Home / Rumah Tangga / Pernikahan Kontrak Yang Abadi / Bab 4. Menikahlah denganku.

Share

Bab 4. Menikahlah denganku.

Author: Any Anthika
last update Huling Na-update: 2022-10-27 13:09:33

Sudah sehari semalam Arumi berada di apartemen milik Hanzero. Arpha seperti tau cara menghargai wanita, bersedia menyiapkan semua kebutuhan Arumi dengan bantuan pelayan lain. 

Arumi berterima kasih untuk itu. Arpha hanya mengangguk sambil sekali lagi mengatakan jika Arumi harus bertingkah baik dan bekerja dengan baik. 

Arumi mengiyakan, meski sebenarnya dia tidak tau apa yang harus dikerjakan disini. 

Tidak tau apa yang harus diperbuat selain hanya mondar mandir. Masak pun tidak ada menyentuh selain dirinya sendiri. 

Beruntung Arpha sedikit mau memakannya. 

Arumi bukan tidak coba menawarkan makanan pada Hanzero yang sejak semalam tidak keluar kamar. Tapi Arumi malah hanya mendapat usiran kasar dari Pria itu.

Hingga sore hari Arumi kembali ke kamarnya.

Sementara Hanzero masih berada di kamarnya. Tidak ada yang dilakukannya kecuali duduk bersandar di sofa dengan kepala bersandar. Pikirannya tak karuan.

Besok, adalah hari pernikahannya. Bukan dia tidak khawatir atau panik. Apa yang akan terjadi? Sungguh ini membuat Hanzero stres berat.

Puluhan panggilan tak terjawab, bahkan puluhan Chat dari sang Ibu dan kakak perempuannya tidak ia jawab.

Hanzero tidak tau harus bicara apa kepada mereka. Tidak tau apa yang harus dijelaskan. Membatalkan Pernikahan sudah terlambat tentunya. Semua persiapan sudah matang, ini pasti akan membuat keluarganya jantungan.

"Vanya Sialan! Aku akan menghabisimu jika aku bisa menemukanmu!" Hanzero memaki. Meremas rambutnya. Hingga ketukan Arpha terdengar.

Hanzero membiarkan itu sampai Arpha sendiri yang membuka pintu dan berjalan masuk menghampiri.

"Tuan Hanz."

Hanzero tidak menyahut juga menoleh. Arpha duduk di hadapannya. Melirik Ponsel milik Hanzero yang berdering dan mengulurkan tangan hendak meraihnya.

"Jangan mengangkatnya!" Ucap Hanzero membuat Arpha segera menarik mundur tanganya.

"Nyonya Tuan."

"Biarkan saja."

Arpha membuang nafas berat. Dia tau keresahan Bosnya. Ini bukan masalah sepele.

"Kita harus mencari jalan keluar Tuan. Jika anda mau, hari pernikahan anda tidak perlu batal."

Hanzero seketika mendongak untuk menatap lekat Arpha. 

"Maksudmu?"

"Mencari pengantin pengganti. Hanya itu yang bisa menyelamatkanmu. Nama baik keluarga dan menutup aib keluarga." Jelas Arpha.

Hanzero terdiam. Nampak sedang memikirkan usul Arpha. Kemudian Hanzero mengangguk angguk. 

"Itu ide yang cukup cemerlang."

"Tapi masalahnya, siapa wanita yang akan menjadi pengantin pengganti Anda Tuan. Kita harus berhati hati soal memilihnya." Tambah Arpha. 

Hanzero pun kembali berpikir keras. Siapa kira kira yang bisa di percaya?

Saat keduanya sedang sama sama berpikir keras, Arumi masuk untuk mengantarkan minuman yang dipesan Arpha tadi.

"Maaf Tuan. Minumannya."

"Letakkan disini." Sahut Arpha meminta Arumi membawa Minuman ke atas meja.

Hanzero tanpa sengaja menoleh dan pandangannya bertemu dengan Arumi. Wanita itu langsung menundukkan wajahnya dan cepat melangkah mendekati meja dan menaruh minuman dari atas nampannya.

"Permisi Tuan." Arumi segera menarik mundur kakinya untuk berlalu. Tapi tiba tiba Hanzero menangkap pergelangan tangannya.

"Tunggu sebentar. Aku perlu bicara."

Jantung Arumi hampir saja berhenti. Lututnya sampai gemetaran. Apa Tuan Hanz akan meminta uangnya? Astaga! Arumi terlihat sangat pucat.

"Duduklah." Hanzero meminta Arumi untuk duduk. Arpha kini berdiri dan menggeser kakinya.

"Duduklah Nona. Tidak apa apa. Mungkin Tuan Hanz sedang ada perlu denganmu." Ucap Arpha.

Arumi masih dengan ketakutan akhirnya duduk di hadapan Hanzero dengan wakh tertunduk.

"Siapa namamu?" Tanya Hanzero.

"Arumi Tuan." Jawab gugup Arumi tanpa mengangkat wajahnya.

"Apa benar kau sudah bercerai dari suamimu?" Kembali Hanzero bertanya.

Arumi hanya menjawab dengan anggukan.

"Baiklah Arumi. Aku sudah mengeluarkan uang begitu banyak untuk menebusmu dari Lubis. Jika aku meminta uangku kembali, apa kau bisa mengendalikannya?" Tanya Hanzero, kali ini membuat Arumi mendongak.

"Tuan. Saya tidak mungkin mempunyai uang sebanyak itu. Tapi jika anda memintanya, saya pasti akan mengembalikan walau saya tidak bisa menjanjikan sampai kapan saya bisa melunasinya. Tapi saya akan tetap berusaha walau harus seumur hidup saya." Jawab Arumi. Sekarang airmatanya lolos dihadapan Hanzero.

"Oh.. Baiklah. Jadi begini. Aku akan menganggap hutangmu lunas, tapi dengan satu syarat. Menikahlah denganku."

Jedar!

Kata kata itu begitu mengejutkan Arumi, Arpha pun sempat terkejut karena tidak menyangka jika Tuannya akan memilih Wanita ini untuk menjadi pengantin penggantinya.

"Me-Menikah?" 

"Ya. Menikahlah denganku besok."

"Besok??" Arumi semakin terkejut. Kenapa nasibnya Seperti ini? Lepas dari Lubis kembali bertemu dengan laki laki yang akan memaksanya untuk menikah lagi ?

"Kamu tidak usah khawatir. Kita hanya akan menikah kontrak. Selama beberapa waktu tertentu. Setelah situasi aman, aku akan menceraikanmu dan kau bisa bebas kemana pun kau mau. Jadi , bantu aku menyelamatkan nama baik ku, dan hutangmu kuanggap lunas. Bagaimana?" 

Arumi masih belum bisa berkata apa apa.

"Pikirkan baik baik Arumi. Tidak akan ada yang dirugikan dalam pernikahan nanti. Aku tidak akan menuntut apapun kepadamu kecuali hanya berpura pura lah menjadi istri yang mencintaiku di hadapan seluruh orang termasuk keluarga ku. Aku sudah menyelamatkan hidupmu dari Lubis mesum itu. Dan kau harus menyelamatkan aku." Tambah Hanzero.

"Tapi, sebenarnya ada apa Tuan? Dan kenapa harus saya. Saya,"

"Arpha akan menceritakan nanti. Sekarang jawab saja. Apa kau bersedia? Aku tidak punya banyak waktu untuk memilih wanita mana yang akan menjadi Mempelai wanita ku besok. Dan aku butuh jawabanmu sekarang."

Arumi terdiam, dia bisa sedikit paham sekarang. Sepertinya pria dihadapannya ini sedang mempunyai masalah yang cukup serius.

"Baiklah Tuan. Aku bersedia. Tapi anda harus berjanji , jika anda tidak akan mempersulit saya dalam pernikahan itu." 

Hanzero menarik nafas lega, menoleh pada Arpha yang Mengangguk mantap.

"Arpha akan membuat surat perjanjian kita. Apa yang kau inginkan kau bisa sebut saja. Arpha akan menulisnya." Ucap Hanzero. 

Arumi hanya mengangguk.

"Pergilah, dan beristirahat lah. Terima Kasih atas kesediaan mu." Ucap Hanzero.

Arumi mengangguk kembali dan segera beranjak.

"Mari Nona. Aku akan mengantarmu." Arpha mengiringi langkah Arumi keluar dari Kamar Hanzero.

"Terimakasih Nona Arumi. Kau sudah bersedia membantu Tuan Hanz." Ucap Arpha saat sudah berada di depan kamar Arumi.

Arumi menoleh. "Sebenarnya ada apa Tuan? Kalau boleh, saya hanya ingin tau sedikit agar tidak bingung nantinya." 

Arpha mengangguk, lalu membukakan pintu untuk Arumi. "Masuklah. Aku akan memberitahumu."

Arumi pun masuk tanpa ragu, Arpha mengikuti dengan biarkan pintu terbuka lebar.

"Taun Hanzero dikhianati kekasihnya tepat setelah undangan pernikahan mereka sudah tersebar. Itu pasti menyakitkan hatinya. Dia tidak mungkin membatalkan hari itu atau nama baik dirinya dan keluarganya akan hancur seketika. Itu sebabnya Tuan Hanzero begitu kacau!"

Arumi mengangguk, sekarang dia sadar betapa besar masalah Hanzero.

"Tapi kenapa wanita itu begitu ceroboh? Tidak mungkin tidak alasan bukan?" Tanya Arumi.

"Kekasih Tuan Hanz adalah adik kandung dari Lubis. Semua orang tau riwayat tidak baik mereka. Tapi Tuan Hanz dibutakan oleh cinta membuat dia tidak mempercayai semua perkataan orang termasuk Ibunya sendiri. Jika Kekasihnya itu hanya ingin membuatnya hancur." 

Arumi sekarang mulai mengerti. Dia sangat menyayangkan tindakan bodoh wanita itu. Tapi, entahlah. Arumi tidak bisa ikut campur urusan mereka. Karena saat ini dia hanya semata mata ingin membantu dirinya sendiri menebus hutangnya ada Hanzero. Meskipun dengan cara menikah kontrak dengannya. 

"Baiklah. Sekarang beristirahatlah dengan baik. Dan siapkan dirimu untuk besok dengan sebaik baiknya. Ku mohon kerjasamanya." Ucap Arpha, kemudian keluar dari kamar itu dan menutup pintu.

______

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 113. Happy Ending.

    Hampir seperapat jam, akhirnya mobil Hanzero tiba di klinik.Hanz memarkirkan mobilnya.Hanz keluar, lalu memanggil suster untuk membantu Arumi.Dua orang suster mengikuti Hanz sampai mobil dengan membawa brankar.Tiba di mobil Hanz langsung menyuruh Mama keluar terlebih dulu, lalu setelahnya Hanzero membantu Arumi untuk keluar."Pelan pelan Hanz." ucap Mama.Perlahan Hanzero mengendong Arumi, lalu memindahkannya membaringkan tubuh Arumi di atas brankar.Kedua suster mendorong brankar masuk ke dalam klinik.Hanz selalu setia menemani, tanggannya menggenggam erat tangan Arumi, berjalan bersebelahan dengan brangkar. Sedangkan Mama mengikuti dari belakang.Tidak berapa lama tiba di ruang bersalin."Maaf. Yang bisa masuk hanya satu orang." ucap suster memberitahu."Kamu saja yang masuk, temani Arumi." ucap Mama pada Hanzero. Hanzero mengangguk lalu ikut masuk bersama suster.Mama tahu setiap istri yang melahirkan pasti ingin di temani suaminya, sama halnya dengan Mama dulu saat melahirkan

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 112. Arumi Kontraksi.

    Arumi kontraksi!Arumi menunggu Hanz di dalam mobil. Arumi sudah tidak sabar untuk menyantap belalang goreng.Liurnya sudah ingin menetes membayangkan betapa renyahnya belalang berpadu gurih l,pedas manisnya bumbu.Uh! Pasti sangat nikmat.Ngidam yang ektrim bukan?Arumi pun baru kali ini sebenarnya, sebesar ini Arumi belum pernah merasakan namanya belalang goreng atau mungkin ini bawaan bayi? Entahlah!Hanz kembali kedalam mobil setelah mendapatkan apa yang di inginkan istrinya. Sebagai suami yang baik Hanz selalu melakukan apa saja yang membuat Arumi bahagia, asal itu tidak melanggar norma norma yang ada."Ini Sayang." Hanz mengulurkan tangan yang memegang satu cup berisi belalang goreng pedas manis.Hanz sendiri sebenarnya agak ngeli jika melihat melihat hewan sejenis belalang. Apa lagi untuk memakannya.Tidak dulu deh!Kres!Kres!Terdengar bunyi belalang saat Arumi mengunyahnya. Hanzero hanya menatapnya dengan tatapan aneh. Tidak berapa lama Hanz kembali tersadar, Ia pun menyala

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 111. Menjenguk Vanya.

    Hoam. Arumi menutup mulutnya.Saat ini Arumi baru saja bagun tidur siang, Arumi tersenyum pertama kali ketika membuka mata pemandangan indah ada di hadapannya.Bagaimana tidak!Wajah Hanzero berada tepat di hadapan wajahnya. Malam tadi mereka tidur saling memeluk satu sama lainya.Arumi membelai wajah tampan Hanzero, hidung mancung, alis tebal ukiran wajah yang indah membuat ketampanan nya semakin bertambah.Semakin hari Arumi semakin memupuk cintanya hingga tumbuh subur di dalam hati.Ketika Arumi sedang fokus membelai wajah Hanzero, tiba tiba Hanzero membuka mata."Sudah puas belum, lihat suamimu yang tampan ini." goda Hanzero.Membuat Arumi reflek melepaskan tangannya.Pipinya pun memerah merona karena malu.Hanz suka melihat Arumi saat tersipu malu seperti saat ini." M_mas udah bangun." Arumi mengalihkan pembicaraan."Mas udah bangun sebelum kamu bangun tadi." jawab Hanzero, yang membuat Arumi membuka mulutnya lebar.' Ya ampun, berarti Mas Hanz tahu dong! Aku menciumnya tadi.' b

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 110. Berbelanja Keperluan Bayi.

    Lubis memperhatikan gambar yang di tunjuk Alika, raut wajahnya seketika berubah.Lubis memperhatikan foto USG yang ada di tangannya.Mata berbinar memancarkan kebahagian."Alika! Apa keponakan ku laki laki?" tanya Lubis dengan nada sangat bersemangat.Alika mengangguk."Ia Mas, menurut hasil USG ini bayi Vanya berjenis kelamin laki laki." "Haah!" Lubis memeluk Alika dengan penuh rasa bahagia."Alika, Aku sungguh bahagia mendengar kabar ini." ucap Lubis yang masih memeluk Alika erat.Sedari dulu Lubis memang sangat menginginkan bayi laki laki, namun Tuhan belum menghendakinya.Dan sekarang!Lubis akan memiliki keponakan laki laki. ______Hubungan Lubis dan Hanzero berangsur membaik setelah kejadian tempo lalu. Bukan hanya dari hubungan bisnis saja tapi di kehidupan pribadinya juga.Arumi sering mengajak berkunjung ke kediaman Lubis untuk sekedar menjenguk Vanya.Walau Vanya sendiri tidak pernah berinteraksi langsung dengan Arumi. Karena memang Vanya banyak melupakan orang orang di

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 109. Saling Memaafkan.

    Dokter Lidia tersenyum, lalu pandangannya mengarah ke layar. "Sepertinya Dede bayi masih malu malu, tuh liat di sembunyikan." ucap Dokter Lidia terkikik pelan.Posisi bayi saat ini sedikit memiringkan tubuhnya hingga bagian alat kelaminnya tertutupi.Hanzero dan Arumi menarik sudut bibirnya mengukir sebuah senyuman.Ini yang pertama bagi Arumi dan Hanzero jadi mereka begitu bahagia saat mendengar detak jantung bayinya untuk yang pertama kali.Di dukung dengan fasilitas kesehatan yang sudah canggih, bisa melakukan USG 3 Dimensi."Sepertinya memang seperti itu Dok." ucap Hanzero.Setelah pemeriksaan selesai, Arumi kembali duduk.Dokter Lidia menjelaskan apa apa saja yang boleh Arumi lakukan.Setelah selesai Arumi dan Hanz keluar ruangan Dokter.Hanz mengandeng Arumi, berjalan hendak keluar."Hanzero tunggu!" panggil seseorang dari belakang.Hanz menghentikan langkahnya, begitu juga Arumi. Kedua nya berbalik.Lubis! batin Hanzero.Arumi menyikut pelan lengan Hanzero."Mau apa dia Mas? bis

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 108. Periksa Kandungan.

    Pemberitaan pagi ini di penuhi pemberitaan tentang klarifikasi Hanzero kemarin malam. Berbagai judul yang muncul membuat Hanz geleng geleng kepala.‘Klarifikasi mantan tunangan vanya terkait skandal viralnya’‘Mantan tunangan Vanya tidak mau ikut campur’Masih banyak lagi judul pemberitaan yang menurut Hanz sangat tidak penting.Semenjak vidionya viral, Vanya bukan hnaya kehilangan pekerjaannya sebagai model. Banyak PH yang memutus hubungan kerja sepihak.Hal itu membuat Vanya frustasi, bahkan Vanya harus menanggung malu atas perbuatannya sendiri. Dan semenjak itu Vanya tidak menunjukan batang hidungnya, karena setiap hari banyak wartawan di depan rumah Lubis, bahkan Lubis sampai menambah penjaga untuk mengaja keamanan rumahnya.Bukan hanya Vanya yang menanggung akibatnya, tapi Lubis ikut menangung imbas dari kelakuan adik perempuannya.Setelah berita Vanya naik ke permukaan banyak insvertornya yang memutus buhungan kerja sama mereka. Walau Lubis sudah berusaha menjelaskan namun mere

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 107. Klarifikasi Hanzero

    Hanzero mulai kesal, para wartawan tidak ada satupun yang pergi, mereka masih menunggu Hanzero."Arp. Kita pulang sekarang, jika menunggu mereka mau sampai kapan?" Hanzero mulai putus asa.Hanzero sudah menunggu dari jam tujuh malam dan sekarang sudah pukul sembilan, selama itu Hanzero menunggu."Baik Tuan, tapi satu satunya jalan. Tuan harus menghadapi mereka." "Tidak ada pilihan!" hanya itu yang keluar dari mulut Hanzero.Hanzero melangkahkan kaki keluar dari ruangannya diikuti Arpha.Keduanya berjalan, melewati lorong. Tibanya di di ujung lorong tepatnya dimana pintu lift berada.Arpha dengan cekatan menekan tombol 1 dimana lantai dasar berada.Tring!Pintu lift terbuka, Hanzero bersama Arpha masuk.Pintu lift tertutup, membawa Hanz dan Arpha menuju lantai dasar gedung.Beberapa menit kemudian Hanz bersama Arpha, tiba di lantai bawah.Setelah pintu terbuka, Hanz bersama Arpha keluar.Para wartawan yang melihat pun langsung heboh."Lihat! Itu Tuan Hanzero keluar!" Teriak salah sat

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 106. Tidak ada urusan dengan ku!

    Pagi ini dihebohkan dengan berita Viral seorang model hamil di luar nikah.Bahkan vidionya sudah tersebar di berbagai aplikasi di medsos.Berita di TV pagi ini hanya semua membahas Vidio Viral yang beredar, dalam waktu semalam Vidio itu sudah tersebar luas dan menjadi trending no 1.Vidio berdurasi beberapa menit itu menampilkan seorang wanita sedang memohon dan meraung pada seorang pria, tapi pria tersebut tidak mempedulikannya bahkan meninggalkan wanita itu.Suara si wanita pun terdengar sangat jelas, bahkan wajahnya terekspos dengan sempurna.Ya! Wanita itu adalah Vanya.Tanpa di sadari semalam ada seorang wartawan yang kebetulan sedang berada di situ.Keberuntungan bagi seorang wartawan mendapat berita sepanas ini.Namun kehancuran bagi Vanya, bukan hanya nama baiknya yang tercoreng tapi karirnya pun akan ikut hancur."Mas!" teriak Alika, begitu sampai di kamar."Kenapa? Pagi pagi sudah ribut!" bentak Lubis yang baru saja keluar kamar mandi.Alika mengambil napas sebelum kembali b

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 105. Kehancuran Vanya part 2

    Vanya masih saja mengelak tidak mau mengakui kebenarannya.Lubis mulai jengah.Lalu Alika yang sedari diam, mulai berbicara."Lebih baik sekarang kita cek ke Dokter, untuk memastikan kebenarannya jika Vanya beneran hamil atau tidak. Jika terbukti Vanya hamil maka, kamu Mas." Tunjuknya pada Lubis."Harus segera menikahkan Vanya dengan laki laki yang sudah menghamilinya sebelum publik tahu dan akan mencoreng nama baik mu dan keluarga." Vanya menggeleng.Jika ke rumah sakit pasti akan ketahuan. Batin Vanya.Aku harus mencari alasan untuk ini. Lagi pula aku belum memberitahu David soal kehamilanku."Aku gak mau ke Dokter!" Tolak Vanya."Lagipula aku tidak hamil, aku hanya sedang tidak enak badan." Elak Vanya."Aku hanya butuh istirahat. Itu saja!" Vanya berdiri dan langsung pergi meninggalkan Lubis dan Alika."Vanya! Aku belum selesai berbicara!" Teriak Lubis, namun Vanya tidak menghiraukan dan melanjutkan langkahnya.Sampai di kamar Vanya mendudukan diri di pinggir tempat tidur.Sungguh

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status