Pernikahan Kontrak Yang Abadi

Pernikahan Kontrak Yang Abadi

By:  Any Anthika  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
10 ratings
113Chapters
33.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Brengsek!" Hanzero melempar Ponselnya. Pria itu duduk lemas meremas rambutnya. Hari Pernikahan hanya tinggal hitungan hari, lalu kekasihnya pergi meninggalkannya dengan laki laki lain. Apa yang harus Hanzero lakukan sekarang untuk menyelamatkan nama baiknya? Seorang Hanzero, Presdir Perusahaan Jaya Dipa, mana mungkin gagal menikah karena dikhianati? Arumi, wanita bersuami kejam yang gemar berjudi dan main perempuan ini. Harus menjadi korban kekejaman suaminya. Diceraikan dan jual hanya untuk menebus hutang hutang suaminya. Kedua orang ini bertemu dalam keadaan sama sama terluka. Hanzero melempar sebuah surat perjanjian untuk Arumi. "Menikah Kontrak denganku! Maka kau bisa menyelamatkan nama baikku dan sebagai imbalannya aku akan menganggap hutangmu padaku saat aku menebusmu dari pria brengsek itu lunas." Tidak punya pilihan lain, Arumi hanya bisa mengangguk karena dia juga tidak mungkin sanggup untuk membayar hutangnya pada Hanzero.

View More
Pernikahan Kontrak Yang Abadi Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Fiza Khoiryah
baru baca 2 bab dan membosankan ...
2024-03-06 13:09:25
0
user avatar
De Lilah
Aaaa manisssnya... meski awalnya tragis
2024-01-14 20:27:41
0
user avatar
SG8
Izin promo thor : "Ayah Jagoan Yang Menyamar". Pena : mic.assekop. Terimakasih...
2023-10-12 21:47:47
0
user avatar
Any Anthika
Ayo. Mampir ke Karya-karya kak any lainnya yang seru; Suami Dadakan Ku Ternyata Bos!, Anak Jenius Milik Sang Presdir.
2023-09-26 04:48:32
1
user avatar
Asri Setyorini
suka dgn sosok hanz yg selalu mengutamakan keluarga. semoga ada lanjutannya lg..
2023-09-26 00:07:55
2
user avatar
INDRY
semoga bukuku istri muda kesayangan paman ceo juga bisa sukses kayak buku kakak. Kak Any inspirasi ibu rumah tangga...
2023-09-14 20:43:25
2
user avatar
Rudi Fast
cerita yang bagus
2023-07-03 00:55:12
0
user avatar
Irma Kurniawaty
ceritanya bagus
2023-06-30 17:12:20
0
user avatar
Erny Marlin
ceritanya asyik, jadi penasaran
2023-05-28 17:00:13
0
user avatar
Mohammad Alamsyah
ceritanya bagus
2022-11-29 16:35:41
2
113 Chapters
Bab 1. Kaburnya Sang Tunangan
Suara ketukan Palu dari sang Hakim beberapa saat yang lalu sudah mampu meluluh lantahkan Harapan Arumi. Dia tidak menyangka jika suaminya tega menceraikan dirinya tanpa alasan yang jelas. Namun ternyata bukan hanya itu luka yang diberikan suaminya padanya.Baru saja dia melangkah keluar dari Gedung Kantor Pengadilan Agama, baru saja Arumi menghapus air matanya, seseorang sudah menyeretnya.Arumi bahkan tidak sempat untuk berteriak meminta pertolongan karena seseorang yang dibantu beberapa orang lain itu sudah mendorongnya ke dalam sebuah Mobil dan membawanya ke sebuah tempat.Tanpa menghiraukan jeritan Arumi yang terus meronta, Mereka melajukan mobil dengan sangat kilat. Ketika mobil berhenti di sebuah Rumah yang cukup besar, Mereka kembali menyeret Arumi untuk memasuki sebuah Ruangan."Mas Bryan!" Arumi sempat terkejut saat melihat pria yang sudah menjadi mantan Suaminya itu berada di ruangan ini. Ada seorang laki laki lain yang nampak tak asing bagi Arumi di hadapan mantan suaminya.
Read more
Bab 2. Melarikan diri.
Hanzero nampak frustasi sekali. Otaknya begitu Stres memikirkan kenyataan pahit akhir dari hubungannya dengan Vanya sang kekasih laknatnya.Hanzero melangkah keluar dengan gontai diikuti Arpha."Apa anda ingin pulang Tuan?" Tanya Arpha.Hanzero belum bersuara sampai di depan mobilnya."Kita ke Apartemen saja Ar, aku ingin menenangkan diri.""Baik!" Arpha dengan cekatan membuka pintu mobil untuk Presdir nya. Dan setelah memastikan Hanzero duduk dengan baik dia pun melajukan mobilnya."Jangan katakan apapun pada Ibuku. Aku tidak ingin membuatnya semakin kecewa."Arpha hanya mengangguk. Dia sudah paham bagaimana harus menghadapi Ibu Hanzero. Untuk mendapatkan restu sang Ibu saja, Hanzero perlu waktu yang cukup lama untuk Ibu mau menerima Vanya. Lalu masalah ini? Itu sudah pasti akan membuat Ibu syok, dan bisa bisa jantungan.Ibu bukan tanpa alasan tidak menyukai Vanya. Bukan hanya Royal dan kurang menjaga hubungan baik dengan keluarga calon mertua, tapi Ibu tau jika Vanya juga dari kelua
Read more
Bab 3. Menembus Arumi
Arpha terlihat berjalan mendahului Hanzero dari Cafe itu. Lalu segera membukakan pintu mobil untuk Hanzero. Namun betapa terkejutnya Hanzero saat ia hendak masuk malah mendapati seorang wanita meringkuk di jok mobilnya."Heh, apa yang kau lakukan? Kau mau mencuri?" Tegur Hanzero.Arumi menoleh dengan wajah pucat.Menatap dua pria yang sudah menatap penuh curiga padanya."Tuan, tolong saya. Biarkan saya bersembunyi disini. Ada yang mengejar saya dan hendak memaksa saya untuk menikah dengannya. Tolong saya tuan. Saya tidak mau menikah dengan pria itu.""Apa peduliku! Cepat keluar!" Bentak Hanzero."Tuan. Kasihani saya. Saya mohon." Arumi tidak menyerah untuk mengiba. "Nona keluarlah! Jangan menunggu Tuan ku marah." Sekarang Arpha yang membentak Arumi. Arumi tapi masih bertahan hingga Hanzero hilang kesabaran dan menarik tangan Arumi agar keluar.Hanzero akhirnya bisa membuat Arumi keluar dari mobilnya bersamaan dengan gerombolan Lubis datang menghampiri mereka."Dasar wanita Jalang.
Read more
Bab 4. Menikahlah denganku.
Sudah sehari semalam Arumi berada di apartemen milik Hanzero. Arpha seperti tau cara menghargai wanita, bersedia menyiapkan semua kebutuhan Arumi dengan bantuan pelayan lain. Arumi berterima kasih untuk itu. Arpha hanya mengangguk sambil sekali lagi mengatakan jika Arumi harus bertingkah baik dan bekerja dengan baik. Arumi mengiyakan, meski sebenarnya dia tidak tau apa yang harus dikerjakan disini. Tidak tau apa yang harus diperbuat selain hanya mondar mandir. Masak pun tidak ada menyentuh selain dirinya sendiri. Beruntung Arpha sedikit mau memakannya. Arumi bukan tidak coba menawarkan makanan pada Hanzero yang sejak semalam tidak keluar kamar. Tapi Arumi malah hanya mendapat usiran kasar dari Pria itu.Hingga sore hari Arumi kembali ke kamarnya.Sementara Hanzero masih berada di kamarnya. Tidak ada yang dilakukannya kecuali duduk bersandar di sofa dengan kepala bersandar. Pikirannya tak karuan.Besok, adalah hari pernikahannya. Bukan dia tidak khawatir atau panik. Apa yang akan
Read more
Bab 5. Hari Pernikahan
Sepanjang malam Arumi tidak bisa memejamkan matanya. Pikirannya terus melayang tak tentu arah. Sebenarnya dia tidak terlalu memikirkan tentang hari besok. Sebab dia yakin, hari pernikahan besok hanyalah sebatas sandiwara saja. Jadi dia tidak terlalu memikirkan itu. Namun yang mengganggu pikirannya adalah, kenapa Bryan begitu tega? Lima tahun pernikahan yang dijalani penuh perjuangan berakhir pengkhianatan. Bukan dia tidak bertahan dengan segala beban dan penderitaan yang diberikan Bryan. Tapi semua itu ternyata sia sia. Namun Arumi masih beruntung karena belum sempat diberi keturunan dalam pernikahannya. Jika sudah, mungkin bukan hanya dia yang akan terluka.Hingga hampir sepertiga malam, Arumi baru bisa memejamkan matanya. Rasanya baru satu jam Arumi tertidur, pintu kamar sudah diketuk seseorang dari luar. Arumi beranjak bangun untuk mengintip."Nona. Persiapkan dirimu. Kita akan segera berangkat!" Arumi tertegun menatap Arpha yang sudah berdiri didepan pintu. Gila! Dia melupakan
Read more
Bab 6. Semua orang menyukai Arumi
Pesta Pernikahan Hanzero telah usai. Para tamu undangan telah menarik tubuhnya satu persatu untuk pulang. Arumi nampak lelah dengan begitu banyaknya ucapan selamat untuk dirinya. Sementara Hanzero terlihat sumringah. Dia tidak membayangkan jika Hari yang ia khawatir ini bisa berjalan lancar dan semenyenangkan ini. Semua orang terus memuji pengantinnya. Bahkan beberapa teman dekatnya yang menyadari jika wanita yang dinikahi Hanzero itu bukanlah Vanya pun nampak terpukau dan melontarkan banyak banyak pujian padanya.Apalagi desas desus tentang kaburnya Vanya pun sudah menyebar walaupun baru masih sebagian orang yang mendengarnya."Tuan Hanz. Anda adalah Pria beruntung. Membuang sampah dan mendapatkan Berlian!" Hanzero tersenyum lebar dengan bangga dan semakin berdebar jantungnya. Kembali melirik Arumi yang saat ini tengah sibuk dengan Mamanya. Kenapa harus kawin kontrak? Coba saja kalau bukan, aku pasti akan sangat bahagia. Tak sadar Hanzero tersenyum senyum sendiri."Apa Tuan mulai
Read more
Bab 7. Tidak Ada Malam pertama.
Hampir tengah malam, mobil mereka tiba di Apartemen. Arpha segera pergi ke kamarnya setelah memastikan mereka masuk ke dalam Apartemen. Membanting tubuhnya di kasur untuk melepaskan penat. Lelah badan dan pikiran akibat terlalu andil dalam masalah bosnya. Arpha bisa bernafas lega sekarang. Satu masalah sudah selesai Meskipun harus dengan main sandiwara.Tapi ada yang mengganggu pikirannya. Nyonya besar dan Nona Shela sudah tau atau curiga dengan pernikahan mereka?Bagaimana mereka bisa mengetahuinya? Ah, bisa kacau sebelum waktunya!Arpha hanya bisa berharap, Pernikahan mereka akan bisa berubah arah.Tidak lagi dengan status pernikahan kontrak. Dia berharap begitu. Ini akan meringankan pekerjaannya.Hanzero sudah mengantar Arumi ke depan kamar. Membukakan pintu untuk Arumi."Terimakasih Tuan.""Tidak masalah. Seharusnya aku yang berterima kasih. Kau sudah banyak membantuku malam ini.""Ah tidak juga. Aku punya hutang begitu banyak padamu. Sepertinya ini belum terasa lunas."Kau bena
Read more
Bab 8. Mencari Kesempatan dalam Kesempitan
Mama terlihat tersenyum. 'Wah ternyata menantuku pintar memasak. Jika begini tidak khawatir Hanz akan kelaparan.hehehe' tanpa sadar memuji dalam hati."Kalau begitu kita makan malam bersama saja ya Ma, kak Shela. Biar aku memanggil Tuan Hanz dulu." Ucap Arumi."Tuan?" Dua wanita itu seketika menoleh.Arumi langsung tersadar dan menutup mulutnya. "Maksudnya, Mas Hanz." Hehe, Arumi keceplosan.Mama dan ka Shela mengangguk secara bersamaan. Arumi pun cepat cepat berlalu dari dapur pergi kekamar untuk memanggil Hanzero."Ma. Jangan lupakan tujuan kita kesini!" Ucap Shela memperingatkan. Walaupun begitu ia begitu kagum pada Arumi.Ceklek..Arumi membuka pintu kamar,terlihat Hanz masih tertidur pulas disana. Sebenarnya Hanz sudah terbangun saat mencium bau masakan tadi,hanya saja ia pura pura tidur saat mendengar seseorang membuka pintu kamarnya."Tuan. Apa anda belum bangun?" "Emm.." Hanzero pura pura menggeliat."Kenapa?" Menoleh pada Arumi."Ada Mama dan Kak Shela disini.""Hah.. Mama d
Read more
Bab 9. Drama
____Makan malam telah usai. Arumi terlihat sibuk membereskan bekas makan mereka. Mama ingin membantu, tapi Arumi mencegah. Lalu Shela akhirnya turun tangan untuk membantu. Sementara Hanz mengajak Mama ke ruang tengah.Mengobrol ringan disana sambil sesekali Mama masih menyindir Malam pertama mereka.Shela menyusul setelah selesai membantu Arumi. Kemudian Arumi juga dengan membawa cemilan.Nampak seperti Keluarga Bahagia sebagaimana mestinya. Hanz duduk menempel tubuh Arumi. Wanita itu terasa risih, menggeser sedikit duduknya. Tapi lagi lagi Hanzero menarik pinggangnya agar menempel lagi. "Jangan membuat Mama curiga." Hanzero berbisik.Mau tidak mau, Arumi hanya bisa menurut. Apalagi ketika Hanzero sesekali mengangkat dagunya, mencium pipinya kadang juga Singgah ke bibirnya. Arumi mengeram. Tapi lagi lagi Hanzero berbisik, "Biar Mama tidak curiga."Huh! Arumi hanya bisa pasrah. Sambil mengumpat dalam hati. 'Lihat setelah ini! Aku akan menuntut mu Tuan Hanz!'"Ah, Mama pergi ke Toilet
Read more
Bab 10. Kena juga.
Setelah selesai berkemas Arumi menyeret kopernya ke luar kamar,sebelum itu ia masuk ke kamar Hanz untuk melihatnya apa sudah selesai berkemas.Melihat pintu kamar Hanz yang sedikit terbuka Arumi masuk tanpa mengetuk pintu." Tuan. Apa sudah selesai?" tanya Arumi menghampiri Hanz.Hanz yang sedang mengambil pakaiannya dari lemari menghentikan sejenak aktivitasnya. Menengok ke arah Arumi yang berdiri tak jauh darinya." Sudah, tinggal ini doang" mengacungkan baju yang baru saja diambilnya dari lemari. Setelah selesai memasukan bajunya ke dalam koper Hanz berjalan mendekati Arumi sambil membawa kopernya."Nanti di rumah Mama,jangan bikin mereka curiga. Ok!" bisik Hanz pada Arumi." Tapi tuan…"" Ikuti saja permainannya atau kamu mau balikin uang saya sekarang!" Lagi lagi Hanz mengeluarkan jurusnya agar Arumi menurut.Arumi yang kesal mengerucutkan bibirnya,Ia berjalan keluar kamar Hanz dengan perasaan kesal.' Ih ngeselin banget sih! Pasti nanti disana dia curi curi kesempatan lagi deh. H
Read more
DMCA.com Protection Status