Share

Bab 37_ Kenyang Ocehan

Seperti biasa, pagi di kediaman Smith selalu pecah oleh omelan Sinta yang tiada akhir. Perempuan itu terus berbicara menyoal satu hal, yakni keburukan Smith. Mengeluh ini dan itu.

"Sudahlah, ma. Apa perlu marah-marah di meja makan?" kata Sisil lembut sambil menyodorkan segelas teh hangat untuk mamanya, supaya lebih tenang.

"Dimana Smith? Bibi Ipah, apa Smith sudah bangun?" tanya Hendry celingukan.

"Su...."

"Tentu saja belum!" sambar Sinta menyela ucapan Bibi Ipah. Membuat pembantu rumah tangga itu menelan ludahnya bersama sisa kata yang belum terucap.

"Dia saja jam setengah dua belas baru pulang. Sudah pasti sekarang masih molor. Heran, apa yang dilakukannya di luar sana hingga pulang tengah malam," ujar Sinta lagi sambil memotong roti di piringnya dengan penuh penekanan seperti sedang memotong leher seseorang. Kali ini membuat Bibi Ipah mengelus lehernya sendiri.

"Tidak, Nyonya. No

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status