Share

Hilang Memori

"Vira? Apakah kamu baik-baik saja?" Pertanyaan Ameera serta sentuhannya di tangan Vira mengagetkan wanita itu.

Sejak menginjakkan kaki di restoran favorit mereka, Vira lebih banyak diam. Ameera tidak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi pada Vira. Diamnya wanita itu lantas membuat suasana berubah menjadi canggung.

"A-aku tidak apa-apa. Hanya sedang berpikir, perbedaan waktu antara New York dengan Jakarta cukup jauh. Jadi aku sedang berpikir bagaimana cara kita menghabiskan waktu secara virtual. Bukankah Itu mengasyikkan?" Senyum Vira mengembang. Terlihat hangat dan meneduhkan.

"Aku tidak menyangka kamu akan memikirkannya sejauh itu."

"Tentu aku harus memikirkan setiap hal tentang persahabatan kita. Aku tidak ingin kita hilang kontak setelah berjauhan."

Harapan demi harapan terus diucapkan hingga menimbulkan rasa takut akan sebuah perpisahan.

Mendengar itu Ameera semakin dilema. Perasaannya dimainkan oleh gelombang keraguan dalam dada.

Meski begitu, Ameera tidak ingin kegel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status