Share

Bab 8

Mampuslah! Dia pasti akan langsung didorong ke bawah karena mencium iblis berdarah dingin ini!

Carlos terperangah karena bibirnya dicium, padahal dia hanya ingin menyelamatkan Yasmine.

Berbeda dengan Yasmine yang panik, Carlos justru merasa bibir Yasmine sangat lembut dan manis. Untuk sesaat, perasaannya menjadi sangat campur aduk.

Perasaan seperti ini hanya bisa diberikan oleh wanita malam itu.

Hanya sekali, tetapi sudah membuatnya tergila-gila dan tak terlupakan.

Sementara itu, Yasmine ....

"Aku ... aku nggak sengaja!" Yasmine buru-buru mundur, lalu berdiri di sudut balkon untuk menjaga jarak paling jauh dengan Carlos. Dia menjelaskan, "Aku hanya ingin menolong burung yang terjebak itu."

Wajah Yasmine memerah. Penampilannya yang panik sekaligus malu tampak sangat cantik.

Untuk seketika, Carlos terpana melihatnya.

Namun, begitu teringat pada hal-hal tak senonoh yang dilakukannya, Carlos kembali merasa jijik. Wajah Yasmine yang cantik ini hanyalah tipuan belaka.

Dia mengalihkan pandangannya dengan tidak acuh, lalu menatap burung gereja yang terjerat itu. Tanaman merambat yang menjeratnya sudah berhasil dilepaskan setengah.

Carlos berdiri di atas balkon dengan enteng. Sebelum tiga detik berlalu, dia sudah melompat turun dengan santai.

Begitu merentangkan telapak tangannya, burung gereja itu pun terbang.

Yasmine menatapnya dengan terkejut. Dia sangat takjub dengan tindakan Carlos yang sangat gesit ini.

Dia juga tidak menyangka bahwa pria sedingin Carlos ternyata bersedia menyelamatkan seekor burung.

Tiba-tiba, Yasmine merasa bahwa Carlos tidaklah begitu dingin ataupun jahat. Pria ini hanya berprasangka buruk terhadapnya.

....

Malam itu, setelah sebuah nomor tak dikenal meneleponnya sebanyak 10 kali, Yasmine akhirnya mengangkatnya.

Terdengar suara Henry yang memohon dengan rendah diri.

"Yasmine, aku sudah salah. Asalkan kamu mengobatiku, aku akan memberimu 400 juta."

Yasmine tidak terkejut mendengarnya. Dia menyahut dengan tenang, "Besok jam 9 pagi, datanglah ke Gedung Azure."

Gedung Azure adalah restoran dan tempat hiburan kalangan kelas atas.

Lokasinya berada di sebelah barat kota sehingga jauh dari pusat kota dan cukup tersembunyi. Jika tidak ingin ketahuan, orang-orang bisa melewati lorong khusus. Jadi, mereka bisa datang dan pergi secara diam-diam.

Waktu itu, Carlos memperingatkan Yasmine agar tidak melakukan hal apa pun yang bisa merusak reputasi Keluarga Lingga. Bagaimanapun, bertemu dengan mantan kekasih sangatlah tidak pantas tanpa peduli apa pun alasannya.

Setelah mempersiapkan semuanya, Yasmine menyuruh sopir untuk mengantarnya ke Gedung Azure keesokan harinya.

Dia melewati lorong khusus dan langsung masuk ke ruang privat yang dipesan. Selama perjalanan, dia pun tidak bertemu dengan siapa pun.

Henry sudah menunggunya sejak tadi.

Begitu melihat Yasmine datang, dia segera menyambut dengan ramah, "Yasmine, kamu sudah sampai. Ayo, duduklah."

Yasmine langsung berbicara ke intinya, "Bayar dulu."

"Yasmine, kamu belum mengobatiku, tapi sudah minta bayaran. Ini kurang pantas, 'kan? Setelah kamu mengobatiku, aku akan langsung mentransfer uangnya kepadamu," sahut Henry.

"Henry, kamu kira aku bodoh? Memangnya kamu masih mau membayarku setelah sembuh?" Yasmine tersenyum mengejek seraya berkata, "Jangan harap kamu bisa mengambil keuntungan dariku. Kuberi kamu 1 menit. Cepat transfer uangnya atau aku nggak akan mengobatimu lagi meski kamu membayarku 400 juta."

Wajah Henry seketika memucat. Ekspresinya terlihat kejam untuk sesaat.

Namun, dia segera menutupinya dengan senyuman menyanjung.

"Dasar, kenapa kamu bicara begitu sungkan? Aku akan mentransfernya sekarang sesuai keinginanmu."

Henry mengeluarkan ponselnya untuk mentransfer uang, lalu saldo rekening Yasmine segera menjadi 400 juta.

Melihat nominal uang itu, tatapan Yasmine menjadi dingin. Ini adalah utang Henry kepadanya semasa kuliah. Sekarang, dia mengambilnya kembali untuk mencari bukti kejahatan Qaila.

"Kamu sudah bisa mengobatiku sekarang, 'kan?" tanya Henry.

Setelah membayar, dia jelas merasa tidak tega dengan uang itu sehingga sikapnya tidak seramah sebelumnya lagi. Kini, hanya terlihat kepanikan di wajahnya.

Yasmine juga tidak ingin berlama-lama dengan bajingan ini. Jadi, dia memerintahkan, "Lepaskan bajumu."

Sementara itu, di dalam mobil Maybach edisi terbatas.

Carlos menerima panggilan telepon Qaila. Dia menjawabnya, lalu bertanya, "Kenapa?"

Qaila bersikap seolah-olah sangat kesulitan. Dia terbata-bata sejenak sebelum menjawab, "Carlos, aku awalnya nggak ingin memberitahumu. Tapi, masalah ini berkaitan dengan reputasimu. Setelah dipikir-pikir, aku terpaksa mengatakannya. Yasmine, dia ...."

Tanpa merasa malu sedikit pun, Qaila melanjutkan, "Dia berkencan dengan mantan pacarnya di Gedung Azure. Mereka ... melakukan itu ...."

Carlos tertegun mendengarnya.

Kemudian, dia menelepon sopir yang bertugas untuk mengantar jemput Yasmine dan bertanya, "Di mana Yasmine?"

"Tuan Muda, Nyonya Yasmine lagi di Gedung Azure," jawab sopir itu.

Carlos langsung mengepalkan tangannya dengan erat, bahkan hampir menghancurkan ponselnya sendiri.

Kurungan 10 hari baru berlalu, Yasmine sudah tidak sabar untuk mencari pria? Carlos sungguh menyesal karena kemarin merasa Yasmine lugu dan menggemaskan.

Dia langsung memerintah dengan dingin, "Pergi ke Gedung Azure."

"Kak, bukannya kita mau menyelidiki petunjuk Keluarga Handoyo? Kenapa tiba-tiba jadi ke Gedung Azure? Apa terjadi masalah besar?" tanya Lukas yang kebingungan.

Carlos pun menjawab dengan sinis, "Aku mau menangkap pelacur."

"Hah? Menangkap pelacur?" sahut Lukas.

Mendengar jawaban Carlos, dia tercengang hingga menganga lebar dan membatin, 'Apa istrinya Carlos sehebat itu? Mereka belum menikah setengah bulan, tapi dia sudah berani selingkuh."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status