Share

Bab 9. Lamaran?

Setelah berpisah dari teman-temannya Asrina tidak langsung kembali ke vila Arbian, tapi pergi ke rumah orang tuanya.

Dia masih memikirkan tawaran Arbian untuk mengadakan pesta pernikahan.

"Asri, kapan kamu datang? Kenapa hanya berdiri di situ? Ayo masuk," Kinanti terkejut dengan kedatangan putrinya segera memintanya masuk ke dalam rumah.

Asrina sadar mendengar suara mamanya, dia pun tersenyum dan memasuki rumah.

"Bagaimana pekerjaanmu? Apa kamu betah? Apa pekerjaannya sulit?" tanya Kinanti khawatir.

"Tidak, Ma. Pekerjaannya sangat mudah," jawab Asrina duduk di kursi.

"Baguslah kalau begitu," kata Kinanti berjalan ke dapur.

Beberapa saat kemudian dia keluar sambil membawa nampan berisi teh dan kue. "Nih, minum dulu."

Asrina mengambil cangkir yang di serahkan mamanya dan meletakkannya di atas meja. Kemudian, dia meraih tangan Kinanti dan memegangnya dengan kedua tangannya sedikit melamun.

"Ada apa sayang? Kamu terlihat punya banyak pikiran seperti itu. Kalau ada masalah kamu bi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status