Share

Bab 268

Author: Anggur
Kalau parah, penyakit perlemakan hati bisa berubah menjadi sirosis. Dia tidak ingin menjadi penderita sirosis.

Setelah keluar dari kompleks, Odelina mendorong anaknya ke toko susu.

Dulu, adiknya yang selalu membantunya membawakan susu pulang ke rumah.

Jalan ke toko itu cukup jauh, jadi dia anggap ini sebagai jalan-jalan.

“Papa.” Russel tiba-tiba memanggil “Papa”.

Odelina cepat-cepat melihat sekeliling, tetapi tidak melihat Roni.

Dia bertanya pada putranya, “Russel, kamu melihat papamu?”

Russel menunjuk ke sebuah mobil yang diparkir di pinggir jalan dan memanggil “Papa”.

Maksudnya adalah, mobil itu adalah mobil ayahnya.

Odelina melihat mobil yang ditunjuk anaknya itu. Memang modelnya sama dengan mobil suaminya, tapi plat nomornya bukan milik pria itu.

Dia tersenyum dan berkata, “Russel, itu bukan mobil Papa. Itu hanya mobil yang modelnya sama dengan mobil papamu, dengan nomor plat yang berbeda. Jadi, itu bukan mobil papamu.”

Russel jarang bermain dengan ayahnya, tapi bisa mengingat mobi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Hamdani Abdullah
bertele-tele.. jd gak asek lg
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3879

    “Kak Daniel nggak keberatan, ‘kan?” tanya Olivia. “Nggak akan. Dia sudah bilang, sampai mati pun Roni tetap papa kandungnya Russel. Russel nggak akan ganti marganya ke Lumanto. Dia tetap memakai marga Pamungkas sesuai kesepakatan aku dan Roni waktu cerai.” Berhubung di surat perjanjian sudah tertulis demikian, Odelina harus menepatinya. Ganti marga pun tidak akan mengubah fakta bahwa Russel adalah cucu keluarga Pamungkas. Karena alasan itu, untuk apa juga Russel harus mengubah marganya. “Kak Daniel orangnya terbuka juga, ya.” “Kriing~” Di tengah percakapan mereka, tiba-tiba ponsel Odelina berbunyi mendapat panggilan dari mantan ibu mertuanya. Setelah mendengar suara Rita, Odelina berbisik kepada Olivia. “Baru saja kita ngomongin mereka, kebetulan banget mantan mertuaku telepon.” “Odelina, kamu bilang apa?” Rita dapat mendengar suara bisikan Odelina meski tidak begitu jelas. Lantas dia pun bertanya apa yang baru saja diucapkan oleh Odelina. “Tante, aku tadi lagi ngobrol sama adik

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3878

    “Dia, ya … dia sih bilang nggak mau anak lagi. Russel saja sudah cukup.” Daniel tidak peduli apakah Russel itu anak kandungnya atau bukan, dan Odelina percaya Daniel mengatakan itu dengan sungguh-sungguh. Yang Daniel pedulikan hanya Odelina seorang. Jika Odelina tidak perlu mengambil alih keluarga Gatara, mungkin Odelina membutuhkan waktu bertahun-tahun mempertimbangkan untuk memiliki anak kedua. Akan tetapi demi Daniel dan cintanya yang begitu dalam, Odelina memutuskan untuk memiliki anak lagi dengannya. Bagaimanapun juga dia ingin Daniel punya anak kandungnya sendiri. Odelina tidak bisa bersikap egois dengan hanya memikirkan diri sendiri dan Russel. “Oh ya, aku mau minta bantuan kamu,” kata Odelina. “Kakak kok kayak orang nggak kenal begitu. Kita kan kakak beradik, kalau butuh apa, tinggal bilang saja.” “Tahun depan aku masih harus pergi ke Cianter. Aku mau Russel tetap bersekolah di Mambera. Kalau aku di sana sudah stabil, baru aku minta pendapatnya Russel, apakah dia mau ikut

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3877

    “Eh, Kakak sudah bangun. Bibi bilang Kakak belum bangun tadi, aku jadi nggak enak mengganggu pagi-pagi,” ucap Olivia seraya berdiri dan tersenyum melihat kakaknya menghampiri. “Aku langsung bangun begitu kamu sampai. Russel masih tidur, kita ngobrolnya di bawah saja, atau sambil temani aku jalan-jalan sebentar juga boleh.” “Kakak sama Kak Daniel nanti mau berangkat jam berapa?” Olivia bertanya, khawatir kakaknya akan terlambat di hari besarnya ini. “Mau paling cepat pun masih harus tunggu sampai kantor sana buka. Aku janjinya jam sembilan pagi, itu saja sudah pagi banget.” Mereka bertiga pun keluar dari kamar anak dan turun ke lantai bawah. Stefan tetap di dalam rumah sementar Odelina dan Olivia keluar berjalan-jalan di halaman. Vila yang Odelina tempati saat ini awalnya dimiliki atas nama Stefan, tetapi Stefan membaginya separuh dengan Odelina. Odelina bersikeras ingin membeli vila ini dari Stefan seutuhnya, dia tidak ingin diberi secara cuma-cuma. Stefan akhirnya setuju dengan i

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3876

    “Kulit anak-anak halus banget, ya,” kata Olivia. “Kak Henry, ayo sini kejar aku. Hehehe ….” Bahkan di dalam mimpinya pun, Russel masih sempat tertawa riang. Di bermimpi sedang bermain kejar-kejaran dengan Henry. Ketika Henry mengejarnya, Russel membalikkan badan dan berlari sambil tertawa bahagia. Russel tertawa dengan begitu senang memimpikan aktivitas yang seru itu, tanpa menyadari kalau dia sendiri sedang bermimpi. “Kak Henry, aku punya dua papa …,” ujar Russel. Mendengar itu, Olivia tersenyum masam dan berbicara kepada Stefan yang ada di sampingnya, “Kemarin Russel pasti main seharian, ya. Bahkan mimpinya saja masih nggak jauh-jauh dari bermain.” Olivia mencubit lembut wajah keponakannya. “Iya, kamu punya dua orang papa yang sayang sama kamu.” Tak peduli apakah Russel bisa mendengarnya atau tidak, Olivia mencium pipinya dan berkata lirih, “Makanya, kamu harus hidup bahagia selamanya. Tante berharap kamu nggak perlu merasa sedih lagi seumur hidup kamu.” Semoga Russel bisa tumb

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3875

    Malam itu pun berlalu dengan sunyi senyap. Keesokan paginya, saat Odelina baru saja membuka mata dan masih terbaring di kasur, dia mendengar suara pintu terbuka di halaman depannya. Dan tak lama kemudian dia mendengar suara bibi yang diminta untuk menjaga rumahnya berbicara. Odelina mendengar bibi itu berkata, “Non Olivia datangnya pagi banget.” “Iya, hari ini hari yang penting untuk kakakku. Aku pagi-pagi banget terbangun dan nggak bisa tidur lagi, jadi aku datang saja ke sini untuk ketemu dia.” Odelia akan menikah dengan Daniel hari ini. Olivia tidak bisa membantu apa-apa, tetapi dia turut bahagia. Saking bahagianya sampai dia tidak bisa tidur. Bahkan setelah ditemani tidur oleh Stefan dan akhirnya tertidur juga, begitu hari terang sedikit saja, Olivia langsung terbangun karena di saat yang sama dia juga memimpikan kedua orang tuanya. Begitu bangun, dia tidak bisa tidur lagi, makanya dia langsung mendatangi rumah orang tuanya dulu yang sekarang ditempati oleh Odelina. Stefan yang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3874

    Setelah jeda singkat, Odelina berkata, “Jam sembilan pagi saja. Olivia dan Stefan mau datang besok. Tunggu mereka sampai, supaya ada yang bantu jagain Russel, habis itu baru kita berangkat. Kamu nanti tunggu di depan pintu masuk kantor saja.” “Nggak, aku mau berangkat bareng kamu.” Daniel tidak suda menunggu seorang diri di depan kantor. Dia maunya berangkat ke sana bersama-sama dengan Odelina. “Kita ajak Russel saja. Mulai besok kita bertiga kan sudah jadi satu keluarga, jadi Russel juga harus ikut.” Mulai besok, Daniel akan resmi menjadi seorang suami dan ayahnya Russel. Sekalipun hanya ayah tiri, dia tetaplah ayahnya. Daniel sungguh tidak menyangka anak kecil pertama yang dia sukai pada ahirnya malah menjadi anaknya sendiri. “Hmmm, boleh juga. Kalau begitu kita ajak Russel pergi bareng besok. Oh ya, begitu kita menikah, aku mau marga Russel tetap nggak berubah. Ini syarat yang Roni minta waktu aku cerai sama dia. Karena aku sudah sepakat, aku harus mematuhinya.” Russel akan te

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status