Share

Bab 10. Beneran di Lamar

Asrina menatap berbagai macam hadiah yang dibawa oleh sekretaris Arbian dengan bingung. "Untuk apa semua ini?" tanyanya menghentikan Doni yang tengah sibuk menghitung hadiah.

"Nona, ini semua adalah hadiah lamaran yang diperintahkan oleh Pak Arbian," terang Doni.

"Hadiah lamaran?" gumam Asrina tidak mengerti. Untuk apa hadiah lamaran? Siapa yang mau dia lamar?

"Kamu tidak ingin bersiap?"

Asrina terkejut mendengar suara itu segera berbalik dan melihat Arbian berpakaian rapih, entah sejak kapan berdiri di belakangnya.

"Bersiap untuk apa?" tanyanya menatap Arbian penuh tanya.

"Untuk melamar ke rumahmu," jawab Arbian berjalan ke sofa dan duduk di sana.

Ucapan Arbian membuat Asrina tertegun, apakah dia tidak salah dengar? Pria itu benar-benar ingin melamarnya?

"Aku akan menunggumu setengah jam. Cepat berganti pakaian," kata Arbian sambil melirik arloji yang melingkari pergelangan tangan kirinya.

"Ah, oke. Aku akan segera berganti pakaian," ujar Asrina segera berlari menuju lantai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status