Share

Bab 10

Tenaganya sangat besar. Yasmine terhempas sampai menabrak pintu mobil, membuat punggungnya seketika terasa sakit.

Rasa sakit ini membuat pikirannya lebih jernih. Dia yang putus asa menyadari bahwa Carlos tidak akan menyelidiki masalah ini, apalagi memberinya kesempatan. Dia benar-benar akan mati!

"Hentikan mobilnya! Cepat!" teriak Yasmine yang panik.

Dia tidak bisa berdiam diri begitu saja. Dia harus kabur jika Carlos menolak mendengar penjelasannya.

Namun, mobil terus melaju tanpa menuruti perintahnya.

Yasmine hanya bisa memberanikan diri. Dia langsung membuka pintu mobil.

Melihat ini, Yogi yang mengemudi buru-buru menginjak rem. Sebelum mobil berhenti sepenuhnya, Yasmine sudah melompat turun.

Dia bergelinding belasan kali sebelum akhirnya berhenti. Tubuhnya tergores hingga berdarah-darah. Saking sakitnya, dia bahkan gemetaran tak terkendali.

Meskipun demikian, Yasmine tetap memaksakan diri untuk berdiri. Dia bergegas berlari ke arah yang berbeda tanpa menoleh sedikit pun.

"Buset, dia kira lagi rekam film? Kakak iparku sehebat itu?" gumam Lukas yang terkejut.

Dia bahkan ingin bertepuk tangan melihat aksi Yasmine barusan.

Sementara itu, Carlos menatap sosok belakang Yasmine dengan muram. Wanita ini terlihat sangat kurus, pakaiannya berlumuran darah dan lumpur. Dia bahkan terhuyung-huyung saat berlari.

Penampilan yang tampak menyedihkan ini membuat Carlos merasa sangat tidak nyaman.

Namun, begitu teringat bahwa Yasmine terus berkencan dengan pria lain dan melakukan tindakan tak senonoh, kebencian seketika menyelimuti hatinya kembali. Wanita tidak bermoral seperti ini tidak seharusnya hidup di dunia ini!

Jadi, Carlos memerintah dengan dingin, "Kabari orang-orang di kediaman tua tentang masalah ini. Suruh mereka tangkap wanita itu."

"Baik," jawab Yogi.

Sesudahnya, dia segera menelepon dan mengemudi pergi.

Lukas yang duduk di samping kursi pengemudi memandang ke arah Yasmine pergi dengan saksama. Dia telah bertemu dengan istri Carlos dua kali. Setiap kali, wanita ini selalu bersama pria lain sehingga membuatnya terlihat sangat genit.

Namun, Lukas telah berhubungan dengan banyak sekali wanita. Dia tidak pernah melihat wanita murahan sepolos Yasmine.

Apakah wawasannya masih kurang atau ada rahasia di balik semua ini?

Lukas sangat tertarik pada wanita sehingga dia mengirim pesan untuk menyuruh orang menyelidikinya.

Sesaat kemudian, dia telah menerima hasilnya.

Dia menoleh ke kursi penumpang di belakang, lalu menatap Carlos yang murung sambil tersenyum menggoda.

Dia berkata, "Kak, lihatlah, aku baru menemukan informasi yang sangat menarik."

Lukas menyerahkan ponselnya kepada Carlos. Isinya adalah catatan medis Henry yang berobat ke mana-mana untuk menyembuhkan impotensinya.

Setelah melihatnya, Carlos mengernyit. Hasil ini di luar dugaannya.

Dia benar-benar sudah salah paham terhadap Yasmine?

"Oh ya, aku juga menemukan informasi lain dari masalah ini. Henry adalah pria yang terlihat mabuk di Shoot Club waktu itu. Sejak hari itu, kemaluannya pun bermasalah."

Yasmine bisa mengobati impotensi, yang berarti dia juga punya cara khusus untuk membuat orang impoten.

Dengan kata lain, Henry berniat jahat kepadanya di Shoot Club, tetapi malah dirinya yang dicelakai oleh Yasmine.

Carlos seketika menjadi gelisah.

Dia teringat pada Yasmine yang terburu-buru menjelaskan barusan. Namun, dia yang berprasangka buruk dan membencinya malah tidak memercayai sepatah kata pun.

Parahnya, sikapnya itu memaksa Yasmine untuk melompat dari mobil hingga terluka.

"Yogi, kita pulang."

Yogi juga sangat terkejut dengan hasil ini. Dia tidak menduga bahwa Yasmine ternyata memang tidak bersalah.

Setelah mendengar perintah tuannya, dia pun bergegas memutar arah.

....

Yasmine sudah berlari cukup lama. Melihat mobil Carlos tidak mengejarnya dan sudah pergi, dia baru menghela napas lega dan berhenti.

Kini, dia terluka karena melompat dari mobil. Tubuhnya pun terasa sangat sakit.

Yasmine bersandar pada tiang lampu supaya bisa berdiri. Dia ingin menghentikan mobil yang berlalu-lalang, lalu meminta tolong mereka membawanya kembali ke kota.

Namun, tidak ada mobil yang ditunggu-tunggunya. Sebaliknya, dia melihat sebuah mobil van tanpa pelat nomor berhenti di depannya.

Begitu merasakan ada bahaya, dia pun hendak pergi. Namun, empat orang pria segera turun dari mobil itu. Mereka memegang pipa baja sambil mengelilinginya.

"Hei, mau kabur ke mana? Kalau berani kabur, kami akan mematahkan kakimu!" kata salah seorang pria itu.

Yasmine yang bersandar pada tiang lampu dengan waspada segera bertanya, "Apa mau kalian?"

"Perampok seperti kami tentu saja mau uang." Pria itu menunjuk Yasmine dengan pipa bajanya, lalu berteriak dengan galak, "Cepat, serahkan uangmu!"

"Oke," jawab Yasmine.

Ketika bertemu masalah seperti ini, yang paling penting adalah keselamatan sendiri. Yasmine segera menggantungkan tasnya ke atas pipa baja. Pada saat yang sama, dia sudah diam-diam mempersiapkan beberapa jarum perak di tangannya.

Para preman itu menggeledah tasnya dengan cepat, tetapi wajah mereka menjadi makin muram. Mereka pun melemparkan ponsel Yasmine yang merupakan satu-satunya barang berharga di dalam tas itu.

"Sialan, rupanya kamu miskin sekali. Sia-sia aku merampokmu. Kalau begitu, kita bunuh saja dia!"

Pria itu mengangkat pipa bajanya dengan marah, lalu hendak memukul Yasmine.

Yasmine sudah mempersiapkan diri sejak tadi. Dia langsung menghindar dan berniat menancapkan jarum pada pria itu. Sialnya, pria lainnya malah menangkap pergelangan tangannya dengan akurat.

Yasmine tentu kesakitan karena tenaga pria itu sangat besar. Seketika, jarum-jarum peraknya berjatuhan di tanah.

Dia sangat terkejut dengan kejadian ini. Pria ini sepertinya tahu bahwa dia akan menggunakan jarum untuk menyerang mereka.

"Dasar jalang! Masih berani menyerang kami diam-diam? Matilah kamu!"

Pipa baja langsung memukul tubuh Yasmine dengan keras.

Yasmine yang tidak bisa berdiri dengan stabil pun terjatuh. Dia kesakitan hingga bercucuran keringat dingin.

Pada saat yang sama, dia secara terkejut mendapati pipa baja yang ada di tangan salah seorang pria berubah menjadi belati. Belati itu sedang menunjuk ke arahnya ....

Orang-orang ini bukan ingin merampoknya, tetapi ingin membunuhnya!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status