Share

Bab 7

"Sayangnya, wanita secantik ini malah diambil orang lain duluan. Aku terlambat selangkah," keluh Lukas dengan sedih.

Di sisi lain, wajah Carlos sangat muram sekarang. Dia mengepalkan tangannya erat-erat hingga terdengar suara kertak tulang.

Dia benar-benar murka. Pada akhirnya, dia bergegas menghampiri Yasmine, lalu langsung meraih tangannya.

Yasmine sangat terkejut saat merasakan ada pria yang mendekatinya. Setelah melihat jelas wajah pria itu, dia baru merasa lega dan berkata, "Tuan Muda Carlos, rupanya kamu."

Ekspresi Carlos sangat dingin. Tangannya yang menggenggam pergelangan tangan Yasmine seolah-olah ingin menghancurkan tulangnya.

Kemudian, dia berkata dengan sangat jijik, "Yasmine, kamu berani datang ke tempat seperti ini?"

Dia malah sempat curiga bahwa wanita malam itu adalah Yasmine. Benar-benar ironis! Jelas-jelas wanita di depannya ini sangat hina dan tidak memiliki batasan!

Yasmine tidak mungkin adalah wanita polos yang bersamanya malam itu!

Begitu mendengarnya, Yasmine pun tertegun sejenak. Dia baru menyadari penyebab kemarahan Carlos. Shoot Club adalah kelab yang sangat kotor, apalagi penampilannya terlihat sangat tidak senonoh. Wajar kalau orang lain salah paham terhadapnya.

Yasmine buru-buru menjelaskan, "Tuan Muda Carlos, jangan salah paham. Aku datang ke sini untuk mengobati pasien."

Carlos pun langsung menariknya, lalu mendobrak pintu ruang privat tersebut.

Kamar yang berantakan dipenuhi bau alkohol yang kuat dan aroma bunga yang memabukkan. Sementara itu, Henry berbaring di lantai dengan pakaian yang berantakan dan tampak mabuk.

"Huh!" Carlos berkata seraya mencibir, "Kamu mengobati seorang pria mabuk di ruang privat? Yasmine, kamu kira aku bodoh?"

Yasmine benar-benar kesal sekarang. Rasanya, dia ingin sekali mencabik-cabik Henry, lalu melemparkannya ke saluran pembuangan.

Bajingan ini terus mencelakainya!

"Tuan Muda Carlos, aku nggak bohong. Dia punya niat jahat kepadaku. Dia pura-pura sakit, lalu memintaku kemari untuk menjebakku. Dia bukan mabuk, tapi pingsan karena ditusuk jarum perakku," jelas Yasmine.

Carlos langsung bertanya, "Mana buktinya?"

Agar tidak dituntut oleh Henry dengan tuduhan serangan yang disengaja, Yasmine tidak meninggalkan bukti apa pun. Jadi, tidak ada luka yang terlihat.

Bagaimana dia bisa memberikan bukti?

Ketika melihatnya panik dan tidak bisa menjawab, tatapan Carlos pun menjadi makin dingin. Dia benar-benar membenci wanita yang penuh dengan kebohongan, serakah, dan genit ini.

Carlos yang kehilangan kesabaran langsung mendorongnya keluar dari ruang privat.

Kemudian, dia berkata dengan dingin, "Yasmine, kamu seharusnya bersikap patuh selama 3 bulan pernikahan ini. Kalau kamu mempermalukan diri sendiri saat masih berstatus sebagai istriku, kakekku juga tidak akan bisa melindungimu."

Selesai memperingatkan, dia kembali berteriak, "Cepat pulang, kamu dikurung 10 hari untuk introspeksi diri. Kali ini hanya peringatan. Kalau terulang lagi, kamu akan kuusir!"

Setelah itu, Carlos langsung pergi.

Sosoknya yang tinggi dan tegap memancarkan aura yang sangat menakutkan.

Yasmine terjatuh dan duduk di lantai dengan menyedihkan. Rasa sakit pada tubuhnya tidak sebanding dengan kesedihan yang dirasakannya.

Lagi-lagi begini.

Dia jelas-jelas adalah korban, tetapi malah menjadi pendosa yang melakukan berbagai kejahatan.

....

Yasmine benar-benar dikurung selama 10 hari tanpa meninggalkan vila sedetik pun.

Pada hari ketiga, dia menerima panggilan telepon Henry yang penuh dengan makian.

"Yasmine, apa yang kamu lakukan kepadaku? Aku impoten sekarang, aku nggak bisa bercinta lagi! Cepat kemari dan obati aku!" teriak Henry.

Namun, Yasmine hanya menutup panggilan dengan tenang, lalu mematikan ponselnya.

Pada hari kesepuluh, dia baru menghidupkan ponselnya kembali.

Baru saja dihidupkan, Henry sudah meneleponnya.

Yasmine membiarkan ponselnya berdering untuk 5 menit, lalu perlahan-lahan mengangkatnya. Dia langsung mendengar teriakan Henry. "Yasmine, berengsek …."

"Kalau kamu memaki lagi, kujamin kamu nggak akan bisa meneleponku lagi," sela Yasmine.

Seketika, Henry terdiam.

Beberapa hari ini, dia terus berobat dan mencoba segala macam pengobatan. Jangankan sembuh, dokter saja tidak mengetahui penyebabnya.

Para dokter bahkan curiga bahwa Henry memang terlahir impoten.

Namun, dia jelas-jelas telah bercinta dengan begitu banyak wanita. Sejak kapan ada masalah dengan kemaluannya? Semua ini pasti karena jarum yang ditancapkan oleh Yasmine.

Keterampilan medis Yasmine sangat hebat, hanya dia yang bisa menyembuhkan Henry. Jadi, Henry pun hanya bisa mengakui kekalahannya.

Dia menahan amarahnya, lalu berkata seraya menggertakkan giginya, "Yasmine, katakanlah, gimana supaya kamu mau mengobatiku?"

Yasmine tersenyum, lalu menjawab, "Biaya pengobatannya 400 juta."

"Apa? Yasmine, kamu mau merampok, ya? Jangan harap! Kamu yang menancapkan jarum itu, jadi kamu yang harus mengobatiku. Aku ...."

Henry belum selesai memaki, tetapi Yasmine sudah mengakhiri panggilannya dan memasukkan kontaknya ke daftar hitam.

Yang terburu-buru bukanlah Yasmine, melainkan Henry.

Jadi, Yasmine pun lanjut membaca buku.

Tidak berselang lama, dia mendengar kicauan burung. Begitu mendongak, dia melihat seekor burung gereja terjerat di mawar merambat yang ada di atas balkon.

Burung itu berusaha melepaskan diri, tetapi duri pada mawar merambat malah terus melukainya.

Ini tentu tidak bisa dibiarkan.

Yasmine segera memanjat pagar balkon karena ingin menyelamatkan burung itu.

Namun, dia berada di lantai 4 dan tidak ada apa pun di luar pagar balkon. Mereka berjarak 10 meter dari atas tanah.

Begitu melihat ke bawah, kaki Yasmine langsung terasa lemas.

Dia segera mengalihkan pandangannya, lalu menarik napas dalam-dalam dan mengulurkan tangan untuk menyingkirkan tanaman merambat tersebut.

Saat ini, tiba-tiba terdengar bentakan dari dalam kamar, "Apa yang kamu lakukan?"

Perasaan ketika dibentak saat seseorang merasa tegang benar-benar mengejutkan. Yasmine pun terperanjat, lalu tanpa sadar ingin berbalik. Nahasnya, kakinya malah menginjak tepi balkon sehingga badannya pun kehilangan keseimbangan.

"Ah!"

Tepat ketika dia akan jatuh, sebuah tangan yang panjang sontak meraihnya.

Begitu ditarik, Yasmine langsung melemparkan diri ke depan.

Ketika memaksakan diri untuk berhenti, bibirnya malah ... bersentuhan dengan bibir Carlos.

Yasmine seketika panik. Dia membelalakkan matanya sambil menatap wajah Carlos yang diperbesar beberapa kali lipat di hadapannya.

Dia ... dia tidak sengaja mencium Carlos!
Comments (1)
goodnovel comment avatar
armiyanti bessie
keren sekali ceritanya buat saya tertarik untuk membaca, hanya sayangnya harus pakai koin
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status