Share

Kerjasama Dimulai

last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-24 10:09:02

Hari pertemuan dengan Andreas tiba.

Ayudhia dan Arlo sudah berada di depan lobby menunggu kedatangan Andreas. Mereka di sana bersama Mike dan Maya sebagai wakil mereka masing-masing, juga tim kuasa hukum Atelier.

Beberapa saat menunggu, akhirnya mobil Andreas tiba di Atelier bersama mobil lain di belakangnya.

Tatapan Ayudhia dan Arlo tertuju ke mobil yang berhenti di depan mereka.

Pintu mobil bagian depan terbuka lebih dulu. Steven keluar dari mobil, lalu pandangannya tertuju pada Ayudhia dan Arlo. Dia membungkukkan badan untuk memberi hormat ke Ayudhia dan Arlo, sebelum membuka pintu belakang.

Ayudhia sudah menanti penuh antusias, dia ingin memamerkan sketsa desainnya yang sudah disempurnakan.

Begitu keluar dari mobil, tatapan Andreas langsung tertuju pada Ayudhia. Pria itu langsung melempar senyum hangat untuk Ayudhia.

Tim dari Catla juga datang, Andreas memperkenalkan ke Ayudhia dan Arlo, sebelum mereka lanjut masuk perusahaan menuju ruang rapat yang sudah disiapkan.

Di dalam ruan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (6)
goodnovel comment avatar
wardah
berarti harus ke luar negri dong ya KLO kunjungan ke catla
goodnovel comment avatar
~•°Putri Nurril°•~
biar kan untuk saat ini seperti dulu. nanti ada masa nya di mana Andreas/ ayu tau kalau mereka berdua ada ikatan.
goodnovel comment avatar
Wida
akhirnya impian ayu terwujud
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Sama Kerasnya

    Ketegangan di koridor rumah sakit akhirnya mereda, kedua anak buah Andreas sudah mendapatkan perawatan, sedangkan Ayudhia kembali ke kamarnya dan baru saja selesai diperiksa oleh dokter karena Ayudhia mengeluh perutnya kram.“Bagaimana, Dok?” tanya Arlo.Dokter menoleh pada Arlo, menatap kecemasan di wajah Arlo, dokter segera menjelaskan, “Tidak apa-apa, kemungkinan kramnya terjadi karena ketakutan yang baru saja dialami oleh Nona Ayudhia.”Arlo lega walau masih cemas.“Terima kasih, Dok,” balas Ayudhia.Saat dokter akan meninggalkan kamar, Andreas masuk dengan langkah tergesa-gesa karena panik setelah mendapat kabar soal kejadian di rumah sakit.“Ayudhia,” teriaknya memanggil panik.Ayudhia dan Arlo langsung menatap ke arah Andreas datang.Mata Andreas memerah, wajahnya sedikit pucat karena cemas, tetapi ada kelegaan di sorot matanya saat melihat Ayudhia tersenyum padanya.Dia pergi menemui pengacaranya untuk mengurus perceraiannya dengan Cassandra, tetapi siapa sangka dia malah menda

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Kakek dan Cucu

    Arlo baru saja kembali dari konsultasi ke dokter soal Ayudhia apakah bisa naik pesawat atau tidak di kondisinya saat ini.Saat dia keluar dari lift untuk menuju kamar istrinya, Ayudhia terkejut melihat security yang sedang berkomunikasi dengan petugas hukum dari ponsel.“Ada apa ini?” tanya Arlo pada security yang baru saja mengakhiri panggilan.“Sebaiknya Anda menjauh dari sini, Tuan. Ada penyerangan di depan, dua orang terluka dan empat lainnya menjadi sandera. Termasuk tenaga medis, pihak polisi sedang menuju ke sini.”Bola mata Arlo membulat sempurna, ketika tatapannya tertuju ke depan, nama sang istri langsung terlintas di kepala.Tanpa menunggu waktu, Arlo mengayunkan langkah untuk mendekat, tetapi security langsung mencegahnya.“Ini sangat berbahaya!” cegah security.“Istri saya di sana, dia sedang hamil!” bentak Arlo penuh emosi.Mengambil paksa tongkat dari pinggang security, Arlo berlari cepat menuju kamar istrinya.Setibanya di koridor, Arlo melihat dua pengawal Andreas ter

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Wanita Gila

    William menatap penuh arti begitu mendengar ucapan Ayudhia. Kalimat Ayudhia memang aneh, bagaimana bisa wanita ini memiliki ide untuk menjadi cucunya?William tersenyum masamm, mungkin Ayudhia ingin hartanya sehingga minta diangkat menjadi cucu? Tetapi, mengingat kemarin yang Ayudhia mengira kalau dia kekurangan biaya, wanita ini pasti tidak tahu kalau William adalah orang terkaya di kota ini.Masih sambil menatap Ayudhia yang tersenyum dengan tatapan penuh harap, tiba-tiba William teringat sesuatu.Tatapan teduh Ayudhia, mirip tatapan mendiang istrinya.“Kamu ….” Saat akan baru saja bicara, William terkejut mendengar suara gaduh di luar kamar.Begitu juga dengan Ayudhia yang langsung menoleh ke arah pintu. Dari luar sana, terdengar suara teriakan dan bentakkan yang begitu lantang, setelah sebelumnya terdengar suara tembakan.Ayudhia sangat syok, dia menoleh pada William yang terkejut.“Tuan, bersembunyilah dulu. Biar saya lihat, ada apa di luar sana,” ucap Ayudhia. Wajahnya begitu pa

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Ide Konyol

    Tatapan William dan Ayudhia bertemu. Dia langsung mengalihkan pandangan dari Ayudhia, bantal itu untuk mengusir dokter dan perawat yang memaksanya tetap di ranjang dan tidak memperbolehkannya pulang, tetapi siapa sangka yang masuk malah wanita muda yang sebelumnya berani menceramahinya.Menatap pada William yang mengalihkan pandangan darinya. Ayudhia mencoba berjongkok dengan pelan saat mengambil bantal dari lantai.Menepuk lembut bantal untuk menghapus kotoran yang menempel, Ayudhia lalu melangkah menghampiri ranjang William.Begitu meletakkan kembali bantal di ranjang William, ekor mata Ayudhia melirik ke selang infus yang menggantung, bahkan ada bercak darah di tangan William, “Kenapa infus Anda terlepas lagi? Anda yang melepasnya lagi, Tuan?”William mengarahkan pandangan pada Ayudhia. Wanita ini terlalu ikut campur.“Mau apa kamu ke sini?” tanyanya, lalu tatapan William tertuju ke tiang infus yang dibawa Ayudhia, matanya menelusuri selang yang menggantung, hingga pandangannya jat

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Keributan Dari Kamar Depan

    Ayudhia menatap Arlo yang sedang mengupas apel untuknya, dia tersenyum sampai membuat Arlo menoleh ke arahnya dan bertanya, “Ada apa?”“Tidak ada,” balas Ayudhia sambil masih mempertahankan senyumnya.Senyum kecil berhias di wajah Arlo, ketika selesai memotong apel, dia segera menyuapkan ke mulut Ayudhia.Ketika keduanya sedang menikmati apel, suara pintu terdengar terbuka, Arlo dan Ayudhia menoleh bersamaan ke pintu, pengawal bayaran Andreas menyampaikan ada beberapa orang yang ingin menjenguk Ayudhia.Begitu mendengar nama Maya disebut, Ayudhia langsung meminta pengawal mengizinkan mereka masuk.Beberapa detik berikutnya, Maya dan yang lain masuk bersama, mereka menyapa Arlo lebih dulu, semua orang lalu menyapa Ayudhia.“Kukira kamu dan Pak Arlo ke mana karena sudah tidak ada di Catla, ternyata kamu malah dirawat?” tanya Maya.Ayudhia tersenyum kecil, lalu dia membalas, “Iya, aku anemia saja.”Maya dan yang lain percaya.Mereka di sana cukup lama, sampai staff lain pamit pulang ke h

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Masih Tidak Sadar

    Andreas meninggalkan rumah sakit. Sepanjang mobil melaju di jalanan, tatapan Andreas masih begitu datar memandang keluar jendela.Tak butuh waktu lama, Andreas akhirnya tiba di rumah sakit tempat Henry dirawat. Di sana, Steven sudah menantinya.Begitu turun dari mobil, Andreas langsung bertanya, “Kamu sudah memastikannya?”Steven mengangguk pelan. “Sudah, Tuan.”Masih dengan wajah datarnya, Andreas menatap bangunan rumah sakit di depannya, sebelum dia mengayunkan langkah menuju pintu masuk rumah sakit.Andreas dan Steven melangkahkan kaki di koridor rumah sakit. Saat hampir mencapai tujuan, langkah Andreas terhenti, tatapannya tertuju pada Cassandra yang bersimpuh di lantai memandang ke pintu kam

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status