Junia bisa dipercaya.“Waktu aku baru bangun beberapa hari yang lalu, mereka sudah diantar pulang sama Roni. Aku sih nggak peduli mereka mau pergi atau nggak, tapi masalahnya, mereka juga bawa pergi hadiah yang dikasih sama Olivia. Bahkan beberapa mainannya Russel juga dibawa pergi. Jelaslah aku marah. Roni masih bisa bilang biar kakaknya bawa pulang pula,” kata Odelina.“Memang kakaknya Roni

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 114

    Olivia menyanggupi permintaan kakaknya dan mencium Russel sambil bertanya padanya, “Russel mau sekolah?”“Nggak mau,” jawabnya.Di usianya Russel sekarang ini, setiap anak pasti ingin dekat-dekat dengan ibunya.“Kakak sudah mikir mau masukkin Russel ke TK mana? Kalau sudah, weekend nanti kita bawa dia main ke sana saja biar lebih familier sama lingkungannya. Kalau dia suka, dia pasti bakal senang belajarnya,” usul Olivia.Di akhir pekan banyak taman kanak-kanak yang mempersilakan para orang tua membawa anak mereka melihat-lihat lingkungan sekolah.Odelina menyetujui saran Olivia dan kembali mengomel, “Masih ada satu lagi yang bikin aku marah setengah mati. Kakaknya si Roni pernah bilang kalau dia mau bawa anaknya sekolah di kota dan izin tinggal di rumahku. Dia minta aku yang antar jemput anaknya sekolah, masak, dan ngajarin mereka tugas sekolah. Dia pikir aku ini babysitter gratis? Roni mau kasih aku tiga juta sebagai upah. Masalahnya, buat apa aku susah-susah demi anak orang lain? Ro

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 115

    “Tapi bukan berarti semua cowok kayak Roni. Jun, jangan sampai kamu takut menikah gara-gara dengar ceritaku, ya,” ucap Odelina.“Aku paham nggak cowok nggak cewek pasti ada yang begitu. Menikah atau nggak itu tinggal lihat ketemu orang yang cocok dan mau berjuang bersama seumur hidup. Aku nggak bakal terpengaruh sama cerita Kak Odelina barusan, tapi kalau mau menikah nanti, aku pasti bakal mempertimbangkan sifat pasanganku nanti,” jawab Junia.Ibunya Junia sering bilang bahwa menikah itu bukan hanya berkomitmen terhadap satu orang, tapi juga keluarganya. Jadi, setiap orang juga harus bisa bergaul dengan anggota keluarga pasangan.Junia sungguh salut kepada kedua temannya ini. Kehidupan rumah tangga Odelina jelas tidak baik. Dia hanya punya Russel, jadi tentu Odelina tidak bisa gegabah jika ingin bercerai. Dia harus mempersiapkan dengan baik jalan keluarnya agar taraf kehidupannya membaik dan bisa bersaing dengan Roni dengan penuh percaya diri. Berbeda dengan Olivia yang menikah kilat d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 116

    “Dari kejadian ini seharusnya mereka nggak bakal berani lagi,” kata Stefan.“Biasanya siang kamu makan di mana?”“Di luar. Mau traktir aku?”“Aku mau traktir kalau kamu memang ada waktu. Kamu sudah ngebantu aku banyak banget. Yang bisa aku lakukan sebagai ucapan terima kasih cuma dengan traktir makan. Tapi kamu jangan pilih restoran yang terlalu mahal, takutnya aku nggak sanggup.”Stefan ingin tertawa mendengarnya. Katanya ingin traktir makan sebagai ucapan terima kasih, tapi takut tidak sanggup kalau pergi ke restoran yang terlalu mahal. Jadi sebenarnya dia tulus atau tidak?“Waktu istirahat siang nggak banyak, jam pulang kerja juga terlalu ramai. Kalau kamu beneran mau traktir aku makan, pulang lebih cepat terus buatin aku makanan yang enak. Porsinya nggak usah terlalu banyak. Yang penting cukup untuk berdua saja.”Stefan tidak akan membawakan makanan buatan Olivia untuk Calvin lagi. Lagi pula untuk apa juga dia membawakannya? Kalau Calvin ingin memakan masakan rumah, biar dari cari

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 117

    Olivia memasukkan ponselnya ke saku celana dan ketika hendak kembali ke tokonya, dia melihat Odelina baru saja keluar.“Kakak mau ke mana?”“Aku mau beli bahan makanan buat kalian. Nanti siang nggak usah pesan, terlalu sering pesan makanan di luar nggak bagus. Liv, tolong jagain Russel, ya.”Tidak lupa Olivia mengingatkan kakaknya untuk berhati-hati di jalan. Dia lebih memilih menggunakan sepeda listriknya untuk berangkat kerja daripada mobil baru karena sepeda listrik lebih cepat dan praktis. Dia khawatir akan terjebak macet di jam sibuk jika menggunakan mobil.“Kak, uangnya aku transfer, ya.”Karena tidak ingin sang kakak menggunakan uang dari Roni untuk membeli bahan makanan, Olivia mentransfer sejumlah uang kepada kakaknya.Olivia masuk ke tokonya setelah mengantar kepergian kakaknya. Ini bukan pertama kalinya Russel datang kemari. Dia sudah cukup dekat dengan Junia, jadi ketika ibunya sedang tidak ada, dia tidak akan menangis atau merengek. Russel sudah biasa jalan ke sana kemari

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 118

    Sarah cukup tertarik ketika mendengar Olivia menanyakan apa yang disukai oleh cucunya. Dia pun dengan senang hati memberi tahu apa yang Stefan sukai kepadanya, termasuk rahasia seperti apa warna celana dalam favoritnya. Semua pakaian Stefan dibuat khusus untuknya dan dikirim langsung ke rumah begitu selesai dibuat. Sarah bisa tahu warna celana dalamnya Stefan karena pernah melihatnya langsung.“Liv, barang yang Stefan suka nggak banyak, jadi kamu nggak usah terlalu pikirin. Beliin dia baju mana saja nggak masalah. Biar Nenek kasih tahu ukuran bajunya.”“Tapi gimana kalau yang aku beli ternyata dia nggak suka?”“Yang penting maksud kamu sudah tersampaikan. Dia pakai atau nggak itu urusan dia. Tapi, Nenek rasa dia pati bakal pakai.”Walau dari luar terlihat seolah dia tidak menyukai baju pemberian sang istri, sebenarnya dia akan tetap memakainya ke kantor. Sarah memang sudah tidak terlibat dengan urusan di kantor, tapi dia tetap tahu apa yang terjadi di sana terkait cucu sulungnya. Stefa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 119

    “Kan Kak Roni sendiri yang mau pakai sistem patungan. Sekarang kakakku nggak kerja, jadi dia fokus jagain Russel. Kalau Kak Roni bilang begitu, buat Kak Odelina, apa bedanya punya atau nggak punya suami? Kak Roni selalu bilang Kakak nggak ngapa-ngapain? Kakak sudah ngerjain setengahnya. Dia sudah beli bahan makanan, beras juga sudah dicuci. Kak Roni tinggal masak doang.”Roni ingin membalas perkataan Olivia, tapi Olivia tidak memberikan kesempatan untunya dan terus berbicara, “Kak Roni pikir keluarga kalian sudah benar? Russel kan masih kecil, pas lagi main, wajar kalau mainannya berantakan di lantai. Dia masih belum bisa beresin mainannya sendiri. Kak Roni pikir mainannya punya kaki bisa beresin diri sendiri? Bahkan baju yang Kak Roni pakai setiap hari juga Kakak yang cuci, ‘kan? Kak Roni setiap hari makan tiga kali bukan Kak Odelina yang masak? Kak Roni selalu bilang Kakak nggak punya pendapatan. Kalau Kak Odelina nggak ngurus pekerjaan rumah, apa Kak Roni masih bisa fokus kerja?”“

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 120

    Rasanya aneh sekali! Kenapa bisa manis?! Apa jangan-jangan Roni salah memasukkan gula yang dia kira adalah garam? Dia langsung kembali ke dapur dan melihat bumbu yang tadi dia gunakan. Gula, garam dan vetsin diletakkan di satu kotak yang sama. Pasti tadi Roni mengira kalau gula yang dia tuangkan ke masakannya adalah garam.Biasanya selalu ada sang ibu yang memasak untuk Roni sebelum dia menikah. Setelah menikah, ada Odelina dan Olivia yang memasak untuknya, jadi dia tidak pernah sekali pun memasak. Gula dan garam saja bisa tertukar, hasil masakan yang dibuat juga tentu saja aneh. Berbeda dengan nasi yang masih bisa dimakan karena sudah ditakar oleh Odelina. Namun tanpa ada lauk-pauk yang menemani, tidak mungkin Roni hanya makan nasi putih saja.Amarah Roni meluap ketika tidak ada makanan di rumah setelah bekerja setengah hari di kantor. Kemarahannya semakin menjadi ketika dia mendapati Odelina sedang duduk santai sambil bermain dengan ponselnya di ranjang.Roni melempar ponselnyadan me

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3668

    “Terima kasih banyak atas perhatiannya, Non Yohanna. Nenekku sudah berumur 80 tahun lebih, tapi badannya masih segar bugar dan nggak masalah bepergian naik pesawat. Tapi masalahnya anggota keluargaku terlalu banyak, rasanya nggak enak kalau kami semua datang,” kata Ronny. “Atau begini saja, aku coba bilang ke mereka kalau tahun ini aku nggak pulang. Kurasa mereka pasti bisa mengerti.” Sebelum menginjakkan kaki di Aldimo, Ronny sudah memikirkan soal ini. Begitu pun dengan para senior di keluarga Adhitama yang juga sudah mempersiapkan diri andaikan Ronny tidak bisa pulang untuk melewati tahun baru bersama. Di tahun depan, Ronny berniat untuk membawa Yohanna ke pulang ke Mambera untuk mengurus pernikahan mereka. Nenek Sarah memberi waktu satu tahun kepada Rony dan saudara-saudaranya. selama mereka memperlakukan calon istri mereka dengan baik, satu tahun sudah cukup untuk meluluhkan hati seorang wanita. “Soal gaji kerja di libur tahun baru, Non Yohanna sesuaikan saja dengan hari kerjaku

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3667

    Christian tidak bersuara saat dia ditendang oleh Tommy, tetapi raut wajahnya tidak bisa menutupi rasa sakitnya. Christian mengira Tommy memang ingin belajar,bukan karena paksaan dari kakaknya. Yohanna sangat tegas dalam mendidik mereka, bahkan lebih tegas dari guru-guru mereka di sekolah. Para senior di keluarga saja sampai tidak berani ikut campur ataupun berkomentar di hadapan Yohanna. Tommy melampiaskan kekecewaannya ke nafsu makan. Dia makan banyak sekali, sampai-sampai Yohanna harus menghentikannya karena khawatir akan sakit perut. Tommy sengaja ingin membuat diri sendiri kekenyangan sampai sakit perut, karena dengan begitu dia punya alasan untuk kabur dari tugasnya. Setelah makan, Yohanna berkata kepada Ronny, “Ronny, habis istirahat siang, kamu bikinin dessert untuk bocah-bocah, ya. Oh ya, sisain sedikit untuk Dira juga. Dia paling suka sama dessert buatan kamu. Nanti malam aku nggak makan di rumah, kamu bebas mau pulang atau tetap di sini. Oh ya, aku mau diskusi tentang jadw

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3666

    Yohanna menyudahi percakapan dia dengan teman baiknya dan masuk ke ruang makan. Dua adik dan ibunya sudah duduk di tempat mereka masing-masing. Di depan mereka sudah tersedia semangkuk sup hangat yang menunggu untuk segera dinikmati. Di tempat duduk yang biasa Yohanna tempati juga sudah tersedia semangkuk sup, sama seperti yang diberikan untuk yang lain, yang disajikan langsung oleh Ronny. Setelah Ronny memanggil Yohanna untuk makan, dia langsung kembali ke dapur karena di dapur masih ada dua lauk lagi yang harus dia masak agar hidangannya lengkap. Seusai makan siang, Yohanna beristirahat sejenak karena sebentar lagi dia harus segera kembali ke kantor. Sejujurnya Ronny juga sedikit lelah, tetapi dia masih harus melayani tunangannya itu, dan baru bisa benar-benar beristirahat ketika Yohanna sudah berangkat kerja. Di malam harinya, jika Yohanna tidak makan di rumah, Ronny diberi kebebasan untuk bekerja atau terus beristirahat karena keluarga Pangestu masih memiliki koki yang lain untuk

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3665

    “Bawa juga suami kamu biar dia nggak salah paham. Takutnya nanti dia pikir kamu datang ke rumahku untuk selingkuh.” “... oke. Aku bakal ajak dia juga. Aku mau lihat cowok kayak apa sih yang punya suara merdu begitu. Seharusnya nggak jelek, ‘kan?” Setelah sejenak terdiam, Yohanna membalas, “Kayaknya mending kamu nggak usah datang, deh. Takutnya kalau kamu datang dan ketemu dia, kamu bakal menyesal sudah menikah karena kamu sudah nggak bisa lagi ngejar-ngejar cowok ganteng.” “Wah, berarti dia pasti ganteng banget, nih. Aku jadi makin nggak sabar main ke rumah kamu. Bisa bikin kamu ngomong begitu berarti dia pasti punya muka yang menarik. Yohanna, kalau kamu sudah nggak mau pakai koki yang ini lagi, jangan lupa kabari aku, ya. Biar aku yang pakai dia. Selama ada koki ganteng di rumahku, aku nggak bakal pernah kelaparan lagi.” “Untuk sekarang, aku masih bisa makan masakannya dia, masih belum muak. Dia memang dari dulu hobinya memasak. Mungkin di zaman dulu dia sempat hidup jadi koki bu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3664

    Masalahnya, dengan harta dan kedudukan yang ketua kelas miliki sekarang pun, jarak antara dia dan Yohanna masih terlalu jauh. Yohanna berpikir sejenak dan menjawab, “Ketua kelas kita mukanya yang kayak gimana? Aku nggak ingat sama sekali.” Ketika masih bersekolah, ada banyak sekali kaum pria yang berusaha mendekati Yohanna, tetapi Yohanna sedikit pun tidak memiliki perasaan terhadap mereka. Jadi setiap hari dia hanya memasang wajah yang kaku dan dingin. Dari situ dia mendapat julukan “Ice Princess”, dan makin sedikit orang yang berani mendekatinya. Karena terlalu banyak pria yang menyukainya, Yohanna tidak ingat seperti apa wajah mereka semua. Itu karena Yohanna tahu, mereka bukanlah pria yang dia inginkan. Jadi tidak aneh jika Yohanna tidak ingat seperti apa paras ketua kelasnya. “... ketua kelas kita itu dianggap sebagai cowok terganteng di kelas. Masa kamu nggak ingat? Kita kan sekelas sama dia selama dua tahun, lho,” ujar Ruth. “Cowok yang sekelas sama aku selama dua tahun kan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3663

    “Sebentar lagi kan tahun baru, yang tua-tua setiap hari kerjanya telepon aku minta aku cepat pulang. Makanya sekarang aku sudah pulang.” Setelah Ruth menjawab pertanyaan Yohanna, sekarang gantian giliran dia yang bertanya, “Kamu kan baru pulang dari perjalanan bisnis, masa sudah langsung ke kantor lagi tanpa istirahat? Kamu terlalu keras kerjanya, kan kamu punya banyak adik-adik yang bisa bantu kamu. Bagi saja tugas kamu sebagian ke mereka. Jangan semuanya kamu tanggung sendiri. Nggak perlu bikin capek diri sendiri.” Ruth sangat memedulikan Yohanna. Mereka berdua adalah teman baik, tetapi semenak Yohanna mengambil alih bisnis keluarga, mereka jadi jarang bertemu karena Yohanna terlalu sibuk. Sering kali mereka hanya berhubungan melalui chat untuk tetap menjaga pertemanan. Untung saja mereka adalah teman sekelas sejak SD. dengan pertemanan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun, tentu tidak akan putus hanya karena Yohanna sibuk bekerja. Yohanna juga sering menjalin hubungan kerja

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3662

    Yohanna harus membahas masalah pendidikan adiknya dengan kedua orang tuanya. Dia hanya punya satu adik kandung, jadi dia akan sangat mementingkan pendidikan adiknya. Sesibuk apa pun pekerjaan Yohanna, dia akan selalu meluangkan waktu untuk bertanya tentang kegiatan belajar adiknya. Apabila Tommy melakukan kesalahan dan malah dimanja oleh orang tuanya, maka Yohanna yang mau tidak mau harus memarahinya. Tidak peduli Tommy menangis atau merengek manja, kalau sampai Yohanna tahu adiknya bersalah, dia akan memberi pelajaran tegas agar kesalahan itu tidak terulang lagi. Lalu Yohanna juga akan menyuruh Tommy untuk menuliskan apa saja kesalahannya di atas kertas. Apabila orang tua atau om tante juga melindungi Tommy, mereka juga harus ikut menulis kesalahan mereka. Lihat saja siapa yang masih berani melindungi Tommy ketika dia berbuat kenakalan. Namun tentu Yohanna tidak akan menegur jika Tommy melakukan kenakalan kecil yang masih bisa diterima. Sebagai anak kecil, khususnya anak lelaki, waj

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3661

    Yohanna spontan tersenyum mendengar ucapan manis adik-adiknya. “Berhubung kalian berdua sudah berbaik hati, kalau begitu aku panggil kakak-kakak yang lain untuk pergi belanja bareng. Siapkan dompet kalian, ya. Aku sudah lama nggak pergi belanja, lho. Kalau sudah pergi belanja nanti, apa pun yang aku suka langsung kubeli.” Kedua kakak beradik itu mengangguk, dan Tommy menyahut, “Biasanya Kak Yohanna sibuk kerja, jadi nggak ada salahnya sesekali belanja. Anggap saja waktu untuk bersantai.” Di antara semua anggota keluarga Pangestu, Yohanna memiliki pekerjaan yang paling sibuk dan paling melelahkan. Sejauh yang bisa Tommy ingat, dia tidak pernah satu kali pun melihat kakaknya pergi berbelanja atau pergi berlibur. Setiap hari dia harus bekerja di kantor, menemui klien, dan pergi dinas ke luar kota. Bahkan di akhir pekan pun Yohanna belum bisa bersantai. Terkadang dia masih harus menemani partner bisnis bermain golf, memancing atau berenang. Namun, hanya partner bisnis penting yang bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3660

    “Oke! Nanti aku beliin Kakak baju baru,” ucap Tommy. Tommy sama sekali tidak kekurangan uang saku. Ketika tahun baru tiba, para orang tua akan memberikan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop merah. Sebagian yang itu Tommy serahkan kepada ibunya, dan sebagian lagi dia pakai sendiri untuk membeli barang apa pun yang dia inginkan. Dia juga sangat pandai dalam mencatat keuangannya, dia ingat untuk apa saja uangnya dipakai, atau barang-barang apa saja yang dia beli. Yohanna membungkukkan badannya sedikit dan mencubit pipi adiknya. Mata dan alisnya membentuk setengah lingkaran seperti sedang tersenyum. “Kamu belajar yang benar dan harus nurut sama aku saja aku sudah senang. Nggak perlu beliin aku baju baru. Aku punya uang untuk beli baju baru sendiri.” Di lemari baju Yohanna masih banyak baju baru yang bahkan belum sempat dia kenakan. Biasanya dia sehari-hari mengenakan jas kerja, dan hanya mengenakan pakaian santainya di akhir pekan atau ketika sedang beristirahat di rumah. Ibu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status