Share

Bab 27

Sore ini, Nesya perlahan membuka matanya. Setelah berjam-jam menangis meski tak tahu penyebabnya membuat rasa kantuk menyerangnya hingga berakhir ketiduran sampai sore menyapa. Dilihatnya manusia tak berakhlak yang tengah fokus pada laptop di depannya, Nesya mengintip, barangkali dia memergoki suaminya tengah melihat deretan kaum hawa dengan pakaian seksi. Namun tidak sesuai dugaan, karena layar laptop itu terpampang tabel-tabel yang ia tidak tahu fungsinya apa.

“Bagaimana tidurnya??” tanya Fariz tanpa melirik Nesya, bahkan tangannya masih menari-nari di atas keyboard itu.

“Tidak buruk, hanya saja aku merasa ngeri karena tidur ditemani monster ganas!” celetuk Nesya membuat Fariz langsung melotot arahnya.

“Coba ulangi, aku tidak dengar!” Fariz berdiri kemudian berjalan mendekati Nesya, entah kenapa dia tidak suka dengan ucapan Nesya yang mengatakannya monster.

“Ah tidak, aku mengatakan kalau tidurku sangat nyenyak,

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status