Beranda / Rumah Tangga / Pernikahan Kilat Dosen Killer / Bab 17. Cahaya dalam Keputusasaan

Share

Bab 17. Cahaya dalam Keputusasaan

Penulis: Cahaya Asa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-08 12:30:39

Mereka berjalan menjauh dari api, menjauh dari kehancuran, masuk lebih jauh ke dalam kegelapan malam yang dingin. Keheningan hutan di sekeliling mereka terasa mencekam, hanya diselingi oleh suara jangkrik dan embusan angin. Arga menyadari bahwa mereka berada di tengah hutan belantara, tanpa petunjuk arah, tanpa tahu ke mana harus pergi. Telepon genggam mereka mungkin sudah hancur dalam kobaran api.

Naya berhenti berjalan, tubuhnya tiba-tiba terasa lemas. "Kita... kita akan ke mana sekarang?" tanyanya, suaranya penuh keputusasaan. Nafasnya sudah megap-megap akibat terlalu banyak menghirup asap.

Arga menatap Naya, matanya yang lelah mencoba mencari jawaban. Ia tahu mereka tidak bisa hanya berkeliaran di sini. Mereka harus mencari pertolongan dan harus melaporkan apa yang terjadi.

Namun, saat Arga hendak menjawab, suara gonggongan anjing tiba-tiba memecah keheningan malam. Bukan suara satu anjing, melainkan beberapa. Gonggongan itu terdengar semakin dekat, diiringi su
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pernikahan Kilat Dosen Killer   Bab 39. Satu Darah

    Keisha duduk di pojok ruangan medis, mengenakan jaket besar milik Naya yang menjuntai hingga lutut. Tangannya menggenggam cangkir teh hangat, tapi isinya nyaris tak disentuh. Matanya menatap kosong ke jendela kecil yang tertutup embun, seolah masih tersesat antara dua dunia: realita dan sisa-sisa sistem digital VARUNA yang hampir menyerap jiwanya.Naya memperhatikannya dari seberang ruangan. Ia bisa merasakan detak jantung Keisha dari jarak sejauh itu—bukan karena sensor, tapi karena naluri. Sejak mereka kembali dari sistem, ada resonansi aneh di antara mereka. Getaran halus di dada, seperti dua frekuensi yang baru saja berhasil diselaraskan setelah lama dipaksa menjauh.“Aku nggak merasa seperti manusia biasa lagi,” gumam Keisha akhirnya.Naya mendekat, duduk di sebelahnya. “Kamu tetap manusia. Tapi memang bukan manusia biasa.”Keisha menoleh perlahan. “Apa kamu juga merasa... seolah kita terhubung? Bahkan saat aku belum pernah mengenalmu sebelumnya?”Naya menga

  • Pernikahan Kilat Dosen Killer   Bab 38. Resonansi Dua Hati

    Langkah Naya bergema di lorong bawah tanah yang sunyi. Di sekelilingnya, dinding beton tua berlapis besi menghembuskan udara dingin yang menusuk tulang. Ia mengenakan kembali helm sinkronisasi lama—bukan model terbaru, tapi yang pernah menyambungkannya ke inti sistem AULIA. Perangkat itu kini sudah dimodifikasi oleh Karina.“Sistem lama ini satu-satunya yang masih bisa membawamu masuk tanpa ditolak,” jelas Karina sebelumnya. “Tapi hanya kamu yang bisa menyentuh jantungnya.”Naya duduk perlahan di kursi sinkronisasi. Arga berdiri di belakangnya, menggenggam tangannya sebentar sebelum melepasnya. Lalu keduanya saling tatap. Seperti biasa. Mereka akan berbicara melalui tatapan mata.“Aku akan ada di sini. Sampai kamu kembali.” Arga mengangguk mantab. Meyakinkan Naya bahwa dirinya selalu ada, berdiri di belakangnya untuk mendukung dan... melindungi.Naya mengangguk, lalu menarik napas dalam. Saat helm mulai aktif, cahaya biru tua menyelimuti wajahnya. Sensor-sensor menem

  • Pernikahan Kilat Dosen Killer   Bab 37. Darah yang Menuntun

    Udara pagi di apartemen Naya dan Arga masih terasa dingin meski matahari sudah tinggi. Di atas meja, layar holo menampilkan peta panas sinyal biologis, berpendar pelan seperti denyut jantung digital.Naya berdiri di depan panel itu, kedua tangannya terkepal di sisi tubuh. Wajahnya pucat, tapi matanya tak gentar. Ada tekad sekuat baja.“Kalau Keisha benar-benar bagian dari AULIA… kita nggak bisa tunggu lebih lama,” ucapnya, setengah kepada diri sendiri.Arga mendekat, menyampirkan jaket di bahunya. “Panti itu sudah terbakar dua tahun lalu. Data di sana pasti minim. Tapi jika sinyal itu benar—”Karina memotong, masuk sambil membawa tablet data. “Kalian harus lihat ini.”Ia menyambungkan tablet ke layar utama. Tampil serangkaian gambar termal dari malam sebelumnya: seorang pria berbadan tegap mengantar gadis remaja ke mobil hitam tanpa pelat.“Wajah pria itu?” tanya Arga cepat.Karina memperbesar. “Bukan Raka. Tapi sinyal identifikasinya membawa satu kode la

  • Pernikahan Kilat Dosen Killer   Bab 36. Di balik Darah Tersimpan Kunci

    Suara alarm masih meraung samar saat sistem pusat VARUNA perlahan meredup, seperti tubuh raksasa yang kelelahan dan mulai mati. Naya dan Arga tersentak keluar dari dunia digital, nafas mereka tersengal, tubuh gemetar. Helm penyambung terlepas sendiri dari kepala mereka—terlempar karena lonjakan sinyal terakhir. Nafas Naya dan Arga terengah. Keringat bercucuran membasahi tubuh karena energi mereka hampir tersedot habis.Karina langsung menyambut keduanya dengan tatapan lega, sekaligus ngeri.“Kalian… berhasil,” katanya sambil memeriksa panel yang penuh pesan kesalahan. “Sinkronisasi utama hancur. VARUNA Prime rusak total.”Namun Arga belum bisa merasa lega. “Raka?”Karina menoleh ke layar kamera pengawas. Ruang pusat sistem kini kosong. Hanya lampu yang berkedip. Raka... menghilang. “Dia pergi sebelum sistem jatuh. Dan aku yakin dia tidak pergi dengan tangan kosong.”Mengingat ambisi Raka yang begitu besar, jelas pria itu tidak mungkin membiarkan sistem hancur begitu saja. Dia tahu sa

  • Pernikahan Kilat Dosen Killer   Bab 35. Jaringan yang Hidup

    Langkah Naya cepat dan penuh keyakinan. Masker hitamnya menutupi sebagian wajah, jaket hitam pembungkus tubuhnya yang langsing. Di tangannya, sebuah kartu akses dengan logo VARUNA bergetar dalam genggaman. Kartu itu bukan miliknya—melainkan milik seseorang yang ia temui semalam: seorang teknisi muda yang tanpa sadar membuka jalan masuk… lewat mimpi.Naya menatap layar ponselnya. Titik merah di peta bergerak semakin dekat ke gedung utama VARUNA di pusat kota. Ia sudah tahu ke mana harus pergi. Atau lebih tepatnya, sistem tahu… dan membisikkan arahnya ke dalam pikirannya. Meski Naya adalah seorang manusia sejati, sejak sistem kembali diaktifkan. Dia seperti manusia setengah robot. Terkadang ada hal-hal yang di luar kendalinya. Bahkan dia bisa bergerak seperti saat ini dengan petunjuk dari sistem yang ada dalam tubuhnya. Chif yang masih aktif itu seperti menyimpan banyak informasi yang dia sendiri tidak mengetahuinya. Da itu membuat Naya terkadang harus sekuat tenaga mengendal

  • Pernikahan Kilat Dosen Killer   Bab 34. Diantara Dua Dunia

    Gemuruh kota tak pernah berhenti. Namun dalam beberapa hari terakhir, semuanya terasa… berbeda. Bukan hanya karena gangguan sinyal dan pesan-pesan aneh yang terus muncul dari perangkat elektronik masyarakat. Tapi juga karena sesuatu yang tak bisa dijelaskan—perasaan gelisah, cemas, bahkan sedih… yang seolah datang entah dari mana. Dan semua itu dirasakan oleh semua orang.“Kayak... perasaan orang lain masuk ke kepala aku,” keluh salah satu mahasiswa Naya saat sesi bimbingan. "Kenapa rasanya jadi aneh begini?"Naya tersenyum kaku. “Mungkin kamu kurang tidur,” katanya, walau ia tahu, ini bukan soal jam tidur. Dialah pusat dari semua pemikiran itu. Namun dia sendiri untuk saat ini hanya bisa diam sambil menyusun rencana untuk menyelesaikan masalah ini. Duduk di ruang seminar kecil itu, Naya menatap layar laptop-nya yang memantulkan wajahnya sendiri. Pucat. Letih. Seperti memikul beban yang tak kelihatan. Ia tahu—VARUNA semakin berkembang. Dan perlahan… menjalar ke kepala s

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status